Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Tafsir Ayat Tarbawi

(Kerusakan Lingkungan)

Dosen Pengampu:Drs H.M RAMLI,M,Ag

Kelompok 2 :

1. Nurul Suci Ramadani (207190058


2. Vivi elviana (207190060)
3. Mudiya El Awamira (207190111)
4. Fiqil huda (207190062)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS

TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “ Kerusakan Lingkungan” Pada makalah ini kami banyak
mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh
dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penyusun mengucapkan
terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang
membaca.

JAMBI 21 MEI 2020

PENYUSUN
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................... …………
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... …….
2.1 Pengertian Lingkungan.............................................................................
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan..................... ...............
2.3 Kerusakan Lingkungan............................................................. ...............
2.3 Dampak Kerusakan Lingkungan...............................................................
2.3 Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan............................. ………….
2.3 Peran Pemerintah dalam mengatasi kerusakan lingkungan........................

BAB III PENUTUP........................................................................................................


3.1Kesimpulan...............................................................................................................
3.2 Saran……………………………………………………………………………….
DAFTARPUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan kita sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Banyak
ancaman serius terhadap masa depan manusia mulai dari perubahan iklim serta
lenyapnya ozon sampapi ke polusi udara dan kontaminasi dengan bahan beracun,
pada umumnya muncul karena kegagalan perekonomian untuk menilai dan
memperhitungkan kerusakan lingkungan hidup.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa yang melatar belakangi terjadinya kerusakan lingkungan?
2. Factor-faktor apa saja penyebab kerusakan lingkungan?
3. Kerusakan llingkungan apa sajakah yang sering terjadi pada lingkungan
sekitar?
4. Apa dampak dari kerusakan lingkungan?
5. Bagaimana kita mengupayakan mencegah kerusakan lingkungan?
6. Apa peran pemerintah mengenai kerusakan lingkungan?

3.1 Tujuan
1. bagaimana cara mengatasi terjadinya kerusakan lingkungan.
2. mengetahui Factor-faktor penyebab kerusakan lingkungan.
3. mengetahuhi Kerusakan llingkungan yang sering terjadi pada lingkungan
sekitar.
4. mengetahui dampak dari kerusakan lingkungan.
5. mengetahui cara mencegah kerusakan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan


Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial.Kita bernapas memerlukan udara dar
lingkungansekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan
biotik dan abiotik. Jika kita berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa
teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada
di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-
hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja
kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di
sekitar.Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan


1. Kerusakan akibat peristiwa alam
Peristiwa alam merupakan factor utama terjadinya kerusakan
lingkungan, banyak makhluk hidup yang tidak dapat bertahan melawan
seleksi alam, peristiwa alam itu meliputi, letusan gunung berapi, gempa
bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kerusakan alam lainnya.
2. Kerusakan akbat ulah manusia
a.Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang
diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang
ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang alang. Akibatnya
saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang
intensif.
b. Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat
harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis jenis ikan tertentu
didaerah perairan. Terlebih lagi jika menggunakan bahan peledak, tidak
hanya ikikan yang mati tetapi larva dan ikan kecil lainnya ikut mati.
c. Tekhnologi dan industry
Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat
pembajakan sawah, namun ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan
bakar, buangan oli, dsb. Hal tersebut biasa merusak lingkungan.
2.3 Kerusakan Lingkungan
1. Sungai
Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Pembuangan limbah industri ke perairan
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestic) ke sungai, seperti air
cucian, air bekas MCK.
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
d. Terjadinya erosi yang membawa paetikel-partikel tanah ke perairan.
e. Penggunaan racun dan bahan peledak
f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak
lepas pantai.
Adapun dampak pencemaran sungai sbb :
a. Mempercepat kematian biota yang ada di dalamnya, jika pun bisa
bertahan maka akan terjadi mutasi dan jika dikonsumsi akan berakibat
langsung pada kesehatan manusia.
b. Mengurangi bahkan merusak kualitas airnya.
c. Abrasi, berupa erosi lateral. Akan membawa material pinggir sungai
yang mengakibatkan pendangkalan sungai. Akibatnya jika terjadi hujan
lebat maka sungai tidak dapat menampung kapasitas airdan
mengakibatkan banjir.
d. Hunian di bantaran sungai akan mengakibatkan menghilangnya
kealamian sungai karena proses kehidupan sungai.
2. Terumbu karang
Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu
karang, terumbu karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air
dengan warna yang berpendar berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh
tangan-tangan kotor manusia. Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat
penggundulan hutan dan polusi pantai akibat padatnya pengunjung pantai, yang
mencekik mereka, dan pengambilan berlebihan oleh para pencari karang, nelayan,
dan turis yang merusak dan mengurasnya.
Manfaat terumbu karang:
a. Sebagai tempat wisata
b. Organisme-organisme terumbu karang lainnya menghasilkan bahan-
bahan kimia yang bermanfaat untuk penelitian kanker dan AIDS.
c. Bunga-bunga karang itu sendiri menghasilkan suatu pelindung matahari
alamiah,
d. Kerangkanya yang terbuat dari kapur dan berlubang lubang itu
mengandung kemungkinan untuk dijadikan bahan cangkokan tulang
manusia.
e. Terumbu karang memberikan pelayanan tidak terhingga dengan
melindungi tanah-tanah di dekat pantai dari kekuatan-kekuatan erosi laut.
f. Sebagai sumber penghasilan para nelayan berskala kecil sangat
tergantung pada terumbu karang dunia untuk mencari nafkah mereka
maupun makanan sehari-hari.
3. Kerusakan hutan
Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang meluap dari sungai
sampai terkena banjir merugikan harta bahkan jiwa. Masalah yang datang ketika
kemarau adalah kekeringan, semua masalah itu terjadi karena kerusakan hutan.
Hutan yang masih alami mempunyai pohon-pohon yang lebat dan perakaran yang
baik dapat menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di
celah-celah perakaran, secara perlahan melepasnya melalui aliran sungai. Fungsi
hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air sungai sehingga saat hujan lebat
tidak lebat dan pada saat kemarau tidak kekeringan.
Hutan berfungsi dalam proses hydro-orologis mengatur tata air dan menjaga
ketersediaan air bagi makhluk hidup.”Kerusakan hutan adalah berkurangnya
luasan areal hutan Karena kerusakan ekosistem hutan”, pengertian ini sering juga
disebut degradasi.
4.Pencemaran
Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen
lain ke dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat tertentu.
Macam-macam pencemaran lingkungan:
1. Pencemaran air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya,
merugikan atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang
cukup besar. Pencemaran air dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung
terutama disebabkan oleh efluen atau limbah buangan dalam bentuk cairan dari
kegiatan industry, pertanian dan rumah tangga. ementara itu pencemaran air
secara tidak langsung terjadi karena adanya rembesan zat-zat kimia beracun dan
berbahaya dari timbunan limbah industry, pertanian, dan rumah tangga kedalam
perairan terbuka serta air dalam tanah.
2. Pencemaran udara
1. Asap
Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-
rumah. Di dalam tar mengandung terkandung bahan-bahan kimia penyebab
kanker.
2. Kabut asap
Kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim
tertentu. Kabut asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan tumbuhan.
Kabu asap terbentuk ketika cahaya matahari dan ozon di udara bereaksi dengan
oksida nitrogen serta hidrokarbon dari gas buangan kendaraan bermotor.
3. Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon
monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk senyawa yang
stabil yaitu karboksihemoglobin (HbCO).
4. Karbon Dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas
karbon dioksida yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti respirasi
makhluk hidup, dekomposisi bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan
pengaruh magma di permukaan tanah, juga berasal dari bekas pembakaran
manusia.
3. Pencemaran tanah
Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral
yang terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang
dimaksud dengan pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga,
industry dan penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanah. Pestisida adalah
subtansi yang digunakan untuk memngontrol organisme yang mengganggu
tanaman hasil usaha manusia yang terlibat dalam penyebaran penyakit.
2.4 Dampak Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat atau
makhluk hidup sekitar kita diantarnya :
1. Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit
2. Munculnya berbagai kerawanan sosial
3. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
4. Penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan
5. Kerusakan lingkungan yang berakibat fatal menimbulkan kerugian, baik
material maupun jiwa.
2.5 Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan
1. Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak.
2. Mencegah penebangan liar dan menerapkan system tebang pilih
3. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan
bahan bakar alternative
4. Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan
sebagai lahan pertanian
5. Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan
6. Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di
tanah
7. Melakukan upaya remidiasi yaitu membersihkanpermukaan tanah dari
berbagai macam polutan
Dengan Menerapkan prinsip 4R yaitu :
1. Reduce, artinya mengurangi pemakaian
2. Reuse, artinya memakai ulang
3. Recycle artinya mendaur ulang
4. Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organik.
2.6 Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Kerusakan Lingkungan
1. Mengeluarkan UU pokok Agraria No. 5 tahun 1960 yang mengatur
tentang tata guna tanah.
2. Menerbitkan UU No. 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup.
3. Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 tahun 1986 tentang
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan.
4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian
lingkungan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kerusakan lingkungan hidup banyak disebabkan oleh manusia karena
kurangnya kesadaran mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup,
wacana diatas menggambarkan bahwa bumi sudah jauh dari hijaunya lingkungan
hidup, partisipasi masyarakat dalam menanggulangi kerusakan lingkungan masih
sangat minim. Masyarakat masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah.
Partisipasi telah dimulai pada lingkup lingkungan setempat yang dilaksanakan
secara spontan. Tingkat partisipasi dilakukan di lingkuungan setempat dan
kebijakan pemerintah daerah tentang penanggulangan kerusakan sangat kurang.

3.2 saran
Untuk menantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan diperluan kesadaran
masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan, adanya penegakan hukum
pada masyarakat yang sewenang-wenang merusak lingkungan, serta kerjasama
dengan pihak yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Slamet. 1984. tentang-kerusakan-lingkungan Surabaya : Karya Anda.


Tanjung, Shalahudin Djalal. 2002. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta. Pusat
Studi Lingkungan Hidup. Universitas Gajah Mada.

Anda mungkin juga menyukai