Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah
yang pasokan airnya rendah dan terbatas, bahkan ekstrim sekalipun. Lahan kering pada pertanian jenis ini biasanya cenderung lebih gersang dan terkadang tidak memiliki sumber air, seperti saluran irigasi, sungai, atau danau. Jika dibandingkan dengan negara lain di dunia, Indonesia ternyata menjadi satu-satunya negara yang memiliki lahan kering paling banyak. Hal tersebut tentu berkat dukungan iklim di Indonesia yang kebanyakan memang beriklim tropis dengan cuaca yang panas. Lalu untuk sumber pengairannya sendiri, pertanian lahan kering disebut juga pertanian yang bergantung pada curah hujan.
Ciri Pertanian Lahan Kering
1. Suhu udara tinggi dan kelembabannya rendah
2. Memiliki kadar air terbatas 3. Air sedikit dan sangat bergantung pada curah hujan 4. Lokasinya berdekatan dengan pemukiman 5. Berada jauh dari sumber air alami dan buatan 6. Biasanya dimanfaatkan untuk tanam tanaman berbuah 7. Biasanya dimanfaatkan sebagai daerah resapan air Jenis Tanah Dan Karakteristik Tanah
Tanah Inceptisol
Tanah ini terbentuk dari batuan sedimen dengan warna sedikit
kecoklatan dan kehitaman serta campuran agak keabu-abuan. Tanah ini sangat cocok untuk perkebunan seperti kelapa sawit maupun karet. Ini banyak tersebar diberbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Karakteristik Tanah
Karakteristik tanah Inceptisol memiliki solum tanah agak tebal
yaitu 1-2 meter, warna hitam atau kelabu sampai dengan cokelat tua, tekstur pasir, debu, dan lempung, struktur tanah remah konsistensi gembur, pH 5,0 sampai 7,0, bahan organik cukup tinggi (10% sampai 31%), kandungan unsur hara yang sedang sampai tinggi.