Anda di halaman 1dari 57

MEMBEDAKAN SPECIES DAN

JENIS KELAMIN NYAMUK


Nyamuk Sebagai Vektor Penyakit

Nyamuk adalah serangga yang


tersebar di seluruh dunia kecuali
antartika. Nyamuk dapat hidup
antara 5.500 meter di atas
Nyamuk yang paling penting pada
permukaan laut sampai 1.250 meter
manusia adalah Anopheles, Culex, Aedes,
di bawah permukaan laut. Nyamuk
dan Mansonia (Agoes, 2009). Peran dari
tidak hanya menghisap darah
nyamuk dalam bidang kedokteran adalah
manusia dan hewan, tetapi juga
sebagai vektor dari penyakit Malaria,
dapat menjadi vektor penyakit
Filariasis, Demam Berdarah Dengue,
(Agoes, 2009).
Chikungunya, dan Japanese B ensefalitis
(Ideham dan Pusarawati, 2009).
Vektor penyakit adalah suatu organisme yang mentransmisikan
patogen dan parasit dari manusia (atau hewan) yang terinfeksi ke
lainnya dan menyebabkan penyakit yang serius pada populasi
manusia. Vektor-vektor tersebut umumnya adalah serangga penghisap
darah yang menerima mikroorganisme penyebab penyakit saat
menghisap darah manusia atau hewan, kemudian memasukkan
mikroorganisme tersebut pada manusia yang lain saat menghisap
darah lagi. Secara global, terdapat lebih dari 1 miliar kasus dan lebih
dari 1 juta kematian akibat penyakit yang ditularkan oleh vektor
(WHO, 2014 ).
Tabel 2.1 Penyakit yang ditransmisikan oleh nyamuk (WHO, 1997)

No. Vektor Penyakit


1.
Anopheles Malaria, Filariasis limfatik
2. Culex Filariasis limfatik, Japanese ensefalitis

3. Aedes Yellow fever, Demam berdarah dengue,


Filariasis
limfatik, Chikungunya

4. Mansonia Filariasis limfatik


Klasifikasi Nyamuk

 Klasifikasi Nyamuk Ae. Aegypti

Menurut Soegijianto (2004) kedudukan


nyamuk Ae. Aegypti dalam klasifikasi hewan,
yaitu:
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Culicidae
Genus : Aedes
 Klasifikasi Nyamuk Culex

Menurut Dharmawan (1993) kedudukan


nyamuk Culex dalam klasifikasi hewan, yaitu:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Culcidae
Genus : Culex
Spesies : Culex quinquenfasciatus Say.
 Klasifikasi Nyamuk Anopheles

Menurut Borror (1992) kedudukan nyamuk


Anopheles sp. dalam klasifikasi hewan, yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culcidae
Genus : Anopheles
Spesies : Anopheles sp.
 Klasifikasi Nyamuk Mansonia

Kedudukan nyamuk Mansonia dalam


klasifikasi hewan yaitu:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Genus : Mansonia
Perbedaan Nyamuk Jantan Dan
Nyamuk Betina

 Nyamuk Betina
- Pulpinya Kecil dan Lurus
- Antenanya Berbulu Jarang
 Nyamuk Jantan
- Pulpinya Besar dan membengkok
- Antenanya Berbulu rapat dan
banyak
SIKLUS HIDUP NYAMUK

Pada dasarnya, siklus hidup nyamuk berawal dengan peletakan telur oleh
nyamuk betina. Dari telur muncul fase kehidupan air yang masih belum
matang disebut larva (jamak = larvae), yang berkembang melalui empat
tahap, kemudian bertambah ukuran hingga mencapai tahap akhir yang tidak
membutuhkan asupan makanan yaitu pupa (jamak = pupae). Didalam kulit
pupa nyamuk dewasa membentuk diri sebagai betina atau jantan, dan tahap
nyamuk dewasa muncul dari pecahan di bagian belakang kulit pupa. Nyamuk
dewasa makan, kawin, dan nyamuk betina memproduksi telur untuk
melengkapi siklus dan memulai generasi baru (Achmadi, 2013).
1. Siklus Hidup Nyamuk Ae. aegypti
 Telur
Telur nyamuk Ae. Aegypti berbentuk elips Telur Aedes spp. Dapat bertahan pada kondisi kering
atau oval memanjang, warna hitam, ukuran pada waktu dan insensitas yang bervariasi hingga
0,5 – 0,8 mm. Permukaan poligonal, tidak beberapa bulan, tetapi hidup. Jika tergenang air,
memiliki alat pelampung, dan diletakkan beberapa telur mungkin menetas dalam beberapa
satu persatu pada benda – benda yang menit, sedangkan yang lain membutuhkan waktu
terapung atau pada dinding bagian dalam lama terbenam dalam air, kemudian penetasan
tempat penampungan air (TPA) yang berlangsung dalam beberapa hari atau minggu. Bila
berbatasan langsung dengan permukaan air. kondisi lingkungan tidak menguntugkan, telur-telur
Dilaporkan bahwa dari telur yang dilepas, mungkin berada dalam status diapauses dan tidak
sebanyak 85% melekat didinding TPA, akan menetas hingga waktu istirahat berakhir. Telur-
sedangkan 15% lainnya jatuh ke permukaan telur Aedes spp. dapat berkembang pada habitat
air (Soegijanto. 2004). container kecil (lubang pohon, ketiak daun, dan
sebagainya) yang rentan terhadap kekeringan
(Sayono, 2008).
 Larva
Telur menetas menjadi larva yang Larva nyamuk Ae. Aegypti tubuhnya memanjang tanpa
sering juga disebut jentik. Larva kaki dengan bulu – bulu sederhana yang tersusun bilateral
nyamuk memiliki kepala yang cukup simetris. Larva ini dalam pertumbuhan dan
besar serta toraks dan abdomen yang perkembangannya mengalami 4 kali pergantian kulit
cukup jelas. Larva dan kebanyakan (ecdysis), dan larva yang terbentuk berturut – turut
nyamuk menggantungkan diri pada disebut larva instar I, II, III, dan IV. Larva instar I,
permukaan air. Jentik-jentik nyamuk tubuhnya sangat kecil, warna transparan, panjang 1 – 2
biasanya menggantungkan tubuhnya mm, duri – duri (spinae) pada dada (thorax) belum begitu
agak tegak lurus pada permukaan air, jelas, dan corong pernafasan sudah (siphon) belum
guna untuk mendapatkan oksigen di menghitam. Larva instar II ertambah besar, ukuran 2,5 –
udara (Sembel, 2009). 3,9 mm, duri dada belum jelas, dan corong pernafasan
sudah bewarna hitam. Larva instar IV telah lengkap
struktur anatominya dan jelas tubuh dapat di bagi menjadi
bagian kepala (chepal), dada (thorax), dan perut
(abdomen) (Soegijanto. 2004).
 Pupa  Nyamuk Dewasa
Stadium pupa ini merupakan
tahapan akhir dari siklus hidup
Nyamuk memiliki ukuran tubuh yang
nyamuk dalam air. Pupa adalah
relatif kecil, memiliki kaki panjang dan
fase inaktif yang tidak
merupakan serangga yang memiliki
membutuhkan makan, namun tetap
sepasang sayap sehingga tergolong pada
membutuhkan oksigen untuk
ordo Diptera dan famili Culicidae. Tubuh
bernafas. Untuk keperluan
nyamuk terdiri atas tiga bagian yaitu
pernafasannya pupa berada
kepala, dada dan perut. Nyamuk jantan
didekat permukaan air. Umumnya
lebih kecil dari pada nyamuk betina
nyamuk jantan yang terlebih
(Lestari, 2010).
dahulu keluar sedangkan nyamuk
betina muncul belakangan
(Supartha, 2008).
Nyamuk Ae. Aegypti memiliki ciri khas yaitu mempunyai warna dasar yang
hitam dengan bintik-bintik putih pada bagiannya badannya terutama pada akinya.
Morfologi yang khas adalah gambaran lira (lyre-form) yang putih pada
punggungnya (Gandahusada, 2000). Nyamuk ini hidup didalam dan disekitar
rumah. Boleh dikatakan bahwa nyamuk betina sangat menyukai darah manusia
(antrothpillic) dari pada darah binatang. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan
menghisap darah berpindah-pindah berkali-kali dari satu individu ke individu lain
(Soegijanto, 2004). Nyamuk Ae. Albopictus secara morfologis sangat mirip
dengan nyamuk Ae. Aegypti yang membedakan hanyalah pada strip putih yang
terdapat pada skutumnya. Pada Ae. Albopictus strukturnya juga bewarna hitam
hanya berisi satu garis putih tebal dibagian dorsalnya (Supartha, 2008)
 2. Siklus Hidup Nyamuk Culex

 Telur

Nyamuk Culex meletakkan telur di atas


permukaan air yang dapat mengapung karena
di letakkan secara bergerombolan dan bersatu
membentuk rakit. Seekor nyamuk mampu
meletakkan 100-400 butir telur

 larva

Larva nyamuk culex memiliki siphon dengan


beberapa kumpulan rambut yang membentuk
sudut pada permukaan air. Larva culex
memiliki 4 tingkatan, yaitu:
1. Larva Instar I, berukuran paling kecil 1 – 2 mm atau 1 – 2 hari setelah
menetas. Duri-duri pada dada betina belum jelas dan corong pernafasan
pada siphon belum jelas
2. Larva Instar II, berukursn 2,5 – 3,4 mm atau 2 – 3 hari setelah telur
menetas. Duri – duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.
3. Larva Instar III, berukuran 4 -5 mm atau 3 – 4 hari setelah telur
menetas. Duri-duri dada mulai jelas dan corong pernafasan bewarna
coklat kehitaman.
4. Larva IV, berukuran paling besar yaitu 5 – 6 mm atau 4 – 6 hari setelah
telur menetas (Kardinan, 2003)
 Pupa

Merupakan stadium akhir nyamuk di dalam air. Pada stadium ini pupa tidak membutuhkan
makan. Pupa membuuhkan 2 – 5 hari. Sebagian kecil pupa kontak dengan permukaan air,
berbentuk terompet, panjang dan ramping, setelah 1 - 2 hari akan menjadi nyamuk culex
(Kardinan, 2003).

 Nyamuk Dewasa

Ciri – ciri nyamuk culex dewasa adalah bewarna hitam belang- belang putih, kepala
bewarna hitam dan bewarna putih pada ujungnya. Pada bagian thorak terdapat 2 garis putih
berbentuk kurva (Kardinan, 2003).
3. Siklus Hidup Anopheles

 Telur

Telur Anopheles berbentuk seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan
bagian atasnya konkaf dan diletakkan di air langsung yang diletakkan secara terpisah
yaitu satu persatu. Nyamuk dewasa mampu menghasilkan telur 50 – 200 butir telur.
Telur menetas dalam waktu 2 – 3 hari (Safar, 2010)

 larva

Larva Anopheles mengapung sejajar dengan permukaan air, karena mereka tidak
mempunyai siphon (alat bantu pernafasan). Lama hidup kurang lebih hari, dan hidup
dengan memkan algae, bakteri dan mikroorganisme lain yang terdapat dipermukaan
(Safar, 2010).
 pupa  Nyamuk dewasa

Pada stadium pupa terdapat Nyamuk Anopheles jantan dapat hidup sampai satu
tabung pernafasan yang minggu, sedangkan nyamuk betina mampu bertahan
disebut respiratoru trumpet hidup selama 1 bulan. Nyamuk dewasa mempunyai
yang berbentuk lebar dan prombocis yang berfungsi sebgai menghisap darah atau
pendek yang berfungsi makanan lainnya (missal: nectar atau cairan lainnya
untuk mengambil O2 dari sebagai sumber gula). Perkawinan terjadi setelah
udara. Bentuk fase pupa beberapa hari menetas dan kebanyakan perkawinan
seperti kma, dan setelah terjadi sekitar rawa (breeding place). Untuk membantu
beberapa hari pada bagian pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan
terbelah sebagai tempat beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari
keluar nyamuk dewasa nyamuk Anopheles adalah pada saat posisi istirahat
(Safar, 2010). menungging.
4. Siklus Hidup Nyamuk Mansonia

 Telur  Larva  Pupa

Telur Mansonia terdapat pada Larva mansonia Stadium pupa,


permukaan bawah daun mempunyai siphon Mansonia memiliki
tumbuhan inang diletakkan berujung lancip, cororng pernafasan
saling berdekatan membentuk bergigi dan seperti diri dan bentuk
rakit, bentuk kelompok yang berpigmen gelap. segmen 10 juga seperti
terdiri dari - 6 butir. Telurnya Ujung siphon duri. Untuk menjadi
berbentuk lonjong dengan ditusukkan ke akar nyamuk dewasa pupa
salah satu ujungnya tumbuhan air. membutuhkan waktu 1
meruncing. – 3 hari (Gandahusada,
Illahude, Wira Pribadi,
1998).
Nyamuk Dewasa

Nyamuk dewasa mansonia betina memiliki palpi lebih pendek dari promboscis
dan pada jantan palpi lebih panjang dari promboscsi. Sisik dayap lebar
asimetris, berselang – selang terang dan gelap
Jenis Jenis Nyamuk

 Nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk spp. merupakan vector utama dari


demam berdarah dengue (DBD) yang terdiri
dari Ae. Aegypti dan Ae. Albopictus. Kedua
jenis nyamuk ini terdapat hampir semua di
pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat Nyamuk Ae. Aegypti di sebut black-
dengan ketinggian 1000 meter diatas white mosquito, karena tubuhnya
permukaan laut, karena pada ketinggian ditandai dengan pita atau garis-garis
tersebut suhu udara rendah sehingga tidak putih keperakan di atas dasar hitam.
memungkinkan bagi nyamuk untuk hidup Di Indonesia sering disebut sebagai
dan berkembang biak (Siregar. 2004). salah satu dari nyamuk-nyamuk
rumah (soegijanto, 2004).
 Nyamuk Culex

Nyamuk memiliki tubuh bewarna kecoklatan, promboscis


bewarna gelap tetapi kebanyakan dilengkapi dengan sisik
bewarna lebih pucat pada bagian bawah, scutum bewarna
kecoklatan dan terdapat warna emas dan keperakan disekitr
sisiknya. Sayap bewarna gelap, kaki belakang memiliki femur
yang bewarna lebih puct, seluruh kaki bewarna gelap, kecuali
pada bagia persendian. Nyamuk ini aktif pada malam hari, dan
lebih menyukai menggigit manusia setelah matahari terbenam
(Lestari, 2009).
 Nyamuk Anopheles

Nyamuk Anopheles sering juga dikenal dengan salah satu


nyamuk yang menularkan penyakit malaria. Cirri nyamuk ini
hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut.
Warnanya bermacam – macam, ada yang hitam, ada pula yang
kakinya bercak – bercak putih. Nyamuk Anopheles biasanya
menggigit pada malam hari (Gandahusada, 1998).
 Nyamuk Mansonia

Nyamuk Mansonia sering ditemui di rawa – rawa, sungai besar di


tepi hutan atau dalam hutan. Larva dan pupa melekat dengan
sifonnya pada akar – akar atau ranting tanaman air, seperti eceng
gondok, teeratai, kangkung, dan lain sebagainya. Nyamuk Mansonia
memiliki bentuk tubuh besar dan panjang, bentuk sayap asimetris
dan memiliki warna tubuh kecoklatan. Nyamuk Mansonia bersifat
zoofilik / antropofilik, eksofagik, eksofilik, dan aktif pada malam
hari (Pasiga, 2013).
Perilaku Nyamuk

Perilaku
Berkembang Biak

Perilaku Mencari
Perilaku Beristirahat
Makan
1. Perilaku Nyamuk Ae. Aegypti
o Perilaku Makan

Ae. aegypti sangat antropofilik, walaupun ia juga bisa makan dari hewan
berdarah panas lainnya. Sebagai hewan diurnal, nyamuk betina memiliki dua
periode aktivitas menggigit, pertama di pagi hari selama beberapa jam setelah
matahari terbit dan sore hari selam beberapa jam sebelum gelap. Puncak aktivitas
menggigit yang sebenarnya dapat beragam bergantung lokasi dan musim. Jika
masa makannya terganggu Ae. aegypti dapat menggigit lebih dari satu orang.
Perilaku ini semakin memperbesar efesiensi penyebaran epidemic. Dengan
demikian, bukan hal yang luar biasa jika beberapa anggota keluarga yang sama
mengalami awitan penyakit yang terjadi dalam 24 jam, memperlihatkan bahwa
mereka terinfeksi nyamuk infektif yang sama. Ae. aegypti biasanya tidak Perilaku
Berkembang Biak Perilaku Perilaku Beristirahat Mencari Makan menggigit di
malam hari, tetapi akan menggigit saat malam dikamar yang terang (WHO, 2004).
o Perilaku Istirahat o Perilaku Berkembang Biak

Ae. aegypti suka beristirahat di Nyamuk betina mempunyai kemampuan memilih


tempat yang gelap, lembab, dan tempat perindukan atau tempat berkembang biak
tersembunyi di dalam rumah atau yang sesuai dengan kesenangan dan kebutuhannya.
bangunan, termasuk dikamar tidur, Ada spesies yang senang dengan tempat – tempat
kamar mandi, kamar kecil, maupun yang kena sinar matahri langsung, tetapi ada pula
didapur. Nyamuk ini jarang yang senang dengan tempat – tempat teduh. Spesies
ditemukan di luar rumah, di yang satu memilih tempat perindukan cukup baik
tumbuhan, atau ditempat terlindung dari air payau (campuran air tawar dengan air laut),
lainnya. Di dalam ruangan, spesies lainnya hanya mau berkembang biak di air
permukaan istirahat yang mereka tawar. Ae. aegypti senang meletakkan telur di air
suka adalah di bawah furniture, tawar yang bersih dan tidak langsung menyentuh
benda yang tergantung seperti baju tanah (Sumantri. 2010).
dan gorden, serta dinding (WHO.
2004).
2. Perilaku Nyamuk Culex

o Perilaku Makan o Perilaku Istirahat o Perilaku Berkembang Biak


Nyamuk Culex mempunyai Nyamuk Culex sp. setelah
Nyamuk Culex sp. suka
kebiasaan menghisap darah pada menggigit manusia dan hewan
malam hari. Jarak terbang nyamuk tersebut akan berkembang biak di
nyamuk culex rata – rata hanya 7 beristirahat selama 2 – 3 hari. semarang tempat
meter. Setiap spesies nyamuk misalnya di air yang
Nyamuk Culex sp. menggigit mempunyai kesukaan kotor yaitu genangan air,
beberapa jam setelah matahari beristirahat yang berbeda –
got terbuka, dan saluran
terbenam sampai sebelum beda. Nyamuk Culex sp. suka
pipa (Tanaya. 2013).
matahari terbit. Dan puncak beristirahat didalam rumah,
menggigit nyamuk ini adalah sedangkan diluar rumah seperti
pada pukul 01.00 – 02.00 gua, lubang lembab, tempat
(Tanaya, 2013). yang bewarna gelap dan lain –
lain merupakan tempat yang
disenangi nyamuk untuk
beristirahat. (Tanaya, 2013)
Perilaku Nyamuk Anopheles
o Perilaku Makan o Perilaku Beristirahat o Perilaku Berkembang Biak

Nyamuk Anopheles Nyamuk Anopheles memiliki Perilaku berkembang biak Nyamuk

kebiasaan menghisap Anopheles bermacam – macam sesuai


dua cara beristirahat yaitu
dengan jenis anophelesnya. Anopheles
darah di dalam rumah, istirahat yang sebenarnya
Sundaicus, Anopheles subpictus dan
terjadi pada pukul 23.00 selama waktu menunggu
Anopheles vagus senang berkembang bikan
kemudian turun dan prosesperkembangan telur di air payau. Nyamuk Anopheles sundaicus,
meningkat lagi pada pukul dan istirahat sementara pada anopheles mucaltus menyukai tempat yang
02.00 dan 03.00 dini hari, sebelum dan sesudah langsung mendapatkan sinar mathari. Air
sedangkan aktivitas mencari darah. Nyamuk yang tidak mengalir sangat disenangi oleh

menggigit diluar rumah nyamuk Anopheles vagus, indefinites,


memiliki perilaku istirahat
leucosphirus untuk berkembang biak.
terjadi peningktan pada yang berbeda-beda, An.
Sedangkan air yang tenang atau sedikit
puku 2400 dan kemudian Sundaicus beristirahat
mengalir sangat disenangi oleh nyamuk
meningkat lagi pada ditempat-tempat yang tinggi Anopheles acunitus, vagus, barbirotus,
pukul 05.00 (Rosa, 2009). sedangkan An. Aconitus anullaris untuk berkembang biak
banyak beristirahat ditempat (Nurmaini, 2003).

dekat tanah (Depkes. 1999).


Perilaku Nyamuk Mansonia

Nyamuk Mansonia sp berkembang biak dalam kolam – kolam air tawar


seperti kolam ikan. Larva – larva nyamuk ini bernapas dengan penetrasi
akar tanaman air (Sembel. 2009). Nyamuk Mansonia menggigit diluar
rumah dan pada malam hari (Santoso.2014).
JENIS – JENIS PENGENDALIAN
VEKTOR NYAMUK
1. Pengendalian Secara Mekanik

Program yang di canangkan oleh Pemenrintah Indonesia melalui Departemen


Kesehatan RI yaitu 3M :
1) Menguras secara teratur seminggu sekali dan menabur bubuk abate ke
tempat penampungan air.
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
3) Mengubur atau menyingkirkan kaleng-kaleng bekas, plastik dan barang
bekas lainnya yang dapat menampung air hujan sehingga tidak mrnjadi
sarang nyamuk.
2. Pengendalian Secara Biologis

Intervensi yang didasarkan pada pengenalan organism pemangsa, parasit, pesaing menurunkan jumlah
nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian ini bias dilakukan dengan memelihara ikan yang relative kuat dan
tahan, misalnya ikan mujair di bak atau tempat penampungan air lainnya sehingga sebagai predator bagi
jentik dan pupa. Contoh jenis ikan lainnya yang juga cocok dijadikan untuk pengendalian larva ialah
Panchax panchax (ikan kepala timah, Lebistus reticularis (Guppy = water ceto), Gambusia affinis (ikan
gabus), dll.

3. Pengendalian Secara Kimiawi

Pegendalian secara kimia yang berkhasiat membunuh serangga (insektisida) atau hanya untuk
menghalau serangga saja (repellent). Kebaikan cara pengendalian ini ialah dapat dilakukan dengan
segera dan meliputi daerah yang luas sehingga dapat menekan populasi serangga dalam waktu yang
singkat. Keburukannya karena cara pengendalian ini hanya bersifat sementara, dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan, kemungkinan timbulnya resistensi serangga terhadap insektisida dan
mengakibatkan matinya beberapa pemangsa (Gandahusada, 2000).
TANAMAN PENGUSIR
NYAMUK
1. Bunga Geranium ( Tapak Dara )
2. Bunga Lavender
3. Bunga Rosemery
4. Citrosa Mosquito
5. Mintrosa Of Lady Diana
6. Marigold
7. Bunga Kecombrang
8. Zodia
9. Serai Wangi
10. Akar Wangi
TELUR
Larva
KEPOMPONG ( PUPA )
Gambar telur,larva dan pupa
Gambar pupa dari nyamuk culex
dan aedes
Gambar Siklus perkembangbiakan
nyamuk
Nyamuk Aedes Aegypti
Dapat kita lihat berikut ini perbedaan
larva dari nyamuk culek, aedes dan
anopheles
Berikut ini beberapa contoh nyamuk
yang sedang menggigit
 Nyamuk Aedes
 Nyamuk Anopheles
Nyamuk mansonia
Nyamuk culex

Anda mungkin juga menyukai