Nyamuk Betina
- Pulpinya Kecil dan Lurus
- Antenanya Berbulu Jarang
Nyamuk Jantan
- Pulpinya Besar dan membengkok
- Antenanya Berbulu rapat dan
banyak
SIKLUS HIDUP NYAMUK
Pada dasarnya, siklus hidup nyamuk berawal dengan peletakan telur oleh
nyamuk betina. Dari telur muncul fase kehidupan air yang masih belum
matang disebut larva (jamak = larvae), yang berkembang melalui empat
tahap, kemudian bertambah ukuran hingga mencapai tahap akhir yang tidak
membutuhkan asupan makanan yaitu pupa (jamak = pupae). Didalam kulit
pupa nyamuk dewasa membentuk diri sebagai betina atau jantan, dan tahap
nyamuk dewasa muncul dari pecahan di bagian belakang kulit pupa. Nyamuk
dewasa makan, kawin, dan nyamuk betina memproduksi telur untuk
melengkapi siklus dan memulai generasi baru (Achmadi, 2013).
1. Siklus Hidup Nyamuk Ae. aegypti
Telur
Telur nyamuk Ae. Aegypti berbentuk elips Telur Aedes spp. Dapat bertahan pada kondisi kering
atau oval memanjang, warna hitam, ukuran pada waktu dan insensitas yang bervariasi hingga
0,5 – 0,8 mm. Permukaan poligonal, tidak beberapa bulan, tetapi hidup. Jika tergenang air,
memiliki alat pelampung, dan diletakkan beberapa telur mungkin menetas dalam beberapa
satu persatu pada benda – benda yang menit, sedangkan yang lain membutuhkan waktu
terapung atau pada dinding bagian dalam lama terbenam dalam air, kemudian penetasan
tempat penampungan air (TPA) yang berlangsung dalam beberapa hari atau minggu. Bila
berbatasan langsung dengan permukaan air. kondisi lingkungan tidak menguntugkan, telur-telur
Dilaporkan bahwa dari telur yang dilepas, mungkin berada dalam status diapauses dan tidak
sebanyak 85% melekat didinding TPA, akan menetas hingga waktu istirahat berakhir. Telur-
sedangkan 15% lainnya jatuh ke permukaan telur Aedes spp. dapat berkembang pada habitat
air (Soegijanto. 2004). container kecil (lubang pohon, ketiak daun, dan
sebagainya) yang rentan terhadap kekeringan
(Sayono, 2008).
Larva
Telur menetas menjadi larva yang Larva nyamuk Ae. Aegypti tubuhnya memanjang tanpa
sering juga disebut jentik. Larva kaki dengan bulu – bulu sederhana yang tersusun bilateral
nyamuk memiliki kepala yang cukup simetris. Larva ini dalam pertumbuhan dan
besar serta toraks dan abdomen yang perkembangannya mengalami 4 kali pergantian kulit
cukup jelas. Larva dan kebanyakan (ecdysis), dan larva yang terbentuk berturut – turut
nyamuk menggantungkan diri pada disebut larva instar I, II, III, dan IV. Larva instar I,
permukaan air. Jentik-jentik nyamuk tubuhnya sangat kecil, warna transparan, panjang 1 – 2
biasanya menggantungkan tubuhnya mm, duri – duri (spinae) pada dada (thorax) belum begitu
agak tegak lurus pada permukaan air, jelas, dan corong pernafasan sudah (siphon) belum
guna untuk mendapatkan oksigen di menghitam. Larva instar II ertambah besar, ukuran 2,5 –
udara (Sembel, 2009). 3,9 mm, duri dada belum jelas, dan corong pernafasan
sudah bewarna hitam. Larva instar IV telah lengkap
struktur anatominya dan jelas tubuh dapat di bagi menjadi
bagian kepala (chepal), dada (thorax), dan perut
(abdomen) (Soegijanto. 2004).
Pupa Nyamuk Dewasa
Stadium pupa ini merupakan
tahapan akhir dari siklus hidup
Nyamuk memiliki ukuran tubuh yang
nyamuk dalam air. Pupa adalah
relatif kecil, memiliki kaki panjang dan
fase inaktif yang tidak
merupakan serangga yang memiliki
membutuhkan makan, namun tetap
sepasang sayap sehingga tergolong pada
membutuhkan oksigen untuk
ordo Diptera dan famili Culicidae. Tubuh
bernafas. Untuk keperluan
nyamuk terdiri atas tiga bagian yaitu
pernafasannya pupa berada
kepala, dada dan perut. Nyamuk jantan
didekat permukaan air. Umumnya
lebih kecil dari pada nyamuk betina
nyamuk jantan yang terlebih
(Lestari, 2010).
dahulu keluar sedangkan nyamuk
betina muncul belakangan
(Supartha, 2008).
Nyamuk Ae. Aegypti memiliki ciri khas yaitu mempunyai warna dasar yang
hitam dengan bintik-bintik putih pada bagiannya badannya terutama pada akinya.
Morfologi yang khas adalah gambaran lira (lyre-form) yang putih pada
punggungnya (Gandahusada, 2000). Nyamuk ini hidup didalam dan disekitar
rumah. Boleh dikatakan bahwa nyamuk betina sangat menyukai darah manusia
(antrothpillic) dari pada darah binatang. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan
menghisap darah berpindah-pindah berkali-kali dari satu individu ke individu lain
(Soegijanto, 2004). Nyamuk Ae. Albopictus secara morfologis sangat mirip
dengan nyamuk Ae. Aegypti yang membedakan hanyalah pada strip putih yang
terdapat pada skutumnya. Pada Ae. Albopictus strukturnya juga bewarna hitam
hanya berisi satu garis putih tebal dibagian dorsalnya (Supartha, 2008)
2. Siklus Hidup Nyamuk Culex
Telur
larva
Merupakan stadium akhir nyamuk di dalam air. Pada stadium ini pupa tidak membutuhkan
makan. Pupa membuuhkan 2 – 5 hari. Sebagian kecil pupa kontak dengan permukaan air,
berbentuk terompet, panjang dan ramping, setelah 1 - 2 hari akan menjadi nyamuk culex
(Kardinan, 2003).
Nyamuk Dewasa
Ciri – ciri nyamuk culex dewasa adalah bewarna hitam belang- belang putih, kepala
bewarna hitam dan bewarna putih pada ujungnya. Pada bagian thorak terdapat 2 garis putih
berbentuk kurva (Kardinan, 2003).
3. Siklus Hidup Anopheles
Telur
Telur Anopheles berbentuk seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan
bagian atasnya konkaf dan diletakkan di air langsung yang diletakkan secara terpisah
yaitu satu persatu. Nyamuk dewasa mampu menghasilkan telur 50 – 200 butir telur.
Telur menetas dalam waktu 2 – 3 hari (Safar, 2010)
larva
Larva Anopheles mengapung sejajar dengan permukaan air, karena mereka tidak
mempunyai siphon (alat bantu pernafasan). Lama hidup kurang lebih hari, dan hidup
dengan memkan algae, bakteri dan mikroorganisme lain yang terdapat dipermukaan
(Safar, 2010).
pupa Nyamuk dewasa
Pada stadium pupa terdapat Nyamuk Anopheles jantan dapat hidup sampai satu
tabung pernafasan yang minggu, sedangkan nyamuk betina mampu bertahan
disebut respiratoru trumpet hidup selama 1 bulan. Nyamuk dewasa mempunyai
yang berbentuk lebar dan prombocis yang berfungsi sebgai menghisap darah atau
pendek yang berfungsi makanan lainnya (missal: nectar atau cairan lainnya
untuk mengambil O2 dari sebagai sumber gula). Perkawinan terjadi setelah
udara. Bentuk fase pupa beberapa hari menetas dan kebanyakan perkawinan
seperti kma, dan setelah terjadi sekitar rawa (breeding place). Untuk membantu
beberapa hari pada bagian pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan
terbelah sebagai tempat beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari
keluar nyamuk dewasa nyamuk Anopheles adalah pada saat posisi istirahat
(Safar, 2010). menungging.
4. Siklus Hidup Nyamuk Mansonia
Nyamuk dewasa mansonia betina memiliki palpi lebih pendek dari promboscis
dan pada jantan palpi lebih panjang dari promboscsi. Sisik dayap lebar
asimetris, berselang – selang terang dan gelap
Jenis Jenis Nyamuk
Perilaku
Berkembang Biak
Perilaku Mencari
Perilaku Beristirahat
Makan
1. Perilaku Nyamuk Ae. Aegypti
o Perilaku Makan
Ae. aegypti sangat antropofilik, walaupun ia juga bisa makan dari hewan
berdarah panas lainnya. Sebagai hewan diurnal, nyamuk betina memiliki dua
periode aktivitas menggigit, pertama di pagi hari selama beberapa jam setelah
matahari terbit dan sore hari selam beberapa jam sebelum gelap. Puncak aktivitas
menggigit yang sebenarnya dapat beragam bergantung lokasi dan musim. Jika
masa makannya terganggu Ae. aegypti dapat menggigit lebih dari satu orang.
Perilaku ini semakin memperbesar efesiensi penyebaran epidemic. Dengan
demikian, bukan hal yang luar biasa jika beberapa anggota keluarga yang sama
mengalami awitan penyakit yang terjadi dalam 24 jam, memperlihatkan bahwa
mereka terinfeksi nyamuk infektif yang sama. Ae. aegypti biasanya tidak Perilaku
Berkembang Biak Perilaku Perilaku Beristirahat Mencari Makan menggigit di
malam hari, tetapi akan menggigit saat malam dikamar yang terang (WHO, 2004).
o Perilaku Istirahat o Perilaku Berkembang Biak
Intervensi yang didasarkan pada pengenalan organism pemangsa, parasit, pesaing menurunkan jumlah
nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian ini bias dilakukan dengan memelihara ikan yang relative kuat dan
tahan, misalnya ikan mujair di bak atau tempat penampungan air lainnya sehingga sebagai predator bagi
jentik dan pupa. Contoh jenis ikan lainnya yang juga cocok dijadikan untuk pengendalian larva ialah
Panchax panchax (ikan kepala timah, Lebistus reticularis (Guppy = water ceto), Gambusia affinis (ikan
gabus), dll.
Pegendalian secara kimia yang berkhasiat membunuh serangga (insektisida) atau hanya untuk
menghalau serangga saja (repellent). Kebaikan cara pengendalian ini ialah dapat dilakukan dengan
segera dan meliputi daerah yang luas sehingga dapat menekan populasi serangga dalam waktu yang
singkat. Keburukannya karena cara pengendalian ini hanya bersifat sementara, dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan, kemungkinan timbulnya resistensi serangga terhadap insektisida dan
mengakibatkan matinya beberapa pemangsa (Gandahusada, 2000).
TANAMAN PENGUSIR
NYAMUK
1. Bunga Geranium ( Tapak Dara )
2. Bunga Lavender
3. Bunga Rosemery
4. Citrosa Mosquito
5. Mintrosa Of Lady Diana
6. Marigold
7. Bunga Kecombrang
8. Zodia
9. Serai Wangi
10. Akar Wangi
TELUR
Larva
KEPOMPONG ( PUPA )
Gambar telur,larva dan pupa
Gambar pupa dari nyamuk culex
dan aedes
Gambar Siklus perkembangbiakan
nyamuk
Nyamuk Aedes Aegypti
Dapat kita lihat berikut ini perbedaan
larva dari nyamuk culek, aedes dan
anopheles
Berikut ini beberapa contoh nyamuk
yang sedang menggigit
Nyamuk Aedes
Nyamuk Anopheles
Nyamuk mansonia
Nyamuk culex