Anda di halaman 1dari 3

Nama :

Nim :

Analisis terhadap Permasalahan / Sengketa Konrak :

1. KASUS PERJANJIAN INVESTASI

Pak Andi mengikuti investasi melalui seseorang yang dia kenal. Mereka membuat surat
perjanjian di atas materai 6000 yang berisi bahwa trader ( orang tsb) wajib mentransfer profit
sebesar 4% perhari. tetapi sampai sekarang sejak januari kemarin. modal Pak Andi yg 10jt
baru dtransfer 3,6jt. dan alasan dan keadaan seakan menghindar telah ditunjukkannya.
Menurut saya Yang bisa dilakukan oleh Pak Andi adalah mengajukan gugatan wanprestasi
kepada Pengadilan Negeri yang wilayahnya hukumnya mencakup domisili si trader sebagai
tergugat. Dalam perdata tidak ada jeratan hukum badan, yang ada adalah upaya paksa bagi
pihak yang dikalahkan untuk memberikan kerugian kepada pihak yang dimenangkan
berdasarkan Putusan Pengadilan. Jeratan hukum badan terdapat dalam hukum pidana. Jika
Pak Andi ingin mengajukan upaya hukum pidana tentunya Pak Andi harus membuat laporan
kepolisian. Namun, berdasarkan kasus diatas, asumsi saya permasalahan Pak Andi tidaklah
murni pidana, bahkan mungkin cenderung murni perdata karena dalam masalah yang
disampaikan dikatakan "dari investasi 10 jt baru ditransfer 3. 6 jt", ini berarti ada
pengembalian uang yang diinvestasikan dan ini berarti tentang masalah utang-piutang yang
notabene masuk dalam ranah hukum perdata. Apabila saya menjadi legal drafting lalu saya
membuat kontrak tersebut saya akan menyarankan untuk mengatur klausula terkait
wanprestasi dan penyelesaian sengketa agar perjanjian tersebut mengatur apabila terdapat
kondisi perbuatan melawan hukum ataupun wanprestasi.
2. Pelanggaran Kontrak oleh PT IBU

Polri mendapat pengaduan dari retail Indomaret mengenai ketidaksesuaian isi kontrak kerja
dengan PT Indo Beras Unggu (IBU). Dalam pelaksanaannya kontrak yang sudah dibuat antara
perusahaan dengan PT IBU, dalam produksinya diselewengkan atau ditentukan grade berbeda
dari kontraknya. Dalam kontrak, disepakati bahwa beras yang dipasok PT IBU untuk dijual di
retail memiliki mutu, varietas, dan kemasan tertentu. Ditetapkan bahwa beras yang akan dijual
memiliki mutu nomor dua. Selain itu, varietas ditentukan untuk beras Rojolele. Namun,
faktanya, kualitas beras berada jauh di bawah kesepakatan dan varietasnya tidak sesuai. Selain
itu, ditemukan juga instruksi di internal untuk memproduksi beras yang tidak sesuai kontrak
seperti juga contoh kejahatan kemanusiaan, contoh kejahatan korporasi, maupun contoh
kejahatan kerah putih. Menurut saya Penyelewengan kontrak tersebut dianggap merugikan retail
yang memesan. PT IBU bertanggungjawab atas sejumlah kecurangan yang dianggap
menyesatkan kosumen. Atas perbuatannya, Trisnawan direktur PT IBU dapat dijerat Pasal 382
BIS tentang Perbuatan Curang dan Pasal 144 jo pasal 100 ayat 2 Undang-undang Nomor 18
Tahun 2012 tentang Pangan. Kemudian Pasal 62 jo Pasal 8 ayat 1 huruf (e), (f), (g) atau pasal 9
ayat (h) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebagaimana penyebab
konflik antar agama dan akibat konflik antar agama dalam masyarakat majemuk, ataupun
penyebab konflik sosial.. Jika saya menjadi legal drafting maka saya akan mengatur di dalam
kontrak tersebut klausul wanprestasi dan penyelesaian sengketa serta klausul yang mengatur
tentang sanksi terhadap perbuatan melawan hukum.
3. Pelanggaran kontrak di PT Framas

Sebuah perusahaan subkontraktor Adidas lain yaitu, PT Framas, Bekasi memPHK 300
pekerja tanpa mengikuti aturan hukum ketenagakerjaan yang berlaku. PT Framas berdalih
bahwa para pekerja telah melebihi durasi kontrak , PT Framas kemudian tidak
memperpanjang kontrak kerja dan melanggar semua hak para pekerja. PT Framas melakukan
3 bulan kontrak kerja dan terus memperpanjang status mereka sebagai pekerja tidak tetap
(pekerja kontrak) per 3 bulan, selama lebih dari 3 tahun. Sejak Desember 2012, kontrak
mereka tidak diperpanjang dan mereka semua kehilangan pekerjaan tanpa pesangon. Sekitar
300 pekerja menjadi korban dari kontrak kerja berkepanjangan yang tidak sesuai ketentuan
hukum tanpa jaminan kesejahteraan dan keamanan kerja. Dan pada akhirnya, mereka dipecat
secara tidak adil. Dari 300 pekerja, karena PT Framas melakukan intimidasi dan tekanan,
maka hanya 40 orang pekerja memutuskan untuk memperjuangkan nasib mereka. Para
pekerja ini, sebagian besar adalah para pekerja yang tidak berserikat, sebagian lagi
merupakan anggota sebuah Serikat Pekerja di PT Framas namun menurut para anggotanya
tidak mau memperjuangkan nasib mereka. Apabila saya menjadi legal drafting maka saya
akan menyarankan untuk mengatur sebuah klausul terkait durasi kontrak pekerja, kapan
berakhirnya kontrak pekerja, dan jika syarat untuk menjadi pekerja tetap agar ada kepastian
kepada para pihak yakni pekerja dan juga perlu diaturnya wanprestasi dan sanksi terhadap
perbuatan melawan hukum yang jika disebabkan oleh para pihak.

Anda mungkin juga menyukai