Disusunoleh:
Denzel Wiradana
B011181477
FakultasHukum
ProgramStudiIlmuHukum
UniversitasHasanuddin
Makassar
TahunAjaran2020
KATA PENGANTAR
Dan
harapansayasemogamakalahinidapatsedikitmemberikansumbangsihpengetahuandanpengalamanb
agi orang-orang yang sempatmembacanya,
dankiranyauntukkedepandapatmemperbaikibentukmaupunmenambahisimakalah agar
menjadilebihbaiklagi.
Karenaketerbatasanpengetahuanmaupunpengalamansaya,
sayatentusadarbahwamasihbanyakkekurangan yangterdapatdalammakalahini,
Olehkarenaitusayasangatmengharapkan saran dankritik yang membangundaripembaca demi
kesempurnaanmakalahini.
(NAMA)
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................3
C. Tujuan Penulisan............................................................................3
BAB IIPEMBAHASAN.................................................................................4
A. Pentingnya memperkenalkan HKI sejak usia sekolah ..................4
A. Kesimpulan..................................................................................9
B. Saran..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hasil pemikiran dan
budidaya manusia yang perlu mendapat perlindungan hukum dari pembajakan
maupun tindakan ilegal lainnya. Yang termasuk dalam Hak Kekayaan
Intelektual : • Hak Cipta (Copyright)
• Merek Dagang (trademarks)
• Paten (patent)
• Desain produk Industri (industrial design) • Indikasi geografi (geographical
indication)
• Desain tata letak sirkuit tepadu/layout desain (topography of integrated circuits)
• Perlindungan informasi yang dirahasiakan (protection of undisclosed
information)
Permasalahanhakkekayaanintelektual (HKI)
senantiasaberkembangseiringdenganperkembanganilmupengetahuandanteknolo
gi.
Semakinberkembangilmupengetahuandanteknologi,semakindirasakanperlunyap
erlindunganterhadaphakkekayaanintelektualsehinggamendorongnegarauntukme
nyusundanmemperbaharuipengaturan HKI.
Dewasainipermasalahanhakkekayaanintelektualsemakinkompleks,
karenatidaksemata-
matamemberikanperlindunganterhadapindividuakantetapitelahmenjadibagiandari
masalahpolitikdanekonomi. Permasalahan HKI
sudahtidakmurnilagihanyabidanghakkekayaanintelektualsemata,
karenabanyakkepentingan yang berkaitandengan HKI tersebut,
bidangekonomidanpolitiksudahmenjadiunsur yang
tidakterpisahkandalampermasalahan HKI (DjumhanadanDjubaedillah, 1997: 8).
Olehkarenanyamempelajari HKI akanmenyangkutbanyakbidang,terlebih-lebih
HKI saat ini menjadi salah satu isu internasional di samping masalah hak asasi
manusia, lingkungan hidup, demokratisasi dan standarisasi.
Dengan selesainya Uruguay Round pada tanggal 15 Desember 1994,
telah diterimapembentukan World Trade Organization (WTO) dalam bentuk
Agreement Establishingthe Multilateral Trade Organization. Final Act dari putaran
Uruguay tersebut mengandungAnnexes (lampiran). Salah satunya adalah
Persetujuan tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan perdagangan dari
hak milik intelektual atau Agreement on Trade RelatedAspect of Intellectual
Property Right (TRIPs) (Gautama, 1994: 2).
Indonesia telah meratifikasi persetujuan tersebut dengan Undang-undang
No. 7 Tahun1994. Sebagai konsekuensinya, Indonesia harus tunduk pada
persetujuan yang telahdisepakati. Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia di
bidang HKI adalah denganmelakukan penyempurnaan dan penambahan
peraturan perundang-undangan sehinggapada tahun 2000, 2001, dan 2002
Dewan Perwakilan Rakyat telah mengesahkan beberapaperaturan perundang-
undangan di bidang HKI. Undang-undang tersebut, adalah:
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang mendasari pentingnya memperkenalkan HKI pada masyarakat sejak
usia sekolah dasar?
C. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
HKI merupakan salah satu bidang HAM, yaitu bidang ekonomi, sosial dan
budaya. Sebagaimana halnya HAM pada umumnya, HKI melekat pada diri setiap orang
hanya karena ia manusia dan bukan karena diberikan pihak lain, termasuk negara. Hak
haktersebut bersemayam dalam kemanusiaan seseorang. Sumber langsung dari hak
asasi manusia adalah martabat (nilai luhur) setiap manusia. Kesadaran akan
pentingnya hakhak semakin matang sejalan dengan kesadaran umat manusia yang
juga semakin berkembang. Penghargaan dan pengakuan terhadap hak berhubungan
erat dengan penghayatan, khususnya nilai-nilai moral (Ceufin, 2004: 21).
Sejalan dengan pendapat di atas Shad Saleem Faruqui mengatakan bahwa hak-
hakdasar melekat sejak lahir. Hak-hak tersebut dimiliki seseorang karena ia manusia.
Hakhak tersebut berlaku bagi setiap anggota umat manusia tanpa memperhatikan
faktorfaktor pemisah seperti ras, agama, warna kulit, kasta, kepercayaan, jenis kelamin
dan kebangsaan. Hak-hak itu bersifat supralegal; tidak tergantung pada adanya suatu
negara atau undang-undang dasar, mempunyai wewenang untuk bertindak lebih tinggi,
dan lepas dari pemerintah, dan dimiliki manusia, bukan karena perbuatan amal dan
kemurahan hati negara tetapi berasal dari sebuah sumber yang lebih unggul dari pada
hukum buatan manusia (Hass, 1998: 13).
Justifikasi yang paling mendasar untuk HKI adalah bahwa seseorang yang telah
mengeluarkan usaha ke dalam penciptaan memiliki sebuah hak alami untuk memiliki
dan mengontrol apa yang telah mereka ciptakan. Pendekatan ini menekankan pada
kejujuran dan keadilan (Tim Lindsey, 2003: 13). Menurut Maududi, masyarakat itu harus
memberi peluang tidak terbatas bagi prestasi pribadi, tentu saja senantiasa dalam
batasbatas yang diperintahkan Allah (Hass, 1998: 17).
》 Memperkenalkan HKI pada masyarakat usia sekolah memiliki peran yang sangat penting
terhadap pengetahuan dan pengenalan ilmu teknologi, dikarenakan :
1. Dalam dunia pendidian , perlu diperkenalkan HKI sejak usia sekolah dikarenakan HKI yang
berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan masyarakat, seperti jika sejak usia sekolah telah
diperkenalkan mengenai pengetahuan HKI,maka jika anak tersebut telah tiba pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi ia tidak akan terlalu kesulitan dan terlambat memahami mengenai
HKI. Hal ini dikarenakan, dalam perguruan tinggi atau universitas memberikan tugas kepada
pada mahasiswa menjadi suatu yang harus dilakukan agar mahasiswa dapat membuat atau
memberikan sebuah gagasan/pendapat terhadap suatu permasalahan. Tidak jarang hasil yang
didapatkan merupakan suatu penemuan yang baru atau bahkan sedikit berbeda dengan
kebanyakan hasil lainnya. Walaupun hasil seperti itu bisa diarahkan oleh pihak pemberi tugas,
namun tidak selamanya hasil yang didapat adalah hasil prediksi, sehingga jika dilihat dari segi
fakta hasil itu adalah original buatan mahasiswa. Terlebih jika hasil yang di dapat merupakan
bagian dari keilmuan TI, maka sangatlah dianjurkan untuk memanfaatkan HKI di dalamnya.
Sebagai contoh jika hasil dari tugas itu adalah sebuah produk semisal aplikasi, website atau
sejenisnya dan merupakan karya mahasiswa, maka hasil tersebut menjadi mungkin untuk
dimanfaatkan oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab seperti menjualnya atau mengklaim
kepemilikan produk tersebut. Sehingga jika hasil tersebut tidak didaftarkan HKInya walaupun
kita tau produk kita disalah gunakan oleh orang lain, kita tidak akan bisa berbuat apa-apa
karena kita tidak memiliki bukti dan hukum yang menjelaskan bahwa itu adalah milik kita.
3. Menikmati manfaat yang diperoleh dari temuannya (manfaat moril maupun materil).
Para pelajar dan pengajar yang hendak mengajukan paten HaKI berhak
memperoleh payung hukum HaKI. Payung hukum HaKI dalam hal ini adalah
Kementerian hukum dan HAM. Produk yang dihasilkan pelajar dan pengajar
bermacam-macam bentuk, mulai dari hasil penelitian, produk dan alat. Khusus untuk
hak kepemilikan industri, bisa berupa desain industri, merek, rahasia dagang dan sirkuit
terpadu (DLTST).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan konsep dasar HKI (sifat, prinsip dan sistem HKI), HKI merupakan
upaya penghargaaan, penghormatan dan pemenuhan hak atas ilmu pengetahuan,
teknologi, budaya dan seni termasuk hak untuk memperoleh manfaat hasil ciptaan atau
inventor yang telah diperolehnya. Hal ini merupakan bagian dari HAM, yaitu
pemenuhan hak atas ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan seni;
B. SARAN
2. Pemahaman tentang HKI perlu ditanamkan sejak dini, oleh karena itu
muatan/nilainilai HKI perlu masuk dalam buku pelajaran pada semua jenjang
pendidikan formal.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Lindsey, Tim, dkk ( editor ), 2003, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar Bandung,
Alumni.
Manan, Bagir, 2001, Perkembangan Pemikiran Dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di
Indonesia, Bandung, YHDS-Alumni.
Mulya Lubis, Todung, 2005, Jalan Panjang Hak Asasi Manusia, Jakarta,Gramedia
Pustaka Utama.
Internet
https://media.neliti.com/media/publications/114388-ID-perlindungan-hki-sebagai-upaya
pemenuhan.pdf
https://www.google.com/amp/s/www.duniadosen.com/peranan-penting-hak-atas-
kekayaan-intelektual-haki-untuk-hasil-penelitian-dosen/amp/