Kelompok 6
Kelas 3IA17
Universitas Gunadarma
PTA 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Objek masalah yang di bagi adalah masukan (input) atau instances yang
berukuran n: tabel (larik), matriks, dan sebagainya, bergantung pada masalahnya.
Tiap-tiap upa-masalah mempunyai karakteristik yang sama (the same type)
dengan karakteristik masalah asal, sehingga metode Divide and Conquer lebih
natural diungkapkan dalam skema rekursif.
Salah satu penggunaan algoritma ini yang paling populer adalah dalam hal
pengolahan data yang bertipe array (elemen larik). Karena pengolahan array pada
umumnya selalu menggunakan prinsip rekursif atau iteratif. Penggunaan secara
spesifik adalah untuk mencari nilai minimal dan maksimal serta untuk
mengurutkan elemen array. Dalam hal pengurutan ini ada empat macam algoritma
pengurutan yang berdasar pada algoritma Divide and Conquer, yaitu merge sort,
insert sort, quick sort, dan selection sort. Merge sort dan Quick sort mempunyai
kompleksitas algoritma O(n ²log n). Hal ini lebih baik jika dibandingkan dengan
pengurutan biasa dengan menggunakan algoritma brute force.
Prinsip dasar dari algoritma ini adalah dengan membagi n input menjadi k
subset input yang berbeda (1 < k ≤ n). Dari k subset input yang berbeda akan
terdapat k subproblem. Setiap subproblem mempunyai solusinya masing-masing,
sehingga akan diperoleh k subsolusi. Kemudian, dari k subsolusi akan diperoleh
solusi yang optimal atau solusi yang diharapkan.
2. Semua titik pada S yang berada pada garis 𝑝1𝑝𝑛 (selain titik 𝑝1 dan 𝑝𝑛)
tidak mungkin membentuk convex hull, sehingga bisa diabaikan dari
pemeriksaan
3. Kumpulan titik pada S1 bisa membentuk convex hull bagian atas, dan
kumpulan titik pada S2 bisa membentuk convex hull bagian bawah
terapkan D & C
S
1
S
2
S1,1
S1,2
(i) (ii)
(iii) (iv)
Hasil akhir: