OLEH :
NIM. 20.300.0128
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
OLEH :
NIM. 20.300.0128
Banjar,
Mengetahui,
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
1 Konsep Sepsis
a. Definisi
b. Etiologi
Sepsis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif 70%
(pseudomonas auriginosa, klebsiella, enterobakter, echoli, proteus).
Infeksi bakteri gram positif 20-40% (stafilokokus aureus, stretokokus,
pneumokokus), infeksi jamur dan virus 2-3% (dengue hemorrhagic
fever, herpes viruses), protozoa (malaria falciparum). Sedangkan pada
kultur yang sering ditemukan adalah pseudomonas, disusul oleh
stapilokokus dan pneumokokus. Shock sepsis yang terjadi karena
infeksi gram negatif adalah 40% dari kasus, sedangkan gram positif
adalah 5-15% dari kasus (Root, 1991).
Kultur darah positif pada 20-40% kasus sepsis dan pada 40-70% kasus
syok septik. Dari kasus-kasus dengan kultur darah yang positif,
terdapat hingga 70% isolat yang ditumbuhi oleh satu spesies bakteri
gram positif atau gram negatif saja; sisanya ditumbuhi fungus atau
mikroorganisme campuran lainnya. Sepsis dapat dipicu oleh infeksi di
bagian manapun dari tubuh.Daerah infeksi yang paling sering
menyebabkan sepsis adalah paru-paru, saluran kemih, perut, dan
panggul. Jenis infeksi yang sering dihubungkan dengan sepsis yaitu:
1) Infeksi paru-paru (pneumonia)
2) Flu (influenza)
3) Appendisitis
4) Infeksi lapisan saluran pencernaan (peritonitis)
5) Infeksi kandung kemih, uretra, atau ginjal (infeksi traktus
urinarius)
6) Infeksi kulit, seperti selulitis, sering disebabkan ketika infus atau
kateter telah dimasukkan ke dalam tubuh melalui kulit
7) Infeksi pasca operasi
8) Infeksi sistem saraf, seperti meningitis atau encephalitis.
c. Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sepsis
menurut beberapa penelitian adalah sebagai berikut:
1) Umur - Pasien yang berusia kurang dari 1 tahun dan lebih dari 65
tahun
2) Pemasangan alat invasive - Venous catheter - Arterial lines -
Pulmonary artery catheters - Endotracheal tube - Tracheostomy
tubes - Intracranial monitoring catheters - Urinary catheter
3) Prosedur invasive - Cystoscopic - Pembedahan
4) Medikasi/Therapeutic Regimens - Terapi radiasi - Corticosteroids -
Oncologic chemotherapy - Immunosuppressive drugs - Extensive
antibiotic use
5) Underlying Conditions - Poor state of health - Malnutrition -
Chronic Alcoholism - Pregnancy - Diabetes Melitus - Cancer -
Major organ disease – cardiac, hepatic, or renal dysfunction
d. Manifestasi klinis
1) Manifestasi Kardiovaskular
a) Perubahan sirkulasi Karakteristik hemodinamik utama dari
syok septic adalah rendahnya tahanan vaskular sitemik
(TVS) ,sebagian besar karena vasodilatasi yang terjadi
Sekunder terhadap efek-efek berbagai mediator
( prostaglandin, kinin, histamine dan endorphin). Mediator-
mediator yang sama tersebut juga dapat menyebabkan
meningkatnya permeabelitas kapiler, mengakibatkan
berkurangnya volume intravascular menembus membrane
yang bocor, dengan demikian mengurangi volume sirkulasi
yang efektif. Dalam berespon terhadap penurunan TVS dan
volume yang bersirkulasi, curah jantung (CJ), biasanya tinggi
tetapi tidak mencukupi untuk mempertahankan perfusi
jaringan dan organ. Aliran darah yang tidak mencukupi
sebagian dimanifestasikan oleh terjadinya asidemia laktat.
Dalam hubungnnya dengan vasodilatasi dan TVS yang rendah,
terjadi maldistribusi aliran darah. Mediator-mediator vasoaktif
yang dilepaskan oleh sistemik menyebabkan vasodilatasi
tertentu dan vasokonstriksi dari jaringan vascular tertentu,
mengarah pada aliran yang tidak mencukupi ke beberapa
jaringan sedangkan jaringan lainnya menerima aliran yang
berlebihan. Selain itu terjadi respon inflamasi massif pada
jaringan, mengakibatkan sumbatan kapiler karena adanya
agregasi leukosit dan penimbunan fibrin, dan berakibat
kerusakan organ dan endotel yang tidak dapat pulih.
b) Perubahan miokardial Kinerja miokardial mengalami
gangguan, dalam bentuk penurunan fraksi ejeksi ventricular
dan juga gangguan kontraktilitas. Factor depresan miokardial,
yang berasal dari jaringan pankreatik iskemik, adalah salah
satu penyebabnya. Terganggunya fungsi jantung juga
diakibatkan oleh keadaan metabolic abnormal yang
diakibatkan oleh syok, yaitu adanya asidosis laktat, yang
menurunkan responsivitas terhadap katekolamin. Dua bentuk
pola disfungsi jantung yang berbeda terdapat pada syok septic.
Bentuk pertama dicirikan dengan curah jantung yang tinggi
dan TVS yang rendah, kondisi ini disebut dengan syok
hiperdinamik. Bentuk kedua ditandai dengan curah jantung
yang rendah dan peningkatan TVS disebut sebagai syok
hipodinamik.
2) Manifestasi Hematologi
Bakteri dan toksinnya menyebabkan aktivasi komplemen. Karena
sepsis melibatkan respon inflamasi global, aktivasi komplemen
dapat menunjang respon-respon yang akhirnya menjadi keadaan
yang lebih buruk ketimbang melindungi.
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Kultur (luka, sputum, urine, darah) untuk mengindentifikasi
organisme penyebab sepsis. Sensitivitas menentukan pilihan obat-
obatan yang paling efektif. Ujung jalur kateterintravaskuler
mungkin diperlukan untuk memindahkan dan memelihara jika
tidak diketahui cara memasukannya.
2) SDP : Ht mungkinmeningkat pada status hipovolemik karena
hemokonsentrasi. Leukopenia (penurunan SDP) terjadi
sebelumnya, dikuti oleh pengulangan leukositosis (15.000 –
30.000) dengan peningkatan pita (berpiondah ke kiri) yang
mempublikasikan produksi SDP tak matur dalam jumlah besar.
3) Elektrolit serum ; berbagai ketidak seimbangan mungkin terjadi
dan menyebabkan asidosis, perpindahan cairan, dan perubahan
fungsi ginjal.
4) Pemeriksaan pembekuan : Trombosit terjadi penurunan
(trombositopenia) dapat terjadi karena agregasi trombosit. PT/PTT
mungkin memanjang mengindentifikasikan koagulopati yang
diasosiasikan dengan iskemia hati atau sirkulasi toksin atau status
syok.
5) Laktat serum meningkat dalam asidosis metabolic,disfungsi hati,
syok.
6) Glukosa serum terjadi hiperglikemia yang terjadi menunjukan
glukoneogenesis dan glikogenolisis di dalam hati sebagai respon
dari perubahan selulaer dalam metabolisme.
7) BUN/Kr terjadi peningkatan kadar disasosiasikan dengan
dehidrasi, ketidakseimbangan / gagalan hati.
8) GDA terjadi alkalosis respiratori dan hipoksemia dapat terjadi
sebelumnya dalam tahap lanjut hioksemia, asidosis respiratorik dan
asidosis metabolic terjadi karena kegagalan
mekanismekompensasi.
9) Urinalisis adanya SDP / bakteri penyebab infeksi. Seringkali
muncul protein dan SDM.
10) Sinar X film abdominal dan dada bagian bawah yang
mengindentifikasikan udara bebas didalam abdomen dapat
menunjukan infeksi karena perforasi abdomen / organ pelvis.
11) EKG dapat menunjukan perubahan segmen ST dan gelombang T
dan disritmia yang menyerupai infark miokard.
f. Penatalaksanaan
Rapid Assessment
1) Immediate Question
a) Survey Primer
Cek Airway, Breathing, Circulation
- Airway: clear
- Breathing:
Tidak terdapat masalah pada fase awal syok septik
Gangguan pada breathing ditemukan bila ada gangguan
lanjut setelah adanya gagal sirkulasi. Biasanya ditemukan
pada suara nafas crackles (+), Respirasi rate > 30 x/menit.
Pernafasan kusmaul.
- Circulation:
Gangguan sirkulasi jelas tampak terlihat pada fase awal
(hiperdinamik): akral teraba hangat karena suhu tubuh yang
meningkat.
Tata laksana syok sepik yang biasa digunakan pada Advanced Cardiac
Life Support (ACLS) and Advanced Trauma Life Support (ATLS),
meliputi 9 tahap sebagai berikut :
g. Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian Pendekatan ABCD
Airway
a) Yakinkan kepatenan jalan napas
b) Berikan alat bantu napas jika perlu (guedel atau
nasopharyngeal)
c) Jika terjadi penurunan fungsi pernapasan segera kontak ahli
anestesi dan bawa segera mungkin ke ICU
Breathing
Disability
Exposure
Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka dan
tempat suntikan dan tempat sumber infeksi lainnya.
Risiko infeksi
DS : Perubahan sensasi Infasi mikroba Ketidakefektifan perfusi
DO : jaringan perifer
- TD turun/hipotensi Pelepasan endotoksin atau
- RR meningkat eksotoksin
- CRT >2 detik
- akral ekstremitas dingin Respon sistemik tubuh terhadap
- kulit pucat infeksi
- edema ekstremitas
- nadi lemah SEPSIS
penyumbatan kapiler
Vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas kapiler
Volume intravaskuler
TVS
CO meningkat u/ kompensasi
Asedemia laktat
risiko syok
DS : - Infaksi Mikroba Gangguan pertukaran gas
DO:
- Pernafasan abnormal Pelepasan endotoksin atau
(kecepatan, irama, kedalaman) eksotoksin
- Warna kulit abnormal (pucat,
kehitaman) Respon sistemik tubuh terhadap
- hiperkapnia infeksi
- hipoksemia
- hipoksia SEPSIS
- takikardi
neutrofil teraktivasi
edema pulmonal
kompliance paru