Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berangkat dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di segala bidang aspek
keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori baru yang dihasilkan,
dan mampu menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori sebelumnya. Ini menunjukkan
sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan perubahan-perubahannya. Ilmu
pengetahuan di era zaman industry 5.0 saat ini sudah semakin canggih, dengan penemuan-
penemuannya yang setiap tahun selalu baru, yang hasilnya dapat digunakan untuk menutupi
hal-hal kecil dalam diri manusia dan membawa perkembangan bagi seluruh makhluk hidup di
bumi. Meski demikian, dengan semakin merambatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sekarang ini, ternyata masih belum bisa menyaingi apa yang ada dalam tubuh kita.

Alam adalah teknologi yang sempurna, manusia ketika mencoba memahaminya dengan
cara melakukan analisis akan menghasilkan pengetahuan dan juga teknologi. Biologi
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang termasuk dalam sains. Kejadian atau
fenomena dalam ilmu pengetahuan didasarkan pada kejadian di alam disebut alamiah, atau
kejadian yang dapat dibuat sendiri yang disebut atrifisial atau buatan. Biologi memiliki
lingkup yang sangat luas mulai dari genetika, sitologi, histologi, anatomi, biologi sel, dan
masih banyak lagi. Biologi sel merupakan materi yang tidak pernah habis untuk dikupas
tuntas karena perkembangannya yang terus melaju pesat. Biologi sel salah satu dari cabang
ilmu Biologi yang mempelajari tentang sel merupakan kumpulan materi paling sederhana dan
sebagai dasar kehidupan dan bagaimana struktur dan fungsi sel bekerja dalam kehidupan
(Alberts, 2004). Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat sel seperti struktur
sel dan organel yang terdapat di dalam sel, fungsi sel, perkembangan dan evolusi sel,
pembelahan sel, hingga kematian sel (Alberts, 2014). Hal-hal tersebut dipelajari baik pada
skala mikroskopis yang diamati menggunakan mikroskop, dan Biologi Sel mempelajari baik
organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun organisme multiseluler seperti manusia
(Alberts, 2014). Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar
bagi semua bidang ilmu biologi (Alberts, 2014). Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan
antara struktur sel dan organel serta fungsi sel merupakan hal penting untuk dipelajari (Karp
and Paton, 2013). Kehidupan pada tingkat seluler muncul dari keteraturan struktural, yang
memperkuat struktur sel, organel sel dan fungsisel (Alberts, 2004). Menurut Talhouk (2011)
pembelajaran Biologi Sel memberikan pemahaman dasar tentang struktur, fungsi dan
interaksi fungsional dari komponen sel dan organel dari lingkungan mikronya. Di dalam
pembelajaran Biologi Sel, mahasiswa diharapkan dapat menstimulasi dan
mengembangkankemampuan representasi mikroskopis, penalaran ilmiah (scientific
reasoning), keterampilan menggambar, berpikir analitik, serta memperluas wawasan
mahasiswa tentang fenomena kehidupan yang berhubungan dengan struktur, fungsi, serta
keterkaitan antara struktur dan fungsi sel. Agar mampu mempelajari konsep Biologi Sel
tersebut mahasiswa harus memiliki kemampuan representasi dan penalaran yang logis,
berpikir analitik, serta imajinasi yang kuat (Saptono dkk. 2013).

Pembahasan pada Biologi Sel berkaitan dengan struktur sel dan fungsi organel sel,
membran plasma sel, metabolisme, pembelahan sel, dan transportasi zat pada membran serta
kelainan sel merupakan beberapa materi yang sulit untuk dijelaskan kepada mahasiswa. Oleh
karena materi tersebut abstrak, mahasiswa sulit memahami konsep tentang sel, keterkaitan,
serta fungsi sel (Lukitasari & Herawati, 2014). Saptono dkk. (2013) juga berpendapat bahwa
masih banyak ditemukan mahasiswa yang tidak mampu memahami materi yang terdapat
dalam pembelajaran Biologi Sel. Hal ini disebabkan karena mahasiswa tidak mampu
mengembangkan kemampuan berpikir untuk menjawab suatu permasalahan. Mahasiswa
lebih banyak menghafalkan konsep-konsep yang terjadi dalam sel daripada menemukan
keterkaitan antara organel sel dengan fungsi organel sel. Pendidik seharusnya membimbing
mahasiswa secara aktif membangun hubungan antara konsep-konsep Biologi Sel dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, misalnya untuk masalah kesehatan (contohnya
kelainan sel pada organel mitokondria, lisosom, dan Aparatus Golgi) (Shupnik, 1999). Dalam
hal pembahasan, pemahaman, penguasaan, mengapa dan bagaimana proses yang terjadi pada
Biologi Sel diperlukan kemampuan proses berpikir, di antaranya kemampuan representasi
mikroskopis dan penalaran ilmiah. Pada makalah ini, pembahasan mengenai sel hanya akan
lebih menekankan pada sejarah sel, pengertian sel, struktur dan fungsi sel, perbedaan sel
hewan dan tumbuhan, regulasi siklus sel, dan komunikasi sel.

Sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel merupakan strukturorganisme terkecil
dari mahkluk hidup dan lebih sederhana dari kita bayangkan. Dari masa ke masa dilakukan
penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel
gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah
mencapai tahap genetik. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang
hanya1-10 mikron, ada yang mncapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter.
Didalam ukuran sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memilki bagian-
bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan
saling ketergantungan. Oleh karena itu sel di pandang dasar kehidupan mahkluk hidup.Dalam
pembagiannya sel terdiri dari Eukariot ( eu=sejati, karyon=inti )yang memiliki membrane inti
dan Prokariot ( pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membrane inti dan pada
umumnya mahkluk hidup uniseluler.

Organel sel memiliki beberapa fungsi penting yang menyebabkan makhluk hidup dapat
bertahan dan mati yaitu aktivitas enzimatik pada sitoplasma. Unit struktural dan fungsional
sel merupakan fundamental dari organisme, seperti halnya atom pada struktur kimia. Struktur
dan fungsi sel terdiri dari berbagai macam elemen. Signifikasi khusus dari jumlah sel
menunjukkan dengan pengaturan seluler yang hancur menyebabkan perubahan pada fungsi
vital seperti aktivitas enzim sehingga sel tidak teratur dan fungsi seluler mengalami
perubahan dan mati.

Materi penyusun sel terdiri dari dua yaitu organik dan anorganik, dalam makhluk
hidup, dan keduanya terbuat dari atom yang sama, meskipun tetap ada perbedaan yang
mendasar dari keduanya. Ahli biokimia telah mengisolasi campuran kompleks konstituen
untuk membuktikan bahwa sel tidak hanya merupakan konponen anorganik tetapi merupakan
molekul yang jauh lebih kompleks seperti protein, lemak, polisakarida, dan asam nukleat.
Transformasi energi yang ada dalam mikroorganisme hidup tingkat tinggi dipertahankan
berdasarkan input dan output materi energi secara terus menerus.

Unsur organik yang menyusun sel adalah hamper 99% antara lain karbon, hidrogen,
nitrogen, dan oksigen. Bahan-bahan organik menjadi organisme sederhana dan berkembang
menjadi organisme yang lebih kompleks. Sel sederhana yang ditemukan pertama merupakan
suatu struktur yang dilengkapi organel didalamnya, yaitu intisel dan ribosom. Berdasarkan
evolusi biologi maka organism sederhana berkembang menjadi organisme yang lebih
kompleks dengan memiliki sel yang terdiri dari organel lain yaitu mitokondria, lisosom,
reticulum endoplasma, badan golgi, dll.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah sel ?


2. Apa pengertian sel ?
3. Bagaimana struktur dan fungsi dari sel ?
4. Apa perbedaan sel hewan dan tumbuhan ?
5. Bagaimana regulasi siklus sel ?
6. Bagaimana komunikasi antar sel ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu sel prokariotik dan eukariotik


2. Untuk mengetahui apa saja perbedaan sel tumbuhan dan hewan
3. Untuk mengetahui fungsi dan stuktur dari masing-masing sel
4. Untuk mengetahui ragam dan bentuk sel

Anda mungkin juga menyukai