Anda di halaman 1dari 10

ILUSTRASI SOAL PILIHAN GANDA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK TINGKAT DASAR

AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

Contoh dan pembahasan soal-soal pilihan ganda berikut dapat digunakan oleh calon peserta
ujian untuk mendapatkan gambaran/ ilustrasi singkat akan soal-soal yang akan diujikan. Jenis
dan variasi soal dapat saja berbeda dengan soal-soal yang dikeluarkan ketika ujian. Calon
peserta harus tetap belajar, berlatih, dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk memahami
setiap konsep materi sesuai dengan learning outcomes.

1. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pengguna, dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak tertentu merupakan salah satu karakteristik kualitatif
laporan keuangan, yaitu
A. Objektivitas.
B. Netralitas.
C. Penyajian jujur.
D. Pertimbangan sehat.

Jawaban: B

Sesuai dengan konsep netralitas dalam KDPPLK.

2. PSAK 1 mensyaratkan bahwa laporan keuangan disajikan paling sedikit:


A. 1 (satu) tahun sekali.
B. 3 (tiga) bulan sekali.
C. 4 (empat) bulan sekali.
D. 6 (enam) bulan sekali.

Jawaban: A

PSAK 1 mensyaratkan bahwa laporan keuangan disajikan paling sedikit satu tahun sekali
(paragraf 33) …

3. Pada tahun 2017, PT ABC meminjam Rp220.000.000, membayar dividen sebesar


Rp68.000.000, menerbitkan 100.000 lembar saham seharga Rp10.000 per saham dan
membeli tanah seharga Rp480.000.000. Laba bersih Rp300.000.000 dan penyusutan untuk
tahun tersebut Rp16.000.000. Jumlah yang harus dilaporkan sebagai kas bersih yang
disediakan oleh aktivitas operasi dengan metode tidak langsung adalah
A. Rp232.000.000
B. Rp284.000.000
C. Rp300.000.000
D. Rp316.000.000

Jawaban: D

1 dari 10
Jawaban yang tepat
300.000.000 +16.000.000 (penyusutan tidak menyebabkan kas keluar) = 316.000.000

4. PT ABC telah mengestimasikan bahwa beban total penyusutan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2019 akan berjumlah Rp60.000.000, dan bonus kepada
karyawan untuk tahun 2019 adalah Rp120.000.000. Dalam laporan laba rugi interim untuk
enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019, berapa jumlah total beban yang
berhubungan dengan kedua hal tersebut yang harus dilaporkan?
A. Rp0
B. Rp30.000.000
C. Rp90.000.000
D. Rp18.000.000

Jawaban: C

Beban yang dicatat dan dilaporkan dalam laporan interim harus dibuat dengan metode yang
sama dengan laporan tahunan, dan harus dialokasikan kepada periode interim yang
memperoleh manfaat dari beban tersebut. Baik bonus dan penggunaan aset (beban
penyusutan) mendapatkan manfaat sepanjang tahun, oleh karena itu beban untuk laporan
enam bulan adalah Rp 90 juta [(Rp 60 juta + Rp 120 juta)/ 2].

5. PSAK 7 mensyaratkan suatu perusahaan untuk mengungkapkan kompensasi manajemen


kunci. Manakah yang tidak termasuk manajemen kunci?
A. Anggota dewan komisaris.
B. Direksi.
C. Manajer dari perusahaan.
D. Komite audit.

Jawaban: D

Anggota manajemen kunci didefinisikan sebagai orang-orang yang mempunyai wewenang


dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan
perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi, manajer dari
perusahaan, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut (PSAK 7 paragraf 9).

6. PT Jamal pada awalnya menaksir liabilitas garansi produk Rp500 juta per 31 Desember
2017. Pada tanggal 28 Februari 2018, sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk
diterbitkan, PT Jamal menerima informasi mengenai kerusakan produk yang kemungkinan
besar mengakibatkan PT Jamal harus menarik kembali unit-unit yang terjual pada tahun
2017 lebih banyak dari taksiran sebelumnya. PT Jamal memperirakan penarikan produk itu
akan menimbulkan biaya tambahan sejumlah Rp1 Miliar untuk reparasi produk-produk
bergaransi. Apabila “subsequent event” dipertimbangkan maka bagaimanakah dampaknya
terhadap laporan keuangan?
A. Laporan posisi keuangan melaporkan Rp1,5 Miliar.
B. Laba rugi berkurang Rp1 Miliar.
C. Laporan posisi keuangan melaporkan Rp1,5 Miliar; laba rugi berkurang Rp1 Miliar.
D. Laporan posisi keuangan melaporkan Rp1 Miliar, laba rugi berkurang Rp1,5 Miliar.

2 dari 10
Jawaban: C

Jawaban yang benar karena peristiwa tersebut berdampak pada laporan posisi keuangan
dan laba rugi.

7. Manakah contoh dari properti investasi?


A. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atau sedang
dalam proses pembangunan atau pengembangan untuk dijual.
B. Properti yang digunakan sendiri.
C. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual
dalam jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
D. Properti dalam proses pembangunan atas pengembangan atas nama pihak ketiga.

Jawaban: C

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan
atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/ penyewa melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan
tidak untuk: digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

8. Manakah pernyataan berikut ini yang paling tepat mengenai persediaan?


A. Kesalahan menyatakan terlalu tinggi persediaan pada akhir tahun 2017 akan
menyebabkan laba bersih tahun 2017 kurang saji.
B. Penerapan aturan penilaian persediaan mungkin menghasilkan nilai persediaan yang
lebih rendah dari biaya persediaan.
C. Apabila harga meningkat, metode persediaan yang menghasilkan nilai persediaan akhir
paling rendah adalah FIFO.
D. Apabila harga meningkat, metode persediaan yang menghasilkan laba bersih terendah
adalah FIFO.

Jawaban: B

Kesalahan menyatakan terlalu tinggi persediaan pada akhir tahun 2017 akan menyebabkan
laba bersih tahun 2017 kurang saji ---> salah, seharusnya lebih saji karena ketika
persediaan akhir tinggi, HPP nya rendah, laba bersih lebih saji.
Penerapan aturan penilaian persediaan mungkin menghasilkan nilai persediaan yang lebih
rendah dari biaya persediaan ---> benar, hal ini bisa terjadi jika harga jualnya turun dibawah
biayanya.

Apabila harga meningkat, metode persediaan yang menghasilkan nilai persediaan akhir
paling rendah adalah FIFO ---> salah, seharusnya paling tinggi.

Apabila harga meningkat, metode persediaan yang menghasilkan laba bersih terendah
adalah FIFO ---> salah, metode persediaan FIFO mengakibatkan harga pokok penjualan
terendah sehingga laba tertinggi.

3 dari 10
9. PT Jaya membeli investasi yang tersedia untuk dijual dalam 2.000 saham PT Sukses
seharga Rp2.000 per saham. Pada tanggal neraca berikutnya, saham PT Sukses
dinyatakan Rp2.500 per saham. Laporan posisi keuangan PT Jaya harus melaporkan:
A. Keuntungan yang direalisasi sebesar Rp1.000.000
B. Keuntungan yang belum direalisasi sebesar Rp1.000.000
C. Investasi sebesar Rp4.000.000
D. Investasi sebesar Rp5.000.000

Jawaban: D

Investasi yang tersedia untuk dijual dicatat pada nilai pasar wajar karena perusahaan
berharap menjual investasi itu pada harga pasarnya. Investasi tersebut dilaporkan di
laporan posisi keuangan pada nilai pasar wajar saat ini, sehingga perusahaan mencatat
investasi sebesar 2.000 x Rp2.500 = Rp5.000.000.

10. PT Armageddon membeli tanah di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Harga beli tanah tersebut
adalah Rp1.500.000.000. Tanah tersebut dibeli rencananya akan dijadikan pacuan kuda
yang kira-kira menelan biaya sampai Rp2.000.000.000. Dalam konteks Armageddon,
bagaimanakah solusi pencatatannya terkait harga perolehan tanah?
A. Pengembangan pacuan kuda disatukan dengan harga beli.
B. Pengembangan pacuan kuda tidak dicatat karena merupakan perusahaan sendiri.
C. Pengembangan pacuan kuda otomatis akan menambah nilai tanah tetapi pada periode
berikutnya.
D. Pengembangan pacuan kuda dipisahkan dari harga perolehan.

Jawaban: D

Pengembangan pacuan kuda dapat digolongkan ke dalam Land Improvement. Sehingga


bukan merupakan bagian dari harga perolehan tanah.

11. Selama tahun 2018, PT Delta mengeluarkan Rp200.000.000 untuk mengembangkan


proses baru, Rp50.000.000 biaya hukum untuk memperoleh paten dan Rp100.000.000
untuk memasarkan produk yang telah dipatenkan. Dari pengeluaran tersebut, berapa yang
dapat dikapitalisasi?
A. Rp50.000.000
B. Rp100.000.000
C. Rp150.000.000
D. Rp250.000.000

Jawaban: A

Rp200.000.000 ---> harus dibebankan sebagai beban riset dan pengembangan di tahun
2018
Rp100.000.000 ---> beban pemasaran di tahun 2018
Rp50.000.000 ---> biaya untuk memperoleh paten, dikapitalisasi

4 dari 10
12. Imbalan pascakerja dapat diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program
imbalan pasti, bergantung pada:
A. Kewajiban konstruktif.
B. Substansi ekonomis.
C. Ketentuan program.
D. Kewajiban entitas dalam program.

Jawaban: B

Sesuai dengan PSAK 24.

13. Dalam konteks kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat,
materialitas tergantung pada:
A. Ukuran dan sifat aset.
B. Ukuran dan sifat perusahaan.
C. Ukuran dan sifat opini audit.
D. Ukuran dan sifat kelalaian.

Jawaban: D

Sesuai dengan PSAK 25.

14. Pada akhir tahun 2017, akun aset pajak tangguhan PT Caringin bersaldo Rp187.500.000.
Pajak tangguhan tersebut hanya diakibatkan oleh satu perbedaan temporer yang secara
kumulatif berjumlah Rp750.000.000. Pada akhir tahun 2018, jumlah kumulatif perbedaan
temporer tersebut naik menjadi Rp1.000.000.000. Laba kena pajak untuk tahun 2015
adalah Rp1.700.000.000. Tarif pajak yang berlaku 25%. PT Caringin tidak menggunakan
akun penilaian pada akhir tahun 2016. Pihak manajemen menilai bahwa aset pajak
tangguhan sejumlah Rp60.000.000 kemungkinan besar tidak akan terealisasi.
Berapakah aset pajak tangguhan yang seharusnya tersaji dalam laporan keuangan PT
Caringin untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018?
A. Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp2.500.000
B. Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp190.000.000
C. Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp250.000.000
D. Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp310.000.000

Jawaban: B

Jawaban B paling tepat. Aset pajak tangguhan (deferred tax asset) merepresentasikan
potensi pengembalian atau penghematan pajak di tahun-tahun mendatang sebagai akibat
dari adanya perbedaan temporer yang akan mengurangi pajak (deductible temporary
differences) pada akhir tahun ini.

5 dari 10
Dengan data yang tersedia dalam soal, aset pajak tangguhan PT Caringin per 31 Desember
2018 berjumlah Rp190.000.000, dihitung sebagai berikut:
Perbedaan temporer akhir 2018 Rp1.000.000.000
Tarif pajak 25%
Rp250.000.000
Tidak terealisasi (estimasi) Rp (60.000.000)
Aset pajak tangguhan, 31 Desember 2018 Rp190.000.000

15. PT Levine per 31 Desember 2018 menyajikan informasi mengenai akun-akun piutang
usahanya sebagai berikut:
Akun-akun piutang besar:
PT Jan Rp220.000.000
PT Feb Rp550.000.000
PT Marc Rp330.000.000
PT Apri Rp275.000.000
Semua piutang lainnya Rp1.375.000.000
Analis piutang PT Levine menyatakan piutang PT Apri seluruhnya mengalami penurunan
nilai piutang, sedangkan PT Jan mengalami penurunan nilai sebesar Rp110.000.000. PT
Levine menetapkan tarif komposit 3% untuk menentukan besarnya penurunan nilai akun-
akun piutang usaha lainnya. Berapakah total penurunan nilai piutang usaha PT Levine per
31 Desember 2018?
A. Rp288.579.500
B. Rp398.579.500
C. Rp452.650.000
D. Rp460.900.000

Jawaban: C

IFRS mengharuskan perusahaan mengevaluasi penurunan nilai piutang dengan tahap-


tahap berikut:
1. Akun-akun piutang yang jumlahnya besar dievaluasi penurunan nilainya secara
individual. Jika akun piutang tertentu mengalami penurunan nilai, perusahaan mengakui
penurunan nilai akun tersebut.
2. Piutang berjumlah besar lainnya yang dari tahap 1 di atas tidak mengalami penurunan
nilai, dievaluasi kembali secara kolektif bersama-sama dengan kelompok aset yang
memiliki karakteristik risiko yang sama.
3. Akun-akun piutang lainnya yang tidak dievaluasi secara individual harus dievaluasi
penurunan nilainya secara kolektif.
Dari data yang tersedia dalam soal, penurunan nilai piutang usaha PT Levine per 31
Desember 2018 berjumlah Rp452.650.000 [Rp110.000.000 + Rp275.000.000 +
(Rp550.000.000 + Rp330.000.000 + Rp1.375.000.000) × 3%].

6 dari 10
16. Entitas syariah menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali
A. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
B. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat.
C. Laporan arus kas dan penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha.
D. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.

Jawaban: C

PSAK 1 paragraf 26: Entitas syariah menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas dan penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha.
Dalam perhitungan pembagian hasil usaha didasarkan pada pendapatan yang telah
direalisasikan menjadi kas (dasar kas).

17. Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual, sedangkan biaya perolehan
harus diberitahukan. Jika penjual mendapatkan diskon sebelum akad murabahah, maka
diskon itu merupakan:
A. Hak pembeli.
B. Hak penjual.
C. 50% hak pembeli dan 50% hak penjual.
D. 30% hak pembeli dan 70% hak penjual.

Jawaban: A

PSAK 102 paragraf 10: Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual,
sedangkan biaya perolehan harus diberitahukan. Jika penjual mendapatkan diskon
sebelum akad murabahah, maka diskon itu merupakan hak pembeli.

18. PT ABC melakukan perjanjian akad Salam dengan PT XYZ pada tanggal 1 Juni 2018.
Perjanjian tersebut menyatakan bahwa PT ABC akan membeli padi dari PT XYZ sebanyak
100 (seratus) ton. Harga yang disepakati adalah Rp5.000/Kg. Beras tersebut akan
diantarkan oleh PT XYZ pada tanggal 1 Oktober 2018. Ayat jurnal yang dicatat oleh PT XYZ
sebagai penjual pada tanggal 1 Juni 2018 adalah
A. Debit: Kas Rp500.000.000
Kredit: Penjualan Rp500.000.000
B. Debit: Kas Rp500.000.000
Kredit: Uang muka penjualan Rp500.000.000
C. Debit: Piutang usaha Rp500.000.000
Kredit: Uang muka pembelian Rp500.000.000
D. Debit: Kas Rp500.000.000
Kredit: Utang usaha Rp500.000.000

Jawaban: D

Utang usaha = 100.000 kg x Rp5.000 = Rp500.000.000

7 dari 10
19. Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual merupakan akad:
A. Musyarakah.
B. Murabahah.
C. Istishna’.
D. Salam.

Jawaban: C

PSAK 104 paragraf 05: Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
dan penjual

20. Mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain
mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi merupakan:
A. Mudharabah muthlaqah.
B. Mudharabah muqayyadah.
C. Mudharabah musytarakah.
D. Mudharabah parallel.

Jawaban: B

PSAK 105 paragraf 04: Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik
dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan
atau obyek investasi.

21. Kerugian usaha musyarakah dibebankan kepada mitra sebesar:


A. Nisbah yang disepakati oleh para mitra.
B. Jumlah yang sama untuk semua mitra.
C. Proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset
nonkas).
D. Jumlah kas yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad.

Jawaban: C

PSAK 106 paragraf 09: Keuntungan usaha musyarakah dibagi diantara para mitra secara
proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset non kas)
atau sesuai nisbah yang disepakati oleh para mitra. Sedangkan kerugian dibebankan
secara proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset
nonkas).

22. Penyataan yang benar berkaitan dengan SAK ETAP adalah


A. Penilaian untuk aset tetap setelah tanggal perolehan dapat memilih menggunakan
harga perolehan atau nilai revaluasi (nilai wajar).
B. Penilaian untuk properti investasi setelah tanggal perolehan dapat memilih
menggunakan harga perolehan atau nilai revaluasi (nilai wajar).
C. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif.
D. Terdapat pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan.

8 dari 10
Jawaban: C

Standar ETAP lebih sederhana dan tidak banyak perubahan dari praktik akuntansi yang
saat ini berjalan. Contoh penyederhaan dalam standar ETAP adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif
b. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud dan properti investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi atau nilai wajar
c. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan

23. Bank Sumo membeli obligasi pada nilai wajar sebesar Rp100.000.000. Bank Sumo
mengklasifikasikan obligasi tersebut sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain (OCI). Pada tanggal pelaporan diketahui bahwa
probabilitas gagal bayar (probability of default – PD) = 0,7%, tingkat suku bunga pasar =
9%, loss given default (LGD) = 60%. Maka jurnal penurunan nilai Bank Sumo untuk obligasi
tersebut (sesuai PSAK 71) adalah
A. Penyisihan kerugian kredit ekspektasian (debit) Rp Rp9.000.000
Beban kerugian kredit ekspektasian (kredit) Rp9.000.000
B. Penyisihan kerugian kredit ekspektasian (debit) Rp420.000
Beban kerugian kredit ekspektasian (kredit) Rp420.000
C. Beban kerugian kredit ekspektasian (debit) Rp420.000
Penghasilan komprehensif lain (kredit) Rp420.000
D. Beban kerugian kredit ekspektasian (debit) Rp9.000.000
Penyisihan kerugian kredit ekspektasian (kredit) Rp9.000.000

Jawaban: C

*0,7% (probabilitas gagal bayar) x 60% (loss given default) x Rp100 juta = Rp420.000

24. Dari pernyataan-pernyataan berikut ini, manakah yang benar untuk perusahaan yang akan
melakukan anjak piutang terhadap piutangnya (factoring of receivables)?
A. Menjaminkan piutang (pledging receivables) adalah proses menerima pinjaman tanpa
agunan.
B. Tagihan anjak piutang tanpa jaminan (factoring receivables without recourse)
mengalihkan risiko piutang yang tidak dapat ditagih ke pembeli anjak piutang.
C. Anjak piutang tanpa jaminan (without recourse) tidak berpengaruh pada risiko yang
dimiliki penjual anjak piutang.
D. Anjak piutang dengan jaminan (with recourse) risiko piutang yang tidak dapat ditagih
tetap ada di penjual anjak piutang.

Jawaban: B

Piutang anjak piutang tanpa jaminan (factoring of receivables without recourse)


mengalihkan risiko piutang yang tidak dapat ditagih dari penjual ke pembeli.
Piutang anjak piutang tanpa jaminan adalah transaksi penjualan sehingga mengalihkan
risiko piutang yang tidak dapat ditagih ke pembeli.

9 dari 10
Menjaminkan piutang adalah proses mendapatkan pinjaman dengan menggunakan piutang
sebagai jaminan.

25. Sehubungan dengan akuntansi sewa pembiayaan (finance lease) oleh penyewa (lessee),
yang diperhitungkan sebagai pembayaran sewa minimum (minimum lease payment)
adalah:
I. Nilai residu yang dijamin (guaranteed residual value)
II. Executory cost dari lessor yang ditanggung oleh lessee

A. Termasuk I dan II.


B. Hanya II.
C. Hanya I.
D. I dan II tidak termasuk.

Jawaban: C, Sedang

Dalam akuntansi sewa pembiayaan (finance lease), MLP terdiri dari angsuran sewa dan
guaranteed residual value.
Executory cost seperti beban pemeliharaan dan pajak dibebankan di tahun terjadinya.

==========

10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai