Anda di halaman 1dari 11

SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, GAYA KEPEMIMPINAN,

DAN DESENTRALISASI SEBAGAI DETERMINAN


KINERJA MANAJERIAL

Andika Rante1)
Rosidi2)
Ali Djamhuri2)

Universitas Cendrawasih Jayapura, Kampus Baru Waena Jayapura


1)

Universitas Brawijaya Malang, Jl. MT. Haryono 165, Malang, 65145


2)

Surel: alidjam@gmail.com

Abstrak: Sistem Akuntansi Manajemen, Gaya Kepemimpinan, dan Desen-


tralisasi sebagai Determinan Kinerja Manajerial. Tujuan penelitian ini adalah
menguji apakah Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) mampu memediasi pe-
ngaruh gaya kepemimpinan dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial.
Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan SKPD di seluruh Kota Jayapura.
Sampel penelitian ini berjumlah 39 orang. Peneliti menerapkan Analisis Jalur
(Path Analysis) untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gaya kepemimpinan dan desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manaje-
rial. Penelitian ini juga menemukan bahwa SAM dapat memediasi pengaruh gaya
kepemimpinan dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial.

Abstract: Management Accounting System, Leadership Style, and Decen-


tralization as Determinants of Managerial Performance. The purpose of this
study is to examine whether Management Accounting System (MAS) can mediate
the effect of leadership style and decentralization on managerial performance. The
population in this study was the head of SKPD in Jayapura town. Samples are
amounted to 39 heads of SKPD. Path analysis was employed for data analysis.
The research findings show that leadership style and decentralization affect mana-
gerial performance, while MAS mediates the effect of leadership style and decen-
tralization on managerial performance

Kata kunci: Gaya kepemimpinan, Desentralisasi, SAM, Kinerja manajerial

Proses perencanaan pem- dan loyalitas manusia tentu akan


bangunan daerah perlu diimbangi berpengaruh terhadap kinerja or-
dengan ketersediaan beberapa hal ganisasi (Hasibuan 2007).
seperti kapasitas aparatur peme- Tanpa mengenyampingkan
rintah, sumber daya, baik sumber kinerja operasional suatu organi-
daya manusia maupun sumber sasi, keberhasilan suatu organ-
daya finansial. Sumber daya ma- isasi dalam mencapai tujuannya
nusia memegang peranan yang sebagian besar tergantung pada
menentukan dalam keberhasilan kinerja manajerialnya. Kinerja
pelaksanaan operasi suatu organ- manajerial dapat dijelaskan se-
isasi. Hal ini dikarenakan manu- bagai eksistensi kerja manajer
sia, tidak seperti sumber daya (pimpinan) dalam menyelesaikan
lainnya, memiliki potensi yang pekerjaan dengan seefektif mung-
berasal dari kapasitas pikirannya, kin (Soobaroyen dan Poorunders-
perasaannya, serta kebutuhan ing 2008). Evaluasi atas kinerja
dan harapan-harapannya. Manu- yang dilakukan oleh manajer be-
sia juga bisa menjadi pelaksana ragam, tergantung pada budaya
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
kebijakan-kebijakan organisasi. yang dikembangkan oleh masing-
JAMAL
Volume 5
Dengan pertimbangan sperti itu, masing organisasi.
Nomor 1
Halaman 1-169
sumber daya manusia memerlu- Beberapa penelitian telah
Malang, April 2014
ISSN 2086-7603
kan perhatian tersendiri dari pi- dilakukan untuk mengetahui
e-ISSN 2089-5879 hak organisasi karena faktor-fak- keterkaitan antara kepemimpinan
tor seperti kompetensi, dedikasi, dengan kinerja, misalnya yang

56
Rante, Rosidi, Djamhuri, Sistem Akuntansi Manajemen, Gaya Kepemimpinan, dan...57

dilakukan oleh Ogbonna dan Harris (2000). yang sama tetapi dengan sampel dan loka-
Penelitian ini menemukan bahwa kepe- si yang berbeda akan menghasilkan hasil
mimpinan yang diperankan dengan baik penelitian yang sama sehingga hasil peneli-
oleh seorang pemimpin mampu memotivasi tian dapat memperkuat teori yang ada dan
karyawan untuk bekerja lebih baik. Hal ini bisa digeneralisasikan.
bahkan telah membuat karyawan lebih ha-
ti-hati berusaha mencapai target yang di- METODE
harapkan perusahaan sehingga berdampak Sesuai dengan pokok masalah dan tu-
positif pada ki-nerjanya. Yousef (2000) me- juan penelitian sebagaimana dipaparkan di
nyimpulkan bahwa kepemimpinan partisi- muka, penelitian ini merupakan suatu ex-
patif atau konsultatif berdampak pada sikap planatory research (penelitian penjelasan).
karyawan yang lebih merasa terikat dengan Penelitian explanatory research merupakan
organisasinya, lebih puas dengan pekerjaan penelitian yang bermaksud menjelaskan
mereka, dan mempunyai kinerja yang lebih pengaruh antar dua variabel atau lebih,
tinggi. Elenkov (2002) menunjukan bahwa yang bersifat simetris dan membentuk
kepemim-pinan secara langsung dan positif hubungan kausal atau timbal balik (Sugi-
berpengaruh terhadap kinerja. Sementara yono 2012). Pola pengaruh yang akan di-
itu, Rowold (2011) menyimpulkan bahwa ungkap dalam penelitian ini adalah penga-
kepemimpinan berdasarkan struktur ber- ruh gaya kepemimpinan dan desentralisasi
pengaruh signifikan terhadap kinerja. Lebih terhadap kinerja manajerial dan menguji
lanjut, McMurray et al. (2012) meneliti ten- peran Sistem Akuntansi Manajemen sebagai
tang dampak kepemimpinan terhadap iklim pemediasi pengaruh gaya kepemimpinan
kerja dan ki-nerja organisasi non profit. Ha- dan desentralisasi tersebut terhadap kinerja
sil penelitiannya menunjukkan adanya pen- manajerial.
garuh signifikan kepemimpinan terhadap Unit analisis merupakan gambaran
kinerja. yang umum dan menyeluruh tentang situ-
Penelitian yang dilakukan oleh Ogbon- asi atau kondisi yang terkait dengan obyek
na dan Harris (2000), Yousef (2000), Elen- penelitian. Unit analisis dalam penelitian
kov (2002), Rowold (2011), dan McMurray meliputi 3 komponen, yaitu: a) Place, tem-
et al. (2012) menunjukkan bahwa adanya pat dimana interaksi dalam penelitian ber-
keterkaitan antara kepemimpinan dengan langsung; b) Actor, pelaku atau orang yang
kinerja. Hasil yang berbeda ditunjukan oleh sesuai dengan obyek penelitian; c) Activity,
penelitian yang dilakukan Suryo (2008) di kegiatan yang dilakukan aktor dalam situasi
Panti Asuhan di Kota Tomohon dan Kabu- sosial yang sedang berlangsung (Sugiyono
paten Minahasa. Penelitian ini menemukan 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah
bahwa gaya kepemimpinan transformasional para manajer level menengah dan bawah di
tidak memiliki pengaruh yang signifikan ter- lingkungan Pemda Kota Jayapura, yaitu para
hadap kinerja pengelola organisasi. Begitu kepala badan, kepala kantor, kepala dinas,
juga, penelitian yang dilakukan Nurwati et kepala bagian, dan kepala seksi. Informasi
al. (2012). Dalam studi ini ditemukan bukti mengenai variabel yang diteliti diperoleh dari
bahwa kepemimpinan secara umum tidak 39 unsur pimpinan SKPD yang bertindak se-
memiliki pengaruh terhadap kinerja dan bagai responden.
perilaku kerja pegawai negeri sipil yang be- Dengan mengambil seluruh elemen
rada pada 33 Satuan Kerja Perangkat Dae- yang ada dalam populasi, maka metode peng-
rah (SKPD) di Propinsi Sulawesi Tenggara. ambilan sampel yang diuraikan di atas ada-
Tujuan dilakukannya penelitian ini lah pengambilan sampel (sampling) jenuh.
adalah untuk memberikan kontribusi terha- Menurut Sugiyono (2012) sampling jenuh
dap perkembangan sistem akuntansi mana- adalah teknik pengambilan sampel dalam
jemen. Penelitian yang dilakukan untuk mana semua anggota populasi digunakan
mengukur pengaruh antara variabel kon- sebagai sampel. Dengan demikian sampel
tekstual dengan sistem akuntansi mana- yang diambil dalam penelitian ini berjumlah
jemen serta dampaknya terhadap kinerja 39 pimpinan SKPD Kota Jayapura .
manajerial di organisasi non profit, khusus- Analisis data yang digunakan dalam
nya organisasi pemerintah belum banyak penelitian adalah Analisis Jalur (Path Analy-
dilakukan. Oleh sebab itu, tujuan dari di- sis). Analisis jalur merupakan suatu bentuk
lakukan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan dari regresi berganda yang meng-
kembali apakah dengan menggunakan teori gunakan diagram jalur sebagai petunjuk
58 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 56-66

terhadap pengujian hipotesis yang komplek. kan kajian pada pemerintah Kota Jayapura
Analisis jalur ini dapat dilakukan untuk adalah bahwa pemerintah Kota Jayapura,
mengestimasi besarnya pengaruh baik lang- meskipun sedikit berbeda dengan kota-kota
sung maupun tidak langsung. lain di Indonesia, merupakan salah satu
organisasi sektor publik yang menjalankan
HASIL DAN PEMBAHASAN otonomi daerah melalui apa yang dikenal
Fenomena yang terjadi pada Pemerin- sebagai OTSUS (Otonomi Khusus). Dalam
tah Daerah Kota Jayapura adalah fenomena OTSUS ini, kebijakan pembangunan Kota
yang menggambarkan tentang pengelolaan Jayapura diarahkan sesuai dengan amanat
pemerintahan yang masih lemah. Hal ini di- yang tertuang dalam UU Otonomi khusus,
tunjukan dari laporan Kepala Bappeda Kota yaitu berkaitan dengan empat sektor pri-
Jayapura yang menyebutkan bahwa dari oritas: sektor pendidikan, sektor kesehat-
535 realisasi kegiatan fisik pada triwulan an, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur.
pertama 2013, rata-rata SKPD baru mampu Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan
mencapai angka capaian 6,12 persen, se- pelaksanaan pembangunan maka dituntut
dangkan realisasi keuangannya baru 1,94 adanya suatu proses perencanaan program
persen dari total  belanja langsung kegiatan dan anggaran yang baik yang didukung oleh
Rp 333.715.307.361. Sebagaimana disam- kualitas kinerja yang memadai dari aparat
paikan oleh Walikota Jayapura, target rea- pemerintah daerah sebagai konsekuensi dari
lisasi fisik dan keuangan rata-rata adalah di ketersediaan dana yang memadai (dari OT-
atas angka 61 persen. SUS), sehingga diharapkan mampu mening-
Masalah lain dalam pengelolaan katkan ketersediaan dan kualitas pelayanan
keuangan di Kota Jayapura adalah masih publik bagi masyarakat.
rendahnya tingkat akuntabilitas dalam pe- Hasil penelitian secara ringkas tentang
ngelolaan dana otonomi khusus sebagaima- pengaruh antar variabel ditunjukkan pada
na ditemukan oleh Salle (2011). Oleh sebab Tabel 1. Hasil pengujian tentang pengaruh
itu, Salle (2011) mengusulkan perlunya gaya kepemimpinan terhadap kinerja mana-
segera ditata kembali atau diperbaiki pe- jerial menghasilkan nilai t-statistik sebesar
ngelolaan dana otonomi khusus, terutama 2,210 dengan p-value sebesar 0.034. Karena
masalah transparansinya. Masalah ini ter- p-value lebih kecil dari angka signifikansi
bukti terkait dengan kinerja manajerial or- statistik pada level α= 5%, sehingga ditemu-
ganisasi dimana pimpinan masing-masing kan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
SKPD belum mampu menggerakkan staf- terhadap kinerja manajerial dapat diterima.
staf yang berkaitan untuk bisa menyusun Artinya, kinerja manajerial dalam hal ini
dan menyiapkan laporan keuangan yang di- pimpinan SKPD Kota Jayapura akan me-
persyaratkan oleh peraturan perundangan ningkat apabila pimpinan dapat memotivasi
yang berlaku. Oleh sebab itu masih terdapat bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
alasan yang memadai untuk dilakukannya Hasil pengujian tentang pengaruh
kajian yang berkaitan dengan peningkatan desentralisasi terhadap kinerja manaje-
kinerja manajerial pada pemerintah Kota rial menghasilkan nilai t-statistik sebesar 2,083
Jayapura. Alasan lainnya untuk melaku- dengan p-value sebesar 0.044. Karena p-val-

Tabel 1. Pengaruh Antar Variabel

Koefisien
Pengaruh Antar Variabel t-statistik P-Value
Jalur
Gaya kepemimpinan→Sistem Akuntansi 0.334 2,210 0.034
Manajemen
Desentralisasi→Sistem Akuntansi 0.314 2,083 0.044
Manajemen
Gaya kepemimpinan→Kinerja Manajerial 0.262 2,129 0.040
Desentralisasi→Kinerja Manajerial 0.264 2,159 0.038
Sistem Akuntansi Manajemen→Kinerja 0.509 3, 997 0.000
Manajerial
Rante, Rosidi, Djamhuri, Sistem Akuntansi Manajemen, Gaya Kepemimpinan, dan...59

Tabel 2. Pengaruh Antar Variabel Secara Langsung, Tidak Langsung dan Total

Pengaruh Pengaruh Tidak Pengaruh


Pengaruh Antar Variabel
Langsung Langsung Melalui SAM Total

Gaya kepemimpinan→Sistem 0.334 - 0.334


Akuntansi Manajemen
Desentralisasi→Sistem 0.314 - 0.314
Akuntansi Manajemen
Gaya kepemimpinan→Kinerja 0.262 (0.334) x (0.509) = 0.262 + 0.170 =
Manajerial 0.170 0.432
Desentralisasi→Kinerja 0.264 (0.314) x (0.509) = 0.264 + 0.174 =
Manajerial 0.174 0.384

Sistem Akuntansi
0.509 - 0.509
Manajemen→Kinerja Manajerial

ue lebih kecil dari angka signifikansi statis- berpengaruh secara signifikan terhadap kin-
tik pada level α= 5%, sehingga ditemukan erja manajerial dengan nilai koefisien sebe-
bahwa desentralisasi berpengaruh terhadap sar 0,509. Berdasarkan hasil tersebut dapat
kinerja manajerial dapat diterima. Artinya, diinterpretasikan bahwa sistem akuntansi
kinerja manajerial dalam hal ini pimpinan manajemen memediasi pengaruh desen-
SKPD Kota Jayapura akan meningkat apa- tralisasi terhadap kinerja manajerial dapat
bila adanya tingkat pendelegasian wewenang diterima, walupun peran mediasinya kecil
dan tanggung jawab dalam pengambilan sebesar 0,174. Artinya, adanya tingkat pen-
keputusan mengenai operasi sehari-hari delegasian wewenang dan tanggung jawab
yang diberikan oleh Walikota Jayapura. dalam pengambilan keputusan mengenai
Hasil analisis pengaruh tidak langsung operasi sehari-hari yang diberikan oleh Wa-
disajikan pada Tabel 2: likota Jayapura akan meningkatkan kem-
Berdasarkan Tabel 2, dapat dijelaskan auan kepala SKPD dalam memberikan infor-
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh se- masi yang tepat waktu dan akurat tentang
cara signifikan terhadap Sistem Akuntansi aktifitas yang dikerjakan seperti analisis cost
Manajemen dengan nilai koefisien sebesar dan benefit, atau analisis efisiensi dan efek-
0,334 dan Sistem Akuntansi Manajemen tivitas layanan, kondidi tersebut dapat me-
berpengaruh secara signifikan terhadap ki- ningkatkan kinerja manajerial.
nerja manajerial dengan nilai koefisien sebe- Pengaruh gaya kepemimpinan terha-
sar 0,509. Berdasarkan hasil tersebut dapat dap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil
diinterpretasikan bahwa sistem akuntansi analisis statistik inferensial diperoleh bukti
manajemen memediasi pengaruh gaya kepe- bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh sig-
mimpinan terhadap kinerja manajerial dapat nifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa kinerja manajerial
diterima, walaupun peran mediasinya kecil
sebagai bentuk eksistensi dimana manajer
sebesar 0,170. Artinya, motivasi yang diberi-
sudah menyelesaikan pekerjaan seefektif
kan Walikota Jayapura akan meningkatkan
mungkin (Soobaroyen dan Poorundersing
kemauan kepala SKPD dalam memberikan
2008). Seperti yang diungkapkan Ogbon-
informasi yang tepat waktu dan akurat ten-
na dan Harris (2000) bahwa kepemimpinan
tang aktifitas yang dikerjakan seperti anali-
yang diperankan dengan baik oleh seorang
sis cost dan benefit, atau analisis efisiensi pemimpin mampu memotivasi karyawan un-
dan efektivitas layanan, kondidi tersebut tuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat
dapat meningkatkan kinerja manajerial. karyawan lebih hati-hati berusaha mencapai
Berdasarkan Tabel 2, dapat dijelas- target yang diharapkan perusahaan, hal ter-
kan bahwa desentralisasi berpengaruh se- sebut berdampak pada kinerjanya.
cara signifikan terhadap Sistem Akuntansi Berkaitan hal tersebut, kinerja ma-
Manajemen dengan nilai koefisien sebesar najerial dalam hal ini pimpinan SKPD Kota
0,314 dan Sistem Akuntansi Manajemen Jayapura yang tercermin pada penyelesaian
60 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 56-66

pekerjaan secara efektif dalam hal menentu- mua initerbukti ditentukan oleh besarnya
kan tujuan, kebijakan dan rencana kegiat- tingkat pendelegasian wewenang dan tang-
an seperti penjadwalan kerja, penyusunan gung jawab dalam pengambilan keputusan
anggaran, dan penyusunan program kerja mengenai operasi sehari-hari yang diberikan
serta konsisten dalam pengumpulan dan pe- oleh Walikota Jayapura.
nyiapan informasi yang biasanya berbentuk Hasil tersebut memperluas kajian yang
catatan dan laporan akan ditentukan oleh dikemukakan oleh Miah dan Mia (1996), Gul
gaya kepemimpinan yang diterapkan, di- (1994), Erna S. dan Tituk Dwi S (2006) yang
mana pimpinan dapat memotivasi bawahan menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
untuk mencapai tujuan organisasi. desentralisasi terhadap kinerja manajerial
Hasil tersebut memperluas kajian yang organisasi.
dikemukakan oleh Yousef (2000) yang me- Sistem Akuntansi Manajemen me-
nyimpulkan bahwa kepemimpinan partisi- mediasi pengaruh gaya kepemimpinan
patif atau konsultatif menjadikan karyawan terhadap kinerja manajerial. Gaya kepe-
lebih merasa terikat dengan organisasi- mimpinan berpengaruh secara signifikan
nya, lebih puas dengan pekerjaan mereka, terhadap Sistem Akuntansi Manajemen be-
dan mempunyai kinerja yang lebih tinggi. gitu juga, Sistem Akuntansi Manajemen ber-
Elenkov (2002) dan McMurray et al. (2012) pengaruh secara signifikan terhadap kinerja
menunjukkan bahwa kepemimpinan secara manajerial. Dari hasil tersebut, maka sistem
langsung dan positif berpengaruh terhadap akuntansi manajemen mampu memediasi
kinerja. Rowold (2011) menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap ki-
kepemimpinan berdasarkan struktur ber- nerja manajerial. Hasil kajian ini menunju-
pengaruh signifikan terhadap kinerja. kan bahwa peran Walikota Jayapura yang
Hasil yang berbeda ditunjukan oleh mampu memotivasi pimpinan SKPD mem-
Suryo (2008) yang melakukan penelitian ten- berikan manfaat bagi kepala SKPD dalam
tang pengaruh gaya kepemimpinan trans- memberikan informasi yang tepat waktu dan
formasional, budaya organisasi dan inovasi akurat tentang aktifitas yang dikerjakan se-
terhadap kinerja pengelola Panti Asuhan di perti analisis cost dan benefit, atau analisis
Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa. efisiensi dan efektivitas layanan. Peman-
Hasil kajiannya menemukan bukti bahwa faatan informasi akuntansi manajemen yang
gaya kepemimpinan memengaruhi budaya efektif dalam memberikan informasi yang
organisasi dan inovasi akan tetapi tidak
tepat waktu dan akurat tersebut, akan
memberikan pengaruh terhadap kinerja
meningkatkan kinerja SKPD dalam menye-
pengelola. Nurwati et al. (2012) menyimpul-
lesaikan pekerjaan secara efektif dalam hal
kan bahwa kepemimpinan tidak memiliki
menentukan tujuan, kebijakan dan rencana
pengaruh terhadap kinerja dan perilaku
kegiatan seperti penjadwalan kerja, penyu-
kerja pegawai negeri sipil yang berada pada
33 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di sunan anggaran, dan penyusunan program
Propinsi Sulawesi Tenggara. kerja serta konsisten dalam pengumpulan
Pengaruh desentralisasi terhadap dan penyiapan informasi yang biasanya ber-
kinerja manajerial. Berdasarkan hasil ana- bentuk catatan dan laporan.
lisis statistik inferensial diperoleh bukti bah- Melalui pendekatan kontinjensi ini ada
wa desentralisasi berpengaruh signifikan kemungkinan gaya kepemimpinan pada ma-
terhadap kinerja manajerial. Artinya, sema- sing masing organisasi menyebabkan per-
kin besar tingkat pendelegasian wewenang bedaan kebutuhan karakteristik informasi
dan tanggung jawab manajemen puncak ke- akuntansi manajemen terhadap kinerja ma-
pada manajer menengah dan bawah dalam najerial. Menurut Otley (1980) organisasi
bentuk pembuatan keputusan maka sema- selalu menghadapi faktor kondisional (kon-
kin tinggi tingkat kinerja manajerial. tinjensi) yang berbeda-beda dan harus mela-
Peningkatan kinerja menejerial tercer- kukan penyesuaian atas faktor-faktor ter-
min pada penyelesaian pekerjaan yang di- sebut agar terbentuk konfigurasi yang lebih
lakukan dengan semakin efektif dalam hal sesuai (match) dan mampu mendukung pe-
menentukan tujuan, kebijakan dan rencana ningkatan efektifitas organisasi dan kinerja
kegiatan seperti penjadwalan kerja, penyu- manajerialnya.
sunan anggaran, dan penyusunan program Hasil tersebut memperluas kajian
kerja serta lebih konsisten dalam pengum- yang dikemukakan oleh Amin (2007) bah-
pulan dan penyiapan informasi yang bia- wa kombinasi derajat managerial style de-
sanya berbentuk catatan dan laporan. Se- ngan lingkup sistem akuntansi manajemen
Rante, Rosidi, Djamhuri, Sistem Akuntansi Manajemen, Gaya Kepemimpinan, dan...61

yang tinggi akan mempunyai pengaruh yang sentralisasi yang tinggi dan lingkup sistem
positif terhadap kinerja manajerial. Yuliana akuntansi manajemen yang luas mempu-
(2010) menyimpulkan bahwa sistem akun- nyai pengaruh yang positif terhadap kinerja
tansi manajemen memainkan peran pen- manajer
ting sebagai variabel mediasi antara hubu- Ada kemungkinan bahwa baik gaya
ngan gaya kepemimpinan (transformasional kepemimpinan maupun desentralisasi pada
dan transaksional) dengan kinerja organisa- masing-masing organisasi akan menyebab-
si dimana strategi organisasi hanya ber- kan adanya perbedaan dalam karakteristik
pengaruh efektif terhadap kinerja apabila informasi akuntansi manajemen yang dibu-
didukung oleh sistem akuntansi manajemen tuhkan untuk mencapai kinerja manajerial,
yang tepat. hal ini dapat dilihat melalui pendekatan
Sistem Akuntansi Manajemen me- kontinjensi. Menurut Otley (1980) organisa-
mediasi pengaruh desentralisasi terha- si harus menyesuaikan faktor kondisional-
dap kinerja manajerial. Desentralisasi ber- nya (kontinjensi) agar terbentuk konfigurasi
pengaruh secara signifikan terhadap Sistem yang sesuai (match) sehingga menghasilkan
Akuntansi Manajemen begitu juga Sistem peningkatan efektifitas kinerja manajerial
Akuntansi Manajemen berpengaruh secara organisasi.
signifikan terhadap kinerja manajerial. Dari Govindarajan (1986) menyatakan bah-
hasil tersebut, maka sistem akuntansi ma- wa tingkat desentralisasi yang tinggi meru-
najemen mampu memediasi pengaruh de- pakan bentuk yang tepat untuk menghadapi
sentralisasi terhadap kinerja manajerial. peningkatan ketidakpastian, sehingga mam-
Hasil kajian ini menunjukan bahwa pu menunjang pencapaian kinerja mana-
semakin besar tingkat pendelegasian we- jerial yang lebih baik. Mukhi et al (1988)
wenang dan tanggung jawab dari Walikota mengemukakan hal yang sama, bahwa
Jayapura kepada kepada pimpinan SKPD desentralisasi akan memungkinkan para
memberikan manfat bagi kepala SKPD dalam manajer secara efektif menangani peristiwa-
memberikan informasi yang tepat waktu dan peristiwa, dan bertindak tanpa menunggu
akurat tentang aktifitas yang dikerjakan perintah serta meningkatkan kualitas kepu-
seperti analisis cost dan benefit, atau anali- tusan yang mendorong kepada kinerja yang
sis efisiensi dan efektivitas layanan. Peman- lebih baik. Amin (2007) menyimpulkan bah-
faatan informasi akuntansi manajemen yang wa kombinasi derajat managerial style de-
efektif dalam memberikan informasi yang te- ngan lingkup sistem akuntansi manajemen
pat waktu dan akurat tersebut, akan mening yang tinggiakan mempunyai pengaruh yang
katkan kinerja SKPD dalam menyelesaikan positip terhadap kinerja manajerial, begitu
pekerjaan secara efektif dalam hal menentu- juga Yuliana (2010) menyimpulkan bahwa
kan tujuan, kebijakan dan rencana kegiatan sistem akuntansi manajemen memainkan
seperti penjadwalan kerja, penyusunan ang- peran penting sebagai variabel mediasi anta-
garan, dan penyusunan program kerja serta ra hubungan gaya kepemimpinan (transfor-
konsisten dalam pengumpulan dan penyia- masional dan transaksional) dengan kinerja
pan informasi yang biasanya berbentuk organisasi.
catatan dan laporan. Melalui pendekatan Nazaruddin (1998) menemukan bukti
kontinjensi ini ada kemungkinan desentra- bahwa pada tingkat desentralisasi tinggi
lisasi pada masing-masing organisasi me- dibutuhkan karakteristik informasi sistem
nyebabkan perbedaan atas kebutuhan ka- akuntansi manajemen yang semakin handal
rakteristik informasi akuntansi manajemen agar semakin besar pengaruh positifnya
yang diperlukan untuk peningkatan kinerja terhadap kinerja manajerial. Desmiyawati
manajerial. (2010) menyimpulkan bahwa desentralisasi
Hasil tersebut memperluas kajian yang berpengaruh positif dan signifikan terha-
dikemukakan oleh Miah dan Mia (1996) dap kinerja manajerial melalui penggunaan
menyimpulkan bahwa penerapan sistem sistem akuntansi manajemen dalam peng-
pengendalian akuntansi dapat digunakan ambilan keputusan. Sementara ketidak-
untuk meningkatkan hubungan antara de- pastian lingkungan tidak berpengaruh ter-
sentralisasi dan kinerja. Gul (1994) menyim- hadap kinerja manajerial melalui penggu-
pulkan bahwa interaksi sistem akuntansi naan sistem akuntansi manajemen dalam
manajemen dan desentralisasi berpengaruh pengambilan keputusan. Soobaroyen dan
terhadap kinerja manajerial. Amin (2007) Poorundersing (2008) menemukan bahwa
menyimpulkan bahwa kombinasi derajat de- sistem akuntansi manajemen berperan se-
62 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 56-66

bagai variabel intervening antara desentral- bagaimana tugas itu dilakukan secara efek-
isasi dan kinerja manajerial. tif, serta proses untuk memfasilitasi upaya
Kinerja manajerial. Keberhasilan individu dan kelompok untuk mencapai tu-
suatu organisasi dalam mencapai tujuan juan bersama. Robbins (2006) mendefinisi-
sebagian besar tergantung pada kinerja kan kepemimpinan sebagai kemampuan
manajer. Kinerja manajerial dapat diukur untuk memengaruhi kelompok menuju
setelah sistem informasi akuntansi manaje- pencapaian sasaran. Pemimpin dapat mun-
men dapat dilaksanakan dan diaplikasikan cul dari dalam kelompok melalui pengang-
di dalam suatu organisasi. Kinerja manaje- katan formal untuk memimpin kelompok.
rial tercapai apabila organisasi secara ke- Teori Kepemimpinan (Path-Goal Theory) me-
seluruhan, atau para manajer unit bisnis nyatakan bahwa tugas pemimpin adalah
secara bersama-sama, mampu melakukan membantu pengikutnya mencapai tujuan
tugas-tugasnya dengan baik dalam menca- dan mengarahkan atau memberikan du-
pai sasaran dan tujuan yang telah ditetap- kungan sesuai kebutuhan untuk memasti-
kannya. Manajer merupakan seseorang yang kan bahwa tujuan merekan sejalan dengan
bertanggung jawab atas organisasi atau unit tujuan kelompok atau organisasi. Sejauh ini
yang dipimpinnya. Menurut pembacaan oleh diketahui terdapat empat perilaku atau gaya
Usmara (2003:96), deskripsi peran manajer kepemimpinan masing-masing yaitu gaya
yang dikemukakan di atas, akan membu- kepemimpinan yang mengarahkan (directive
tuhkan sejumlah keahlian manajerial yang leadership), gaya kepemimpinan yang men-
penting dalam mengembangkan hubungan dukung (supportive leadership), gaya kepe-
sejajar (rekan kerja), menjalankan nego- mimpinan yang partisipatif (participative
siasi, memotivasi bawahan, menyelesaikan leadership), dan gaya kepemimpinan yang
konflik, membangun jaringan informasi dan berorientasi prestasi (achievement-oriented
menyebarkan informasi, membuat keputus- leadership).
an dalam kondisi yang tidak begitu jelas Desentralisasi. Gordon dan Narayan-
(ambigu) yang ekstrim, serta mampu meng- an (1984) mengemukakan bahwa ide dasar
alokasikan sumber daya-sumber daya desentralisasi menunjukan pada tingkat
yang ada. Oleh sebab itu, manajer perlu pendelegasian wewenang dan tanggung
melakukan instropeksi atas tugas atau pe- jawab manajemen puncak kepada manajer
rannya sehingga dapat mencapai kinerja menengah dan bawah dalam bentuk pem-
yang maksimal. buatan keputusan. Sementara Hansen dan
Kinerja manajerial dapat dijelaskan se- Mowen (1997), mengemukakan bahwa de-
bagai bentuk eksistensi dimana manajer su- sentralisasi adalah praktek pendelegasian
dah menyelesaikan pekerjaan mereka seefek- wewenang pengambilan keputusan kepada
tif mungkin (Soobaroyen dan Poorundersing jenjang yang lebih rendah dalam suatu or-
2008). Evaluasi atas kinerja yang dilakukan ganisasi. Gordon dan Miller (1976) bahkan
oleh manajer beragam, tergantung pada bu- mengatakan bahwa dengan meningkatnya
daya yang dikembangkan oleh masing-ma- kompleksitas administrasi, tugas dan tang-
sing perusahaan. Oleh karena kinerja dalam gung jawab, maka sebaiknya sebagian tu-
penelitian ini diproksikan dari presepsi para gas-tugas organisasi didelegasikan ke level
manajer tentang kegiatan manajerial yang manajemen yang lebih rendah untuk me-
terdiri dari sembilan dimensi kegiatan yaitu ringankan beban pengambilan keputusan di
perencanaan, investigasi, koordinasi, evalu- level manajemen yang lebih tinggi.
asi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi, Sementara itu dalam kontek peme-
perwakilan, dan kinerja keseluruhan (Ma- rintahan, Rondinelli dan Cheema (1998),
honey et al. 1963), maka evaluasinya sesuai mengemukakan bahwa desentralisasi adalah
pendapat Suartana (2000) yang disitir oleh transfer atau pendelegasian kewenangan
Faisal dan Wijaya (2002) dapat dilakukan dari pemerintahan tertinggi dan badan-
oleh atasan, rekan kerja, diri sendiri, atau- badannya kepada organisasi di daerah, unit-
pun bawahannya. unit sub-ordinat pemerintah, pemerintah
Kepemimpinan. Pengertian kepe- semi otonom, otoritas regional, otoritas fung-
mimpinan berbeda-beda dalam berbagai sional, pemerintahan lokal otonom untuk
literatur. Yuki (2007) mengatakan kepe- merencanakan dan mengelola fungsi publik.
mimpinan adalah proses untuk meme- Perluasan sudut pandang Rondenelli dan
ngaruhi orang lain untuk memahami dan Cheema (1998) terbagi menjadi dua, yakni
setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan desentralisasi teritorial atau perwilayahan
Rante, Rosidi, Djamhuri, Sistem Akuntansi Manajemen, Gaya Kepemimpinan, dan...63

dan desentralisasi fungsional. Desentralisasi informasi akuntansi  manajemen dibutuh-


teritorial berarti pelimpahan wewenang dari kan dan dipergunakan dalam semua tahap
pemerintah pusat kepada wilayah-wilayah manajemen, termasuk perencanaan, pe-
di dalam negara, sedangkan desentralisasi ngendalian, dan pengambilan keputusan.
fungsional berarti pelimpahan wewenang ke- Informasi yang digunakan manaje-
pada organisasi-organisasi fungsional (atau men sebagai dasar pengambilan keputus-
teknis) agar secara langsung berhubungan an adalah informasi akuntansi manajemen
dengan masyarakat. dan merupakan informasi yang utama yang
Sistem akuntansi manajemen (SAM). dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi
SAM adalah sistem informasi yang meng- manajemen terutama digunakan oleh pim-
hasilkan keluaran (output) dengan menggu- pinan perusahaan di dalam menunjang
nakan masukan (input) dan berbagai proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khu-
yang diperlukan untuk memenuhi tujuan susnya fungi perencanaan dan pengawasan.
tertentu manajemen. Proses adalah inti Menurut Macfoedz (1990) jenis-jenis infor-
dari suatu sistem akuntansi manajemen masi akuntansi manajemen adalah sebagai
dan dipergunakan untuk mengubah masu- berikut: (1) Akuntansi biaya penuh (full cost
kan menjadi keluaran yang memenuhi tugas accounting); (2) Akuntansi biaya diferen-
sistem (Hansen dan Mowen 2004). sial (differential cost accounting); (3) Akun-
SAM merupakan sistem informasi yang tansi pertanggungjawaban (responsibility
mengumpulkan data operasional dan finan- accounting).
sial, memprosesnya, menyimpannya dan Penelitian yang menghubungkan kepe-
melaporkan kepada pengguna. Produk yang mimpinan dengan kinerja telah dilakukan
dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen oleh Ogbonna dan Harris (2000). Penelitian
adalah informasi akuntansi manajemen (At- mereka menunjukkan bahwa kepemimpinan
kinson et al. 1995). SAM merupakan suatu yang diperankan dengan baik oleh seorang
mekanisme pengawasan organisasi yang pemimpin mampu memotivasi karyawan
dapat memudahkan cara membuat laporan untuk bekerja lebih baik sehingga lebih ha-
dan menciptakan tindakan-tindakan yang ti-hati dalam usaha mereka mencapai tar-
nyata terhadap penilaian kinerja dari setiap get yang diharapkan perusahaan. Hal ini
komponen dalam organisasi (Chia 1994). berdampak pada kinerja karyawan. Yousef
SAM berperan sebagai sumber informasi (2000) menyimpulkan bahwa kepemimpinan
utama dalam pengambilan keputusan, pe- partisipatif atau konsultatif mampu menja-
ningkatan, dan pengendalian organisasi. Pe- dikan karyawan lebih merasa terikat dengan
manfaatan informasi akuntansi manajemen organisasinya, lebih puas dengan pekerjaan
yang efektif dapat menciptakan nilai yang mereka, dan mempunyai kinerja yang lebih
dapat dipertimbangkan oleh organisasi saat tinggi. Elenkov (2002) menunjukan bahwa
ini dengan memberikan informasi yang te- kepemimpinan secara langsung dan positif
pat waktu dan akurat tentang aktifitas yang berpengaruh terhadap kinerja. Sementara
dapat membawa keberhasilan organisasi. Rowold (2011) menyimpulkan bahwa kepe-
Sistem akuntansi manajemen adalah sistem mimpinan berdasarkan struktur berpenga-
penghasil informasi yang digunakan dalam ruh signifikan terhadap kinerja. McMurray
mekanisme pengendalian suatu organisasi. et al. (2012) meneliti tentang dampak kepe-
Chenhall dan Moris (1986) menemukan mimpinan terhadap iklim kerja dan kinerja
bahwa terdapat empat karakteristik infor- organisasi non profit.
masi yang dihasilkan oleh SAM, yaitu broad Teori kontinjensi menyatakan bahwa
scope, timeliness, agregated dan integrated. harus terdapat terdapat kecocokan atau ke-
Tujuan umum SAM adalah: (1) menyediakan sesuaian (fit) antara suatu elemen organi-
informasi yang diperlukan dalam penghi- sasi dengan elemen lainnya, termasuk ele-
tungan harga pokok jasa, produk, dan tu- men luar (lingkungan) organisasi. Dalam
juan lain yang diinginkan manajemen; (2) kontek sistem akuntansi manajemen, teori
menyediakan informasi yang dipergunakan kontinjensi didasarkan pada premis umum
dalam perencanaan, pengendalian, peng- bahwa tidak terdapat sistem pengendalian
evaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; yang secara universal selalu tepat untuk
(3) menyediakan informasi untuk pengam- dapat diterapkan pada seluruh organisasi
bilan keputusan, dan (4) membantu meng- dalam setiap keadaan (Otley 1980). Hal ini
identifikasi suatu masalah,  menyelesaikan berarti bahwa desain berbagai komponen
masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi sistem akuntansi tergantung pada faktor-
64 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 56-66

faktor kontinjensi khusus yang ada atau bentuk laporan sesuai dengan model kepu-
melingkupi, atau dapat juga dikatakan, ada tusan,yang dihasilkan oleh tingkat pendele-
dugaan bahwa terdapat faktor situasional gasian wewenang dan tanggung jawab yang
lainnya yang mampu memengaruhi keefek- diterapkan.
tifan suatu sistem akuntansi manajemen Temuan penelitian ini dapat mem-
tertentu. berikan manfaat dan sumbangan terhadap
Pendekatan kontinjensi banyak me- pengembangan teori akuntansi keperilakuan
narik minat peneliti untuk mengetahui (behavior accounting), terutama teori kontin-
apakah tingkat keandalan sistem akuntansi jensi yang mengkaji tentang peran Sistem
manajemen berpengaruh sama atau berbeda Akuntansi Manajemen (SAM) sebagai media-
terhadap setiap organisasi. Dengan didasar- si pengaruh gaya kepemimpinan dan desen-
kan pada pendekatan kontinjensi tersebut, tralisasi terhadap kinerja manajerial.
ada kemungkinan terdapat variabel penen- Lebih lanjut, Sistem Akuntansi Mana-
tu lainnya yang akan saling berinteraksi, jemen (SAM) sebagaimana ditemukan oleh
selaras dengan kondisi tertentu yang diha- banyak penelitian mampu mediasi penga-
dapi. Informasi manajemen yang digunakan ruh gaya kepemimpinan dan desentralisasi
dalam penelitian ini adalah informasi yang terhadap kinerja manajerial. Hal ini berarti
memiliki karakteristik broad scope, inte- bahwa efektifitas desain sistem akuntansi
grated, timeliness, dan aggregated. Informasi akan tergantung pada karakteristik faktor
dengan karakteristik seperti itu akan ber- kontinjensi yang memengaruhi suatu kondi-
fungsi efektif apabila tersedia sesuai dengan si tertentu.
tingkat kebutuhan manajer. Hasil temuan ini dapat memberikan
manfaat dan dapat menjadi informasi ser-
SIMPULAN ta bahan pertimbangan bagi manajemen
Gaya kepemimpinan berpengaruh ter- puncak di tingkat organisasi Pemda, dima-
hadap kinerja manajerial. Hal ini menjelas- na implikasi yang terjadi antara lain, per-
kan bahwa gaya kepemimpinan yang bero- tama, pimpinan dalam menerapkan gaya
rientasi pada prestasi mampu meningkatkan kepemimpinannya perlu berorientasi pada
kinerja manajerial, di mana kinerja pimpin- prestasi (achievement oriented leadership),
an SKPD akan meningkat apabila Walikota dimana pimpinan harus mampu memotivasi
dapat memotivasi pimpinan SKPD untuk bawahan untuk mencapai tujuan organisasi
mencapai tujuan organisasi dengan efektif. dengan efektif yang berdampak pada pening-
Desentralisasi berpengaruh terhadap katan kinerja manajerial.
kinerja manajerial. Hal ini menjelaskan Kedua, Pimpinan PEMDA perlu meng-
bahwa adanya tingkat pendelegasian wewe- optimalkan pendelegasian wewenang dan
nang dan tanggung jawab dalam pengambil- tanggung jawab kepada pimpinan SKPD
an keputusan mengenai operasi sehari-hari dengan mengijinkan pimpinan SKPD untuk
yang diberikan Walikota kepada pimpinan membuat kebijakan secara independen, hal
SKPD akan membuat pimpinan SKPD beru- ini sebagai salah satu sumber daya penting
paya dalam meningkatkan kinerjanya. organisasi di dalam meningkatkan kinerja
Sistem akuntansi manajemen dapat manajerial.
memediasi pengaruh gaya kepemimpinan Ketiga, Pimpinan perlu mempertim-
terhadap kinerja manajerial. Hal ini menje- bangkan ketersediaan informasi yang di-
laskan bahwa kinerja manajerial akan me- hasilkan dari sistem akuntansi manajemen
ningkat apabila adanya ketersediaan infor- yang meliputi Informasi yang cakupannya
masi yang dihasilkan dari sistem akuntansi luas (broad scope), Informasi yang tepat wak-
manajemen, seperti informasi yang disajikan tu (timeliness), Informasi yang terintegrasi
dalam bentuk laporan sesuai dengan model (integrated) dan Informasi agregasi (agre-
keputusan,yang dibangun oleh gaya kepe- gated) sebagai mediasi peran kepemimpinan
mimpinan yang diterapkan. dan desentralisasi di dalam meningkatkan
Sistem akuntansi manajemen dapat kinerja manajerial.
memediasi pengaruh desentralisasi terha- Hasil temuan ini secara tidak langsung
dap kinerja manajerial. Hal ini menjelaskan dapat memberikan informasi bagi pemerin-
bahwa kinerja manajerial akan meningkat tah daerah khususnya dan pemerintah pada
apabila adanya ketersediaan informasi yang umumnya selaku regulator untuk mengim-
dihasilkan dari sistem akuntansi manaje- plementasikan sistem akuntansi manajemen
men, seperti informasi yang disajikan dalam yang meliputi akan mampu menyediakan in-
Rante, Rosidi, Djamhuri, Sistem Akuntansi Manajemen, Gaya Kepemimpinan, dan...65

formasi yang cakupannya luas (broad scope), ture; An Emperical Investigation”. Ac-
informasi yang tepat waktu (timeliness), in- counting, Organization, and Society,
formasi yang terintegrasi (integrated) dan in- Vol. 9, No. 1, hlm 33-47.
formasi agregasi (aggregated). Govindarajan, V. 1984. “Appropriateness of
Accounting Data in Performance Eval-
DAFTAR RUJUKAN uation: An Empirical Examination of
Amin, Al. Muhammad. 2007. “Pengaruh En- Environmental Uncertainty as an In-
vironmental Uncertainty, Desentralisa- tervening Variable.” Accounting, Organi-
si, Strategi Customization, Managerial zations and Society, Vol. 9, No. 2, hlm
Style dan Teknologi, terhadap Sistem 125-135.
Akuntansi Manajemen dan Kinerja Gul, F.A. 1994. “The effects of management
Manajerial”. Jurnal Aplikasi Manaje- accounting systems, perceived environ-
men, Vol. 5, N0. 1, hlm 86-96. mental uncertainty and decentraliza-
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Asdi tion on managerial performance: A test
Mahasatya. Jakarta. of three-way interaction”. . Accounting,
Atkinson, A.A., Banker, R.S., Kaplan, R.J., Organization, and Society, Vol. 19, No.
and Young, S.M. 1995. Management 4-5, hlm 413-426.
Accounting. Englewood Cliffs. Prentice- Hansen dan Mowen. 2004. Management Ac-
Hall. New Jersey. counting. Edisi Ketujuh. Salemba Em-
Bintang Papua. 2012. Kejar WTP, Pemkot pat. Jakarta.
Kuatkan Kapabilitas Bendaharanya, Hasibuan, M.S.P. 2007. Manajemen Sumber
http//www.google.com. Rabu 18 Juli. Daya Manusia, cetakan kesembilan. PT
Cheema, G.S. and Rondenelli, D.A. 1983. De- Bumi Aksara. Jakarta.
centralization and Development, Policy Mahoney, T. A., T. H. Jerdee, dan S. J. Car-
implementation in Developing Coun- roll. 1963. Development of Managing
tries, Sage Publications, California. Performance: A Research Approach.
Chenhall, R.H. and Morris. 1986. “The Im- South Western. Cincinnati, OH.
pact of Structure, Environment and McMurray, A.J., I.Md. Mazharul, J.C. Sar-
Interdependence on the Perceived Use- ros, dan A.P. Merlo. 2012. “The impact
fullness of Management Accounting of leadership on workgroup climate and
System”. The Accounting Review, Vol. performance in a non-profit organiza-
61, No 1, hlm 16-35. tion”. Leadership dan Organization De-
Chia, Y.M. 1995. “Decentralization, Manage- velopment Journal, Vol. 33 No. 6, hlm
ment Accounting System Information 522-549.
Characteristic and Their Interaction Miah, N.Z. and L. Mia, 1996. “Decentraliza-
Effect on Managerial Performance: A tion, Accounting Control and Perfor-
Singapore Study”. Journal of Business mance of Government Organization : A
Finance and Accounting, Vol. 23, No. 6, New Zealand Empirical Study”. Finan-
hlm 811-830. cial Accountability dan Management,
Desmiyawati. 2010. “Pengaruh Desentrali- Vol. 12, No. 3, hlm 173-189.
sasi, Ketidakpastian Lingkungan Dan Nazaruddin, I. 1998. “Pengaruh Desen-
Sistem Akuntansi Manajemen Terha- tralisasi dan Karakteristik Informasi
dap Kinerja Manajerial.” Pekbis Jurnal. Sistem Akuntansi Manajemen terha-
Vol.2, No.3, hlm 346-354. dap Kinerja Manajerial”. Jurnal Riset
Elenkov, D. S. 2002. “Effects of leadership Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, hlm
on organizational performance in Rus- 141-162.
sian companies”. Journal of Business Nurwati, N.U., S. Margono, dan Surachman.
Research, Vol. 55, hlm 467– 480. 2012. “Pengaruh Kepemimpinan ter-
Gordon, L. A. dan D. Miller. 1976. “A con- hadap Budaya Organisasi, Komitmen
tingency framework for the design of Kerja, Perilaku Kerja, Kinerja Pegawai
accounting information systems”. Ac- (Studi pada SKPD Provinsi Sulawesi
counting, Organization and Society, Vol. Tenggara)”. Jurnal Aplikasi Manajemen,
1, No. 1, hlm 59-69.
Vol.10, No.1, hlm 1-11.
Gordon, L.A., and Narayanan. 1984. “Man-
Ogbonna and L. C. Harris. 2000. “Leadership
agement Accounting System, Perceived
Style, Organizational Culture and Per-
Environmental Uncertainty and Struc-
66 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 56-66

formance: Empirical Evidence From UK Soobaroyen, T. dan B. Poorundersing. 2008.


Companies”. International Journal of “The Effectiveness of Management Ac-
Human Resource Management. Vol. 11, counting Systems”. Managerial Audit-
No. 4, hlm 766-788. ing Journal, Vol. 23 No.2, hlm 187-219.
Otley, D.T. 1980. “The Contingency Theory of Sugiyono. 2012. Metode Penelitan Bisnis
Management Accounting: Achievement (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
and Prognosis”. Accounting, Organiza- R dan D), Cetakan ke.16. CV. Alfbeta.
tions and Society, Vol.5, No.4, hlm 413- Bandung
428. Suryo, B. D. 2008. “Pengaruh Gaya Kepe-
Republika Online. 2012. Jalan di Tempat, mimpinan Transformasional, Budaya
Laporan Keuangan Jayapura Bertahan Organisasi Dan Inovasi Terhadap Kin-
di WDP. Senin, 2 Juli 2012. erja Pengelola Panti Asuhan di Kota To-
Robbins, S. P. 2006. Perilaku Organisasi, Ji- mohon dan Kabupaten Minahasa”. Ju-
lid I, PT.Prenhallindo, Alih Bahasa: Ha- rnal Aplikasi Manajemen, Vol 8. No 2,
dyana Pujaatmaka. Jakarta. hlm 391-404
Rondinelli, D.A. dan G.S. Chemma 1998. De- Usmara A., 2003. Ideas at Work (Terjemah-
centralization Development. Sage Publi- an), Cetakan Pertama, Amara Books,
cations. California. Yogyakarta.
Rowold, J. 2011. “Relationship between lea- Yousef, D. A. 2000. “Organizational commit-
dership behaviors and performance: ment : a mediator of the relationship of
The moderating role of awork team's leadership behavior with job satisfac-
level of age, gender, and cultural het- tion and performance in a non-western
erogeneity”. Leadership dan Organiza- country”. Journal of Managerial Psy-
tion Development Journal, Vol. 32I, No. chology, Vol.15, No. 1, hlm 6-10.
6, hlm 628 – 647. Yuki, G. 2007. Kepemimpinan Dalam Orga-
Salle, A. 2011. Akuntabilitas Keuangan nisasi. Edisi Kelima. PT.Indeks. Jakar-
(Studi Pengelolaan Dana Otonomi Khu- ta.
sus Berdasarkan Undang Undang No- Yuliana, C. 2010. Peran Kepemimpinan
mor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Dalam Pencapaian Kinerja Organisasi
Khusus Bagi Provinsi Papua). Diser- Melalui Budaya, Strategi, Dan Sistem
tasi Tidak Dipublikasikan.. Universitas Akuntansi Manajemen Organisasi.
Brawijaya. Malang. Purwokerto, Simposium Nasional Akun-
tansi XIII.

Anda mungkin juga menyukai