Anda di halaman 1dari 7

INTRODUCTION TO ENTREPRENEURSHIP

NAMA :
NIM :
KELAS :

1. Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk
menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk
yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan
pemasaran produk yang di hasilkan. Oppurtunity atau peluang merupakan hal yang sangat
penting dalam sebuah perusahaan baik itu perusahaan yang baru berdiri ataupun
perusahaan yang sudah lama berdiri, karena sejatinya suatu bisnis dapat bertahan dan
bersaing karena adanya peluang didalamnya baik itu peluang dari eksternal maupun
internal. Salah satu pendekatan identifikasi opportunity yang paling banyak digunakan
dalam dunia bisnis yaitu analisis SWOT dan opportunity recognition. Secara umum,
analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis (Albert Humphrey,
1960). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada. Sedangkan opportunity recognition atau mengenali peluang
bisnis diartikan sebagai sebuah proses dimana ide-ide usaha baru yang berpotensi
menguntungkan teridentifikasi oleh orang-orang tertentu (Kirzner 1979, Shane 2003).

2. Berikut bagan model bisnis yang sedang saya jalani menggunakan Barringer/Ireland
Business Model Template.
CORE STRATEGY
Business Mission Basis of Diferentiation
Target Market Product/Market Scope
- Remaja usia 18-30 - Pakaian pria dan
tahun wanita dengan gaya
- Tinggal di streetwear yang
perkotaan kekinian dan
- Mempunyai mengikuti trend
ketertarikan fashion setiap
terhadap dunia tahunnya
fashion

RESOURCES
Core Company Key Assets
- Melakukan design - Mesin Jahit
pakaian bersama - Sarana untuk desain
designer dan seperti ipad dan
menciptakkan computer
desain yang baru - Mesin sablon
dan mengikuti - Laser untuk
trend yang ada. membuat ripped
- Melakukan jeans
realisasi dari
pakaian yang telah
di desain dengan
penjahit
professional
sehingga pakaian
yang dihasilkan
berkualitas tinggi

FINANCIALS
Revenue Streams Cost Structure
- Penjualan pakaian - Pembelian Bahan
berupa kaos, - Produksi
sweatshirt, celana, - Pemasaran
dan kemeja - Legalitas Brand
- Penjualan aksesoris
- Penjualan sepatu
Financing/Funding
- Modal pribadi
- Investor

OPERATIONS
Product Production Channels
- Pakaian dengan gaya - E-commerce
streetwear untuk - Instagram
wanita dan pria - Facebook
- Sepatu - Digital Influencer
- Aksesoris seperti
kalung, gelang dan
cincin
Key Partners
- Reseller
- Dropshipper

Business model framework yang dipakai di sini adalah The Barringer/Ireland Business
Model Template yang terdiri dari 4 kategori utama dan 12 bagian-bagian individu.
Berikut akan dijelaskan pada setiap bagiannya:
a) Core Strategy
Core strategy menjelaskan bagaimana perusahaan membuat rencana untuk bersaing
relative dengan kompetitornya. Elemen utama dari core strategy adalah :
- Business Mission
Bagian ini menjelaskan kenapa perusahaan ini ada dan apa business modelnya
yang seharusnya tercapai. Ada beberapa aturan menulis bagian ini, yaitu :
jelaskan mengapa bisnis ini ada/berdiri, jelaskan apa yang membuat perusahaan
ini berbeda, jadilah berisiko dan menantang tapi dapat dicapai, gunakan kalimat
yang mewakili budaya dan nilai perusahaan, sampaikan passion dan tetap dalam
benak pembaca, dan jujur dan tidak mengklaim sesuatu yang tidak diakui
perusahaan.
- Basic of Differentiation
Bagian ini adalah bagian yang menjelaskan apa sebab konsumen memilih produk
perusahaan kita daripada yang lain (yang menyelesaikan masalah/memuaskan
keinginan customer).
- Target Market
Target market adalah tempat dalam segmen pasar yang lebih luas yang mewakili
grup yang lebih sempit dari customers dengan ketertarikan yang serupa.
Singkatnya adalah pasar mana yang akan kita target untuk produk/jasa kita.
- Product/Market Scope
Bagian ini menjelaskan produk dan market mana yang akan dipusatkan.
b) Resources
Resources adalah masukan yang perusahaan gunakan untuk memproduksi, menjual,
mendistribusikan, dan melayani produk/jasa .
- Core Company
Core company adalah faktor khusus atau kemampuan yang mendukung business
model sebuah perusahaan dan membedakannya dengan rivalnya.
- Key Assets
Key assets adalah asset yang dimiliki perusahaan yang memungkinkan business
modelnya bekerja.
c) Financials
Ini adalah satu – satunya bagian business model perusahaan yang menjelaskan
bagaimana perusahaan mendapatkan uang atau modal.
- Revenue Streams
Bagian ini menjelaskan cara mendapatkan uang . Revenue stream yang umum
adalah : advertising, commissions, download fee, licensing, matchmaking,
product sale, renting/leasing, service sale, dan subscription service.
- Cost Structure
Bagian ini menjelaskan biaya yang paling penting untuk mendukung business
modelnya. Ada 2 business costs yang biasanya ditanggung sebagian besar
perusahaan. Fixed cost adalah biaya yang tetap sama meskipun volume produk/
jasa yang disediakan berubah. Variable cost bervariasi secara berbandingan
dengan volume produk/jasa yang disediakan.
- Financing
Banyak business model mengandalkan jumlah biaya/pendanaan tertentu untuk
membawa business model mereka berjalan.
d) Operations
Operations utuh terhadap business model perusahaan secara keseluruhan dan
mewakili bagaimana perusahaan beroperasi setiap waktunya.
- Product
Bagian ini berfokus terhadap bagaimana sebuah perusahaan memproduksi
produk/ jasanya.
- Key Partners
Start-ups (perusahaan baru), khususnya, tidak punya cukup sumber daya (atau
dana) untuk melakukan semua tugas yang diperlukan untuk membuat business
model bekerja, jadi mereka mengandalkan partner mereka untuk melakukan
peran kuncinya. Partnership paling pertama yang banyak perusahaan pimpin
adalah supplier atau vendor.

3. Five Forces Model adalah tool atau framework yang digunakan untuk menganalisis
bagaimana lingkungan yang kompetitif akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu
produk. Tool ini sederhana tapi sangat powerfull untuk mengerti situasi dari bisnis yang
sedang dijalankan. Teori Porter’s Five Forces merupakan sebuah metode yang digunakan
untuk mengetahui kekuatan industri berdasarkan faktor-faktor eksternal perusahaan.
Teori tersebut muncul didasari oleh adanya pandangan Industrial Organization yang
merupakan sebuah pandangan manajemen bahwa perusahaan sangat memperhatikan
faktor eksternal utuk mendapatkan keunggulan bersaing. Tokoh manajemen yang
mendukung pandangan ini adalah Michael Porter yang menyatakan bahwa faktor paling
utama yang menentukan kinerja perusahaan adalah kekuatan industri dalam persaingan.
Berikut akan dijelaskan forces untuk menentukan industry profitability.
a) Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes)
Merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Adanya
produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial yang didapat dari
suatu industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk
pengganti, makin ketat pembatasan laba dari suatu industri. Sehingga dengan
semakin banyak ragam barang dan jasa, terciptanya produk pengganti juga
mempengaruhi pendapatan bagi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan apakah
konsumen memiliki pilihan lain terhadap produk yang ada.
b) Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Ancaman pesaing tidak hanya datang dari para kompetitor lama. Seiring dengan
berkembangnya usaha, munculah kompetitor baru. Masuknya pemain baru dalam
industri akan membuat persaingan menjadi ketat yang pada akhirnya dapat
menyebabkan turunnya laba. Hal ini berkaitan dengan seberapa mudah pendatang
baru untuk ikut berkompetisi dalam persaingan usaha sejenis. Terdapat enam sumber
utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
- Skala ekonomi
- Diferensiasi produk
- Persyaratan Modal
- Kerugian biaya yang tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan
- Akses terhadap saluran distribusi
- Kebijakan pemerintah
c) Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry Among Existing Firms)
Persaingan antar pesaing dalam industri yang sama ini menjadi pusat kekuatan
persaingan. Kompetitor dalam hal ini adalah industri yang menghasilkan serta
menjual produk sejenis, yang bersaing memperebutkan pasar yang sama. Kompetisi
yang terjadi dalam industry sejeni biasanya terjadi dari segi harga, kualitas produk,
pelayanan purna jual, yang semua hal tersebut membentuk nilai tersendiri di benak
konsumen. Semakin banyak kompetitor, perusahaan akan semakin bekerja keras
memenangkan persaingan.
d) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap pembeli dalam
industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa
yang dibeli. Perusahaan berusaha mendapatkan harga semurah mungkin dengan
kualitas yang tinggi. Jika perusahaan memperoleh pemasok yang demikian, maka
perusahaan tersebut akan memperoleh kompetisi yang baik di bandingkan dengan
pesaing.
e) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers)
Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga untuk turun, serta
memberikan penawaran dalam hal peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan
membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain. Hal ini berkaitan dengan
kemampuan konsumen untuk dapat mempengaruhi harga jual barang sehingga
menjadi lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai