Abstrak
Digitalisasi adalah proses kegiatan mengubah dokumen tercetak menjadi dokumen digital. Proses digitalisasi ini dapat dilakukan
terhadap berbagai bentuk koleksi atau bahan pustaka seperti, peta, naskah kuno, foto, karya seni patung, audio visual, lukisan,
dan sebagainya. Balai Pustaka merupakan suatu angkatan dalam periodisasi sastra yang terkenal dengan sebutan angkatan
pembangkit karena lahir pada masa kebangkitan sastra Indonesia yaitu pada periode tahun 1920 sampai tahun 1942. Tulisan ini
membahas tentang masalah yang muncul dalam digitalisasi terutama tentang hak cipta, keuntungan digitalisasi, proses digitalisasi,
dan contoh karya sastra Angkatan Balai Pustaka.
60
Koleksi bagi perpustakaan merupakan salah satu Melalui penyediaan sumber-sumber informasi
faktor yang sangat penting untuk terselenggaranya layanan digital, perpustakaan dapat mengembangkan program
perpustakaan dengan baik. Keterbatasan anggaran untuk yang memungkinkan para penggunanya untuk mengakses
menambah koleksi di suatu perpustakaan merupakan basis data perpustakaan. Mengingat pentingnya sumber-
masalah tersendiri bagi perpustakaan. Sedangkan sumber informasi digital ini sejumlah perpustakaan
kebutuhan akan informasi dari para pengguna semakin dalam beberapa tahun terakhir ini bekerja keras untuk
meningkat. Pengelolaan koleksi ini biasanya juga akan meningkatkan kapasitas informasi elektronik atau digital
memunculkan berbagai masalah. Selain membutuhkan mereka, apakah itu berupa jurnal elektronik (e-journal),
space yang luas karena pertambahannya yang cepat, e-theses, edisertations, atau buku-buku elektronik (e-
pemeliharaannya juga memerlukan tenaga dan biaya books) lainnya, baik yang disajikan secara utuh (full
yang relatif besar. Oleh karena itu pengalihan bentuk text) maupun sebagian (abstrak)-nya saja.
dari tercetak menjadi bentuk digital (digitalisasi) terhadap Dilihat dari segi legalitas dari suatu jenis ciptaan atau
koleksi ini merupakan satu solusi untuk meminimalkan koleksi yang didigitalkan, Wahono (1999:3) menyebutkan
masalah dalam pengelolaannya, juga dapat meningkatkan ada beberapa faktor penghambat di antaranya:
mutu pelayanan di perpustakaan. Koleksi Karya Sastra
1. Masalah mendigitalkan dokumen
khususnya terbitan Balai Pustaka yang jumlahnya ribuan
Pembuatan perpustakaan digital tidak menemui
yang dimiliki Perpustakaan Nasional sudah saatnya
masalah selama dokumen yang diterima berupa file
dialihmediakan atau digitalisasi sebagai bentuk dari
elektronik. Masalah muncul pada saat dokumen yang
pelestarian bahan pustaka maupun pelestarian informasi
diterima berupa file non-elektronik, misalnya berupa
yang terkandung didalamnya. Mengingat koleksi-koleksi
kertas atau buku. Proses pendigitalan koleksi tercetak
tersebut sudah tua umurnya dan sudah tidak diterbitkan,
agak rumit seperti halnya untuk mengubah format dari
serta susah ditemukan di pasaran.
isi sumber aslinya, apakah akan diformat sebagian
Zaman sekarang adalah era informasi, dan era
(abstrak) atau secara keseluruhan (full text).
informasi ini adalah era ter evolusinya segala hal. Kita
2. Masalah hak cipta, yaitu:
bisa melihat evolusi politik dari sistem konvensional
a. Hak cipta pada dokumen yang didigitalkan.
menuju digital. Generasi digital native mempunyai
Kegiatan di dalamnya adalah mengubah dokumen
proses belajar yang sangat berbeda dibanding generasi
tercetak ke dokumen digital, memasukkan
digital immigrant. Generasi digital native “jengah”
dokumen digital ke database, mengubah dokumen
ketika disuruh membaca Encyclopedia Brittanica, tapi
digital ke format Hypertext Markup Language
toh mereka tahu banyak hal. Hal ini bisa terjadi karena
(HTML).
mereka selalu berpacaran dengan “Google” dan search
b. Hak cipta pada dokumen di jaringan komunikasi.
engine lain. Kemampuan belajar mereka jauh lebih cepat
Di dalam hukum hak cipta masalah transfer
karena segala informasi ada di ujung jari mereka.
dokumen atau koleksi lewat jaringan komputer
belum didefinisikan dengan jelas. Hal yang perlu
Problematika Hak Cipta disempurnakan adalah tentang hak menyebarkan,
Pada tahap perkembangan dan kemajuan suatu hak meminjamkan, hak memperbanyak, hak
lembaga informasi termasuk juga perpustakaan dalam menyalurkan baik kepada masyarakat umum atau
membangun infrastruktur jaringan elektronik atau digital pribadi. Semua transfer datanya memanfaatkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: media jaringan komputer termasuk di dalamnya
1. Eksternalitas pada tingkat sosial, seperti penerapan internet, intranet, dan sebagainya.
hukum pada kekayaan intelektual (copyright), c. Masalah penarikan biaya. Hal ini menjadi masalah
investasi dalam infrastruktur komunikasi nasional. terutama untuk perpustakaan digital swasta yang
2. Keterbatasan lembaga dan organisasi lokal, seperti menarik biaya untuk setiap dokumen yang diakses
ketersediaan sumber daya, kebutuhan pengguna, maupun yang dicetak. Namun, dalam prakteknya
kepemimpinan seseorang dalam mengatur perpustakaan juga sangat sulit untuk menerapkan
organisasi. peraturan hak cipta secara optimal.
3. Terobosan teknologi informasi mengubah kebiasaan Berkaitan dengan permasalahan di atas, Pendit
sosial dan kerja dalam skala besar (2007:166) mengatakan bahwa ketentuan hukum
10. Puisinya berbentuk syair dan pantun. budaya bangsa perlu dipersiapkan dan dikelola dengan
11. Menggambarkan tema pertentangan paham antara baik, agar dapat diwujudkan sistem perpustakaan yang
kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, komprehensif yang bermuara pada kepuasan pengguna.
soal kawin paksa, permaduan, dll. Saat ini, perpustakaan tidak lagi berorientasi pada teknis
12. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat pengolahan bahan pustaka, akan tetapi berorientasi kepada
kedaerahan. pemakai. Perpustakaan yang berorientasi kepada pemakai
akan selalu membuat produk yang terbaru, sumber daya
Tokoh-Tokoh Angkatan Balai Pustaka Beserta Hasil manusia yang profesional, serta memberikan pelayanan
Karyanya yang terbaik untuk pemakainya. Tantangan perpustakaan
di era global ini antara lain harus mampu meningkatkan
Menurut Rosidi (1986: 37) tokoh-tokoh yang kemampuan dan mengikuti perkembangan kebutuhan
termasuk dalam angkatan Balai Pustaka dapat dilihat informasi yang berkualitas sehingga dapat memenuhi
pada tabel 1. kebutuhan pengguna sesuai harapannya.
Dengan demikian, perpustakaan tidak lagi hanya
Pelayanan di Era Digital Natives berperan sebagai tempat penyimpanan buku dan
Dewasa ini, digitalisasi merupakan suatu tuntutan memberikan layanan peminjaman buku, akan tetapi
dalam pemberian jasa layanan perpustakaan untuk sudah menjadikan informasi yang dimiliki sebagai
mendapatkan informasi yang aktual, akurat, dan sesuai komoditi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
dengan kebutuhan pengguna. Permadi (16-17) mengatakan Dari sinilah perpustakaan dapat menunjukkan eksistensi
bahwa “untuk mencapai hasil yang optimal dalam upaya dan perannya dalam menghadapi era informasi global. A.
memajukan perpustakaan, maka pengelola perpustakaan PH. Permadi (18–19).
mempunyai pedoman antara lain perpustakaan harus
selektif dan mempunyai kemampuan”: KESIMPULAN
1. Mengetahui pengguna/user setempat dan informasi Sastra di Indonesia sudah ada sejak dulu sekali
yang diperlukan bahkan mungkin sudah ada sejak zaman purbakala
2. Menyediakan koleksi yang relevan dan akurat dimana manusia-manusia purba memulai untuk
3. Mengusahakan layanan jasa pada saat diperlukan menggambar dan menulis sesuatu di dalam gua-gua,
4. Memotivasi pengguna/user untuk mengoptimalkan sehingga menghasilkan karya-karya sastra. Tetapi
fasilitas yang ada diperpustakaan. karya-karya tersebut kemudian menghilang karena
Pemakai perpustakaan (user) di Perpustakaan perkembangan zaman yang mungkin kurang maju.
Nasional sebagian besar adalah mahasiswa. Persoalan “Angkatan Balai Pustaka” ini muncul setelah “Angkatan
revolusi informasi dan masalah yang berkaitan dengan Sastra Melayu Lama” yang muncul antara sekitar tahun
ledakan informasi semua akan terfokus di sekeliling 1870–1942.
pemakai. Bahkan keberhasilan sistem informasi sangat Dewasa ini, digitalisasi merupakan suatu tuntutan
tergantung bagaimana sistem tersebut mempertimbangkan dalam pemberian jasa layanan perpustakaan untuk
secara tepat apa dan bagaimana karakter pemakainya. mendapatkan informasi yang aktual, akurat, dan sesuai
Dengan demikian, dalam sistem informasi pemakai dengan kebutuhan pengguna. Perpustakaan Nasional
merupakan seseorang yang tidak dapat diabaikan jika sebagai penyedia layanan informasi harus memainkan
sistem informasi tersebut diharapkan berhasil. peran untuk mampu meningkatkan kualitas layanan
Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola dengan mengembangkan koleksi elektronik. Untuk itu,
sumber informasi dan pelestari bahan pustaka hasil kuantitas sumber daya informasi elektronik yang dimiliki