Tugas Kordinasi Proteksi Star View Fajri Anugerah Pratama Lt3e
Tugas Kordinasi Proteksi Star View Fajri Anugerah Pratama Lt3e
KOORDINASI PROTEKSI
NN
DISUSUN OLEH :
LT-3E
TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELETRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2021/2022
I. DASAR TEORI
Gambar 1.2 Relay Arus Lebih Waktu Tertentu (Definite Time-lag Relay).
Gambar 1.3 Relay Arus Lebih Waktu Tertentu (Inverse Time Relay).
Relay ini bekerja dengan nilai waktu tunda secara terbalik dengan besar arus (Inverse
Time), yakni semakin besar arus gangguan maka semakin pendek waktu tunda. Relay jenis ini
memiliki karakteristik kecuraman waktu dengan arus yang dikelompokkan menjadi:
standar/normal inverse, long time inverse, very inverse, dan extrimely inverse seperti pada
Gambar 1.4.
Gambar 1.4 Karakteristik Waktu Invers Relay (Inverse Time Relay).
(2.3)
Dimana ti,min dan ti,max adalah operasi minimum dan maksimum relay di lokasi i untuk
gangguan pada beberapa poin untuk wilayah operasi.
Pada Setting OCR sangat penting untuk dilakukan perhitungan karena setiap sistem
tenaga listrik memiliki sistem distribusi yang berbeda – beda, sehingga dibutuhkan analisa pada
seluruh komponen didalamnya. Pemodelan sistem proteksi tenaga listrik setting pada relay
sangatlah berpengaruh pada kinerjanya. Adapun parameter – parameter yang digunakan dalam
menghitung nilai setting relay antara lain:
1. Perhitungan short circuit.
Is dipilih 5 A jika jarak antara CT dan relay ≤ 10 meter (30 ft) Is dipilih 1 A jika jarak
antara CT dan relay > 10 meter (30 ft).
Penentuan ini didasarkan pada energi yang hilang akibat panas pada konduktor antara CT dan
relay. Sebagaimana kita ketahui, losses energy pada konduktor dapat dihitung dengan E losses
= I² Z dimana I adalah arus output CT yang dikirim ke relay dan Z adalah impedansi
konduktornya. Jika kita memilih membatasi Is CT 5 A, berarti losses energy yang dikirim ke
relay akan berkurang hingga 25 kali lipat jika kita menggunakan 1A. Selain itu juga akan
terjadi drop tegangan hingga 5 kali lipatnya jika menggunakan 1A. Hal ini akan sangat
berpengaruh pada kinerja relay karena relay memiliki minimal rating input agar bisa bekerja
dengan baik.
II. TUJUAN
1. Untuk menentukan besaran ratio CT dan relay yang digunakkan
Pada simulasi gangguan pertama,diumpamakan terjadi gangguan pada Load 1.Fungsi relay
2 pada gangguan ini adalah untuk memproteksi peralatan listrik terhadap arus lebih yang
disebabkan oleh gangguan arus hubung singkat. Selain itu Over Current Relay ( OCR ) 12
juga berfungsi untuk mengamankan transformator dari arus yang melebihi dari arus yang
dibolehkan lewat dari transformator tersebut.Untuk fungsi current transformator adalah
untuk mengubah besaran arus pada system menjadi lebih kecil agar dapat dibaca oleh panel
metering atau alat ukur yang terhubung.Arus yang mengalir pada beban adalah sebagai
berikut:
Maka dari itu current trafo yang dipasang nilainya harus lebih dari 15801,dengan contoh
sebagai berikut
Perbandingan ratio diatas sesuai dengan perkiraan perhitungan arus dimana ratio primary dari
current trafo harus lebih besar dari 15801 sedangkan untuk ratio secondary dipasang 5A karena
diumpamakan jarak antara CT dan relay ≤ 10 meter.Untuk settingan relay menggunakkan jenis
ALSTOM P139 dikarenakan relay jenis ini hanya berfungsi untuk penggunaan Overcurrent
dan cocok untuk melindungi/memproteksi kabel, jalur, trafo pada bagian 150/20 kV dan 20/380
kV dan juga motor.
Pada simulasi gangguan kedua,diumpamakan terjadi gangguan setelah bus 7.Fungsi relay 3
pada gangguan ini adalah untuk memproteksi peralatan listrik terhadap arus lebih yang
disebabkan oleh gangguan arus hubung singkat. Fungsi relay ini lebih tepatnya untuk
memberika sinyal kepada CB 5 agar dapat memutus rangkaian ketika mengalami gangguan.
Arus yang mengalir pada rangkaian ini sebesar 300,2A sehingga rasio current trafo yang
dipasang adalah sebagai berikut
Perbandingan ratio diatas sesuai dengan perkiraan perhitungan arus dimana ratio primary dari
current trafo harus lebih besar dari 300,2A sedangkan untuk ratio secondary dipasang 5A
karena diumpamakan jarak antara CT dan relay ≤ 10 meter. Untuk settingan relay
menggunakkan jenis ALSTOM P139 dikarenakan relay jenis ini hanya berfungsi untuk
penggunaan Overcurrent dan cocok untuk melindungi/memproteksi kabel, jalur, trafo pada
bagian 150/20 kV dan 20/380 kV dan juga motor.
Untuk pemasangan relay sebelum T1 dan sesudah T1 menggunakkan jenis ALSTOM P139
dikarenakan relay jenis ini hanya berfungsi untuk penggunaan Overcurrent dan cocok untuk
melindungi/memproteksi kabel, jalur, trafo pada bagian 150/20 kV dan 20/380 kV dan juga
motor.Seddangkan ratio current trafonya memiliki perbedaan karena arus yang mengalir pada
relay sebelum T1 sebesar 40 A dan sesudah T1 sebesar 300,2A maka digunakan rasio sebagai
berikut:
VI. KESIMPULAN
1. CR atau relay arus lebih adalah suatu relai yang bekerjanya berdasarkan adanya kenaikan
arus yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dalam jangka waktu tertentu, sehingga
relai ini dapat dipakai sebagai pola pengaman arus lebih.
2. Over Current Relay ( OCR ) ini berfungsi untuk memproteksi peralatan listrik terhadap
arus lebih yang disebabkan oleh gangguan arus hubung singkat.