Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

STAR-DELTA MOTOR STARTER


RANCANGAN LISTRIK KENDALI INDUSTRI

Dosen Pengampu:
Djodi Antono,B.Tech.M.Eng

Disusun Oleh:
Fajri Anugerah Pratama
LT-2E
3.39.19.0.14

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020/2021
I. PENDAHULUAN
Didalam dunia industri,teknologi termasuk motor listrik digunakan sebagai tenaga
penggerak utama untuk memutarkan mesin-mesin di industri. Penggunaan motor
induksi dalam proses produksi memiliki beberapa kelebihan misalnya, dengan
menggunakan motor induksi pelaksanaan produksi menjadi lebih mudah dan waktu
yang digunakan dalam proses produksi menjadi lebih singkat. Motor induksi tiga fasa
secara umum dapat dioperasikan secara langsung dengan menghubungkanya dengan
tengan yang bersumber langsung dari PLN, akan tetapi pengoperasian dengan cara ini
memiliki kendala pada saat starting, dimana motor membutuhkan arus lebih besar pada
saat start yaitu 5 sampai 7 kali lipat dari arus nominal, hal ini dapat menyebabkan
tegangan pada sistem secara keseluruhan menurun yang dapat menyebabkan kinerja
peralatan lain maupun motor itu sendiri terganggu, oleh karena itu dibutuhkan cara
untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan pengasutan.
Pengasutan motor star-delta pada motor listrik 3 fasa dapat mengurangi nilai arus
pada awal starting motor yang besaran arusnya sekitar 2-5 kali arus nominal motor
listrik. Dimana sistem ini sangat sederhana dan dapat diterapkan untuk semua jenis
motor listrik tiga phasa.
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas
waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis.Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan
peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load
Relay, dan lain-lain. Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu
bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu
hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam
delay waktu tertentu
II. DASAR TEORI
2.1 Motor Induksi 3 Fasa
Motor induksi tiga fase atau yang sering disebut (asynchronous motor)
merupakan motor listrik medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase
yang seimbang. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis
ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik, dan grinder.
Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan HP. Rancangan dan perawatannya sederhana,
dapat disesuaikan pada berbagai aplikasi di lapangan dan pengoperasiannya ekonomis.
Ini sangat menguntungkan sebagai solusi pengendali motor induksi pada sisi harga dan
kualitas. Karakteristik motor induksi tiga-fasa adalah arus bebannya tinggi pada sumber
tegangan dengan pengasutan langsung. Menghasilkan arus start dan lonjakan yang
tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan penurunan
tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik. Motor AC 3 fasa
bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar
pada rotornya. Jika pada motor AC 1 fasa untuk menghasilkan beda fasa diperlukan
penambahan komponen Kapasitor.

Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor,
bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap)
dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan
lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah
tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan
statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana
konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati
slot-slot yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh
cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam
yang lain. Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
Ns = 120 f/P

keterangan: Ns = Kecepatan Putar


f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang
konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I).
Adanya arus (I) di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila
kopel mula yan g dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel
beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul
karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar
GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr). Perbedaan kecepatan
antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan

S= (ns- nr)/ ns

Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang
konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel.

2.2 Pengasutan Star-Delta


Sesuai dengan namanya yaitu bintang segitiga atau sering disebut star delta,
pengasutan ini bekerja dengan rangkaian belitan bintang (Y), dan beberapa saat
rangkaian bintang terlepas kemudian digantikan dengan rangkaian segitiga (∆).Starter
ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3 buah contactor
yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari
Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara Star.
Gulungan stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (satu per akar tiga) dari
tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL
Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi
secara Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani
dengan berat.
Cara kerja rangkaian star delta adalah membuat star yang dilakukan pada saat awal
tidak dikenakan tegangan secara penuh dengan cara menghubungkan dengan star.
Kemudian saat motor telah bekerja serta arus menjadi turun, timer akan secara otomatis
memindahkan rangkaian menjadi delta. Dengan begitu arus arus yang mengalir menjadi
penuh.
Tersusun dari 3 buah kontaktor magnetik yaitu Kontaktor Utama, Kontaktor
Bintang (Star) dan Kontaktor Segitiga (Delta), Timer untuk pengalihan dari Star ke
Delta serta sebuah Thermal Overload Relay (TOR) atau relai pengaman arus lebih.
Pada pengasutan Star – Delta karakteristik Torsi dan Arus motor induksi bisa
dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 2.3.1 Karakteristik Pengasutan Bintang Segitiga (Star – Delta)

Bagian kurva Torsi terhadap Kecepatan yang diberi bayangan arsir adalah torsi
akselerasi yang dibutuhkan untuk meng-asselerasi beban. Perhatikan torsi start pada
rangkaian bintang harus selalu lebih besar dari torsi awal beban supaya motor dapat
mengangkat beban dan berakselerasi menuju kecepatan nominal.
2.3 Kontaktor

Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan


prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila
dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat
kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally
Open) akan menutup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.
Gambar 2.3.1 Kontaktor Magnetik

Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak Bantu. Kontak utama
digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu digunakan untuk rangkaian
kontrol. Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang
terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran
saat kedua inti besi saling melekat. Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan
timbul medan magnet pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung
singkat yang dikopel dengan kontak utama dan kontak bantu dari kontaktor tersebut.
Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari
posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama
kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan
tetap pada posisi operasinya.

Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka akan
menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi
jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara
kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada
permukaannya serta dapat merusak kontakkontaknya. Besarnya toleransi tegangan
untuk kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.
Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) adalah kumparan magnit
(coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila mendapat sumber tegangan listrik,
kontak utama terdiri dari simbol angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dan kontak bantu biasanya
tediri dari simbol angka 11, 12, 13, 14, ataupun angka 21, 22, 23, 24 dan juga angka
depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari 1 sampai 4. Prinsip Kerja Magnetic
contactor adalah pada saat salah satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada
saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu
ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja
kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi
magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja.
Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang
paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian
listrik.

Gambar 2.3.2 Sakelar Magnetik Kontaktor Dengan 3 Kontak Utama Dan 2 Kontak Bantu (NO /
NC)

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya
mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya
kecil dan tipis. Kontaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa.
Dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama
digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban,
misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan
magnet, alat bantu rangkaian, lampu -lampu indikator, dan lain-lain
III. GAMBAR RANGKAIAN
IV. HASIL PERCOBAAN

No Kondisi Arus
1 Star 1,01 A
2 Delta 2,47 A
V. ANALISIS DATA

Pengasutan segitiga atau pengasutan star-delta merupakan pengasutan yang


bekerja dengan rangkaian belitan bintang(Y), dan untuk beberapa selang waktu
kemudian rangkaian bintang terlepas kemudian digantikan dengan rangkaian
segitiga(∆).Metode ini mengakibatkan arus awal yang semustinya mengalami
kenaikkan sebesar 6 kali dapat dihindarkan dengan hanya memakai 0,58 dari tegangan
penuh dan arus yang mengalirpun ditekan sebanyak 1/3 dari arus penghasutan
langsung. . Karena tegangan berbanding lurus dengan arus (V = I x R)
maka semakin besar tegangan yang masuk ke motor maka semakin besar arus
yang mengalir begitupun juga sebaliknya.
Motor yang digunakan dalam pengasutan ini adalah jenis motor induksi 3 fasa.
Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan stator yang terpisah
satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas satu ujung masuk
dan satu ujung keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik
tiga fasa terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator.
Dalam gambar pemasangan sirkit kontrol dan daya motor induksi tiga fasa
sistem bintang segitiga manual terdapat dua rangkaian yaitu rangkaian daya dan
rangkaian kendali atau kontrol. Berikut merupakan rangkaian daya pengasutan
bintang segitiga.

Gambar Rangkaian Daya


Dalam pemasangan komponen MCB 3 fasa dihubungkan dengan tegangan jala-
jala R, S, T. Terminal keluaran dari MCB 3 fasa masuk ke dalam terminal kontak
utama 1, 3, 5 pada kontaktor K1 yang disambung paralel dengan terminal kontak
utama 1, 3, 5 pada kontaktor K3. Terminal kontak utama 1, 3, 5 pada kontaktor K2
dikopel atau disambung semua.Terminal kontak utama 2, 4, 6 pada kontaktor K1
dihubungkan dengan kontak utama 1, 3, 5 . Kontak utama 2, 4, 6 disambung dengan
terminal U, V, W motor listrik tiga fasa. Terminal Y, Z, X motor dihubung dengan
kontak utama 2, 4 6 pada kontaktor K3 dan diparalel dengan kontak utama 2, 4, 6 pada
kontaktor K2. Rangka motor tiga fasa dihubungkan dengan grounding.
Prinsip kerja dari rangkaian daya tersebut adalah MCB 3 fasa berfungsi untuk
menyambung dan memutuskan tegangan jala-jala menuju ke tiga buah kontaktor.
Kontaktor K1 berfungsi untuk menghubungkan tegangan jala-jala ke menuju ke motor
listrik. Kontaktor K2 berfungsi untuk menghubungkan motor sambungan bintang (Y)
sedangkan kontaktor K3 berfungsi untuk menghubungkan motor sambungan segitiga
(∆).Berikut merupakan rangkaian kendali pengasutan bintang segitiga.

Gambar Rangkaian Kendali/Control

Prinsip kerja dari rangkaian kendali tersebut adalah jika tombol Start Star ditekan,
maka kontaktor K1 bekerja menghubungkan motor listrik dengan tegangan jala-jala
dan mengunci. Kontaktor K2 menghubungkan lilitan motor listrik dalam hubungan
bintang. Motor listrik beroperasi dalam hubungan bintang.Jika tombol Start Delta
ditekan maka kontraktor K2 terputus dan kontraktor K3 hubungan D bekerja. Motor
listrik beroperasi dalam hubungan segitiga.Jika tombol Stop ditekan, maka kontaktor
K1, K2 dan K3 terputus dan motor listrik berhenti bekerja karena terputus dari
tegangan.Jika terjadi terjadi kelebihan beban atau arus pada motor listrik maka TOR
akan bekerja dan akan memutuskan tegangan yang masuk ke rangkaian kendali
dan mematikan semua kontaktor sehingga motor terputus dari tegangan jala-
jala.
Prinsip kerja rangkaian pengendali motor bintang segitiga secara otomatis adalah saat
tombol Start S1 ditekan maka arus akan mengalir ke kontaktor K1, timer T dan
kontaktor K2. Dalam kondisi ini motor akan hidup dengan sambungan bintang. Dalam
waktu yang ditentukan atau disetting sebelumnya timer akan bekerja dan memutuskan
arus ke kontaktor K2 sedangkan kontak NO pada timer akan menutup sehingga arus
akan masuk ke kontaktor K3 sehingga menghidupkan motor dalam hubungan segitiga.

VI. KESIMPULAN
1. Pengasutan Star-Delta bertujuan untuk mengurangi nilai arus saat periode starting
yang dapat mencapai 5-6 kali arus nominal.
2. Saat periode start motor akan bekerja pada rangkaian star dan selang beberapa detik
kemudian TDR akan mengubah menjadi rangkaian delta
3. Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa adalah apabila sumber tegangan 3 fase
dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar. Medan putar stator
akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor, sehingga pada batang
konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi.

VII. DAFTAR PUSTAKA


https://babagilemu.blogspot.com/2017/07/pengasutan-motor-induksi-3-fasa-sistem.
https://www.google.com/search?q=pengasutan+motor+3+fasa+star+delta&source=l
mns&bih=760&biw=1536&safe=strict&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjdx8bn6ovvA
hWXKbcAHeMzAAsQ_AUoAHoECAEQAA
https://pdfcoffee.com/laporan-job-6-rlki-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai