Anda di halaman 1dari 15

BENDERA INDONESIA

Sejarah, Fungsi dan Aturan Pengibaran


SEJARAH
SEJARAH II
Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua
terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan
pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja
Adityawarman memerintah (1340-1347).
Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah)
Warna Putih = warna agama (alim ulama)
Warna Hitam = warna adapt Minangkabau (penghulu adat)

Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula
Kepala tidak berarti “Merah” lambing gula dan “Putih” lambing buah nyiur yang telah dikupas. Di
Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra
Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa. e) Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab
Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati.
Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun
1613-1645.
Tambahan
Juga di bagian lain dari kepulauan
Indonesia terdapat bendera yang
berwarna Merah Putih, misalnya di
Aceh, Palembang, Maluku dan
sebagainya meskipun sering dicampuri
gambar-gambar lain.
Pada umumnya warna Merah Putih
merupakan lambing keberanian,
kewiraan sedangkan warna Putih
merupakan lambang kesucian.
Fungsi dan Tata Cara Penggunaan
• Bendera Negara dapat digunakan sebagai Tanda
perdamaian terutama bila terjadi konflik horizontal di
wilayah NKRI, Tanda berkabung dikibarkan setengah.
• Bendera setengah tiang berasal dari abad 17. Tradisi ini
diperkenalkan oleh para pelaut Inggris dan diikuti oleh
negara-negara lain hingga sekarang. Sejak tahun 1612,
kapten kapal Inggris Heart’s Ease meninggal dalam
perjalanan ke Kanada.
• Penumpang kapal mengibarkan bendera kebangsaan
Inggris untuk menghormati mendiang kapten. Bendera
tersebut tidak dikibarkan di ujung tiang tapi di tengah
tiang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan
dan perkabungan.
• Selain itu bendera merah putih juga digunakan sebagai Penutup peti
atau usungan jenazah.

Untuk tata cara penggunaan Bendera Negara, berikut beberapa


diantaranya:
• Bendera Negara dikibarkan dan atau dipasang pada tiang yang besar
dan tingginya seimbang dengan ukuran Bendera Negara.
• Bendera Negara yang dipasang pada tali diikatkan pada sisi dalam
kibaran Bendera Negara.
• Bendera Negara yang dipasang pada dinding, dipasang membujur rata.
• Bendera Negara dinaikkan atau diturunkan pada tiang secara perlahan-
lahan, dengan khidmat dan tidak menyentuh tanah.
• Pada waktu penarikan atau penurunan Bendera Negara, semua orang
yang hadir memberi hormat dengan berdiri tegak dan khidmat sambil
menghadap kan muka pada Bendera Negara hingga selesai.
• Penaikan dan penurunan Bendera Negara dapat diiringi Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya
Larangan Terkait Sang Merah Putih sebagai
Bendera Negara, diantaranya setiap orang dilarang
Merusak, merobek, menginjak-injak, membakar
atau melakukan perbuatan lain dengan maksud
menodai, menghina atau merendahkan kehormatan

Bendera Negara.
Memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan
komersial. Mengibarkan Bendera Negara yang
rusak, robek, luntur, kusut atau kusam.
Mencetak, menyulam dan menulis huruf, angka,
gambar atau tanda lain dan memasang lencana
atau benda apapun pada Bendera Negara. Memakai
Bendera Negara untuk langit-langit, atap,
pembungkus barang dan tutup barang yang dapat
menurunkan kehormatan Bendera Negara.
ATURAN PENGIBARAN
• Bendera Negara juga wajib dikibarkan pada setiap
peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17
Agustus oleh warga negara yang menguasai hak
penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan,
transportasi umum dan transportasi pribadi di seluruh
wilayah NKRI dan di kantor perwakilan RI di luar negeri.

• Pemerintah daerah juga memberikan bendera negara


kepada warga negara Indonesia yang tidak mampu dan
dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional
atau peristiwa lain.
Bendera Negara wajib dikibarkan di :
• Istana Presiden dan Wakil Presiden gedung atau kantor lembaga negara
• Gedung atau kantor lembaga pemerintah
• Gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian
• Gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah
• Gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah
• Gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
• Gedung atau halaman satuan Pendidikan
• Gedung atau kantor swasta; rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden
• Rumah jabatan pimpinan lembaga negara
• Rumah jabatan Menteri
• Rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian
• Rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat
• Gedung atau kantor atau rumah jabatan lain
• Pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia
• Taman makam pahlawan nasional.
• Bendera Negara juga wajib dipasang pada Kereta api
yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden, Kapal
milik pemerintah atau kapal yang terdaftar di Indonesia
pada waktu berlabuh dan berlayar, Pesawat terbang
milik pemerintah atau pesawat terbang yang terdaftar di
Indonesia.
• Selain itu Bendera Negara dapat dikibarkan dan atau
dipasang pada:
• Kendaraan atau mobil dinas Pertemuan resmi
pemerintah dan atau organisasi
• Perayaan agama atau adat
• Pertandingan olahraga Perayaan atau peristiwa lain

Anda mungkin juga menyukai