Diagnosa Medis :- Ruang :- Problem Hypothesis Mechanism More Info Don’t Know Learning Issue Problem Solving DS : pasien Hipertermia Infeksi 1. Pemeriksaan 1. Jenis terapi 1. Upaya terapi yang dapat SLKI mengatakan berhubungan sekunder darah seperti non dilakukan adalah TWS. Tepid Setelah dilakukan tindakan demam tinggi dengan bakteri Hb, PCV farmakologi water sponge adalah sebuah keperawatan selaam ...x24 jam dan terus- infeksi virus salmonella 2. Trombositop tepid sponge teknik kompres hangat yang diharapkan : menerus enia mengurangi menggabungkan tekhnik Eliminasi Fekal : 3. Pemeriksaan hipertermia kompres blok pada pembuluh 1. Menggigil menurun DO : TTV = Berkembang SGOT/SPGT 2. Mengapa darah supervisialis dengan 2. Pucat menurun TD : 100/60 biak di menggunaka tekhnik seka 3. Suhu tubuh menurun mmHg system n terapi 2. Berdasarkan penelitian yang SDKI N : 98 x/menit retikula terapi tepid menurut (Sodikin, 2012). Pada Manajemen Hipertermia S : 386 Celcius endoteal sponge proses tindakan tepid water Observasi : RR : 25x/menit 3. Sejauh mana sponge ini mekanisme kerja 1. Identifikasi peneybab Terlihat terapi tepid pada tindakan tersebut hipertermia pucat Membebaska sponge memberikan efek adanya 2. Monitor suhu tubuh n endogen mempengaru penyaluran sinyal ke dan pirogen hi hipotalamus melalui keringat Edukasi : hipertermia dan vasodilatasi perifer 1. Anjurkan tirah baring sehingga proses perpindahan Leukosit panas yang diperoleh dari menurun tindakan tepid water sponge 3. Berdasarkan penelitian yang Menurut (Sodikin, 2012). Hal Peningkatan ini berlangsung melalui dua suhu tubuh proses yaitu konduksi dan evaporasi dimana proses perpindahan panas melalui proses konduksi ini di mulai dari tindakan mengkompres anak dengan waslap dan proses evaporasi diperoleh dari adanya seka pada tubuh saat pengusapan yang dilakukan sehingga terjadi proses penguapan panas menjadi keringat