Anda di halaman 1dari 2

CASE ANALYSIS

Nama Pasien : An. E.C Tanggal : 13-11-2021


Diagnosa Medis :- Ruang :-
Problem Hypothesis Mechanism More Info Don’t Know Learning Issue Problem Solving
DS : pasien Hipertermia Infeksi 1. Pemeriksaan 1. Jenis terapi 1. Upaya terapi yang dapat SLKI
mengatakan berhubungan sekunder darah seperti non dilakukan adalah TWS. Tepid Setelah dilakukan tindakan
demam tinggi dengan bakteri Hb, PCV farmakologi water sponge adalah sebuah keperawatan selaam ...x24 jam
dan terus- infeksi virus salmonella 2. Trombositop tepid sponge teknik kompres hangat yang diharapkan :
menerus enia mengurangi menggabungkan tekhnik Eliminasi Fekal :
3. Pemeriksaan hipertermia kompres blok pada pembuluh 1. Menggigil menurun
DO : TTV = Berkembang SGOT/SPGT 2. Mengapa darah supervisialis dengan 2. Pucat menurun
TD : 100/60 biak di menggunaka tekhnik seka 3. Suhu tubuh menurun
mmHg system n terapi 2. Berdasarkan penelitian yang SDKI
N : 98 x/menit retikula terapi tepid menurut (Sodikin, 2012). Pada Manajemen Hipertermia
S : 386 Celcius endoteal sponge proses tindakan tepid water Observasi :
RR : 25x/menit 3. Sejauh mana sponge ini mekanisme kerja 1. Identifikasi peneybab
 Terlihat terapi tepid pada tindakan tersebut hipertermia
pucat Membebaska sponge memberikan efek adanya 2. Monitor suhu tubuh
n endogen mempengaru penyaluran sinyal ke
dan pirogen hi hipotalamus melalui keringat Edukasi :
hipertermia dan vasodilatasi perifer 1. Anjurkan tirah baring
sehingga proses perpindahan
Leukosit panas yang diperoleh dari
menurun tindakan tepid water sponge
3. Berdasarkan penelitian yang
Menurut (Sodikin, 2012). Hal
Peningkatan ini berlangsung melalui dua
suhu tubuh proses yaitu konduksi dan
evaporasi dimana proses
perpindahan panas melalui proses
konduksi ini di mulai dari tindakan
mengkompres anak dengan
waslap dan proses evaporasi
diperoleh dari adanya seka pada
tubuh saat pengusapan yang
dilakukan sehingga terjadi proses
penguapan panas menjadi keringat

Anda mungkin juga menyukai