Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN KASUS HARGA DIRI

RENDAH KRONIS

Disusun oleh:

Kelompok 5

Dewantari Putri Abadi 20171660089

Muh. Iqbal Oktavian Librianto 20171660090

Indriani Kumala Dewi 20171660092

Qurrotul Aini 20171660104

Rahma Nadine Az-Zahra 20171660105

Sofie Ramadhani 20171660106

Finka Yuanita 20171660107

Rafi Andrian 20171660110

Melinda Puspasari Pahlevi 20171660111

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien dengan kasus Harga Diri
Rendah Kronis ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah PKKT pada stase
Keperawatan Jiwa. Pada makalah ini kami akan membahas materi mengenai bagaimana
Asuhan Keperawatan Jiwa pada pasien dengan kasus Harga Diri Rendah Kronis yang kami
susun dari berbagai sumber dan kami rangkum pada laporan ini.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Kami juga
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah PKKT pada stase Keperawatan Jiwa.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan
kami mohon maaf. Kritik dan saran sangat terbuka supaya laporan ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.

Surabaya, 20 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................1

1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................2

2.1 Definisi Harga Diri Rendah Kronis.........................................................................2

2.2 Faktor Penyebab Harga DIri Rendah Kronis........................................................2

2.3 Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah Kronis.......................................................3

2.4 Rentan Respon Harga Diri Rendah Kronis............................................................4

2.5 Pohon Masalah Harga Diri Rendah Kronis............................................................4

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................................5

3.1 Pengkajian Keperawatan..........................................................................................5

3.2 Analisa Data...............................................................................................................5

3.3 Diagnosa Keperawatan.............................................................................................5

3.4 Intervensi Keperawatan............................................................................................5

3.5 Implementasi Keperawatan......................................................................................5

3.6 Evaluasi Keperawatan..............................................................................................5

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................6

4.1 Kesimpulan................................................................................................................6

4.2 Saran...........................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana individu mampu berkembang secara fisik,
mental, spiritual dan social sehingga individu tersebut dapat menyadari kemampuannya,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif serta mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya (UU Nomor 18 Tahun 2014).
Gangguan jiwa berat adalah gangguan jiwa yang ditandai oleh terganggunya
kemampuan menilai realitas atau insight yang buruk. Gejala yang timbul adalah
halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses pikir, kemampuan berpikir, serta tingkah laku
aneh. Salah satu contoh psikosis adalah skizofernia. Orang dengan gangguan jiwa adalah
orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi ke dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang
bermakna serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi
orang sebagai manusia (Infodatin, 2019). Seseorang yang mengalami gangguan pada
kepribadian atau perilakunya cenderung sensitive terhadap penolakan dan akan menjadi
seorang individu yang penakut serta pemalu dan hal ini merupakan tanda dari individu
tersebut memiliki rasa harga diri rendah (O’Brien, Kennedy, & Ballard, 2013).
Harga diri rendah merupakan suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau
kemampuan dirinya negative, atau perasaan menganggap dirinya sebagai seseorang yang
tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Menurut
Herdman (2012) harga diri rendah kronis merupakan evaluasi diri negative yang
berkepanjangan atau merupakan perasaan tentang diri atau kemampuan harga diri rendah
yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan
berbagai masalah Kesehatan lain terutama Kesehatan jiwa.
Menurut WHO tahun 2017, jumlah penderita gangguan jiwa dunia adalah sekitar 450
juta jiwa. Perhitungan beban penyakit pada tahun 2017 menyatakan beberapa jenis
gangguan jiwa yang diprediksi dialami oleh penduduk Indonesia diantaranya adalah
gangguan depresi, cemas, skizofernia, bipolar, gangguan perilaku, autis, gangguan
perilaku makan, cacat intelektual, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
(Infodatin, 2019).

1
Kasus gangguan jiwa di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) pada tahun 2018 meningkat. Peningkatan ini dapat terlihat dari kenaikan
prevalensi rumah tangga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di
Indonesia ada peningkatan jumlah menjadi 7 permil rumah tangga yang artinya per 1000
rumah tangga terdapat 7 rumah tangga dengan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),
sehingga jumlahnya diperkirakan sekitar 450 ribu orang dengan gangguan jiwa berat
(Infodatin, 2019).
Menghindari timbulnya dampak lebih lanjut dari harga diri rendah maka dibutuhkan
adanya peran perawat serta keluarga yang merawat pasien dengan harga diri rendah.
Peran perawat pada pasien dengan harga diri rendah yaitu dengan bina hubungan saling
percaya, mengidentifikasi kemampuan pasien serta aspek positif yang dimiliki pasien,
memilih kegiatan yang dapat dilakukan oleh pasien, melatih kegiatan serta merencanakan
kegiatan yang telah dilatih, serta perawat dapat bekerja sama dengan keluarga pasien
dalam mengatasi harga diri rendah pada pasien dengan melatih keluarga pasien dan
menyampaikan hasil tindakan yang dilakukan oleh keluarga pasien kepada perawat yang
bersangkutan (Irman et al, 2016).
Menurut penelitian Widianti 2017, Pemberian tindakan keperawatan untuk pasien
dengan harga diri rendah dapat menggunakan terapi gabungan dapat memberikan efek
khususnya dalam mengurangi penilaian terhadap stressor pada pasien dengan harga diri
rendah, peningkatan kemampuan pasien serta peningkatan kemampuan keluarga. Terapi
gabungan ini meliputi terapi individu, terapi kelompok serta terapi keluarga.
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari Harga Diri Rendah Kronis
2. Bagaimana faktor penyebab dari Harga Diri Rendah Kronis
3. Bagaimana tanda dan gejala dari Harga Diri Rendah Kronis
4. Bagaimana rentan respon dari Harga Diri Rendah Kronis
5. Bagaimana pohon masalah dari Harga Diri Rendah Kronis
6. Bagaimana asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan Harga Diri Rendah Kronis
1.2 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mempelajari Asuhan Keperawatan dengan masalah Harga Diri Rendah
pada klien.
1.3.2 Tujuan Khusus

2
1. Untuk mengetahui definisi dari Harga Diri Rendah Kronis
2. Untuk mengetahui faktor penyebab dari Harga Diri Rendah Kronis
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Harga Diri Rendah Kronis
4. Untuk mengetahui rentan respon dari Harga Diri Rendah Kronis
5. Untuk mengetahui pohon masalah dari Harga Diri Rendah Kronis
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan Harga Diri
Rendah Kronis

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi Iptek
Asuhan Keperawatan Jiwa ini untuk memperjelas dan menambah sumber
referensi khususnya dalam Asuhan Keperawatan Jiwa pada pasien dengan
Harga Diri Rendah Kronis.
2. Bagi Penulis
Asuhan Keperawatan Jiwa pada pasien dengan Harga Diri Rendah Kronis
sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama
dibangku kuliah dan menambah pengalaman bagi penulis.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Klien dan Keluarga
Asuhan keperawatan jiwa ini diharapkan memberi pengetahuan pada pasien
dan keluarga tentang cara mengatasi masalah Harga Diri Rendah Kronis.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Harga Diri Rendah Kronis
Harga diri rendah merupakan suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau
kemampuan dirinya negative, atau perasaan menganggap dirinya sebagai seseorang yang
tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Menurut Herdman (2012) harga diri rendah kronis merupakan evaluasi diri negative
yang berkepanjangan atau merupakan perasaan tentang diri atau kemampuan harga diri
rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat
menyebabkan berbagai masalah Kesehatan lain terutama Kesehatan jiwa.

2.2 Faktor Penyebab Harga Diri Rendah Kronis


Menurut Laraia (2008) dalam Kemenkes RI (2016) harga diri kronis dapat disebabkan
oleh factor predisposisi dan factor presipitasi:

a. Faktor Presdisposisi
1) Biologis
Factor biologis atau factor herediter (keturunan) seperti adanya Riwayat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Selain itu, adanya Riwayat penyakit
kronis atau trauma kepala merupakan salahs atu factor penyebab gangguan jiwa.
2) Psikologis
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan harga diri rendah adalah
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, penolakan dari lingkungan dan
orang terdekat serta harapan yang tidak realistis. Selain itu, pasien dengan harga
diri rendah memiliki penilaian yang negatif terhadap gambaran dirinya,
mengalami krisis identitas, peran yang terganggu dan ideal diri yang tidak
realistis.
3) Factor Sosial Budaya
Penilaian negated dari lingkungan terhadap klien, social ekonomi rendah,
Pendidikan yag rendah serta adanya Riwayat penolakan di lingkungan pada tahao
tumbuh kembang anak.

4
b. Faktor Presipitasi
1) Riwayat trauma seperti penganiayaan sekssual dan pengalaman psikologis yang
tidak menyenangan, menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan,
menjadi pelaku, korban maupun saksi dari perilaku kekerasan
2) Ketegangan peran dapat disebabkan oleh:
a) Transisi peran perkembangan
Perubahan yang berkaitan dengan pertumbuhan seperti transisi dari anak-anak
ke remaja
b) Transisi peran situasi
Bertambah atau berkurangnya anggota keluarga yang terjadi akibat kematian
atau kelahiran
c) Transisi peran sehat-sakit
Akibat dari pergeseran kondisi sehat ke sakit. Transisi ini dapat dicetuskan
akrena kehilangan Sebagian anggota tubuh atau perubahan fisik yang
berhubungan dengan tumbuh kembang normal, prosesur medis dan
keperawatan.

2.3 Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah Kronis


Ungkapan negative pada diri sendiri merupakan salah satu tanda dan gejala harga diri
rendah. Selain itu, tanda gejala harga diri rendah didapatkan dari data sujektif dan data
objektif sebagai berikut:

a. Data Subjektif
Pasien mengungkapkan tentang:
1. Hal negative tentang diri sendiri atau orang lain
2. Perasaan tidak mampu
3. Pandangan hidup yang pesimis
4. Penolakan terhadap kemampuan diri
5. Mengevaluasi diri tidak mampu mengatasi situasi

5
b. Data Objektif
1. Penurunan prokditivitas
2. Tidak berani menatap lawan bicara
3. Lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi
4. Bicara lambat dengan suara lemah
5. Bimbang, perilaku yang non asertif
6. Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna

2.4 Rentan Respon Harga Diri Rendah Kronis

Respon adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Konsep Harga Diri Kerancuam Depersonalisasi


diri diri positif rendah identitas

2.5 Pohon
Masalah
Harga Diri
Rendah Kronis

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Mekanisme koping Mekanisme koping


individu tidak efektif keluarga tidak efektif

6
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan
Ruangan Rawat : Marwah Tanggal Dirawat : 12 September 2020

1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.A (P) Tanggal Pengkajian : 12 September 2020
Umur : 22 tahun RM no :
Informan : Keluarga dan pasien
2. Alasan Masuk
Diantar ke poli jiwa karena sering bicara sendiri, tidak mau berinteraksi dengan
lingkungan dan mengrung diri sudah kurang lebih 1 bulan.
3. Faktor Predisposisi
1) Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Tidak  Ya
2) Pengobatan sebelumnya? Berhasil kurang berhasil tidak berhasil
3) Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik :
Aniaya Seksual :
Penolakan :
Kekerasan dalam keluarga :
Tindakan criminal :

Jelaskan no. 1,2,3 : Pasien belum pernah dirawat di RSJ sebelumnya,


pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual, penolakan, kekerasan dalam
keluarga, dan tindakan kriminal.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


4) Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
 Tidak Ya
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
________________ ________ _________________________
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pasien mengatakan anak kedua
pasien meninggal karena kecelakaan saat diantar olehnya.

7
Masalah Keperawatan : Berduka
4. Fisik
1) Tanda Vital : TD : 120/80 N : 86 S:36,6 P:
2) Ukur : TB : 160cm BB : 55kg
3) Keluhan Fisik : Ya  Tidak
Jelaskan : TTV pasien normal dan pasien tidak mengalami keluhan fisik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Psikososial
1) Genogram

22

: Laki-laki

: Perempuan
: Klien perempuan berumur 22 tahun

Jelaskan : klien seorang perempuanberumur 22 tahun merupakan anak ke 4 dari


4 bersaudara, memiliki 2 orang kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2) Konsep diri
a. Gambaran diri :

8
b. Identitas : pasien selalu mengatakan dirinya ibu tidak berguna
dan tidak mampu menjadi istri yang baik
c. Peran : pasien merasa dirinya bukan ibu dan istri yang baik
d. Ideal diri : pasien sadar dirinya sakit dan perlu dirawat tetapi
tidak tahu dengan penyakitnya, tidak tahu manfaat minum obat
e. Harga diri : pasien tidak mau mengikuti kegiatan bermasayarakat
dikarenakan malu dan selalu dikucilkan
Masalah Keperawatan : harga diri rendah kronis

3) Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : klien mengatakan saat ada masalah klien selalu
menceritakan masalahnya pada ibu dan sahabatnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan tidak
mau mengikuti kegiatan masyarakat karena malu dikucilkan
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain : Klien mengatakan
memiliki masalah dengan lingkungannya, tidak mau mengikuti kegiatan
dilingkungan masayarakat karena merasa malu selalu dikucilkan
Masalah keperawatan : Gangguan interaksi sosial
4) Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : tidak terkaji
b. Kegiatan ibadah : tidak terkaji

Masalah Keperawatan : Tidak terkaji

6. STATUS MENTAL
1) Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai Cara berpakaian tidak seperti
biasanya

Jelaskan : Pasien tampak rapi mengenakan baju RS, penggunaan baju sesuai,
rambut disisir

Masalah Keperawatan : Tidak masalah

2) Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren


9
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai

pembicaraan

Jelaskan : pasien mampu menjawab pertanyaan tetapi lambat

Masalah Keperawan : gangguan interaksi sosial

3) Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : pasien tampak tidak fokus, lebih banyak menunduk dan kontak mata
kurang

Masalah Keperawatan : gangguan interaksi sosial

4) Alam perasaaan

 Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira

Berlebihan

Jelaskan : Klien merasa sedih semejak kehilangan anaknya

Masalah Keperawatan :koping tidak efektif

5) Afek

Datar  Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : hanya berinteraksi bila ada stimulus emosi yang kuat

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

6) lnteraksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

 Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : pasien tampak kurang fokus, lebih banyak menunduk dan kontak mata
kurang

10
Masalah Keperawatan : harga diri rendah kronis

7) Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : pasien tidak ada masalah dengan persepsi

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

8) Proses Pikir

 sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan


pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : klien berbicara dengan berbelit-belit tapi sampai pada tujuan


pembicaraan

Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir

9) Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait Pikiran magis

Waham Agama Somatik Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : tidak ada masalah dengan isi pikir

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10) Tingkat kesadaran

Bingung sedasi stupor

Disorientasi waktu tempat orang

11
Jelaskan : klien sadar berada dimana, orang dan tidak bingung

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

11) Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka


pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Tidak Terkaji

Masalah Keperawatan : Tidak Terkaji

12) Tingkat konsentrasi dan berhitung

 mudah beralih Tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung


sederhana

Jelaskan : klien kurang fokus dan kontak mata kurang

Masalah Keperawatan : harga diri rendah kronis

13) Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : pasien dapat memilih sikat gigi sebelum makan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

14) Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar


dirinya

Jelaskan : Pasien selalu menyalahkan dirinya sendiri terkait kematian anaknya

Masalah Keperawatan : Berduka

7. Kebutuhan Persiapan Pulang


1) Makan

Bantuan minimal Bantuan total


12
2) BAB/BAK

 Bantuan minimal Bantual total

Jelaskan : klien sering tidak mau makan, BAB, BAK dikamar mandi kemudian
disiram dengan air

Masalah Keperawatan : Risiko defisit nutrisi

3) Mandi

 Bantuan minimal Bantuan total

4) Berpakaian/berhias

 Bantuan minimal Bantuan total

5) Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : ………12.00……….s/d……………15.00…………

Tidur malam lama : ………20.00……....s/d………………05.00……….

Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6) Penggunaan obat

 Bantuan minimal Bantuan total

7) Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak

8) Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya  tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya  Tidak

Mencuci pakaian Ya  tidak

Pengaturan keuangan Ya  tidak

9) Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya  tidak

13

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya  tidak

Jelaskan : klien mengatakan membersihkan rumahnya

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

8. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif  Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya _______________ Lainnya : __________________

Masalah Keperawatan : gangguan interaksi sosial

9. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : klien mengatakan tidak suka

berinteraksi dengan lingkungan


 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : klien mengatakan jarang
berinteraksi karena malu dikucilkan

Masalah dengan pendidikan, spesifik :

Masalah dengan pekerjaan, spesifik :

Masalah dengan perumahan, spesifik :

Masalah ekonomi, spesifik :

Masalah dengan pelayanan kesehatan :

14
Masalah lainnya, spesifik : Kien merasa bersalah atas kematian anaknya dan
menganggap dirinya ibu yang tidak berguna dan bukan menjadi istri yang baik

Masalah Keperawatan : harga diri rendah kronis

10. Pengetahuan Kurang Tentang:

 Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping  obat-obatan

Lainnya :

Masalah Keperawatan : Defisit pengetahuan

3.2 Analisa Data


Nama : Ny.A No. RM : Ruangan : Marwah

NO Data Etiologi Masalah


.
1. Ds : Isolasi Sosial Harga Diri Rendah
- keluarga klien ↑ Kronis
mengatakan klien Harga Diri Rendah
sering bicara sendiri, Kronis
tidak mau berinteraksi ↑
dengan lingkungan dan Mekanisme Koping
mengurung diri sudah Individu tidak efektif
lebih dari 1 bulan yang
lalu.
- Keluarga juga
mengatakan klien mulai
berperilaku aneh lebih
banyak diam, sering di
kamar, jarang makan
dan tidak mau merawat
diri karena anaknya

15
yang ke 2 meninggal
dalam kecelakaan saat
diantar olehnya.
- Klien sering
mengatakan dirinya ibu
tidak berguna, merasa
menyesal, malu dan
sering mengurung
dirinya di dalam kamar
- klien mengatakan
dirinya tidak berguna,
tidak mampu menjadi
istri yang baik, Klien
juga mengatakan
memiliki masalah
dengan lingkungannya,
tidak mau mengikuti
kegiatan
dilingkungannya karena
merasa malu selalu
dikucilkan.
Do :
- klien menjawab pelan, ,
klien nampak tidak
focus, lebih banyak
menunduk, kontak mata
kurang, melamun.
- Klien tampak rapi,
mengenakan baju RS,
rambut disisir,
penggunaan baju sesuai.
- Tanda vital :
TD : 120/80 S: 36,6 N :
86

16
- TB : 160cm BB : 55kg

3.3 Diagnosa Keperawatan


3.4 Intervensi Keperawatan
3.5 Implementasi Keperawatan
3.6 Evaluasi Keperawatan

17
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

18

Anda mungkin juga menyukai