Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL

Tugas Ini Disusun Sebagai Salah Satu Bentuk Penugasan Dalam Praktik Profesi Ners
Departemen Keperawatan Gadar dan Kritis

Oleh :

Aqda Putra Mahardika F 20214663012

Riana Chusnul 20214663064

Shofwa Salsabila 20214663068

Sofie Ramadhani 20214663069

Arum Sari 20214663086

Qurrotul Aini 20214663091

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP, 2019), luka

tekan merupakan area jaringan yang cedera pada kulit atau jaringan lunak yang

melapisi tulang yang menonjol atau terkait dengan perangkat medis atau

peralatan lainnya. Luka tekan terjadi akibat penekanan yang terjadi secara terus

menerus dan berkepanjangan atau gesekan pada kulit. Dekubitus adalah

kerusakan atau kematian jaringan kulit sampai jaringan di bawah kulit bahkan

dapat menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada

suatu area secara terus menerus yang mengakibatkan terjadinya gangguan

sirkulasi darah setempat. Dekubitus adalah luka kronis yang terjadi di daerah

yang mendapat tekanan pada pasien yang tidak dapat bergerak di tempat tidur

atau tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri (Azwar Agoes, 2018).

Menurut data primer tim PPI RSUD Wates Kulon Progo didapatkan

angka kejadian (insiden rate) dekubitus rata-rata 2,96 per mil selama tahun 2019

(Januari-September). Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Wates

Kulon Progo, selama tahun 2019 pasien yang memiliki risiko tinggi gangguan

integritas kulit biasanya di rawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), High Care

Unit (HCU), dan Wijaya Kusuma (bangsal saraf). Pasien stroke akan dirawat di

bangsal Wijaya Kusuma. Banyaknya pasien stroke yang dirawat di bangsal

Wijaya Kusuma selama tahun 2019 berjumlah 582 pasien. Pasien yang bedrest

total sebanyak 126 pasien dan 50% diantaranya mengalami luka dekubitus. Hal
ini dapat diartikan bahwa pasien-pasien tersebut berisiko tinggi mengalami

gangguan integritas kulit. Perawat memiliki peran penting dalam upaya

pencegahan luka dekubitus.

Unit Pelayanan Intensif merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan

terorganisir yang ditujukan untuk mengatasi kondisi kritis pasien yang

menyediakan perawatan medis khusus dan perawatan intensif (Marshall et al,

2017). Pada umumnya pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU)

menggunakan ventilasi mekanik (Kuniavsky et al, 2020). Di antara semua pasien

rawat inap di Rumah Sakit, pasien yang dirawat di Unit Perawatan Intensif

memiliki resiko lebih tinggi terjadinya luka tekan atau pressure ulcer (Yoon,

Yun, Lee, Association & Continence, 2019).

Terdapat 3 (tiga) intervensi keperawatan utama dalam pencegahan luka

dekubitus yakni yang pertama, perawatan kulit yang meliputi personal hygiene,

masase punggung, dan pemberian obat topikal. Kedua, pencegahan mekanik dan

dukungan permukaan yang meliputi penggunaan tempat tidur, pemberian posisi

dan kasur terapeutik. Dan ketiga, edukasi keluarga pasien. Perawatan dengan

masase merupakan program yang sangat efektif untuk pasien-pasien yang beriko

mengalami luka dekubitus, selain untuk mencegah kecacatan juga untuk

mencegah dari kerusakan integritas kulit karena kulit yang rusak menjadi pintu

masuknya kuman dan bakteri yang dapat menginfeksi. Perawatan kulit

merupakan salah satu intervensi untuk mencegah Ulkus Dekubitus, selain

mobilisasi. Minyak Herbal yang digunakan untuk mencegah penyakit Dekubitus

adalah olive oil


Tabel 1. Presentasi Jurnal terpilih
No Judul Tahun Author Metode Sample Sampling Hasil Discuss Kelemahan dalam
(Kesimpulan) artikel
2. Effect of Olive Nahed Metode 96 Pasien Rerata usia subjek Peneliti
Oil Massage in Mohamed Saied surveilans imobil penelitian membuktikan
Prevention of Ayoub, and target yang (73,62 ± 9,08), bahwa ada
Pressure Ulcer Esraa Esam- digunakan dirawat di sekitar efek positif
among Eldin Mohamed untuk rumah setengahnya dari pijat
Hospitalized Tian, Meng melakukan sakit . didiagnosis dengan minyak zaitun
Immobilized Wang, Tianhui survei gangguan dan penurunan
Elderly Guo. harian muskuloskeletal. risiko
terhadap Menurut penilaian mengembangk
semua skala Braden an ulkus
pasien menunjukkan dekubitus di
ventilator bahwa setelah antara lansia
mekanik menggunakan pijat yang dirawat
di ICU. minyak zaitun, di rumah sakit
Dengan minyak zaitun
didasarkan mencegah
pada terjadinya luka
"pedoman baring di 77% dari
pencegaha subyek yang
n dan diteliti.
pengendali
an HAI di
ICU" care
bundle
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
mencakup
8
intervensi:
elevasi
tempat
tidur 30-
45 derajat,
perawatan
mulut
dengan
klorheksid
in 3-4 kali
sehari,
kepatuhan
terhadap
teknik
operasi
aseptik
dan
pedoman
kebersihan
tangan,
evaluasi
terus
menerus
aspirasi
sekresi
subglotis,
pemelihar
aan
manset
pipa
endotrakea
l dengan
25- 30 cm
H2O,
pelaksanaa
n liburan
sedasi
harian,
dan
pelaksanaa
n
penilaian
penggunaa
n intubasi
dan
ventilasi
harian.

2 The Prevention 2020 Siti Cahaya Desain Jumlah Jumlah 32 Uji sebelum dan Ada hubungan Di dalam artikel
Of Ulcers Meliza, Kiking penelitian sampel responden sesudah pemberian yang dijelaskan bagaimana
Decubitus With Ritarwa, & Nur ini adalah yang ditugaska intervensi signifikan intervensi dilakukan
Mobilization Asnah Sitohang eksperime diperoleh n untuk mobilisasi dan antara pada kelompok antar
And The Usage n semu, adalah 64 intervensi minyak zaitun, intervensi kontrol dan juga
Of Olive Oil metode responden dan untuk kelompok mobilisasi dan dijelaskan tahap-tahap
On Stroke pretest- kontrol intervensi P < 0,05 asupan minyak untuk melakukan
Patients posttest untuk dan kelompok zaitun terhadap penelitian yaitu tahap
with masing- kontrol P => 0,05. kejadian ulkus prates, tahap
control masing Dari analisis dekubitus intervensi dan tahap
design statistik di atas untuk pasien pasca test
dapat disimpulkan stroke, pada
bahwa ada kelompok
pengaruh intervensi
intervensi mencapai p-
mobilisasi dan value = 0,05
asupan minyak berarti tidak
zaitun terhadap ada hubungan
pencegahan risiko untuk
ulkus dekubitus kelompok
pada pasien kontrol.
Stroke. Ulkus
Dekubitus jarang
terjadi pada
kelompok
intervensi
dibandingkan
kelompok kontrol.
2 Preventive 2020
Effect of Extra
Virgin Olive-
Oil on Pressure
Injury
Development a
Randomised
Controlled Trial
In Turkey
Pada artikel kedua yang berjudul Evaluation of the effects of applying the
ventricular care bundle (VCB) method for reducing ventilator-associated pneumonia
(VAP) in the intensive care unit of a general Chinese tertiary hospital oleh Liu, dkk
pada tahun 2020. Peneliti menggunakan metode surveilans dengan target yang
digunakan untuk melakukan survei harian terhadap semua pasien ventilator mekanik di
ICU. Dengan didasarkan pada "pedoman pencegahan dan pengendalian HAI di ICU"
care bundle yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 8 intervensi: elevasi tempat
tidur 30-45 derajat, perawatan mulut dengan klorheksidin 3-4 kali sehari, kepatuhan
terhadap teknik operasi aseptik dan pedoman kebersihan tangan, evaluasi terus menerus
aspirasi sekresi subglotis, pemeliharaan manset pipa endotrakeal dengan 25- 30 cm
H2O, pelaksanaan liburan sedasi harian, dan pelaksanaan penilaian penggunaan intubasi
dan ventilasi harian.
Berdasarkan kepatuhan penggunaan bundel perawatan didapatkan kepatuhan
kebersihan tangan, rasio kinerja elevasi kepala tempat tidur 30-45 derajat, rasio kinerja
perawatan mulut > 3 kali per hari, rasio kinerja kepatuhan terhadap pengelolaan manset
tabung endotrakeal, rasio kinerja kontinu aspirasi pengukuran sekresi subglotis, rasio
kinerja menjalani liburan sedasi, dan rasio kinerja penilaian ekstubasi semuanya
meningkat setelah dilakukannya bundel perawatan. Tujuan dilakukannya bundel
perawatan untuk meningkatkan prognosis dan menurunkan angka kejadian VAP.
Kepatuhan kebersihan tangan selalu dibarengi dengan tindakan pencegahan dan
pengendalian VAP. Sebagai hasil dari penerapan ini, tingkat kejadian VAP menurun
dari 11,7 per 1.000 hari penggunaan ventilasi menjadi 8,1 per 1.000 hari penggunaan
ventilasi. Peningkatan kepatuhan kebersihan tangan bermanfaat untuk mengurangi
tingkat kejadian VAP Selain menjadi variabel penting dalam pencegahan HAI,
kebersihan tangan juga merupakan variabel penting dalam VAP.
Posisi tubuh pasien juga merupakan variabel penting untuk infeksi VAP. Posisi
setengah terlentang adalah posisi terbaik untuk pencegahan VAP. Pasien ventilator
harus memilih posisi setengah terlentang dengan posisi ditinggikan pada posisi 30°- 45°
di satu sisi kepala tempat tidur yang sebelumnya diukur dengan busur derajat bila tidak
ada kontraindikasi.
Perawatan mulut yang ketat dan efektif dalam ventilasi diperlukan bagi pasien
untuk melindungi jalan napas dengan menggunakan klorheksidin >3 kali untuk
menurunkan resiko VAP.
Pencegahan aspirasi juga merupakan strategi penting untuk mencegah VAP
dengan melakukan pemeliharaan tekanan manset tabung endotrakeal adalah strategi
pencegahan klinis yang banyak digunakan. dan mempertahankannya pada 25 cmH2O
dapat secara efektif mengurangi tingkat kejadian VAP melengkapi detektor tekanan
endotrakeal di ICU dan memiliki pengawasan yang konstan memungkinkan kepatuhan
tekanan manset endotrakeal meningkat dari 65,99% menjadi 84,97%. Sedangakn sekresi
subglotis dapat secara efektif mengurangi tingkat infeksi paru, dapat mengurangi tingkat
kejadian VAP, mempersingkat waktu penggunaan ventilasi, memperpendek LOS
sementara tidak memiliki efek samping yang jelas dan toleransi pasien yang baik.
liburan sedasi direkomendasikan, termasuk care bundle untuk pencegahan VAP.
Pasien yang menerima ventilasi mekanis di ICU bahwa implementasi membangunkan
pasien setiap hari sebagai liburan sedasi di pagi hari dan ekstubasi setiap hari
menghasilkan pengurangan rata-rata waktu penggunaan ventilasi dari 7,3 menjadi 4,9
hari dan memperpendek LOS dari 9,9 menjadi 4,9 hari, Tingkat kejadian VAP dan
biaya medis juga berkurang karena bangun setiap hari. Sedasi liburan berguna dalam
mencegah VAP dan merupakan komponen penting dari care Bundle.
Selanjutnya ventilasi invasif perlu membuka jalan napas sehingga kemungkinan
lebih tinggi masuknya bakteri patogen ke saluran pernapasan bagian bawah. Alasan ini
mungkin dapat menyebabkan penggunaan ventilasi yang lebih lama, waktu buka jalan
napas yang lebih lama, operasi yang lebih invasif, kemungkinan infeksi yang lebih
tinggi oleh ventilator yang terkontaminasi, dan risiko yang lebih tinggi untuk
mendapatkan komplikasi terkait ventilasi. Oleh karena itu, dokter harus menilai
kebutuhan ventilasi dan penggunaan intubasi setiap hari. Ekstubasi harus dilakukan
segera setelah pasien memenuhi persyaratan ekstubasi untuk mengurangi waktu
penggunaan ventilasi.
Kesimpulannya care bundle dengan cara meninggikan kepala tempat tidur,
melakukan perawatan mulut, mempertahankan tekanan pipa endotrakeal, aspirasi
sekresi subglotis, liburan sedasi harian, penilaian ekstubasi harian, melakukan
kebersihan tangan, dan pengawasan tambahan dapat mencegah terjadinya VAP. Oleh
karena itu, pelatihan personel, pengawasan klinis, dan umpan balik pengawasan dapat
mendorong pengurangan dalam tindakan intervensi.
Preventive Effect of Extra Virgin Olive-Oil on Pressure
Injury Development a Randomised Controlled Trial In
Turkey

Tahun : 2020

Beberapa produk pelembab digunakan dalam pencegahan luka tekan salah satu
diantaranya adalah dengan menggunakan produk herbal dan alami seperti extra virgin
olive oil. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh extra virgin olive oil yang
dioleskan pada pencegahan luka tekan. Pasien dalam grup Extra Virgin Olive Oil
(EVOO) menerima perawatan rutin dan EVOO diterapkan pada sacrum daerah
trokanterika dan tumit sebagai area yang paling beresiko untuk perkembangan pressure
injury. Extra Virgin Olive Oil digunakan yang memiliki kandungan asam lemak bebas
maksimun 0,8%. Mengikuti rekomendasi dari para ahli, Extra Virgin Olive Oil (EVOO)
disimpan dalam botol kaca gelap pada suhu kamar untuk menghindari paparan cahaya
dan juga disimpan dalam botol yang terpisah untuk setiap pasien untuk mencegah
terjadinya infeksi silang. Jumlah Extra Virgin Olive Oil (EVOO) yang digunakan adalah
1ml sacrum dan 0.5ml untuk daerah trokanterika dan tumit. Untuk memastikan
penyerapan Extra Virgin Olive Oil di kulit, jumlah yang tepat dituangkan ke telapak
tangan dan dioleskan ke daerah tersebut selama 1 menit dengan gerakan melingkar dan
lembut. Aplikasi dilanjutkaan setidaknya selama lima hari hingga empat minggu.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Extra Virgin Olive Oil (EVOO)
yang dioleskan pada pencegahan dan mengevaluasi perkembangan Pressure Injury.
Menurut hasil penelitian ini dengan menggunakan Extra Virgin Olive Oil (EVOO) topical
menurunkan perkembangan pressure injury sekitar 50%. Penggunaan topical Extra Virgin
Olive Oil secara signifikan mengurangi perkembangan pressure Injury pada pasien ICU
serta tidak ada efek samping. Oleh karena itu hasil penelitian ini mendukung penggunaan
Extra Virgin Olive Oil untuk pencegahan Pressure Injury.
Daftar Pustaka

Azwar, Achdiat, Arizal. 2018. Penyakit Di Usia Tua. Jakarta : Buku Kedokteran

EGC

Kuniavsky, M, Vilenchik et al. 2020. Under (less) pressure – facial Pressure

Ulcer Development in ventilated ICU patient : A prospective comparative study

comparing two types of endhotracheal tube fixations.


Yoon, J., Yun, K., Lee, J., Association, K., & Continence, O. (2019). Medical

devicerelated pressure ulcer ( MDRPU ) in acute care hospitals and its perceived

importance and prevention performance by clinical nurses.

Anda mungkin juga menyukai