Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan Yang Maha


Kuasa, atas izin-Nya Grand Design program KSN Provinsi Riau ini
dapat disusun dengan baik.
Grand Design ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi seluruh
pihak terkait dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
KSN, baik di tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi,
maupun tingkat nasional.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam penyusunan Grand
Design ini. Untuk kesempurnaan Grand Design ini, tim penyusun
mengharapkan saran yang membangun dari semua pembaca.
Semoga Grand Design ini bermanfaat bagi semua yang memerlukan.

Pekanbaru, 26 November 2021

Tim Penyusun
I. LATAR BELAKANG
Kompetisi Sains Nasional (KSN) merupakan ajang prestasi bagi
peserta didik SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA di seluruh Indonesia
yang telah dimulai sejak tahun 2002 yang sebelumnya disebut
Olimpiade Sains Nasional (OSN). Semenjak itu Provinsi Riau telah
memulai pembinaan peserta didik untuk menghadapi KSN.
Berdasarkan data dua tahun terakhir, pada tahun 2020 Provinsi Riau
telah meraih peringkat enam, dan tahun 2021 meraih peringkat empat
di tingkat nasional, namun prestasi peserta didik untuk tingkat SMA/MA
belum optimal. Oleh sebab itu perlu disusun suatu Grand Design KSN
SMA/MA Provinsi Riau guna mempersiapkan peserta didik
menghadapi KSN ditahun berikutnya.
Grand Design yang akan dilakukan meliputi: (1) pembinaan
terhadap guru pembina; (2) pembinaan peserta didik di tingkat satuan
pendidikan; (3) pembinaan peserta didik di tingkat kabupaten/kota; (4)
pembinaan peserta didik di tingkat Provinsi Riau; dan (5) pembinaan
peserta didik setelah lulus seleksi tingkat provinsi. Untuk melakukan
pembinaan tersebut perlu disusun teknik pelaksanaan sehingga
pembinaan berjalan sesuai dengan Grand Design yang telah disusun.

II. DASAR HUKUM PENGEMBANGAN PRESTASI PESERTA DIDIK


1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 C, Pasal 31 ayat (1) s/d (4)
2. Undang – Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 No
78)
3. Peraturan Presiden No. 18 Thun 2020 tentang rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024
Tentang Arah Kebijakan dan Strategi
4. Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 Tentang Pengetahuan
dan Penyelenggaraan Pendidikan.
III. TUJUAN KEGIATAN
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan mulai dari tingkat satuan
pendidikan sampai dengan tingkat nasional adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Kegiatan Pembinaan terhadap Guru Pembina
Melakukan pembinaan terhadap guru pembina disetiap bidang
lomba.
2. Tujuan Kegiatan Pembinaan Tingkat Satuan Pendidikan
Mempersiapkan calon peserta KSN perbidang lomba disetiap
satuan pendidikan.
3. Tujuan Kegiatan Pembinaan di tingkat Kabupaten/Kota
Mempersiapkan peserta didik disetiap bidang lomba yang akan
diikutsertakan pada seleksi di tingkat kabupaten/kota.
4. Tujuan Kegiatan Pembinaan Tingkat Provinsi
Mempersiapkan peserta didik disetiap bidang lomba yang akan
diikutsertakan pada seleksi di tingkat provinsi.
5. Tujuan Kegiatan Pembinaan Tingkat Nasional
Mempersiapkan peserta didik yang lulus di tingkat provinsi disetiap
bidang lomba yang akan diikutsertakan pada KSN di tingkat
nasional.

STRATEGI PEMBINAAN
Sebelum dilakukan pembinaan terhadap peserta didik terlebih dahulu
dilakukan pembinaan guru pembimbing setiap bidang lomba dari
kabupaten/kota oleh dinas Pendidikan Provinsi Riau.

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


Tahapan Kegiatan yang dilaksanakan :
A. Rekrutmen peserta KSN
1. Pemetaan calon peserta setiap bidang lomba di Satuan
Pendidikan.
2. Pendaftaran calon peserta setiap bidang lomba sesuai dengan
potensi dan minatnya
3. Penyeleksian peserta setiap bidang lomba dilakukan pada awal
tahun pelajaran.
 Substansi materi setiap bidang lomba.
 Matematika Dasar
 Psikotes
4. Penetapan peserta hasil seleksi setiap bidang lomba 5 – 10
peserta didik.
5. Pembentukan Kelas KSN (Disesuaikan dengan kemampuan
dan kondisi satuan pendidikan).

B. Waktu

Waktu Pembinaan pada Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai


berikut :
1. Pembinaan dimulai dari awal tahun pelajaran
2. Kegiatan pembinaan dilakukan setelah proses pembelajaran
atau disesuaikan dengan kondisi masing-masing Satuan
Pendidikan.

C. Teknik Pembinaan
Pemberian materi dapat dilakukan oleh:
1. Tutor Sebaya atau kakak kelas yang sudah pernah mengikuti
KSN
2. Guru Pembina / Pendamping yang telah memiliki kompetensi di
bidang lomba yang telah mendapatkan pelatihan dari tim KSN.
3. Pelatih yang ahli dibidangnya ( Dosen, Pemenang KSN
sebelumnya )
D. Pembiayaan
Sumber pembiayaan diusulkan dari dana BOS Reguler, BOSDA,
dana CSR, dan atau sumber dana lain yang sah dan tidak
mengikat.

PEMBINAAN DAN SELEKSI LANJUTAN


Seleksi Pembinaan Tingkat Kabupaten/Kota :
1. Setelah pembinaan dilakukan 2 sampai dengan 3 bulan di satuan
pendidikan, di lakukan seleksi untuk mencari peserta terbaik setiap
bidang lomba.
2. Peserta terbaik dari setiap Satuan Pendidikan, selanjutnya akan
dilakukan Pembinaan di tingkat Kabupaten/Kota yang akan
dikoordinir langsung oleh MKKS Kabupaten/Kota.
3. MKKS melakukan pengaturan pembinaan untuk persiapan
mengikuti seleksi di tingkat Kabupaten/Kota.

Pola Pembinaan Tingkat Kabupaten/Kota Tahap 1:


Pola Pembinaan Tingkat Kabupaten/Kota dilakukan dengan cara :
1. Sebelum kegiatan, MKKS Kabupaten/Kota terlebih dahulu wajib
membentuk kepanitiaan TK Kabupaten/Kota

2. Peserta terbaik maksimal 2 orang dari hasil seleksi pada Satuan


Pendidikan dikumpulkan perbidang untuk dilakukan Pembinaan di
tingkat Kabupaten/Kota yang dikoordinir langsung oleh MKKS

3. Jumlah peserta binaan per bidang untuk tiap kelompok lomba


maksimal 20 orang, selebihnya dibentuk kelompok yang baru
dengan jumlah menyesuaikan.

4. Pembinaan ini dilakukan oleh pembina yang ditunjuk oleh MKKS


sesuai kompetensi pada bidang KSN dari Satuan Pendidikan,
alumni pemenang KSN ataupun dosen dari Perguruan Tinggi
dalam/luar Provinsi Riau.
Seleksi KSN Tingkat Kabupaten/Kota :
Peserta yang diikut sertakan dalam seleksi tingkat Kabupaten/Kota
adalah :

1. Seluruh peserta yang telah dibina pada tingkat Kabupaten/Kota


yang dikoordinir oleh MKKS

2. Utusan dari masing-masing Satuan Pendidikan yang terus


melakukan pembinaan walaupun hasil seleksi yang terbaiknya
sudah dilakukan Pembinaan di tingkat Kabupaten/Kota

3. Jumlah peserta maksimal dari masing-masing Satuan Pendidikan


sesuai dengan juknis yang dikeluarkan dari kemendikbudristek

4. Hasil seleksi KSN tingkat Kabupaten/Kota ini selanjutnya akan


dilakukan pembinaan kembali di tingkat Kabupaten/Kota

Pola Pembinaan Tingkat Kabupaten/Kota Tahap 2:


Dengan Pola:
1. Peserta adalah peserta didik yang lulus seleksi KSN di tingkat
Kabupaten/Kota

2. MKKS menunjuk pembina KSN yang berasal dari Satuan


Pendidikan, alumni pemenang KSN, dosen dari Perguruan Tinggi
dalam/luar Provinsi Riau dan atau lembaga yang kompeten.

3. Sumber pembiayaan diusulkan dari dana BOS Reguler, BOSDA,


dana CSR, dan atau sumber dana lain yang sah dan tidak
mengikat.

Seleksi KSN Tingkat Provinsi :


Peserta Seleksi Tingkat Provinsi adalah seluruh peserta yang
dinyatakan lulus seleksi KSN tingkat Kabupaten/Kota

Pola Pembinaan Tingkat Provinsi :


1. Peserta adalah hasil seleksi KSN di tingkat Provinsi
2. Pembinaan dilaksanakan dan dikoordinir oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Riau.
3. Pembiayaan bersumber dari dana APBD Provinsi Riau.
4. Pembina berasal dari alumni pemenang KSN, dosen dari
Perguruan Tinggi dalam/luar Provinsi Riau dan atau Tutor dari
Lembaga yang Kompeten

Pembinaan Tingkat Provinsi :


A. Seluruh peserta yang dibina mendapatkan Pembinaan dalam bentuk :
1. Teori dan latihan soal
2. Praktikum
3. Pendampingan dari tim Psikolog
B. Fasilitas peserta
1. Peserta dikarantina di Hotel
2. Uang pembinaan
3. Sertifikat peringkat 1, 2 ,3, 4, 5 dan Sertifikat bagi peserta lainnya

HARAPAN KE DEPAN :
A. Menjadikan setiap satuan pendidikan sebagai basis pembinaan
KSN
B. Jumlah peserta yang masuk ke passing grade tingkat nasional dari
hasil pembinaan di daerah semakin bertambah
C. Semakin meningkatnya jumlah peserta didik dari Provinsi Riau
yang memperoleh medali pada KSN tingkat nasional
D. Provinsi Riau mempertahankan peringkat 5 besar nasional
E. Adanya peserta didik dari Provinsi Riau yang ikut dalam tim
Olimpiade Internasional.
F. Meningkatnya jumlah peserta didik dari Provinsi Riau yang diterima
di perguruan tinggi favorit dalam dan luar negeri melalui jalur
prestasi dari bidang KSN.

Anda mungkin juga menyukai