KEGIATAN
POPDA
(PEKAN OLAH RAGA PELAJAR DAERAH )
TINGKAT KECAMATAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya karena terselesaiakannya proposal kegiatan POPDA tingkat Kabupaten Tahun
Pelajaran 2013/2014
Kegiatan POPDA merupakan kalender rutin tahunan yang diselenggarakan sekolah dalam
rangka menggali dan mengembangkan potensi serta bakat siswa di bidang olah raga. Disamping
itu merupakan wahana untuk memilih siswa yang memenuhi kriteria prestasi untuk mengikuti
kejuaraan di tingkat yang lebih tinggi baik tingkat kecamatan ,kabupaten maupun tingkat
diatasnya sesuai dengan jenis cabang olah raga yang dipertandingkan .
Proposal ini disusun sebagai bukti kesungguhan sekolah dan segenap elemen pendidikan
di Kecamatan Lepar Pongok, serta semua guru untuk terus senantiasa berusaha meningkatkan
kinerja demi memajukan pengelolaan / manajemen sekolah khususnya manajemen pengelolaan
dengan cara mengadakan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan
Segala bentuk kegiatan seleksi dilaksanakan oleh sekolah dengan segenap kemampuan
yang ada serta peralatan yang dimiliki oleh sekolah dengan melibatkan semua guru dan penjaga
sekolah untuk melaksanakan kegiatan seleksi dan pembinaan siswa yang terpilih untuk mengikuti
seleksi di tingkat yang lebih tinggi
Proposal ini kami maksudkan untuk memberi gambaran apa dan bagaimana kegiatan
POPDA Tingkat Kabupaten yang ingin kami lakukan untuk memenuhi salah satu standar
pengelolaan sesuai harapan bersama sekolah dan masyarakat untuk mengukur kemajuan prestasi
olah raga siswa serta memberikan gambaran perkembangan peserta didik selama satu tahun di
bidang kegiatan ekstra kurikuler Bersama proposal ini kami lampirkan uraian kegiatan untuk
memperoleh gambaran secara sederhana dengan harapan bisa dipahami secara menyeluruh, utuh
dan penuh kearifan
Kami menyadari betapa sederhana dan kurangnya proposal ini, sebab itu segala kritik dan
saran untuk perbaikan proposal ini akan kami terima dengan senang hati dan lapang dada. Bagi
kami kesungguhan adalah utama, mempertanggungjawabkan amanah adalah kewajiban.
DARMANSYAH, S.Si
NIP :19710912 200501 1 007
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
C. Landasan hukum............................................................................................3
A. Pengertian........................................................................... ............................6
D. Perencanaan Anggaran.....................................................................................
A.Pelaporan...........................................................................................................
B.Rencana Tindakan.............................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan program bidang kesiswaan Kabupaten memberikan layanan konseling kepada
peserta didik, melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik
,melakukan pembinaan prestasi unggulan serta melakukan pelacakan terhadap alumni. Sejalan
dengan itu maka sebagai tindak lanjut dari program tersebut ,kegiatan ekstra kurikuler olah raga
merupakan salah satu pilihan sekolah sebagai program pengembangan diri.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
dinyatakan bahwa, pengembangan diri merupakan salah satu komponen struktur kurikulum
setiap satuan pendidikan, dimana disebutkan bahwa pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Guna mengukur tingkat efektifitas kegiatan pengembangan diri maka diadakan kegiatan
seleksi POPDA Tingkat Kecamatan,disamping untuk memacu dan meningkatkan motivasi siswa
untuk meningkatkan prestasi bidang olah raga.
a. Tujuan Umum :
1) menilai pencapaian kompetensi peserta didik bidang olah
raga
2) memperbaiki proses pembinaan dan pelatihan kegiatan
ekstra kurikuler
3) sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa
b. Tujuan Khusus :
1) mengetahui kemajuan siswa dalam mengembangkan bakat dan minat
2) mendiagnosis efektifitas kegiatan Ekstra Kurikuler
3) memberikan umpan balik perencanaan kegiatan sekolah
4) memotivasi prestasi siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk meraih prestasi demi membawa nama baik sekolah.
4
B. Landasan Hukum
Pelaksanaan Kegiatan POPDA tingkat kecamatan ini merujuk pada beberapa dasar hukum
sebagai berikut.
5
BAB II
PENGELOLAAN
KEGIATAN POPDA KECAMATAN LEPAR PONGOK
A. Pengertian
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi dinyatakan bahwa, pengembangan diri merupakan salah satu komponen struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler
Sebagai tindak lanjut dari program kegiatan ekstra kurikuler maka menyongsong
pelaksanaan Seleksi POPDA Tingkat Kecamatan Bangka Selatan,dilaksanakan seleksi siswa
yang berbakat dan berprestasi di bidang olahraga
Kegiatan Seleksi POPDA Kecamatan Lepar Pongok merupakan kegiatan terprogram dan
terencana guna memandu bakat olah raga siswa dengan melibatkan unsur guru dan siswa
untuk mempersiapkan siswa mengikuti kejuaraan olah raga di tingkat kecamatan,kabupaten
dan tingkat diatasnya sehingga potensi yang dimiliki oleh siswa benar-benar dioptimalkan
untuk membawa nama baik sekolah khususnya dan memenuhi harapan masyarakat pada
umumnya.
6
Tingkat Sekolah
5. 2 Maret 2011 s/d Pembinaan siswa hasil seleksi Panitia POPDA
3 Maret 2011 Tingkat Sekolah
6. 4 Maret 2011 Seleksi siswa tingkat Panitia POPDA
kecamatan Tingkat Kecamatan
7 5 Maret 2011 s/d Pembinaan siswa hasil seleksi Panitia POPDA
11 Maret 2011 tingkat kecamatan Tingkat Kecamatan
8 12 Maret 2011 Seleksi Tingkat Kabupaten Panitia POPDA
Tingkat Kecamatan
D.Perencanaan Anggaran
1 -ATK Rp 50.000,00
7
5 Transportasi Pembinaan Siswa Juara Rp 160.000,00
Tingkat Kecamtan ( 4 hr x 4 orang x
Rp 10.000,00 )
6. Akomodasi dan transportasi lomba Rp 80.000,00
/seleksi tingkat kabupaten ( 4 orang x
Rp.20.000,00 )
7. Lain-lain Rp 30.000,00
Jumlah Rp 760.000,00
BAB III
8
A. Pelaporan
Hasil Kegiatan POPDA Tahun 2014 perlu segera diolah dan dianalisis sehingga bisa
disusun rencana tindakan yang akan membantu meningkatkan kinerja guru dan sekolah.
Hasil seleksi dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang berbagai komponen
dalam proses perencanaan kegiatan . Analisis hasil kegiatan dilakukan dengan memperhatikan
prestasi yang diperoleh siswa pada seleksi tingkat sekolah,tingkat kecamatan dan bahkan
tingkat kabupaten untuk merevisi dan memperbaiki sistem pembinaan siswa menuju
profesionalisme pengelolaan kegiatan sekolah.
B. Rencana Tindakan
Setelah kegiatan ini Kepala Sekolah dan guru pembimbing kegiatan ekstrakurikuler
diharapkan mampu membuat Rencana Tindak Lanjut yang merupakan penerapan dari
strategi pengembangan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang akan datang
9
BAB IV
PENUTUP
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler merupakan bagian penting dari sistem pengelolaan
di sekolah. Kegiatan seleksi siswa berbakat dan berprestasi merupakan suatu cara untuk
mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang potensi
sekolah yang dijadikan bahan pertimbangan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh siswa
dalam bidang non akademis .
Hasil analisis seleksi bahkan dapat pula digunakan sebagai masukan bagi peningkatan
mutu pendidikan secara umum oleh pengambil keputusan termasuk kepala sekolah, dinas
pendidikan dan komite sekolah. Sehingga dapat dilakukan perencanaan program perencanaan
selanjutnya yang lebih baik
10