Oleh :
Aulia Rahmadani, S.Ked
K1B1 21 025
Pembimbing :
dr. Yusuf Musafir Kolewora, Sp.P
FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Fakultas : Kedokteran
Telah menyelesaikan tugas referat dalam rangka kepanitraan klinik pada Bagian
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.
PENDAHULUAN
patogen di udara dan antigen asing sepanjang hidup. Oleh karena itu, berbagai
jenis sel di saluran pernapasan, termasuk sel struktural dan sel imun, berinteraksi
untuk membentuk sistem pertahanan yang tepat terhadap patogen dan antigen
asing yang melibatkan imunitas bawaan dan imunitas adaptif.1 Berbeda dengan
sebelumnya atau priming untuk menyerang partikel asing. Respon imun ini selalu
ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk ke tubuh serta
dimulai dengan sel epitel dan produksi lendir, serta diperkuat oleh sel fagosit dan
sel T. Sel-sel ini sangat penting untuk produksi sitokin, kemokin dan peptida anti-
infeksi paru. Imunitas seluler utama dari sistem imun bawaan terhadap infeksi
pernapasan adalah makrofag alveolar (AM), sel dendritik (DC), neutrofil, sel
pembunuh alami (NK), dan sel limfoid bawaan (ILC). Mereka mengenali struktur
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Imun
1. Imunitas alami(innate)
2. Imunitas adaptif
terdiri atas dua jenis, yaitu imunitas humoral yang diproduksi oleh limfosit
jaringan. Komponen utama imunitas alamiah adalah sel epitel, makrofag, sel
dendritik, neutrofil, sel pembunuh alami (NK) dan sel limfoid bawaan (ILC).2,3
1. Sel Epitel
epitel paru adalah bertindak sebagai penghalang fisik antara lumen dan
Bentuk tight junctions yang terdapat di epitel dapat berubah oleh karena
infeksi virus.
infeksi kedalam aliran darah, dan pada saat yang sama, terjadi
karena itu, sel epitel Paru berperan penting dalam memantau permukaan
respons imun innate. Sel epitel Paru-paru manusia dan sel imun innate
infeksi influenza), yang dikenali oleh TLR3, adalah stimulus paling efektif
dari sel epitel saluran napas, menginduksi respon sitokin dan kemokin
yang kuat. Disamping itu, respons TLR2 dan TLR5 dari makrofag alveolar
memunculkan respon yang lebih efektif terhadap agen bakteri dan alergen,
mekanisme pertahanan yang diproduksi oleh sel goblet dan sel klub, yang
yang terdapat diseluruh epitel saluran napas. Musin dikodekan oleh 17 gen
adalah MUC5AC dan MUC5B yang berperan penting dalam mengikat dan
dibawahnya.7
Selain itu, Airways Epithelial Cells (AECs) juga memproduksi
imun.6
2. Makrofag
merekrut sel imun lain melalui pelepasan beberapa sitokin dan kemokin.
Setelah terjadi gangguan oleh agen infeksi, monosit yang bersirkulasi dan
ketika distimulasi dengan LPS atau IFN-γ, tetapi berumur lebih pendek,
paru-paru.2
perkembangan tumor.8
Gambar 2. Peran makrofag paru dalam penyakit paru-paru.8
disebut NKT tipe I (atau "invarian"), NKT tipe II (atau "varian"), dan sel T
IL-5, IL-10, IL-13, IL-17, IL-21, IL-22, dan GM-CSF. Kemampuan sel
makrofag, sel NK, γδsel T, sel B dan sel T konvensional. Selain itu, sel
Sel NKT tipe II mengenali Ags dari berbagai sifat dan asal (mamalia
4. Neutrofil
sinyal (STAT), dan famili faktor pengatur interferon (IRF) (8), dengan
seperti sel imun bawaan, sel penyaji antigen, seperti sel dendritik dan
b. Infeksi virus
(IFN) dan gen yang distimulasi IFN (ISGs) memberi sinyal respons
banyak faktor, seperti kemokin CXCL8, sitokin IL-1 dan TNFα, dan
komplemen C5a.12
mediator dan enzim proteolitik seperti MMPs, MPO, dan NE, yang
sel lain seperti makrofag alveolar (AM), sel dendritik (DC), dan sel T,
dalam jaringan.14
yang membunuh sel yang terinfeksi virus dan sel tumor serta memerlukan
sebagai subset ILC yang berbeda. Subset kedua, sel limfoid jaringan-
sedangkan tiga subset ILC (ILC1, ILC2, ILC3) yang tersisa memainkan
peran yang mirip dengan sel T penolong. Sel ILC3 dan CD4+ LTi
respons terhadap infeksi atau paparan alergen, IL-25, IL-33 dan TSLP
yang diturunkan dari sel epitel dan sel myeloid menghasilkan respons
ILC2s di paru-paru. Respons ILC2 dapat ditingkatkan dengan IL-4 yang
diturunkan dari basofil atau PGD2 yang diturunkan dari sel mast. Aktivasi
respon sel Th2 yang dimediasi oleh MHCII, yang menyebabkan alergi dan
fibrosis. Namun, IL-27 dan IFN-γ yang diturunkan dari ILC1 dapat
limfoid dan menghasilkan sejumlah besar sitokin Th2, termasuk IL-5, IL-6
dan IL-13. IL-5 dan IL-6 mengatur produksi antibodi sel B dan pembaruan
Gambar 4. Skema dari lima bagian ILC yang berbeda dan peran mereka
dengan produksi IL-9 autokrin, IL-33 yang diproduksi oleh makrofag, DC,
sel mast, NKT, dan sel limfoid meningkatkan fungsi perbaikan ILC. Pada
IL-5 dan IL-13. IL-5 dan IL-13 diketahui meningkatkan produksi lendir.16
7. Komplemen
Sistem komplemen adalah protein plasma yang berfungsi sebagai
fagositosis, produksi mediator aktif inflamasi seperti C5a dan C3a dan
DAFTAR PUSTAKA
1. Orimo, K., Saito, H., Matsumoto, K., Morita, H. 2020. Innate Lymphoid Cells
Research.. 12(3):381-398.
2. Pena, M.G., McLaughlin, N., Pociask, D. 2019. The Role of the Innate
456
3. Zhang, H., He, F., Li, P., Hardwidhe, P.R., Li, N., Peng, Y. 2021. The Role of
4. Abbas, A.K., Lichtman, A.H., Pillai, S. 2016. Imunologi Dasar Abbas: Fungsi
5. Chaudhuri, N. dan Sabroe, I. 2008. Basic science of the innate immune system
6. Hiemstra, P.S., McCray, P.B., Bals, R. 2015. The innate immune function of
Journal. 45(4):1150-1162.
8. Byrne, A.J., Mathie, S.A., Gregory, L.G., Lloyd, C.M. 2015. Pulmonary
macrophages: key players in the innate defence of the airways. Thorax. 0:1-8
9(1750):1-17.
10. Liu, J., Pang, Z., Wang, G., Guan, X., Fang, K., Wang, Z., Wang, F. 2017.
Immunology Research
11. Balamayooran, G., Batra, S., Fessler, M.B., Happel, K.I., Jeyaseelan, S. 2010.
12. Camp, J.V. dan Jonsson, C.B. 2017. A Role for Neutrophils in Viral
14. Hartl, D., Tirouvanziam, R., Laval, J., Greene, C.M., Habiel, D., Sharma, L.,
15. Borger, J.G., Lau, M., Hibbs, M.L. 2019. The Influence of Innate Lymphoid
16. Lai, D.M., Shu, Q., Fan, J. 2016. The origin and role of innate lymphoid cells