Anosmia
Ruhin seorang pemuda desa di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah terkejut
dengan berita yang didengarnya bahwa tetangganya meninggal mendadak setelah
demam tinggi dua hari sebelumnya. Keesokan harinya Ruhin terkejut lagi mendengar
istri dan anak tertua dari tetangganya tersebut juga meninggal mendadak saat dibawa
ke rumah sakit karena sesak nafas. Ruhin berpikir kejadian tersebut merupakan
pagebluk yang sedang melanda Indonesia bahkan dunia dan kini sudah masuk ke
desanya. Pagebluk ini katanya disebabkan virus baru dan disebut new emerging
disease. Ruhin geleng-geleng kepala tanda tidak paham istilah tersebut yang bikin
pusing kepala. Ruhin mulai mengeluarkan keringat dingin ketika teringat pernah
memanen padi bersama tetangganya yang meninggal tersebut sehari sebelum hari
kematiannya. Semua penduduk di desanya masih melakukan aktivitas sehari-hari
seperti biasanya seperti menanam padi, memupuk, menyiangi, menyemprot pestisida
sampai memanen padi secara bersama-sama. Mereka berkumpul, berbincang,
bercanda tanpa menjaga jarak dan memakai masker. Mereka mendengar adanya
pagebluk corona tetapi masih banyak yang tidak percaya seperti pagebluk sebelumnya
ketika banyak ayam dan bebek yang mati mendadak dalam jumlah banyak. Mereka
juga tidak peduli ada tidaknya vaksin atau obat karena mencari nafkah untuk makan
sehari-hari itu lebih penting. Saat ini Ruhin sedang menjalani pemeriksaan di rumah
sakit karena demam, anosmia, odinophagy dan myalgia. Keluarganya mulai kuatir
karena ada keluhan sesak nafas. Setelah menjalani isolasi di rumah sakit selama 14
hari dan hasil pemeriksaan PCR swab hidungnya negatif, Ruhin diperbolehkan pulang
ke rumah. Sesampainya di rumah, Ruhin terkejut lagi mendengar kabar banyak anak-
anak dan orang dewasa yang masuk rumah sakit karena demam tinggi disertai bintik-
bintik kemerahan di tangan dan kaki. Ruhin berfikir “pagebluk apa lagi yang melanda
desaku” sambil menepuk nyamuk loreng yang hinggap di kakinya.
KI
1. Pagebluk
2. New emerging desease
3. PCR swab
4. Anosmia
5. Odynofagi
6. Myalgia
Pembahasan KI
1. Berasal dari bahasa jawa: keaadaan tiba tiba ada sesuatu (berhubungan dengan hal
mistis), sebelumnya akan ada pertanda, merujuk pada terjadinya wabah penyakit,
kelaparan yang menimbulkan banyak kematian
Pagebluk (wabah penyakit), biasanya ada lampor (setan)
PCR swab
Metode pengambilan sampel, usapan pada saluran pernapasan (nasofaring atau
orofaring)
RM
1. Bagaimana patomekanisme demam sesak napas?
Sesak
Tidak spesifik -> pneuminitis
Saluran punya mekanisme menyaring partikel besar ->tersisa partikel kecil abnormal-
> dikeluarkan dengan reflek bersin-> ada juga yang masuk ke alveolus-> oleh sistem
imun diserang-> yang tidak di serang jadi inflamasi-> sesak
Ada beberapa yang dapat menyebabkan kematian tergantung patogen dan hostnya
Biasanya dilalami pada bayi lansia karena sistem imun masih belum kompleks/kuat
Faktor virus-> keganasan dari virus mengakibatkan kematian
Pak ruhin-> curiga covid 19
Ada protein-> nempel ac2 reseptor-> masuk-> invasi sel host-> replikasi-> merusak
sel->melepaskan mediator inflamasi-> makrofag-> mengeluarkan mediator tnf gama-
> menimbulkan efek
Tnf-> aliran darah-> hipotalamus-> peningkatan suhu tubuh
Ac2 reseptos-> menigkatnya imun-> neutrofil datang ->mediator inflamasi-> pneumo
Virus yang tidak terlalu parah bisa menyebabkan epidemi yang lebih besar dengan
syarat penyebaran baik
Cfr covid lebih ringan dari kasus lain karena pasien sudah meninggal terlebih dahulu
jadi virusnya ikut mati
Jadi pagebluk karena bisa bermutasi yang terapinya berbeda sehingga pagebluk tidak
selesai
Melalui droplet-> menempel pada pneumositik 2-> masuk dan bereplikasi-> membuat
koloni-> imun akan merusak replikasi-> menyerang banyak bagian
DNA RNA-> mempengaruhi keganasan
Portal of entry-> pernapasan, oral, seksual-> replikasi-> masuk organ (jantung, paru)-
> menyebar ke lingkungan sektar organ-> multiplekasi
4. Apa ada kaitan antara pekerjaan petani dengan gejala yang dialami?
Masyarakat masih belum percaya akan adanya pagebluk dan masyarakat tetap bekerja
tanpa memperdulikan protokol
Sistem imun
Fungsi: untuk melawan dan menhilangkan patogen, menetralisi dan menyerang
apabila ada perubahan dalam tubuh
Diaktivasi saat ada zat asing yang masuk-> ada antigen->surface proten berikatan
dengan sistem imun-> terjadi serangkaian prosen sistem imun
Innate
sitem pertahanan yang didapatkan sejak lahir, kerja tidak spesifik, patogen diserang
dengan cara yang saya, tida ada memori
Lini 1: Kulit mukus
Lini 2: Nk cell, limfosit
Adaptif
Didaopat, spesifik, punya komponen memori, mekanisme kerja lambat
Limfosit (sel b, sel t (sitotoksik: membunuh lnagsung, sel t helper)), antibodi
(terbentuk ketika ada antigen yang masuk) pembentukan perlu waktu
Odynofagi
Nyeri karena ada ulserasi-> nyeri
Myalgia
Mengguanakan otot terus menerus sehingga kurang oksigen jadi penumpukkan as.
Laktat
Saat tidak ada oksigen tubuh mengkompensasi dengan pengubahan glikogen menjadi
as. Laktat
Otot digunakan terus menerus-> membesar ->menekan dari sitem merangsang saraf
nyeri
Isolasi: orang yang sudah terinfeksi sehingga perlu menjauh dari orang lain
Karantina: penyembuhan pada orang terpapar
Selama 14 hari: karena masa inkubasi covid rata rata 5 hari, muncul gejala pada hari
ke 11
Bisa dari saluran napas bawah
Diagnosis
Pak ruhin: Infeksi virus (varicella, HSV, juster, citomegalovirus, covid 19, flu burung)
Bintik kemerahan dan demam: dbd,
Diagnosis banding
Pak ruhin:
Pneumoni
Bronkitis
Morbili: menyrang respirasi pd anak akibat paramekso virus
Polio
LO
1. Penyakit tropis akibat infeksi virus masyarakat agrikultural
Virus dengue (DF, DHF)
Paramiksovirus (morbili, rubella, mumps)
HSV 1 dan 2 (herpes simpleks)
Varicella- zoster virus (Varisela, Herpes zoster)
HIV (AIDS)
Virus polio (Poliomielitis)
CMV
Rabies
Cikungunya, japanese ensephalitis, yellow fever, zica virus
2. Faktor resiko sosiokultural terkait transmisi penyakit akibat infeksi virus
3. New emerging desease
Covid 19
SARS
MERS-CoV
H5N1
H7N9 Influenza
Ebola
Ebola hemorrhagic fever
virus Nipah
demam berdarah Crimean-Congo
4. Imunisasi untuk infeksi virus yang direkomendasikan oleh IDI
5. Farmakologi antiviral