Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SEMESTER PENDEK

ENZIM

SHAFWAN HABIB

61117002

2017
Enzim sangat erat kaitannya dengan segala macam proses metabolisme yang
terjadi pada tubuh organisme. Metabolisme takkan sempurna tanpa adanya
enzim.
Pengertian Enzim
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen protein dan
juga katalitik yang memiliki guna untuk mempercepat suatu proses metabolisme
pada tubuh organisme. Kenapa Komponen tersebut begitu penting dalam sebuah
proses metabolisme, karena akan mampu mempercepat dengan menurunkan
energi aktivasi yang dibutuhkan pada saat reaksi metabolisme akan dimulai.
Kata enzim ini berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti ragi. Percobaan
fermentasi alkohol yang dilakukan oleh Louis Pasteur menjadi tonggak atas
kaitanya dengan penemuan enzim. Enzim merupakan sebuah senyawa yang
tersusun atas protein (apoenzim) serta juga senyawa non protein (cofactor).
Sifat katalitik merupakan ciri khas enzim yang membedakan antara enzim dengan
protein lainnya. sifat katalitik tersebut diperoleh dari gugus cofactor yang bisa
berupa senyawa organik (koenzim serta gugus prostetic), ataupun senyawa
anorganik (ion logam).
Cara Kerja Enzim
Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh organisme ialah
dengan menurunkan energi aktivasi yakni energi yang dibutuhkan untuk dapat
memulai suatu reaksi. Dengan meminimalkan "cost" maka proses yang
berlangsung juga akan dapat lebih cepat. Energi aktivasi didalam suatu reaksi
kimia tersebut dapat diperumpakan ialah sebagai "biaya jalan" dalam sebuah
proses produksi. Semakin rendah "biaya jalannya", maka makin akan cepat
prosesnya.
Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim ialah selain lebih "murah" juga
proses reaksi tetap berlangsung sebagaimana seharusnya, karena enzim inilah
yang membantu proses metabolisme tidak ikut bereaksi.
Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia iyalah dengan
berinteraksi bersama substrat, setelah itu substrat tersebut akan diubah menjadi
sebuah produk. Apabila terbentuk produk, enzim akan melepaskan "diri’ dari
substrat tersebut. Hal tersebut dikarenakan enzim tidak bereaksi dengan
substratnya. Terdapat dua teori yang menggambarkan bagaimana cara kerja
enzim, antara lain sebagai berikut :

•Teori Gembok & Kunci


Emil Fischer pada 1894 ialah yang menemukan teori ini. Menurut beliau , enzim
akan berikatan dengan substrat yang mempunyai bentuk yang sama (spesifik)
dengan sisi aktif dari enzim. Dengan kata lain, hanya substrat yang punya bentuk
yang cocok secara spesifik yang bisa berhubungan dengan enzim.
Oleh karena itulah kenapa disebut sebagai teori gembok dan kunci, yang mana
enzim diilustrasikan sebagai kunci dan substrat diistilahkan dengan gembok.
karena Gembok dan kunci akan memiliki kecocokan sisi yang sama untuk bisa
membuka ataupun sebaliknya.
Teori tersebut memiliki kekurangan yakni tidak mampu menjelaskan mengenai
kestabilan enzim pada saat peralihan titik reaksi enzim. Teori kedua adalah teori
induksi.
•Teori Induksi
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggungkan teori ini, enzim
mempunyai sisi aktif yang fleksibel. Meski demikian, sisi aktif enzim tersebut
memiliki titik – titik pengikatan yang sama / spesifik. Sehingga hanya substrat
yang memiliki titik – titik pengikatan yang spesifik sama yang akan menginduksi
sisi aktif dari enzim sehingga pas (membentuk seperti substrat).
Teori induksi Induksi inilah yang mampu menjawab kekurangan dari teori Gembok
dan Kunci sebelumnya. Oleh karena itu, teori induksi yang dikemukakan oleh
Daniel Koshland pada 1958 merupakan sebuah teori yang paling banyak diakui
oleh para peneliti untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.
Fungsi Enzim
•Enzim mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu reaksi kimia.
Seperti yang dijelaskan Fungsi enzim ialah untuk mempercepat suatu reaksi kimia
pada tubuh oprganisme. Tanpa enzim, maka proses metabolisme baik anabolisme
maupun katabolisme akan terganggu.
•Selain dari hal itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan substrat inilah
yang sangat paling menguntungkan dalam sebuah percepatan reaksi kimia pada
tubuh organisme.

Sifat Sifat Enzim


Peranan Enzim yang sangat penting dalam kelangsungan hidup organisme. Oleh
karenanya hal tersebut, kita harus mengetahui apa saja sifat-sifat dari enzim ini.
Dibawah ini merupakan uraian mengenai sifat – sifat enzim yang harus kita
ketahui :
•Biokatalisator
bersifat biokatalisator artinya enzim merupakan sebuah senyawa katalis yakni
sebuah senyawa yang mempercepat sebuah reaksi kimia tanpa ikut bereaksi.
Karena enzim ini berasal dari organisme, maka enzim disebut juga ialah sebagai
senyawa biokatalisator.
•Termolabil
Sebagian struktur enzim ialah sebuah senyawa protein. Oleh sebab itu, enzim juga
mempunyai sifat termolabil artinya enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Enzim
mempunyai suhu optimum untuk dapat menjalankan fungsinya. Secara garis
besar, enzim bekerja optimum pada suhu 37ºC. Apabila pada suhu ekstrim bisa
merusak kerja enzim. Enzim tersebut akan inaktif disuhu dibawah 10 ºC,
sementara akan mengalami denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC. oleh sebab
itu, proses pendinginan merupakan salah satu proses pengawetan makanan
sebab enzim – enzim dari bakteri pembusuk tidak mampu mencerna makanan.
Sementara, proses pemanasan atau pembakaran dengan suhu tinggi bisa merusak
struktur enzim atau enzim akan mengalami denatursi. Terdapat beberapa
pengecualian, seperti pada kelompok bakteri purba yang menempati daerah –
daerah yang sangat ekstrim, seperti golongan methanogen yang lingkungan
hidupnya itu memiliki suhu yang tinggi , mereka memiliki enzim yang bekerja
optimum pada suhu di 80 ºC.
•Spesifik
Seperti yang sudah diuraiakan dalam 2 teori cara kerja enzim, enzim ini bersifat
spesifik yang artinya disini, enzim akan mengikat suatu substrat yang mampu
untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat tersebut memiliki titik
pengikatan yang sama yang akan menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim.
Sifat spesifik enzim tersebut juga dijadikan ialah sebagai dasar penamaan. Nama
enzim ini juga biasanya diambil dari jenis substrat yang diikat atau jenis reaksi
yang berlangsung. Contohnya amylase yakni enzim yang berperan dalam
memecah amilum yang merupakan polisakarida (gula kompleks) menjadi gula
yang lebih sederhana.
•Dipengaruhi pH
Sama halnya seperti suhu, pH atau derajat keasaman juga turut dalam
memengaruhi kerja enzim. Pada dasrnya , enzim tersebut bekerja pada suasana
netral (6,5 – 7). Tetapi beberapa enzim optimum pada pH asam seperti
Pepsinogen, ataupun pada pH yang basa seperti Tripsin.
•Bekerja bolak balik
Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim yang membantu reaksi
pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal inilah mengapa disebut kalau enzim
itu bekerja dengan secara bolak balik.
•Tidak menentukan arah reaksi
Perubahan senyawa A menjadi B atau dibalik bukanlah enzim yang menentukan
kemana arah reaksitersebut akan berjalan. Senyawa yang lebih dibutuhkan ialah
poin dari arah sebuah reaksi kimia. Misalnya, tubuh kekurangan glukosa maka
akan dapat memecah gula cadangan (glikogen) serta juga sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai