Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 17:

PENGUJIAN MINYAK TRANSFORMATOR


TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan jenis-jenis transformator. Anda harus
mampu:
- Menjelaskan perbandingan transformasi tegangan pada transformator
- Menyebutkanperbandingan transformasi pada transformator.
.
URAIAN MATERI
PENGUJIAN MINYAK TRANSFORMATOR
Minyak tranformator harus selalu di uji kemampuannya secara
periodik ( biasanya setiap 6 bulan ), baik untuk minyak baru maupun minyak
yang sudah / sedang dipakai, terutama kekuatan tegangan tembusnya.
Pengujian biasanya dilakukan dengan mencelupkan dua buah elektroda
( biasanya berupa setengah bola atau pelat datar ) kedalam minyak yang
akan diuji, selain itu dapat juga dilakukan acidity test.
Untuk mengambil minyak yang akan diuji dari peralatan yang sedang
/ sudah beroperasi maka dilakukan langkah sebagai berikut :
 (Minyak diambil dari katup pengurasan ( sampling valve diletakan
pada main drain
valve ), karena umumnya kotoran cenderung dijumpai di dasar tangki
dari peralatan,
selain minyak juga diambil dari bagian atas dan bawah.
 Minyak dapat diambil dengan memakai 2 jenis botol, pertamadengan
botol leher kecil ( 1 quart ) dan lainnya dengan botol / gelas yang tertutup (
dengan karton ) agar tidak tembus cahaya.
 Minyak tidak boleh diambil dengan memakai tempat yang terbuat
dari karet atau tempat yang terbuat dari campuran karet.
 Sebelum digunakan, botol harus dicuci/dikocok dengan hydrocarbon
solvent, seprti, kerosine, kemudian :

70
a. Cuci dengan busa sabun yang keras.
b. Bilas dengan air murni ( destilled water )
c. Keringkan dalam open sampai temperatur 105º / 110º C.
d. Setelah pengeringan, botol harus ditutup rapat, simpan dalam ruang
tertutup, kering dan bebas debu.
e. Bersihkan dengan hati-hati katup pengurasan ( sampling valve ) dan
biarkan minyak mengalir secukupnya, untuk membuang benda-benda asing
yang mungkin mengendap di dasartangki peralatan / transformator. Biasanya
minyak dialirkan cukup satu quart, tapi bisa lebih dan mencapai 1 – 2 galon
untuk membiarkan minyak mengalir terus sampai kotoran pada valve hilang.
f. Masukan minyak kedalam botol sebagai pencuci kemudian isi botol
dengan minyak dan sediakan sedikit ruang untuk memungkinkan terjadinya
pengembangan dari cairan.
g. Jika ingin mengambil ulang perhatikan batas ketinggian dari minyak
trafo, jika kurang maka perlu penambahan minyak baru.

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS


Pengujian tegangan tembus terhadap isolator cair (dalam hal minyak
transformator) biasanya dilakukan dengan memakai 2 (dua) jenis elektroda,
yaitu elektroda datar/pelat atau batang dan elektroda sela bola ( setengah
bola ).
Gambar dibawah adalah elektroda datar/batang/pelat tipe, D-877.

0,1 inch

Gbr. elektroda datar/pelat untuk pengujian isolator minyak.

Rise : 300 biasanya digunakan menguji minyak yang sudah/sedang dipakai.


71
Gbr. dibawah adalah elektroda setengah bola tipe, D 1816, Rise : 500 VPS.

Gbr. elektroda setengah bola untuk pengujian isolator minyak

Jenis ini digunakan untuk menguji tegangan kegagalan dari minyak


transformator yang masih baru, elektroda ini sangat sensitif terhadap
sejumlah kecil pengotoran minyak. Dalam melakukan pengujian tegangan
tembus ini, kedua elektroda dihubungkan dengan sumber tegangan yang
dapat diatur. Tegangan dinaikan perlahan-lahan sampai terjadi kegagalan (
flash over ) dan peralatan menunjukan besarnya tegangan pada saat
terjadinya kegagalan. Pengujian dilakukan beberapa kali ( biasanya 4 sampai
5 kali pengujian ), dan setiap selesai dari satu pengujian harus menunggu
beberapa saat ( 5 menit atau lebih ) untuk melakukan pengujian berikutnya,
sehingga kotoran yang timbul akibat loncatan bunga api pada pengujian
sebelumnya dapat mengendap lebih dahulu.

Standar yang ditetapkan untuk minyak trafo adalah seperti yang ditunjukan
dalam tabel dibawah ini.

Tegangan kegagalan minimum dari minyak yang sudah dipakai

Untuk Sistem Tegangan Tegangan Kegagalan minimum


( KV ) ( Vbd ) ( KV/mm )

30 20

30/60 30

72
110/220 25

Untuk minyak baru yang digunakan transformer, Vbd min = 30 Kv/mm.

Test Keasaman ( Acidity Test )


Selain pengujian tegangan tembus, maka pada minyak trafo juga
harus dilakukan acidity test, ini merupakan indikator adanya oksidasi dalam
minyak. Karena beberapa hasil oksidasi disebabkan oleh asam asli, sehingga
dengan test ini dapat dideteksi tingkat keasaman dari minyak tersebut.
Bahan utama dari oksidasi adalah pengendapan lumpur. Endapan
terbentuk setelah semua hasil oksidasi mengendap dalam minyak. Dengan
acidity test ini kita bisa menyelidiki sejauh mana oksidasi berkembang.

Untuk mudahnya digunakan metode titrasi dengan indikator warna,


dimana akan menghasilkan test dalam miligram potasium hidroksida ( KOH )
per gram minyak.

Biasanya cara yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Ambil sampel minyak sebanyak ± 10 cc


b. Tambahkan larutan penetralisirnya sampai volume menjadi 50 cc.
Jumlah netralisasi = mg KOH/g minyak
c. Tambahkan larutan KOH ke dalam campuran tai.
d. Kocok kira-kira 30 detik, bila didapat hasil yang warnanya merah
muda (pink) dan terang maka minyak dalam keadaan baik, tapi bila didapat
warna lainnya dan agak keruh, ini berarti minyak telah berkurang kekuatan
tegangan tembusnya, sehingga minyak harus di sirkulasi/filter kembali, agar
kemampuan isolasinya dapat ditingkatkan.

Pemeliharaan Minyak Tranformator

Supaya tidak terjadi pengotoran atau untuk memperlambat proses


penuaan minyak transformator akibat dari oksidasi maka dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Pada saat pengisian, tangki peralatan harus bersih dan rapat.


73
2. Tidak mempergunakan selang karet pada saat penuangan
3. Filter harus berfungsi dengan baik
4. Hindari kontak langsung dengan udara
 Agar minyak tidak teroksiasi dengan udara, maka pada saat pengisian
minyak untuk transformator daya ( power transformer ) dilakukan pengisian
dengan vakum ( vacum filling )
 Kecepatan maksimum pengisian minyak adalah 1,25 cm, kenaikan per
menit agar semua celah dapat terisi penuh oleh minyak.
 Selesai pengisian minyak, maka kondisi vakum dilepas dengan
memasukan nitrogen kering pada tekanan 10 Psig.
5. Kalu perlu pada minyak dapat diberikan absorbent cilicagel.
Minyak harus selalu di uji secara periodik ( biasanya setiap 6 bulan ),
sehingga dapat diketahui apakah minyak yang di pakai masih memenuhi
syarat atau tidak. Minyak yang sudah/sedang dipakai dapat dibersihkan dari
d bahan-bahan yang mengotori dengan beberapa cara, antara lain :
 Mendidihkan minyak sampai titik didih air sehingga air yang
terkandung dalam minyak menguap dan hilang dari minyak. Untuk
mempercepat proses pengeluaran air dari dalam minyak, maka proses
dilakukan dalam vacuum boiler. Tetapi karena adanya pemanasan maka
proses penuaan dari minyak juga dapat berlangsung lebih cepat.
 Untuk meningkatkan kekuatan isolasi ( dielectric strength ) minyak
dapat juga dilakukan sirkulasi dengan filter ( filtering ciculation ) agar
material pengotor dapat di saring sehingga minyak bersih kembali.

74

Anda mungkin juga menyukai