ABSTRAK
54
frekuensi pengenal tapi tidak diberikan
Pengukuran Impedansi dan Rugi-rugi beban.
Beban Rugi beban nol dari trafo terdiri dari
Tegangan impedansi adalah rugi besi dalam inti trafo dan juga fungsi
tegangan yang terukur pada sisi tegangan dari besarnya frekuensi dan bentuk
tinggi (HV) saat trafo diberi arus gelombang dari tegangan yang
pengenal/nominal dan trafo dihubung- diberikan.Perubahan suhu tidak
singkatkan pada sisi tegangan rendahnya mempengaruhi rugi-rugi beban nol.
(LV).Daya (watt) yang terukur pada watt Rugi-rugi beban nol dan arus beban
meter adalah rugi-rugi beban (rugi nol diukur pada sisi tegangan rendah
tembaga). dengan memberikan frekuensi dan
Prosedur pengujianSemua terminal tegangan pengenal pada terminal sisi
sisi sekunder transformator (400V) harus tegangan rendah, sisi tegangan tinggi
dihubung-singkatkan dalam keadaan terbuka atau sebaliknya,
denganmenggunakan konduktor yang yaitu tegangan dan frekuensi pengenal
penampangnya sama atau lebih besar diberikan pada sisi tegangan tinggi, sisi
dari terminal sisi sekunder tegangan rendah dalam keadaan terbuka.
transformator,hubungan Tegangan antar fasa harus diukur
terhadapkonduktor penghubung-singkat oleh volt meter yang tanggap terhadap
harus bersih dan kuat/kencang.Tegangan nilai tegangan rata-rata, tetapi dengan
impedansi dan rugi beban (rugi tembaga) skala yang terbaca nilai
dapat diukur dengan memberikan efektifuntukgelombangsinusoidalyangme
tegangan berbentuk sinus pada sisi mpunyai nilai rata-rata yang sama besar.
tegangan tinggi trafo pada arus pengenal Arus beban nol dari semua fasa
dari trafo tersebut.Catat tegangan dalam diukurolehampere meter efektif dan
volt dan rugi-rugi dalam watt.Hitung pembacaan rata-ratanya diambil sebagai
persentase dari tegangan hubung-singkat arus beban nol
terhadap tegangan tinggi pengenal.Nilai Nilai rugi beban nol dan arus beban
pengukuran dari impedansi hubung- nol yang baik adalah sesuai dengan SPLN
singkat dan rugi-rugi beban (rugi 50:1997 dengan batas toleransi + 15 %
tembaga) harus dihitung pada suhu untuk rugi besi dan + 30 % untuk arus
referensi 75 C. beban nol sesuai dengan spesifikasi trafo
Jika hasil perhitungan impedansi yang diuji.
dan rugi-rugi beban tersebut berada diluar Jika nilai hasil pengujian melebihi
batas toleransi, maka ini akan batas toleransi (baik rugi besi maupun
berpengaruh pada nilai effisiensinya, arus beban nol), hal ini dapat berpengaruh
penanggulangannya adalah membuka terhadap effisiensi trafo yang diuji. Ada
kembali trafo tersebut dan kawat kemungkinan susunan core/kern dari trafo
belitannya diganti dengan yang lebih kurang baik, penanggulangannya adalah
besar. dengan menyusun kembali susunan
Hasil pengukuran rugi tembaga (rugi core/kern trafo dengan baik. Tapi jika
beban) pada 75 C. Adalah 2866,7. setelah core/kern disusun kembali masih
tetap demikian, berarti dari segi disainnya
Pengukuran Rugi Beban Nol dan Arus yang kurang tepat, ada kemungkinan
Beban Nol didesain ulang.
Rugi beban nol adalah rugi-rugi dari Hasil pengukuran rugi beban nol
trafo pada saat diberi tegangan dan (rugi besi) 147Watt dan pengukukuran
arus beban nol 0,36%.
55
dan antara fasa-fasanya, sesuai dengan
Pengujian Tegangan Terapan tingkat isolasinya.
Pengujian ini dimaksudkan untuk Pengujian tegangan lebih induksi
mengetahui ketahanan isolasi dilakukan pada suhu seperti pengujian
transformator terhadap tegangan tinggi , rutin lainnya.
pengujian dengan memberi tegangan uji Pengujian tegangan lebih induksi
sesuai dengan standar uji dan dilakukan harus diberikan pada terminal-terminal
pada :Tegangan tinggi terhadap sisi tiap fasa dari sisi belitan tegangan rendah
tegangan rendah dan body yang di trafo.
ketanahkan. Diterapkan tegangan uji : Bentuk tegangan harus mendekati
40kVAC selama 1 menit.Tegangan bentuk sinus dengan frekuensi 350 Hz
rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan untuk menghindari kelebihan arus
body yang di ketanahkan. Diterapkan magnetisasi selama pengujian.
tegangan uji : 3kV AC selama 1 menit Trafo dikatakan baik jika tahan
Pengujian tegangan terapan selama 18 detik (untuk frekuensi pengenal
dilakukan pada suhu seperti pengujian 50 Hz) dan tidak terdeteksi adanya
rutin lainnya..Pengujian tegangan terapan kegagalan (tanda-tanda adanya asap,
harus menggunakan tegangan listrik arus gelembung-gelembung gas naik
bolak-balik dengan bentuk gelombang kepermukaan minyak, terdengar bunyi
mendekati gelombang berbentuk sinus seperti suara ketukan, arus pengujian naik
dengan frekuensi tidak kurang dari 80 % secara tiba-tiba, tegangan pengujian
frekuensi pengenalnya.Besar tegangan jatuh).
pengujian diberi 2 kali tegangan kerja Jika terdeteksi adanya kegagalan,
trafo.Tegangan pengujian penuh berarti telah terjadi tembus pada isolasi
diterapkan selama 60 detik. antar belitan pada satu, dua atau ketiga
Trafo dikatakan baik jika tahan kumparan sesuai dengan arus yang
selama satu menit (60 detik) dan tidak terbaca pada ampere meter.
terdeteksi adanya kegagalan (tanda-tanda Penanggulangannya adalah dengan
adanya asap, gelembung-gelembung gas mengganti kumparan yang terdeteksi
naik kepermukaan minyak, terdengar gagal.
bunyi seperti suara ketukan, arus
pengujian naik secara tiba-tiba). KESIMPULAN
Jika pada saat pengujian terdeteksi a. Pengukuran tahanan isolasi Primer
adanya kegagalan, ada kemungkinan sebesar 5000 MΩ, Sekunder sebesar
isolasi terhadap ground kurang baik atau 3000 MΩ dan Primer-Sekunder
jarak kawat yang bertegangan terlalu sebesar 5000 MΩ memenuhi
dekat dengan tangki/bodi, sehingga spesifikasi
menyebabkan tembus. b. Hasil ukur Tahanan Belitan Sisi primer
Penanggulangannya adalah dengan sebesar 32,49Ω dan Sisi sekunder
memperbaiki jarak penghantar dan sebesar 15,23mΩ memenuhi
isolasinya terhadap tangki/bodi. spesifikasi
c. Pemeriksaan hasil perbandingan
tegangan sebesar 86,62 memenuhi
Pengujian Tegangan Lebih Induksi
spesifikasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk d. Hasil perhitungan impedansi sebesar
mengetahui ketahanan isolasi belitan 6,19% tidak memenuhi spesifikasi
terhadap frekuensi kerja sepanjang belitan
56
e. Hasil perhitungan rugi tembaga (rugi Jilid1 Edisi Keempat” Erlangga, Jakarta
beban) sebesar 2866,7Watt pada 1992
750C tidak memenuhi spesifikasi Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, ITB,
f. Hasil ukur rugi beban nol sebesar Bandung 1980
147Watt memenuhi spesifikasi Transformator Tenaga – Bagian 1 :
g. Hasil ukur arus beban nol 0,36% Umum, SPLN 8-1:1991, 1991
memenuhi spesifikasi Transformator Tenaga – Bagian 2 :
h. Pengujian dielectrik Kenaikan Suhu, SPLN 8-2:1991, 1991
i. Tegangan terapan AC 40kV
memenuhi spesifikasi
j. Tegangan terapan AC 3kV, memenuhi
spesifikasi
k. Tegangan Induksi AC 800V,350Hz
memenuhi spesifikasi
l. Hasil perhitungan Efficiency pada Cos
Ф = 1,0 sebesar 98,15% dan pada
Cos Ф = 0,8 sebesar 98,09% tidak
memenuhi spesifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
57