Anda di halaman 1dari 7

c.

        Integrating approach


Pendekatan ini ditandai dengan keadaan sekolah yang sudah dilengkapi dengan
perangkat teknologi yang menyatu dengan laboratorium, kelas dan kantor administratif.
Pengembangan TIK disekolah mengembangkan cara baru yang produktif untuk
pengembangan TIK secara profesional.
d.       Transforming approach
Pendekatan ini dihubungkan dengan sekolah yang telah menggunakan TIK secara
kreatif untuk mengevaluasi dan memperbarui organisasi sekolahnya. Fokus kurikulum adalah
learned-centred dan mengintegrasikan meteri pelajaran kedalam aplikasi dunia nyata.1[4]  
Adapun cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar itu ialah melalui pendekatan yang
merupakan landasan dari teknologi pendidikan sebagai berikut :
a.       Pendekatan Isomorfis, yaitu menggabungkan berbagai kajian atau bidang keilmuan
(psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa teknik, dll) ke dalam suatu kebulatan
tersendiri.
b.      Pendekatan Sistematik, yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha
memecahkan persoalan.
c.       Pendekatan Sinergistik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan
kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri-sendiri.
d.      Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh atau komprehensif.

C.      Klasifikasi problem pendidikan


1.         Masalah Fundamental
Artinya dari kesatuan sistem itu adalah suatu cara yang disusun secara makro dari
tingkat perencanaan hingga implementasinya ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
Dari sinilah tergambar bagaimana sesungguhnya pendidikan itu sendiri melahirkan anak
didik yang cerdas dan bermoral adalah suatu kemestian. Cerdas berkualitas dan akhlakul
karimah itulah sesungguhnya arah pendidikan anak bangsa.
2.         Masalah Anggaran Pendidikan
Anggaran pendidikan mempunyai peran penting untuk bisa tercapainya cita-cita atau
tujuan pendidikan. Anggaran pendidikan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas dan bermoral dan termasuk juga profesionalisme guru. Guru
selama ini dituntut untuk berkhikmat secara sempurna dalam melahirkan anak-anak

1[4]Ngainum Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,


2011), hlm. 57-63
berkualitas. Dengan rendahnya anggaran pendidikan membuat penghargaan Pahlawan Tanpa
Tanda Jasa itu menjadi rendah.
3.         Masalah Kompetensi Guru
Persoalan guru memang tak hanya menyangkut dengan kesejahteraannya, tetapi juga
mengenaikompetensi seorang guru yang akan membawa dampak terhadap hasil proses
pendidikan .
4.         Masalah Sarana danPrasaranaPendidikan
Lemahnya mutu pendidikan di negara Indonesia juga didasari oleh kurangnya sarana dan
prasarana. Persoalan buku umpamanya, yang akhir ini menjadi beban bagi siswa atau pelajar.
Sehingga siswa susah mendapatkan buku-buku. Tidak hanya buku yang jadi persoalan
pendidikan sekarang masih yang lainnya, misalnya laboratotium. Tidak semua sekolah
mempunyai sarana laboratorium yang memadai.2[5]
5.         Pengelolaan dan efisiensi
Masalah pengelolaan dan efisiensi pendidikan diantaranya dikelompokan berdasarkan 5
hal yaitu:
a)        Kinerja dan kesejahteraan guru belum optimal
Kesejahteraan guru merupakanaspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah
dalam menunjang terciptanya kinerja yang semakin membaik di kalangan pendidikan.
Berdasarkan UU no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 14-16 menyebutkan
tentang hak dan kewajiban guru, diantaranya bahwa guru dalam memperoleh penghasilan
adalah di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, mendapatkan
promosi dan penghargaan, berbagai fasilitas untuk meningkatkan kompetensi, berbagai
tunjangan seperti tunjangan profesi, fungsional, tunjangan khusus bagi guru di daerah khusus.
b)        Proses pembelajaran yang konfensional
Sudah selayaknya profesi sebagai seorang pendidik membutuhkan kompetensi yang
terintegrasi baik secara intelektual akademik, sosial, pedagogis dan profesionalitas yang
kesemuanya berlandaskan pada sebuah kepribadian yang utuh pula, sehingga dalam
menjalankan fungsinya sebagai pendidik senantiasa dapat mengembangkan model-model
pembelajaran yang efektif, inovatif dan relevan.
c)      Jumlah dan kualitas buku yang belum memadai

2[5]Failasuf Fadli, Teknologi sebagai Pendekatan dalam Problem pendidikan,


https://www.slideshare.net/AmaliaSofitri/makalah-teknologi-sebagai-pendekatan-dalam-problem-
pendidikan,diakses pada tanggal 25 Februari 2017 pukul 10.47
Ketersediaan buku yang berkualitas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang
sangat penting dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan. Sebagaimana
dalam PP no. 19 tahun 2005 tentang SNP dalam pasal 42 tentang Standar sarana dan
prasarana disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
d)     Keterbatasan Anggaran
Ketersediaan anggaran yang memadai dalam penyelenggaraan pendidikan sangat
mempengaruhi keberlangsungan penyelenggaraan tersebut.
e)      Mutu SDM pengelola pendidikan
Sumber daya pengelola pendidikan bukan hanya seorang guru atau kepala sekolah,
melainkan sumber daya yang secara langsung terlibat dalam pengelolaan suatu satuan
pendidikan. Rendahnya mutu dari SDM pengelolaan pendidikan secara praktis tentu dapat
menghambat keberlangsungan proses pendidikan yang berkualitas.Sehingga adaptasi dan
sinkronisasi terhadap berbagai program peningakatan kualitas pendidikan juga akan berjalan
lamban.

D.      Aplikasi dan Peranan Teknologi Pendidikan sebagai Pemecah Problem Pembelajaran
Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk semua
Sumber Belajar yang di desain atau dipilih dan digunakan untuk keperluan belajar, sumber-
sumber belajar ini diidentifikasi sebagai pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar
(lingkungan).3[6]
Teknologi pembelajaran berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan
aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang dalam
belajar. Hingga pada suatu saat terbuka kesempatan bagi setiap orang untuk belajar sepanjang
hayat, di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, dengan cara dan sumber belajar apa saja
yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
Maka dari itu, teknologi pendidikan diperlukan untuk dapat menjangkau peserta didik di
mana pun mereka berada. Selain itu, untuk melayani sejumlah besar mereka yang belum
memperoleh kesempatan untuk belajar, memenuhi kebutuhan belajar untuk dapat mengikuti
perkembangan, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam belajar.

3[6]Setijadi, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindopersada, 1994), hlm.1


Peranan teknologi pendidikan dalam memecahkan masalah pendidikan, khususnya
dalam perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan, melalui:
a.       Penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), struktur muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan
perangkat-perangkat lain, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b.      Penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan belajar, modul,
buku teks, atau buku elektronik (e-book).
c.       Penerapan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada penerapan teori-teori belajar
mutakhir.
d.      Mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan
dan dengan mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efisien.
e.       Mengembangkan strategi pembelajaran untuk membangun dan menemukan jati diri
melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Aplikasi atau penerapan teknologi dalam pembelajaran dalam upaya pemecahan masalah
pendidikan dan pembelajaran dengan cara:

1.      Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen psikologi,
rekayasa dan lain-lain secara bersistem.
2.      Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan
memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan dintaranya.
3.      Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah
belajar.
4.      Pengintegrasian konsep, prinsip dan prosedur dalam sistem pendidikan. konsep
pembelajaran yang menggantikan pengajaran, konsep sumber belajar, konsep belajar berbasis
aneka sumber, prinsip pengembangan potensi peserta didik yang beragam, prinsip pendekatan
dari bawah (bottom-up approach), serta prosedur proses pembelajaran dan penilaian. Semua
konsep, prinsip, dan prosedur ini telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan
nasional, dan tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 serta berbagai peraturan
turunannya, seperti standar proses pembelajaran, standar sarana dan prasarana dan standar
penilaian.
5.      Pengembangan sistem pembelajaran yang inovatif. Pengembangan berbagai pola
pembelajaran alternatif karena adanya dorongan internal kebutuhan akan pendidikan. Pola itu
meliputi SMP Terbuka, belajar di rumah, pembelajaran terprogram (PAMONG), pembuatan
berbagai paket atau sumber belajar (Kejar Paket A, B dan C, modul untuk belajar mandiri,
media audiovisual dll.), dan pemanfaatan lingkungan untuk belajar (community and
environment-based learning).
6.      Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran.
Lebih didasarkan pada faktor eksternal, yaitu tersedianya berbagai sarana yang ada dalam
masyarakat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk penerapannya meliputi
serial program siaran televisi, penataran guru melalui siaran radio dan televisi, paket belajar
multimedia, pembelajaran berbantuan komputer (CAI = computer assisted instruction), dan
pengembangan sistem belajar berjaringan (e- learning dan online learning), untuk semua
jalur, jenis dan jenjang pendidikan.4[7]

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan ulasan materi tentang teknologi sebagai pendekatan dalam problem
pendidikan diatas dapat diambil kesimpulan, antara lain :

4[7]Amalia Sofitri, Teknologi sebagai Pendekatan dalam Problem Pendidikan,


http://www.slideshare.net/AmaliaSofitri/Makalah-teknologi-sebagai-pendekatan-dalam-problem-
pendidikan, diakses pada tanggal 25 Februari 2017 pukul 09.25
1.         Teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat teknik
modern yang sebenarnya dihasilkan bukan khusus untuk keperluan pendidikan akan tetapi
dapat dimanfaatkan dalam pendidikan.
2.         Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila digunakan secara bijak
untuk pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan
ekonomi.
3.         Teknologi pendidikan dapat diaplikasikan sebagai pemecah problem pendidikan.
B.       Saran
Kami menyadari betul bahwa dalam menysusun makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa. Oleh karenanya, kami memohon
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca khususnya dosen pengampu
mata kuliah Teknologi Pendidikan agar dapat menjadi motivasi kami untuk menjadi individu
yang lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakaria.

Fadli, Failasuf. Teknologi sebagai Pendekatan dalam Problem pendidikan.


https://www.slideshare.net/AmaliaSofitri/makalah-teknologi-sebagai-pendekatan-dalam-
problem-pendidikan,diakses pada tanggal 21 Februari 2021 pukul 19.30
Naim, Ngainum. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Nasution. 1994. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Setijadi. 1994. DefinisiTeknologiPendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindopersada


Sofitri, Amalia. Teknologi sebagai Pendekatan dalam Problem Pendidikan.
http://www.slideshare.net/AmaliaSofitri/Makalah-teknologi-sebagai-pendekatan-dalam-
problem-pendidikan, diakses pada tanggal 24 Februari 2021 pukul 08.54

Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

5
[1]Hamzah
B.Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.21
6
[2]Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 1-3
7
[3]Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakaria,
2011), hlm. 4-5
8
[4]Ngainum Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011), hlm. 57-63
9
[5]Failasuf Fadli, Teknologi sebagai Pendekatan dalam Problem pendidikan,
https://www.slideshare.net/AmaliaSofitri/makalah-teknologi-sebagai-pendekatan-dalam-problem-
pendidikan,diakses pada tanggal 25 Februari 2017 pukul 10.47

10
[6]Setijadi, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindopersada,
1994), hlm.1
11
[7]Amalia Sofitri, Teknologi sebagai Pendekatan dalam Problem Pendidikan,
http://www.slideshare.net/AmaliaSofitri/Makalah-teknologi-sebagai-pendekatan-dalam-
problem-pendidikan, diakses pada tanggal 25 Februari 2017 pukul 09.25

10

11

Anda mungkin juga menyukai