Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cendekia Satcha Aulia

NIM : 1824072
Tugas : Resume
M.K : Perencanaan Pesisir
Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Berkelanjutan
Oleh: Fery Kurniawan
Apa itu pulau kecil? Wilayah pesisir adalah wilayah yang masih dipengaruhi
darat dan laut atau disebut dengan wilayah transisi. Menurut UU No 27 Tahun
2007 yang diupgrade menjadi UU No 1 Tahun 2004 Wilayah Pesisir adalah
daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan
di darat dan laut. Juga diartikan bahwa Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih
kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan
Ekosistemnya.
Banyak pendapat mengenai luasan pulau kecil. Selain UU 27/2007, UNESCO
juga menetapkan bahwa luasan pulau kecil adalah 2.000km2. Sedangkan Less
pada tahun 1990 menyatakan bahwa luasan pulau kecil adalah 10.000 km2.
Sebelumnya pada tahun 1984 Dijon pernah berpendapat bahwa pulau kecil hanya
seluas 100 km2 hingga Brookfield pada tahun 1990 dan Diaz dan Huertas pada
tahun 1986 juga berpendapat bahwa luasan pulau kecil adalah 1.000 km2.
Untuk mengetahui lebih rincinya ada beberapa cara untuk mengetahui pulau
kecil yaitu dari ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Adanya keterbatasan sumberdaya alam dan lahan
2. Letaknya yang terisolasi dan jauh dari wilayah teritorial dan daratan utama
3. Dikarenakan letaknya yang terisolasi maka memicu adanya kerentanan
baik kerentanan ekonomi maupun ekologi
4. Kondisi ekonomi yang rentan pun membuat skala ekonomi yang menjadi
terbatas.
Potensi-potensi yang ada di pulau-pulau kecil diantaranya ada mangrove,
padang lamun, terumbu karang yang sensitive terhadap perubahan. Ekosistem ini
sangat sensitive karena memiliki pertumbuhan yang massive dimana rata-rata
pertumbuhan pertahun adalah 1 cm per tahunnya. Untuk beberapa jenis yang
bercabang atau akropora memiliki pertumbuhan 15-16 cm per tahunnya. Maka

1
jika ada pembangunan dan ekologi tersebut terdampak hingga rusak maka
dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk mengembalikan kepada kondisi semula.
Terumbu karang berperan menyuplai 30 hingga 70 persen pasir pantai. Sedangkan
habitat tersebut merupakan habitat dari hewan-hewan yang dilindungi seperti
penyu misalnya.
Arah pembangunan di Indonesia berdasarkan karakteristik pulau kecil
dimanfaatkan jasa-jasa ekosistem hingga kemudian yang menjadi prioritas adalah
wisata alam yang dinilai memiliki dampak lingkungan minim namun dengan
pendapatan yang besar meskipun pada kenyataanya tidak sepenuhnya benar. 40,80
juta kunjungan ke pulau kecil sebelum covid-19.
Dalam prespektif pengelolaan sumberdaya perairan terdapat kegiatan-
kegiatan yang mencapai pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang
berkelanjutan di wilayah pesisir, yang memepertimbangkan interaksi diantara dan
didalam sistem sumberdaya serta manusia dan lingkungan. Dalam The World
Commission on environment and development pada tahun 1987 dijelaskan bahwa
sustainable development adalah pengembangan yang mempertimbangkan masa
depan sehingga adanya kenyamanan dan keamanan pada generasi-generasi dimasa
depan.
Sistem sosial ekologi adalah unit sistem ekologi yang dipengaruhi dan
mempengaruhi sistem sosial atau bisa juga didefinisikan sebagai integrasi antara
alam dan sosial. Manusia adalah bagaian dari ekologi, sehinggga sebenarnya
human / social adalah salah satu bagian terpenting dari ekologi sehingga mau
tidak mau dalam proses pembangunan ekologi sangat perlu di pertimbangkan
karena adanya hubungan timbal balik. Proses perubahan dapat berupa perubahan
langsung maupun tidak langsung, dua jenis perubahan ini yang sering terlupakan
dalam proses perencanaan. Ada batasan daya dukung yang perlu diatur, itulah
peran pemerintah.
Fakta untuk kasus pulau kecil, misal di pulau gili-gili di Lombok, manusia
sangat mempengaruhi kerentanan di pulau kecil, misal: pembangunan yang
sampai ke pantai, dimana ada peraturan tentang sempadan sungai yang mana
secara eksisting ada pembangunan hingga menabrak laut tanpa memperhatikan
sempadan

2
Dalam ilmu kelautan dikenal dinamika kelautan dengan prinsip jika ada yang
bertambah maka ada yang berkurang begitu pula sebaliknya. Mau tidak mau
pemerintah membangun pelindung pantai yang memiliki harga yang lumayan
tinggi. Pariwisata secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi. Misal
yang secara langsung pengunjung dalam jumlah banyak namun tidak tau
bagaimana cara menjaga terumbu karang berkesempatan merusak terumbu
karang.
Seharusnya pulau kecil memiliki tata ruang khusus untuk pulau kecil
mengingat pulau kecil memiliki peraturan khusus, pulau kecil maksimal dibangun
50% sedangkan pulau sangat kecil hanya 30%. Pulau bungin di NTT merupakan
pulau paling padat sehingga permukiman semakin melebar kearah laut dampaknya
ekosistem laut seperti terumbu karang dan sebagainya rusak karena dibongkar.
Dalam proses perencanaan dan pembangunan sangat dibutuhkan pendekatan
sistem, adanya keseimbangan pembangunan dan pengelolaan baik dari sistem
sosial dan sistem ekologi sangan penting. Perlu adanya keterpaduan pengelolaan
pesisir, beberapa keterpaduan antaranya adalah:
1. Keterpaduan antar sektor dan stakeholders
2. Keterpaduan antar level pemerintahan
3. Keterpaduan ekosistem darat dan laut
4. Keterpaduan sains dan manajemen
5. Keterpaduan antar daerah.

Anda mungkin juga menyukai