Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Budidaya Tanaman

Dosen Pengampu : Drs. Lalu Zulkifli, M.Si., Ph.D.


Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi
Nama Lengkap : Rita Alawiyah
NIM : E1A020098
Kelas : D / III
I. RESUME PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN
GHP adalahKualitas dan kuantitas produk pertanian yang dinikmati oleh konsumen
sangat ditentukan oleh 3 hal penting, yaitu cara budidaya yang baik (Good Agricultural
Practices/GAP), penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices/GHP), dan
pengolahan hasil yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP). Cara penanganan pasca
panen hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak
dikonsumsi. Sasaran GHP adalah menekan kehilangan/kerusakan hasil, memperpanjang daya
simpan, mempertahankan kesegaran, meningkatkan daya guna, meningkatkan nilai tambah dan
daya saing, meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan sarana, memberikan
keuntungan yang optimum, dan mengembangkan usaha pascapanen yang berkelanjutan.
Sedangkan GMP adalah pedoman umum dalam melaksanakan kegiatan usaha pengolahan hasil
pertanian secara baik dan benar, sehingga menghasilkan produk olahan yang memenuhi standar
mutu olahan yang aman untuk dikonsumsi masyarakat. Pasca panen dalam pertanian
didefinisikan sebagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah
panen sampai komoditas yang bersangkutan berada di tangan konsumen. Secara lebih
sederhana menurut Thompson (2003) pasca panen adalah seluruh kegiatan sejak dari panen
hingga menjadi bahan siap dikonsumsi. Secara keilmuan definisi tersebut lebih tepat disebut
pasca produksi (post production) yang dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:\
1. Pasca panen (post harvest) atau sering disebut dengan pengolahan primer (primary
processing) yaitu semua tindakan atau perlakuan dari mulai panen sampai
komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau menjadi bahan baku yang siap disimpan,
dipasarkan atau diolah lebih lanjut. Dalam pengolahan primer ini perlakuan yang
diberikan umumnya tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan,
kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi.
2. Pengolahan (processing) atau sering disebut dengan pengolahan sekunder
(secondary processing) yaitu semua tindakan atau perlakuan mengubah hasil
tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain sampai menjadi bahan jadi atau siap
dikonsumsi agar tahan lebih lama (pengawetan) dan mencegah perubahan yang
tidak dikehendaki. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan dan pengolahan
industri .
Pascapanen adalah tahap penanganan hasil pertanian segera setelah pemanenan. Tahapan
penanganan pasca panen yaitu panen, pengumpulan, sortasi, pencucian, grading, pengemasan,
penyimpanan dan pendinginan, dan distribusi.
1. Panen
Panen adalah pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur. Panen merupakan
pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam) tetapi merupakan awal dari
pekerjaan pasca panen.
2. Pengumpulan
Pengumpulan adalah mengumpulkan hasil panen untuk mempermudah penyortiran.
Lokasi pengumpulan atau penampungan hasil akan lebih baik kalau didekatkan dengan
tempat pemanenan agar tidak terjadi penyusutan atau penurunan kualitas akibat
pengangkutan ke tempat penampungan yang teralu lama atau terlalu jauh.
3. Sortasi
Sortasi adalah pemisahan hasil panen antara yang baik dan jelek sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Hasil pertanian setelah dipanen perlu dilakukan sortasi dan
pembersihan, dengan cara memisahkan hasil pertanian yang berkualitas baik dengan
yang kurang baik (cacat, luka, busuk, bentuknya tidak normal, dan lain-lain) Pada
proses sortasi sekaligus dapat dilakukan proses pembersihan (membuang kotoran atau
bagian-bagian yang tidak diperlukan).
4. Pencucian
Pencucian adalah mencuci produk hasil sortasi agar erbebas dari kotoran, hama dan
penyakit. Pencucian dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir untuk
menghindari kontaminasi. Pencucian dengan air juga berfungsi sebagai pre-cooling
untuk mengatasi kelebihan panas yang dikeluarkan produk saat proses pemanenan.
Hasil pertanian yang telah dicuci selanjutnya ditiriskan agar terbebas dari sisa air yang
mungkin masih melekat dan ditempatkan pada tempat tertentu. Untuk mempercepat
penirisan dibantu dengan kipas angin.
5. Grading
Grading adalah pengkelasan hasil pertanian sesuai dengan standard yang telah
ditetapkan atau sesuai dengan permintaan konsumen. Grading dilakukan berdasarkan
berat, besar, bentuk rupa, warna, bebas dari hama dan penyakit penyakit, dan cacat
lainnya dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pertanian yang bermutu baik dan
seragam dalam satu golongan/ elas yang sama.
6. Pengemasan
Pengemasan adalah memberikan perlindungan terhadap produk pertanian untuk
mengurangi terjadinya kerusakan karena benturan sesama produk selama
penyimpanan, mencegah komoditi dari kerusakan mekanis, menciptakan daya tarik
bagi konsumen, memberikan nilai tambah produk dan memperpanjang daya simpan
produk. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kemasan
harus memberi perlindungan terhadap sifat mudah rusak dari hasil pertanian, kemasan
harus cocok dengan kondisi pengangkutan, harga dan tipe kemasan harus sesuai dengan
nilai hasil pertanian yang dikemas.
7. Penyimpanan dan Pendinginan
Pendinginan dilakukan untuk menekan enzim respirasi agar aktivitasnya serendah
mungkin sehingga laju respirasinya kecil dan produk terjaga kesegarannya, sedangkan
penyimpanan adalah untuk mempertahankan daya simpan komoditi dan melindungi
produk dari kerusakan. Ruang penyimpanan umumnya tidak mampu untuk
mendinginkan hasil pertanian secara cepat, sehingga perlu dilakukan prapendinginan.
Tujuan prapendinginan adalah untuk menghilangkan dengan cepat panas dari lapang
sebelum penyimpanan / pengangkutan, terutama penting bagi hasil pertanian yang
mudah rusak.
8. Transpostasi
Transportasi adalah usaha mengangkut dan mendistribusikan hasil pertanian yang telah
melewati tahap-tahap pascapanen, dapat dilakukan dengan tiga cara pengangkutan
melalui jalan darat (dipikul, sepeda, kendaraan bermotor, kereta api), pengangkutan laut
(perahu dan kapal laut) dan pengangkutan melalui udara (pesawat udara). Dalam teknik
pasca panen, faktor yang perlu diperhatikan dalam transportasi produk pertanian adalah
kondisi lingkungan dan gangguan selama transportasi. Kondisi lingkungan yang perlu
diperhatikan yaitu temperatur dan kelembaban sehingga dalam transportasi pengaturan
kondisi udara diperlukan. Gangguan selama transportasi antara lain kemungkinan
konaminasi patogen, getaran, tubrukan antara produk pertanian dan produk pertanian
dengan pengemasnya.

II. PER`TANYAAN
1. Apa yang dilakukan setelah melakukan sortasi?
a. Pendinginan
b. Panen
c. Grading
d. Pencucian
e. Pengumpulan
Jawaban : D
2. Bagaimana proses pada grading?
a. Memberikan perlindungan terhadap produk pertanian untuk mengurangi
terjadinya kerusakan karena benturan sesama produk selama penyimpanan,
mencegah komoditi dari kerusakan mekanis, menciptakan daya tarik bagi
konsumen, memberikan nilai tambah produk dan memperpanjang daya simpan
produk.
b. Pengkelasan hasil pertanian sesuai dengan standard yang telah ditetapkan atau
sesuai dengan permintaan konsumen.
c. Pemisahan hasil panen antara yang baik dan jelek sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
d. Mengumpulkan hasil panen untuk mempermudah penyortiran.
e. usaha mengangkut dan mendistribusikan hasil pertanian yang telah melewati
tahap-tahap pascapanen.
Jawaban : B
3. apa isi dari Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2010?
a. Langkah-langkah baku dalam budidaya tanaman secara baik dan benar sejak
dari pengolahan tanah, pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan,
pemupukan, pengairan, pengendalian OPT, dan lain-lain, dengan mengacu pada
teknologi yang direkomendasikan dan prinsip traceability (dapat ditelusuri asal-
usulnya dari pasar sampai kebun).
b. Cara penanganan pasca panen hasil pertanian yang baik agar menghasilkan
pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi. Sasaran GHP adalah menekan
kehilangan/kerusakan hasil, memperpanjang daya simpan, mempertahankan
kesegaran, meningkatkan daya guna, meningkatkan nilai tambah dan daya
saing, meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan sarana, memberikan
keuntungan yang optimum, dan mengembangkan usaha pascapanen yang
berkelanjutan.
c. pedoman umum dalam melaksanakan kegiatan usaha pengolahan hasil
pertanian secara baik dan benar, sehingga menghasilkan produk olahan yang
memenuhi standar mutu olahan yang aman untuk dikonsumsi masyarakat
d. Semua tindakan atau perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat
dikonsumsi “segar” atau menjadi bahan baku yang siap disimpan, dipasarkan
atau diolah lebih lanjut.
e. semua tindakan atau perlakuan mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau
bentuk lain sampai menjadi bahan jadi atau siap dikonsumsi agar tahan lebih
lama (pengawetan) dan mencegah perubahan yang tidak dikehendaki.
Jawaban : A
4. Apa pasca panen menurut thomson?
a. Semua tindakan atau perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat
dikonsumsi “segar” atau menjadi bahan baku yang siap disimpan, dipasarkan
atau diolah lebih lanjut.
b. Seluruh kegiatan sejak dari panen hingga menjadi bahan siap dikonsumsi
c. Tahap penanganan hasil pertanian segera setelah pemanenan
d. pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur.
e. mengumpulkan hasil panen untuk mempermudah penyortiran.
Jawaban : B

5. pemisahan hasil panen antara yang baik dan jelek sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan, adalah pengentian dari
a. pengumpulan
b. grading
c. panen
d. pencucian
e. Sortasi
Jawaban : E

Anda mungkin juga menyukai