Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rita Alawiyah

NIM : E1A020098

Kelas : 3 D PENDIDIKAN BIOLOGI

A. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang diperolah dari pelapukan dan penguraian bahan
organik yang ada di alam, contohnya antara lain pupuk kandang, kompos dan pupuk
hijau. Berdasarkan sifat-sifatnya di golongkan sebagai pupuk slow release yaitu pupuk
yang laju pelepasannya agak lambat.
 Kelebihan dari pupuk organik
i. Memperbaiki struktur tanah, pupuk organik membuat struktur tanah
menjadi remah dan gembur.
ii. Menaikkan daya serap tanah terhadap air, hal ini menyebabkan tidak
mudah kehilangan air terutama pada musim kemarau.
iii. Mengandung unsur hara yang lengkap, meskipun kadarnya tidak
sebanyak pupuk anorganik
iv. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, mikroorganisme tanah
membantu mengurai bahan organik menjadi senyawa atau unsur yang
dapat langsung diserap oleh tanaman. Misal mengubah sisa sampah buah
menjadi Nitrat (NO3) atau difosfor pentaoksida (P2O5)
 Kekurangan dari pupuk organik
i. Dari kadar nutrisi, sulit ditentukan kandungan haranya, walau uji
sampling namun tetap saja kadar unsur nya tidak diketahui secara pasti
dan tepat. Kadarnya pun tak setinggi pupuk anorganik.
ii. Tingkat kelarutan, bahan penyusunnya bukan unsur sederhana yang dapat
diserap langsung oleh tanaman.
iii. Laju pelepasan nutrisi, proses penguraiannya membutuhkan waktu yang
lama, sehingga kinerjanya agak lambat dibandingkan pupuk anorganik.
iv. Efektifitas penyerapan, dari berat yang sama misal 100 kg pupuk NPK,
nutrisi N, P, K yang bisa diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik
sebesar 64 % dari berat pupuk, sedangkan pada pupuk organik hanya 1 %.

B. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah sebutan bagi pupuk yang dibuat di pabrik-pabrik pupuk,
dengan cara mengambil (menambang) bahan-bahan mineral seperti Natrium nitrat dari
alam, kemudian diolah dan diproses untuk dikemas dalam kadar hara tertentu.
Contohnya, pupuk Urea, ZA, SP36 dan lain-lain. Pupuk anorganik tersusun dari unsur
dan senyawa kimia yang mudah terlarut dan siap diserap tanaman tanpa memerlukan
proses penguraian. Oleh karena itu, pupuk anorganik selain disebut pupuk buatan juga
dikenal sebagai pupuk kimia.

 Kelebihan dari pupuk Anorganik


i. Dari kadar nutrisi, jika pada pupuk organik sulit ditentukan kandungan
haranya, pada pupuk anorganik atau kimia, takaran haranya pas karena
telah dikalkulasi sebelumnya saat di pabrik.
ii. Kebutuhannya tidak sebanyak pupuk organik sehingga mudah
dipindahkan, dan hemat biaya tentunya. Contoh, pada tanaman cabai
untuk luasan satu hektar dibutuhkan pupuk za sebanyak 100 kg, tapi
pupuk kandangnya berkisar 15-20 ton.
iii. Tingkat kelarutan, bahan penyusunnya adalah unsur sederhana sehingga
dapat mudah diserap langsung oleh tanaman.
iv. Laju pelepasan nutrisi, dari berat yang sama, reaksinya lebih cepat
menyebabkan penyerapannya pun lebih cepat dan lebih efektif
dibandingkan pupuk organik.

 Kekurangan dari pupuk Anorganik


i. Aplikasi pupuk kimia ini akan efektif jika sesuai dosisnya, aplikasi pupuk
anorganik atau kimia ini jika berlebihan akan membuat tanah menjadi
asam. Hal ini dikarenakan mineral pupuk yang tidak diserap tanaman jika
bereaksi dengan air (H2O) di tanah akan membentuk senyawa asam.
ii. Selain meningkatkan kadar keasaman tanah, penggunaan pupuk kimia
dalam waktu yang lama jika tidak diimbangi penggunaan pupuk organik
akan berdampak negatif antara lain matinya mikroorganisme dalam tanah
yang berfungsi sebagai pengurai senyawa organik.
iii. Kandungan unsur haranya tidak selengkap pupuk organik, pupuk
anorganik umumnya hanya mengandung pupuk makro (N, P, K).
iv. Pupuk anorganik harganya mahal dan terkadang mengalami kelangkaan.

Anda mungkin juga menyukai