Anda di halaman 1dari 5

Nama : Raihan Maulana

Nim : 202010110311033

Kelas : III A

UTS Hukum Pidana II

Kasus Posisi

Putusan Pengadilan Nomor 36/Pid.B/2019/PN Kla

Bahwa terdakwa DIMAS SYAHRUL RAMADHAN Bin SETIOKO PRAYITNO, pada tanggal
22 Juni 2018 sampai dengan tanggal 07 September 2018 sekira jam 10.00 wib Wib atau setidak-
tidaknya masih termasuk dalam tahun 2018, bertempat Kantor PT Andafa Agro Andalas yang
beralamat di Desa Haduyang Kecamatan Natar Kabupeten Lampung Selatan atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Kalianda, “, telah melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa
sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan berlanjut, dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu
atau martabat palsu dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakan orang
lain untuk menyerahkan barang sesuatu padanya atau supaya memberi hutang maupun
menghapuskan piutang. yang dilakukan terdakwa dalam keadaan dan cara sebagai berikut :

Bahwa pada tanggal 07 September 2018 saksi HENDRI KURNIAWAN Bin BAMBANG
SANTOSO selaku Kepala Manager Sales Marketing di PT. ANDAFA AGRO ANDALAS
mendapatkan laporan hasil keuangan perusahaan dari terdakwa yang dikirim melalui aplikasi
Whatsapp melalui group Whatsapp perusahaan.

Bahwa yang dilaporkan oleh terdakwa melalui aplikasi Whatsapp perusahaan adalah berupa slip
setoran uang perusahaan yang telah disetorkan oleh terdakwa ke Bank BNI tertanggal 05
September 2018 yang dilaporkan oleh terdakwa tanggal 07 September 2018, kemudian atas
laporan tersebut saksi HENDRI KURNIAWAN melakukan pengecekan ke Bank BNI untuk
memastikan kebenaran laporan keuangan yang dilaporkan oleh terdakwa.
Bahwa setelah dilakukan pengecekan ke Bank BNI dengan cara di print out rekening Koran
perusahaan PT ANDAFA AGRO ANDALAS dengan no rekening 0683215601 oleh saksi
HENDRI KURNIAWAN ditemukan data keuangan yang tidak sesuai dengan laporan yang
dibuat oleh terdakwa, kemudian dilakukan audit oleh perusahaan dengan berdasarkan
rekening Koran dari Bank BNI dan laporan yang dibuat dengan hasil sebagai berikut :

a. Tanggal 22 Juni 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran


Rp18.000.000,00 (Delapan belas juta rupiah) yang disetorkan tidak ada
(Nihil).
b. Tanggal 04 Juli 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp45.000.000,00 (Empat puluh lima juta rupiah) yang disetorkan
Rp35.000.000,00 (Tiga puluh lima juta rupiah) sehingga selisih
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
c. Tanggal 10 Juli 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp77.725.000,00 (Tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh puluh
lima ribu rupiah) yang disetorkan Rp67.725.000,00 (Enam puluh tujuh
juta tujuh ratus dua puluh lima ribu rupiah) sehingga selisih
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
d. Tanggal 13 Juli 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp56.000.000,00 (Lima puluh enam juta rupiah) yang disetorkan
Rp46.000.000,00 (Empat puluh enam juta rupiah)sehingga selisih
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
e. Tanggal 17 Juli 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp55.000.000,00 (Lima puluh lima juta rupiah) yang disetorkan
Rp45.000.000,00 (Empat puluh lima juta rupiah) sehingga selisih
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
f. Tanggal 18 Juli 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran Rp.
30.0000.000,00 (Tiga puluh juta rupiah) yang disetorkan Rp. 20.000.000,00
(dua puluh juta rupiah) sehingga selisih Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah).
g. Tanggal 27 Juli 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran Rp10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) yang disetorkan tidak ada (Nihil).
h. Tanggal 06 Agustus 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp59.012.000,00 (Lima puluh sembilan juta Dua belas ribu rupiah) yang
disetorkan Rp29.012.000,00 (dua puluh sembilan juta Dua belas ribu rupiah)
sehingga selisih Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
i. Tanggal 07 Agustus 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp22.000.000,00 (dua puluh dua juta rupiah) yang disetorkan tidak ada
(Nihil).
j. Tanggal 20 Agustus 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp44.000.000,00 (Empat puluh empat juta rupiah) yang disetorkan
Rp24.000.000,00 (Empat puluh empat juta rupiah) sehingga selisih
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
k. Tanggal 16 Agustus 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp75.000.000,00 (Tujuh puluh lima juta rupiah) yang disetorkan
Rp55.000.000,00 (Lima puluh lima juta rupiah) sehingga selisih
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
l. Tanggal 20 Agustus 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp44.000.000,00 (Empat puluh empat juta rupiah) yang disetorkan
Rp24.000.000,00 (Empat puluh empat juta rupiah) sehingga selisih
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
m. Tanggal 20 Agustus 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp44.000.000,00 (Empat puluh empat juta rupiah) yang disetorkan
Rp24.000.000,00 (Empat puluh empat juta rupiah) sehingga selisih
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
n. Tanggal 29 Agustus 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp43.000.000,00 (Empat puluh tiga juta rupiah) yang disetorkan
Rp23.000.000,00 (Dua puluh tiga juta rupiah)sehingga selisih
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
o. Tanggal 03 September 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp90.000.000,00 (Sembilan puluh juta rupiah) yang disetorkan
Rp70.000.000,00 (Tujuh puluh juta rupiah) sehingga selisih
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).
p. Tanggal 05 September 2018, Jumlah yang seharusnya disetoran
Rp19.000.000,00 (Sembilan belas juta rupiah) yang disetorkan tidak ada
(Nihil) tetapi pada tanggal 07 September 2018 masuk ataupun dikirimkan
uang ke rekening perusahaan sebesar Rp15.500.000,00 (Lima belas juta lima
ratus ribu rupiah) sehingga selisih Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu
rupiah).

Bahwa perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara membuat perbedaan antara jumlah uang
yang disetorkan dengan jumlah Slip setoran yang terdakwa fotokan dan dimasukkan kedalam
Grup Whatsapp (WA) PT. ANDAFA AGRO ANDALAS yaitu dengan cara mengubah slip
setoran dengan menggunakan HP milik terdakwa melalui aplikasi PICSART agar sesuai
dengan jumlah uang yang masuk dari sales supaya tidak terdapat kecurigaan baik dari saksi
HENDRI KURNIAWAN selaku manager di PT. ANDAFA AGRO ANDALAS.

Bahwa terdakwa adalah karyawan PT. ANDAFA AGRO ANDALAS dan bekerja sebagai
admin keuangan dan medapatkan upah atau penghasilan sejak bulan Nopember tahun 2017
sampai dengan bulan September 2018 yang mempunyai tugas dan tanggungjawab menerima
uang penjualan dari sales kemudian menyetorkannya ke BANK, menginput data keuangan
dan membuat laporan keuangan.

Bahwa maksud dan tujuan terdakwa melakukan perbuatan tersebut diatas yaitu dilakukan
untuk berfoya-foya. Bahwa akibat dari perbuatan para terdakwa PT. ANDAFA AGRO
ANDALAS mengalami kerugian sebesar Rp243.500.000,00 (dua ratus empat puluh tiga juta
lima ratus ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 374 Jo pasal 378
KUHP Jo pasal 64 ayat (1) KUHP

Analisa Kasus Posisi Putusan Pengadilan Nomor 36/Pid.B/2019/PN Kla :

Unsur Subyektif : Bahwasanya Dimas Syahrul Ramadhan selaku karyawan PT. Andafa
Agro Andalas bekerja di bagian Admin Keuangan, telah melakukan tindak pidana
penggelapan yang mana perbuatan tersebut melanggar pasal 374 KUHP Jo pasal 378 KUHP
Jo pasal 64 ayat (1) KUHP. Serta telah memenuhi unsur-unsur pada pasal tersebut yang
mana Dimas Syahrul Ramadhan bekerja di bagian admin keuangan melakukan penggelapan
uang perusahaan. Penggelapan uang tersebut dilakukan dengan cara membuat perbedaan
antara jumlah uang yang disetorkan dengan jumlah Slip setoran yang Dimas Syahrul
Ramadhan fotokan dan dimasukkan kedalam Grup Whatsapp (WA) PT. Andafa Agro
Andalas yaitu dengan cara mengubah slip setoran dengan menggunakan HP milik terdakwa
melalui aplikasi PICSART agar sesuai dengan jumlah uang yang masuk dari sales supaya
tidak terdapat kecurigaan. Uang hasil penggelapan tersebut oleh Dimas Syahrul Ramadhan
digunakan untuk berfoya-foya.

Perbuatan penggelapan uang yang dilakukan oleh Dimas Syahrul Ramadhan dilakukan
terhitung sejak tanggal 22 Juni 2018 sampai dengan tanggal 07 September 2018 yang mana
akibat dari perbuatan tersebut telah merugikan perusahaan sebesar Rp243.500.000,00 (dua
ratus empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah).

Unsur Obyektif :

Anda mungkin juga menyukai