Anda di halaman 1dari 44

Konsep dan Aplikasi

AKUNTANSI MANAJEMEN:
PIRANTI PENYEIMBANG
TRILOGI AKSES–MUTU–BIAYA
PADA MANAJEMEN RUMAH SAKIT

drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


www.ppamrsi.com
hp/wa: 0821–3604–1254
CURRICULUM
VITAE

Nama : Johny Setyawan


Pendidikan : MBA (WMU, Michigan, 1992), Drs. (UGM, 1985)
Pengalaman Kerja:
 Ketua Dewan Pakar PPAMRSI (2019 – Present)
 Konsultan Manajemen RS (1994 – Present)
 Dosen FEB–UGM (1985–2006) & MMR–UGM (1993–2000; 2015–Present)
 Kabag Akuntansi RSUP Dr. Sardjito (1994 – 1996)
 Owner Reps Melia Hotel (1994 – 2005)
Alamat Komunikasi:
 Email: johnyset@gmail.com
 Direct: 0821–3604–1254 (WA)
 Instagram: ppamrsi
 Website: www.ppamrsi.com

Brief Curriculum Vitae © Drs. Johny Setyawan, MBA


© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan

Agenda
1. Esensi dari Peran Manajemen RS

2. Perbedaan Pendanaan dan Tujuan


Pengelolaan Keuangan di Berbagai Jenis RS

3. Produk RS sebagai Fokus Sentral


Penyeimbangan Akses–Kualitas–Biaya

4. Keterbatasan Praktek
Pengelolaan Keuangan RS yang Masih Berlaku

5. Akuntansi Manajemen Rumah Sakit

6. Kalkulasi Unit Cost yang Benar dan Salah

7. Penggunaan Informasi Unit Cost

8. Pendekatan Pengembangan
Sistem Akuntansi Manajemen RS

9. Aplikasi Template Sistem


Akuntansi Manajemen RS dengan MS Excel
untuk Mendukung Manajemen RS yang Utuh
ESENSI DARI
PERAN MANAJEMEN RS

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


1
THE DUTY OF HOSPITAL MANAGEMENT IS
BALANCING THE THREE GOALS OF
THE HEALTHCARE DELIVERY IN HOSPITAL
AKSES

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


2
KONDISI FAKTUAL
AKSES MUTU BIAYA
 Akses diatur dengan kebijakan Implementasi Manajemen Mutu di Manajemen Biaya di RS tidak
berikut: RS diselenggarakan hanya terbatas dilakukan secara profesional:
➔ Universal Healthcare pada aspek klinis semata, bahkan 1. Perencanaan Biaya Tidak Rinci
Coverage 2019 cenderung bersifat kompromistis, (hanya sampai biaya unit
➔ Sistem Rujukan Berjenjang yang ditandai dengan hal-hal organisasi), Tidak Akurat (tidak
(semakin ketat) berikut: terkait dengan perencanaan
 Pengaturan Akses yang semakin 1. TQM hanya diwakili oleh jenis dan volume pelayanan),
menekan membuat manajemen Patient Safety Tidak Benar (salah metode,
RS semakin tidak berdaya yang 2. Patient Safety dilakukan at salah informasi, dan salah
ditandai dengan: any cost sistem).
1. Manajemen RS kehilangan 3. Pelayanan RS mengandung 2. Koordinasi dan Monitoring
orientasi bisnis bahkan begitu banyak pemborosan Biaya tidak komprehensif,
helpless, karena kewajiban karena “Patient Safety Harga tidak berbasis budget yg rinci
membuka akses pelayanan, Mati” yang dapat menyebab- shg biasanya reaktif.
2. Market (Segment) Targeting kan RS-nya yang “mati” 3. Pengendalian dan Penurunan
menjadi semakin sulit, 4. Tidak diadopsinya EBM Biaya tidak berbasis hubungan
bahkan RS memilih utk tidak (Evidence-Based Medicine) sebab-akibat/causes-effect krn
melayani Pasien BPJS, menjadikan mutu pelayanan tidak tersedianya sistem yang
3. Penggerusan terus sampai RS hanya bersifat prosedural dapat menelusuri cost root-
Minimalisasi atas Volume sehingga kasus re-entry/relapse causes-nya.
Pasien Umum, berulang 4. Evaluasi Biaya tidak dapat
4. Pemicuan Dysfunctional 5. Aspek bisnis perumahsakitan dilakukan secara efektif krn
Behavior terhadap aspek tidak terakomodasi sehingga Perencanaan Biaya (butir 1 di
mutu pelayanan, bahkan mendorong perilaku fraud atas) tidak rinci dan tidak
sampai upaya melakukan dalam melayani pasien BPJS berkualitas, shg Aspek Biaya &
fraud, yang bermuara pada defisit Kesejahteraan Finansial
5. Financial Distress yang pada BPJS pusat. Personel selalu dikorbankan or
berkelanjutan, dst. jadi korban.

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


3
PRODUK RS SEBAGAI
FOKUS SENTRAL
PENYEIMBANGAN
AKSES–KUALITAS–BIAYA

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


4
THE DUTY OF HOSPITAL MANAGEMENT IS
BALANCING THE THREE GOALS OF
THE HEALTHCARE DELIVERY IN HOSPITAL
AKSES PRODUK RS sebagai Fokus untuk:
1. Menyeimbangkan Akses–Kualitas–Biaya
2. Meningkatkan Kualitas Manajemen Klinis
(=Manajemen RS Superficial) menjadi
Manajemen RS yang Komprehensif (4R =
Riil, Rinci, Runtut & Rasional; bahkan
menjadi TQM.
3. Meningkatkan Akuntabilitas manajemen
RS pada Investor dan Seluruh Personel
(sehingga tidak hanya mampu
menyejahterakan dokter spesialis saja).
4. Meningkatkan Prestige RS Indonesia di
lingkungan perumahsakitan ASEAN,
bukan hanya RS yang dikelola secara
superficial dan marjinal.

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


5
MANAJEMEN KLINIS
PRODUK RS SEBAGAI
THE MISSING LINK ANTARA
MANAJEMEN KLINIS DAN
MANAJEMEN RS
YANG UTUH DAN
SESUNGGUHNYA
MANAJEMEN RUMAH SAKIT

• Pendapatan
• Volume
• Mix
• Biaya (UC)
PRODUK • Margin
• Remunerasi
• Kapasitas
• Modal Kerja
• Utilisasi
• Logistik
• Aset
• Investasi, dst. Catatan:
HOSPITAL SUSTAINABILITY Misi RS = Produk RS
AND GROWTH
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
6
RS MEMILIKI 2 PRODUK
Strategies and Tactics
 Cheap/Controlled  BPJS – Regulation-Driven Product
Products  Hospital Unit Cost Accounting–
Driven Cost Reduction
 Capacity Management
 Waste/NVA Elimination
 Uniform Medical Process
 Inventory Control System
 Maximum Customer Value
 Premium/  Minimum Waiting Time
Customer–Focused  Maximum Quality Clues
Products  Maximum CRM

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


7
KETERBATASAN PRAKTEK
PENGELOLAAN KEUANGAN
YANG MASIH BERJALAN

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


8
SUMBER DANA
(PENDANAAN/FINANCING)
RUMAH SAKIT
RS Pempus, Pemda, dan RS RS Keagamaan RS Swasta
No. Instansi Pemerintah dan Nirlaba Orientasi Laba
1. Anggaran Rutin dari Pemerintah Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional
(Pusat dan Daerah) dan Non Operasional dan Non Operasional
2. Anggaran Modal/Kapital dari Utang Usaha Utang Usaha
Pemerintah (Pusat dan Daerah)
3. Pendapatan Operasional dan Non Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang
Operasional
4. Utang Usaha Hibah, Subsidi, dan Donasi Surplus (Laba Ditahan)
5. Hibah dan Donasi Surplus (Laba Ditahan) Franchising & Licencing
Fees
6. Surplus (Fund Balance) Dana Hasil Go Public

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


9
TUJUAN PENGELOLAAN KEUANGAN RS
No. RS Pemerintah RS Keagamaan & Nirlaba RS Swasta Orientasi Laba
1. “Kontinuitas Pelayanan” Kontinuitas Pelayanan Kontinuitas Usaha

2. Akuntabilitas: Modal Kerja Minimum Tidak Boros dan Tidak


Hasil Audit Keuangan Tersedia Setiap Saat Bocor
Memuaskan (WTP)
3. Akuntabilitas: Tidak Boros dan Bocor Menyejahterakan Semua
Hasil Audit Kinerja Personel
(BLU/D) Memuaskan
4. Tidak Boros dan Bocor Menyejahterakan Semua Investment Recovering
Personel
5. Menyejahterakan Investment Growing Investment Profiting
Semua Personel
6. Investment Growing
7. Investment Harvesting
 Tidak Boros = Tidak Lalai Pemakaian. Memerlukan Kalkulasi dan Informasi
 Tidak Bocor = Tidak Lalai Pengawasan. Unit Cost dan Biaya yang Akurat.
 Harvesting melalui Franchising, Licensing, and/or Go-Public.

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


10
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN RS
Jenis Informasi Akuntansi
No Tujuan Ukuran Hasil Yang Diharapkan yang Dibutuhkan untuk
Mencapai Tujuan Keuangan
1. Kepatuhan  Peraturan dan SOP dipenuhi  Tidak Terdapat Temuan
(Compliance)  Dokumen Dasar Transaksi  Validity, Completeness, and
Diarsip secara Penuh Neatness of Legal Audit Trails
(Documentation) INFORMASI
2. Akuntabilitas Ukuran Kinerja Manajemen  CRR > 70% AKUNTANSI
Keuangan BLU/D
3. Auditabilitas  Dapat & Mudah Di-Audit WTP (Wajar Tanpa
KEUANGAN
 Bebas Error & Irregularities Pengecualian)
4. Value Reporting EBITDA and Its Value Drivers EBITDA Maksimum
5. Produktivitas  Ukuran Pemanfaatan  Utilisasi Mencapai 80% dari
(Utilitas atau Kapasitas Aset RS Kapasitas Normal
Kemanfaatan)  Rasio Rp. Pendapatan per  Tren meningkat minimal
Karyawan sebesar laju inflasi tahunan
6. Efisiensi Cost Reduction:  Favorable Variance of UC
(Kehematan)  Tidak Boros  Minimun Investigated Variance INFORMASI
 Tidak Bocor of Unit Cost AKUNTANSI
7. Proyeksi
Pengembalian
 Payback Period (PP)
 Discounted PP (DPP)
 PP ≤ (100%÷Risk Free Rate)
 DPP ≤ (100% ÷ Risk Free Rate)
MANAJEMEN
Investasi / (1 – RFR)
8. Evaluasi  Opportunity Cost of Capital  IRR ≥ RFR (Risk Free Rate)
Profitabilitas (COC)  NPV ≥ 0
 Time–Adjusted Oppor COC  EVA ≥ 0
 Tidak Boros = Tidak Lalai Pemakaian. Memerlukan Manajemen Kapasitas Aset RS.
 Tidak Bocor = Tidak Lalai Pengawasan. Memerlukan Kalkulasi dan Informasi Unit Cost Produk RS
(Tindakan dan Kasus INA-CBG) yang Akurat.
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
11
AKUNTANSI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


12
AKUNTANSI MANAJEMEN RS
 Akuntansi Manajemen RS adalah Cabang Akuntansi
yang bertugas melayani kebutuhan Manajemen RS untuk
pengelolaan Keuangan dan Biaya secara Profesional.
 Manfaat Akuntansi Manajemen RS meliputi:
1. Menyediakan Informasi Unit Cost Pelayanan yang
Benar, Akurat, Rinci, Andal, dan Bersistem.
2. Perencanaan dan Pengendalian Biaya (Pelayanan).
3. Pengambilan Keputusan Rasional Berbasis Informasi
Biaya (Pelayanan).
4. Memberikan Platform yang Andal untuk
Implementasi Renstra RS secara 4R (Riil – Rinci –
Runtut – Rasional).
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
13
LENGKAP
Akuntansi Akuntansi
Keuangan Manajemen

Akuntansi Akuntansi Biaya

Cost Management
Financial Management System

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


14
KALKULASI UNIT COST
YANG BENAR DAN SALAH

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


15
3 CARA KALKULASI UNIT COST
Unit cost dihitung di luar sistem
Unit cost dihitung di dalam Unit cost dihitung dalam sIstem
akuntansi (extra comptable) sistem akuntansi (intra akuntansi dan sIstem informasi
comptable) klinis
Menggunakan informasi Menggunakan standard costing Menggunakan standard costing
akuntansi keuangan dan MRP II dan clinical pathways
Berfokus pada alokasi biaya Semua proses akuntansi Proses akuntansi dan proses
bersama (joint & common cost) digunakan secara bersistem klinis digunakan
Tidak semua tindakan/produk All inclusive (dihitung semua) All inclusive (dihitung semua)
dihitung UC-nya (sampling)
UC mengandung Double- UC Terhindar dari double- UC Terhindar dari double-
counting atau uncounted counting dan uncounted counting dan uncounted
Informasi cepat basi Informasi up-to-date Informasi up-to-date
Tidak akurat & menyesatkan Akurat dan informatif Akurat dan informatif
Departmental Costing Product Costing Product Costing
Menggunakan Microsoft Excel Bisa pakai DB or MS Excel Harus menggunakan Database
Selalu Full Costing Semua metode costing (Full Semua metode costing
Costing, Variable Costing,
Modified VC, Cash Costing, etc.)

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


16
AWAS KESALAHAN DAN AJARAN SESAT
DALAM KALKULASI UNIT COST RS
No Kesalahan Penyebab Dampaknya
1. UC Dihitung dari  Data Global  Data Gabungan “Dirajang” memicu
Laporan  Berisi Joint dan Common Costs Over dan Under Statement of Unit Cost
Akuntansi  Alokasi Njlimet seolah2 Rasional  Informasi unit cost (UC) hasil kalkulasi
Keuangan  Alokasi Memicu Pitfall of menyesatkan karena pseudo cause-
Allocation thd Biaya Gabungan effect relationship
2. UC Dihitung dari  Data Historis  Informasi UC mengandung pemborosan
data akuntansi  Tidak pakai Standard Costing  Informasi UC tdk dpt utk alat perenca-
keuangan Method naan biaya, logistik, kapasitas, dan keu.
realisasi  Tidak pakai Normal Costing dgn  Informasi UC tdk dpt utk alat pengen-
Predetermined Overhead rate dalian biaya, logistik, kapasitas, & keu.
3. UC Dihitung Di  Tidak Semua Produk/Tindakan/  UC mengandung Double Counting dan
Luar Sistem Kasus/Paket Pelayanan Dihitung ada Biaya Overhead yang Uncounted
Akuntansi (Extra  Secara Sampling atau Parsial  Ada Biaya Overhead yang tdk Ter-Cover
Comptable)  Insidental (Jika Perlu saja)  Tidak perlu perhitungan yang Bersistem
4. Tidak Pakai  Tidak Semua Tindakan Dihitung  Informasi UC Salah dan Sesat.
Cost Modeling &  UC Tdk dihit. dlm sistem akuntansi  Informasi UC Cepat Basi
Budget  UC Tidak dihitung dengan  Tidak bisa Bersimulasi yang Memfasilitasi
Modeling Standard Costing Method Sense and Respond Management Mode
5. UC Dihitung dgn  Ada Banyak Sekali Aktivitas di RS  Aktivitas yg dihitung pasti Understated
Tipuan/Gimmick  Not All Aktivitas Dihit. (Sampling)  Tidak Akurat hasilnya namun dengan
ABC System  Tidak ada Sistem Tracking atas upaya yang njlimet dan mahal sekali
Resource and Activity Drivers  Informasi UC cepat basi

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


17
KALKULASI UC YANG BENAR
Prinsip yang Mendasari Kebenaran Kalkulasi Unit Cost di RS:
1. Semua Biaya yang terjadi di RS harus dibayar pasien.
2. Menggunakan Metode Standard Costing agar terbebas dari
ketidakefisienan.
3. Memakai Metode MRP II (Material Requisition Planning)
4. Cost Modeling harus dipilih agar tidak ada biaya (terutama
biaya overhead) yang tercecer (uncounted) atau
dibebankan lebih dari sekali (double counting).
5. Perhitungan dilakukan untuk Semua Produk (Tindakan,
Kasus, dan Paket Pelayanan) di RS.
6. Perhitungan diselenggarakan menggunakan Sistem
Akuntansi Biaya RS (Sistem Akuntansi Unit Cost) yang
memang sistem untuk mencatat transaksi dan
memutakhirkan saldo biaya yang terjadi di dalam RS.
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
18
KOMPONEN UNIT COST
No. Cost Component Besaran Sumber Informasi Amount Planning Tactics

1. Direct Labor
1.1. Jasa Medis Per Product Remuneration System At Cost Negotiation
1.2. Jasa Keperawatan Per Product Remuneration System At Cost Budgetary Planning
1.3. Insentif Pelayanan Per Product Remuneration System At Cost Budgetary Planning
2. Direct Service
2.1. Jasa Gizi Per Product Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
2.2. Jasa Laundry Per Product Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
2.3. Jasa CSSD Per Product Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
2.4. Sewa Alat/Kamar/Fasilitas Per Product Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
3. Direct Material
3.1. Obat-Obatan Per Product Logistic Report & Opname Simple Average Logistics Planning
3.2. Barang Medik Habis Pakai Per Product Logistic Report & Opname Simple Average Logistics Planning
3.3. Barang Non Medik Per Product Logistic Report & Opname Simple Average Logistics Planning
4. Biaya Overhead Rumah Sakit
4.1. Jasa Sarana Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.2. Biaya SDM Medik Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.3. Biaya SDM Non Medik Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.4. Biaya Outsourcing Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.5. Biaya Overhead Pemasaran Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.6. Biaya Overhead Adm & Umum Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.7. Biaya Overhead Penunjang Lingk. Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.8. Biaya Overhead Penunjang Fasilitas Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.9. Biaya Overhead Penunj. Non Medis Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.10. Biaya Overhead Penunjang Medis Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning
4.11. Biaya Overhead Pelayanan Medis Per Dept Distribution Journal At Cost Budgetary Planning

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


19
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
20
COST
Kondisi Faktual Sistem Akuntansi Unit Cost
Rumah Sakit di Indonesia

Hospital
Level
Distribution Kalkulasi UC
Tindakan Medis ROLL–UP
Allocation Cost Cascading
Department (Penjabaran Biaya)
Level Assignment
Cost Roll–Up
Inter–Depart (Penggabungan
Level Biaya)
Product Level:
Epidemiology Pool/
(Diagnostic Related
Grouping)
Diagnose Pool/
Product Pool/
DRG (INA–CBG) Customer Pool

Clinical = MPRG
Pathways (Medical Procedure Medical Procedure
Related Grouping) Level (PPK/PDT):
Paket Pelayanan Clinical Procedures
(Reguler, Seasonal, dsb)
(Marketing & Target Market
Related Grouping) Cost Structure &
Behavior Level:
Komponen UC
PPK = Panduan Praktek Klinis
 Direct Labor
PDT = Pedoman Diagnosa dan Terapi  Direct Service
Unit Cost  Direct Material
Components  Overhead Cost
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan 21
PENGGUNAAN INFORMASI UNIT COST
No Dukungan ke Akuntansi Fokus Penggunaan Rincian Penggunaan
1. Akuntansi Keuangan External Reporting  Kalkulasi Cost of Good Sold (HPP)
 Inventory Valuation
2. Akuntansi Manajemen Planning  Penerjemahan Renstra RS
 Penjabaran Renstra dengan Budgeting Berbasis Produk
 Integrated Logistics Planning
 Integrating Remuneration Planning
 Processing Time Planning
 Financial Planning and Projection
Decision Support  Unit Cost Structuring (Full Costing)
 Normal Costing
 Variable Costing
 Cash Costing
 Cost-Based Monitoring (BE Monitoring)
 Cost-Based Operation Adapting (CPV Adapting)
 Cost-Based Optimizing
Performance  Budgetary Control
Analysis  Logistics Performance Variance & Analysis
 Sales Volume and Mix Variance & Analysis
 Alkes Capacity Utilization Variance & Analysis
 Overhead Cost Variance & Analysis
 Processing Time Variance & Analysis
Performance  Product Profitability Evaluation
Evaluation  Customer Profitability Evaluation
 Renstra Execution Evaluation
 Evaluasi Kelayakan Renstra

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


22
PENDEKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
AKUNTANSI MANAJEMEN RS

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


23
LANGKAH PENINGKATAN MENUJU
SISTEM MANAJEMEN RS YANG UTUH
1. Selenggarakan Fungsi Akuntansi Manajemen di
Rumah Sakit (lihat Struktur Organisasi).
2. Kuasai Kalkulasi Unit Cost Produk RS yang Benar,
Akurat, Efektif, dan Bersistem.
3. Implementasi Sistem Akuntansi Manajemen RS
(SAMRS) dengan Mengadopsi Cara Bisnis Manufaktur
Mengkalkulasi Unit Cost Produknya, sehingga
Konsep Lean Hospital dari Toyota Corporation dapat
Diimplementasikan secara Efektif pula.
4. Gunakan SAMRS untuk Implementasi Renstra RS
secara Utuh dan Profesional.

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


24
FUNGSI
Considering of
Financial Information

KEUANGAN Direktur
Keuangan
 Prioritizing among conflicting objectives
 Navigating Top Management with Proper
DI RUMAH SAKIT Financial Considerations
 Making the Use of Money at Optimum Value
Using of Generating of
Financial Information Financial Information

Manajer Akuntan Akuntan


Keuangan Keuangan Manajemen
 Treasury  Revenue Verification  Budgeting Administration
 Working Capital Mgmt.  A/R Verification & Subledger  Cost Accounting
 Investment Management  Financial Accounting  Cost Management
 Financing Management  Tax Accounting  Capital Budgeting
 Risk Mgmt. & Insurance  A/P Verification & Subledger  Fixed Asset & Capacity
 Dividend Policy  Segmented Reporting & Management
Consolidation (Responsibility  Inventory Control
Accounting)  Variance Reporting & Analysis
Supply of Information Platform Sistem Informasi Keuangan RS (SIKRS) yang Utuh
1. Sistem Akuntansi Pendapatan Rumah Sakit (Billing System)
2. Sistem Budgeting RS Berbasis Produk (SBRS)
3. Sistem Akuntansi Unit Cost Rumah Sakit (SAUCRS)
4. Sistem Akuntansi Persediaan Rumah Sakit (SAPRS)
5. Sistem Remunerasi Personel Rumah Sakit (SRPRS)
6. Sistem Akuntansi Keuangan Rumah Sakit (SAKRS)

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


25
BAGAIMANA MENGIMPLEMENTASIKAN
SISTEM MANAJEMEN RS BERBASIS PRODUK?

Balancing Akses–Kualitas–Biaya

Menjalankan Siklus MRS yg Utuh


Sistem Manajemen RS yang Utuh Hospitalier Business Continuity

Mengimplementasikan SAMRS

Menguasai Konsep yg Benar

Membangun SAMRS yang Benar

Sistem Akuntansi Manajemen RS Sistem Akuntansi Unit Cost RS


(SAMRS)
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
26
Sistem Akuntansi Keuangan & Sistem
Sistem Akt. Pertanggungjawaban Akuntansi Manajemen

SISTEM AKUNTANSI SISTEM BUDGETING


PERSEDIAAN DAN BERBASIS PRODUK
LOGISTIK RUMAH DAN SISTEM
AKUNTANSI
SAKIT (SAPRS)
UNIT COST B
RUMAH SAKIT S
(SBRS & SAUCRS) I
Y
L
S
L
T
I
E
N
M
G
SISTEM
SISTEM KAS &
REMUNERASI ADMINISTRASI
RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT

Sistem Informasi Keuangan RS Ter-Integrasi Penuh

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


27
DUA PENDEKATAN
1. Pendekatan
ERP/DBMS
Harga: Rp 5M sd. Rp 10M
Waktu: 1 sd. 2 Tahun

2. Pendekatan
OLAP/
Intermediate
Bookkeeping
Harga: Rp 350 Jt. sd. Rp 650 Jt.
Waktu: 2 sd. 6 Bulan

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


28
SIKRS YANG EFEKTIF DAN EKONOMIS
SISTEM
Manajemen RS AKUNTANSI
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN RS
PERSEDIAAN DAN
LOGISTIK RS Pasien RS
B
(SAPRS) S
I
Y
L
S
L
T
I
E
N
M
SISTEM KAS G
SISTEM DAN
REMUNERASI RS ADMINISTRASI

INTERMEDIATE
BOOKKEEPING Back Office System Front Office System
Information Processing System Transaction Processing System
Lebih Efektif menggunakan Excel Harus menggunakan DBMS
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
29
ARSITEKTUR SIKRS
BSC–Based–Strategic Management System
Programming System
dengan
Budgeting System (Product–Based)
Remuneration Planning System
PENDEKATAN OLAP
Unit Cost Accounting System
(Product–Based & ABC System–Based) Performance Evaluation System
Insentive System
OLAP
(OFF–LINE ANALYTICAL PROCESSING)

DATA WAREHOUSE
SIKRS = Sistem Informasi
Keuangan Rumah Sakit

Financial Accounting System GENERAL LEDGER


Responsibility Accounting System

Billing System
Inventory System
Cash System
OLTP A/P & A/R
Ledgerless Bookkeeping
(ONLINE TRANSACTION PROCESSING)
Payroll System

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


30
KEUNGGULAN
PENDEKATAN OLAP (OFF–LINE ANALYTICAL PROCESSING)
HP/WA: 0821–3604–1254 dengan Microsoft Excel

• Praktis → Merupakan Supplement to the Existing Billing System, sehingga


Tidak Menganggu Pelayanan.
• Murah → Biaya Perancangan dan Implementasi Jauh Lebih Murah
daripada Menggunakan ERP.
• Mudah → Memakai Microsoft Excel yang Sudah Biasa Digunakan oleh
Personel RS dan makin powerful, misal: Fungsi XLOOKUP pada Office 365.
• Fleksibel → Cost Modeling, Cost Budgeting, & Simulasinya Mudah untuk
Dilakukan dan Direvisi oleh Manajer Keuangan & Akuntansi, sehingga
tidak Menunggu–nunggu Bagian TI Lagi.
• Cepat → Hanya Memerlukan Waktu Pendek 2–6 Bulan untuk Perancang-
an dan Implementasinya.
• Akurat & Kontrol → Hasil Kalkulasi Unit Cost Akurat dan Kontrol Biaya
melalui Analisis Selisih untuk Evaluasi & Improvement.
• Aman & Rahasia → Template MS Excel Dapat Di–Protect dan Dijaga
Kerahasiaannya secara Aman.
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
31
BIG DATA ANALYTICS
YANG HEMAT BI = Business Intelligence

POWER QUERY merupakan Add-On pada Microsoft Excel, sehingga


Penggunaan Microsoft Excel sebagai Big Data Analytics sangatlah HEMAT!!!

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


32
APLIKASI TEMPLATE SISTEM
AKUNTANSI MANAJEMEN RS
DENGAN MICROSOFT EXCEL
UNTUK MENDUKUNG
MANAJEMEN RS YANG UTUH

© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan


33
TEMPLATE SISTEM AKT MJMN RS UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN RS
1. Penerjemahan Renstra dengan
Sistem Programming RS
12. EVALUASI KINERJA dengan
Budgetary Control System dan 2. Penjabaran Renstra dg Sistem

Sistem Programming
Variance Analysis Budgeting RS Berbasis Produk

11. KALKULASI UNIT 3. Perencanaan

Rumah Sakit
COST SESUNGGUH- Remunerasi Personel
NYA dengan Sistem dengan Sistem
Akuntansi Unit Cost RS Budgeting RS Berbasis
Realisasi Produk

10.
PENGAWASAN 4. Perencanaan
Biaya Bahan Sistem Akt. Persediaan SISTEM AKUNTANSI Sistem Budgeting RS
Logistik Terpadu
dengan Sistem Rumah Sakit MANAJEMEN dengan Sistem
Berbasis Produk Budgeting RS
Akuntansi RUMAH SAKIT Berbasis Produk
Persediaan RS
9. PELAPORAN 5. Perencanaan Beban
CPV Analysis
Berbasis Produk dan
Sistem Budgeting RS
KINERJA Unit Kerja dan Kapasitas
Pelayanan dengan dengan Sistem
Sistem Akuntansi Budgeting Rumah
Pertanggungjawaban Sakit Berbasis Produk
Rumah Sakit
8. PEMANTAUAN Pelaksanaan 6. Perencanaan & Simulasi Keu.
Budget dengan Sistem Budgeting dg Sistem Budgeting RS Berbasis
RS & Analisis Impas Produk untuk Cost Reduction, etc.
7. KOORDINASI Pelaksanaan Budget dengan Sistem
Budgeting RS Berbasis Produk & CPV Analysis
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan 34
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
35
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
36
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
37
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
38
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
39
© Drs. Johny Setyawan, MBA, Akuntan
40
Thank You
Thank You
www.pparmsi.com Instagram: ppamrsi HP/WA: +62–821–3604–1254 Email: ppamrsi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai