Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PENGANTAR ANALISIS RANGKAIAN


MODUL III
TEOREMA SUPERPOSISI DAN THEVENIN

Nama : Ulia Putra


No. BP : 2011512003
Hari/Tanggal : Jumat/ 19 November
Kelompok/Shift : 2/III
Anggota Kelompok : Hafizh Putra Tanno

Asisten : Miftah farid

LABORATORIUM SISTEM EMBEDDED DAN ROBOTIKA


JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
BABI
PENDA HUL UAN

1.1.Tuuan
ahos iSud mampo memahami konsep 1oremo
Super Po SiSi dan Thevenin
bnahosis0o mampu momaham ematalan korema
yor Posisi dan Theuenin Pada rargkaian Listrik
Cahas isuca mampo momakai orermq Suer s Sis
clon Theuvenin Pacla analisa rorgfaia istrik
.2Londosan leor
1.2eoemo Suer Posisi
20 rema SuPer Posit berlaku uotur rareyra an uang bar
SrFGt irour oimano fargrcareun lipur Oda lay Suatu ang alan
dumanck Peamaan Jang muneul alea) Mwmoani j ees y= Fx,
dimono k ongunto dan x-Varibse), Pargaiein lirer ont
idat ec kOas duri 8abungan ramtaiun Sang e p n omber
tndeconde) ckau Sumr bobas /atau SumRr doponalorn Semler
ule bebas inear(4mbPe ckppndon ans/toganean s0bandkng oda-
naan Parng tar Satu cari gangan Clkau nus lain /bansina

denexan Junlah Ponajcat atau besoran- besaran ersotut dan


elemon siskor (R),ndutror CU Jdan kapasrtor (c)
bila Sucko(ano raia Eordíri ehih chri satu Sumbar gangan on
a ghera pa hamctan ano (par maun bila 4eral Maka a
fus el saoku fttfe tyarg distaban otth sumbr-Sumber ftu atun
famo congan jumlah ari ara-anus garg d Sthab kan 0eh
tfaP-kiae samkr H0 Sondin lonaan Stmler-Sumler (avmga
idar bete ja satu Sumber 0ganoyn gang dlar beor)a m
milier aarna O (nol), herork dapat dfganhi lenop1n uatu
hubungan Sigrot bararti capt araanei dengan suaty hubungn
ortuto orma 1 SaoA hoduna untue monmt ukan esPons
Cor Sual fangyaian bila dibubuna
kan Pada gsato keapngan
bolak palile yars prmi ler om(oner Goaruh
inku Mpper ratlEan Rrogrun
masina-mas ino SumR RAr
arpisch yang tidak \argartunty Sama (uin, aeo umr rsto
eclu diomil dan dikmPutEan Fdmbati anpa omb99r uni rasS
Aehi Unkut eraambil Sumber koargpn , mara hr odoan Po
tonSial antoru fec minal Sambsr saa negan horus dietoPtan b
hhorga hol. unkus mong ambi Sumbtr aru Mako diertukan
acminal cbuk 5emlbaronaan hembaltu daam yanm grhwto
yan cengan Samsr uyary ieabut tldar dihiloroyun Lokapi
oai'h arus doerhqtikon
salah Caku nmakoo oromo
ina adalah untuk SStem elekkronita Superpoit ana Palina se
diMano anau'sys Dc don
AC dir uran Secara torpisoh dan arupieSa lan fotaf
adalah
Jumlah dani eduanghal ini eupacan
pomacei un ana
Pentin dar ooremo ersebukarer clomPok eleron Ratie om
Oaponnuya baubah Secoro kibaf bo Ridu doa knís Sumber has
ocsetat baai tomea han Aratis sehunSism eletronita
Serina dopal meronfukein Pares mplar Pentiney untuE aati
Sis AC
1.2.2 eor enmo heuenin
Prda TRoremo Thvenin borlaeu
hahuwauate rargecnjan lis
ktcik dort di5adot haruca) eangpnharua erdin Sat hbah Sarnp
oaeyon yana dibuhans Serikon dergon Struahahenan
ec ihupnruo Pado dus orrninol ono
hruo dari Taorarmo ini odatah 0nku
diamailuuan stiphe
meyRelor baroran araisi
ranofalan, yuiku monnbuok (engalan ponegonti yor berura Som
ber kooangan yano dihununaan seri denopn Saotu resistan
eevale0na
Pada TeoromoTbevenin Se biap fanoraian denpn Surrts
Surtar dan impedans Im Rbnsi dopA diarti daropn Saku Sum
berdan satu gedonsi Seri denaon Sumgt lEy Sumba ega
nan odlon egaayan kerbukon dari cunaNuaion impdansi a-
ma
noan Impodunsi eng diutur hda jepit erhuko dari
(arcateian draan Sumus Sumsr bidav berrja
Resopican
danesi'ste 6

Suatu angroian livar dun resistf yana


kie
roroanduna
Sa aae lebin SurnA narn akuv surober arus dacat di
Saoki dereao Sebuoh Sumko agarean dan gbuth forunap
9 diseriun Vr distbut koanean Praganki Thevenin Ry di
Rbut uharan Aroganbi Thevpnin
Pado rongkeuion Thevenín Di Sekfar faruasun deren Sumlgr
S 4r dan (noodanci-Impedani daok dioni dengan Setu
dongan Sok Sumbsr don Satu inopeclons Skel deroan Sumbor
tuSumr hoanan ocaluh bsrSan j«t kcbbueo clari
raroraiun lmpodarci smo ceragan impodons jano duru
ods yot orsiro dari rcrroian reA smuD umar bidu
boeorJo

B
VT T

20 remo Thotyeni0 ulan Sotu


eorernd an) bereuna
na lisi ranteafun i untuk
Menun Jutan batnuyd a5euru
Curakoaian U'trik
erienku, uoli ban
boba,dart cigunki ngar
Carama0 a<0iakn anD nan orogNCUn Sumte ognojan
(trik ndepornden dorraun solaon 051o yano Lorhuuna so
Caro
Sart Sadernt'etar hirope hubug atorea aus li'Sti
dido brubah PorokCiG
danFegangan Pudo bRham
osi dac Apleoi koorcma Thuenin dssabut cngan
(araraon awivaen kvninsortna diamaton e
der Pon muntyo
5Ua d onga
narmu

Thevenin
PinogunoAan Uhm
atov toorme SoCar a utam
dor raro aan adalan
(totue monue dar aroron seneI0n) be Sa dari rareykaian

doneen tomgruron urvaon yana tdechoo


BAB II
PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Modul RS A01, nomer 1,2,3,4,5


Berfungsi untuk mengetahui komponen pasif resistor (R), inductor (L)
dan Kapasitor (C) baik sifat atau karakteristik pada saat terhubung dalam
suatu rangkaian.
2.1.2 Amperemeter digital/analog 1 buah
Berfungsi untuk mengukur arus tegangan listrik yang ada dalam
rangkaian tertutup dengan cara menempelkan alat amperemeter secara
langsung ke dalam rangkaian tersebut.
2.1.3 Kabel jumper
Berfungsi untuk mengabungkan komponen yang ada pada Modul RS
A01.

2.2 Cara Kerja


2.2.1 PERCOBAAN I : Teorema Superposisi

1. Lihat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini.

2. Tancapkan jumper J1 diposisi V1


3. Tancapkan jumper J2 diposisi V2
4. Gunakan 3 amperemeter dan taruh di A 1, A 2 dan A3
5. Hidupkan power supply dan set DC variable power supply pada nilai 10
V.
6. Ukur nilai arus pada masing-masing cabang dengan menggunakan
amperemeter
7. Catatlah nilai arus yang mengalir pada A 1, A2, A3. Perhatikan besar dan
arah arus.
8. Pindah jumper J1 ke posisi GND dan J2 tetap
9. Catatlah nilai arus yang mengalir pada A 11, A 21, A31. Perhatikan besar
dan arah arus.
10. Pindah jumper J2 ke posisi GND dan J1 ke posisi V1
11. Catatlah nilai arus yang mengalir pada A 12, A 22, A32. Perhatikan besar
dan arah arus.

2.2.2 PERCOBAAN II : Teorema Thevenin

1. Rangkailah rangkaian sesuai gambar berikut :

2. Set tegangan output power supply sebesar 10 volt. Ukur arus


yang melalui Resistor 680 ohm dengan menggunakan
amperemeter di titik 54 dan 55. Catat hasilnya.
3. Menurut teorema thevenin rangkaian dapat disederhanakan seperti
berikut

Terlihat bahwa rangkaian menjadi seperti sebuah sumber


tegangan E dengan tahanan dalam r yang dihubungkan ke
beban R 680 ohm.

4. Untuk mencari E, ganti resistor 680 ohm dengan multimeter


sehingga rangkaian seperti berikut, catat tegangannya

5. Untuk mencari r, matikan power supply, dan lepas


terminalnya dari rangkaian. Sambungkan kedua terminal
rangkaian yang tadinya merupakan input dari power supply
ganti resistor 680 ohm dengan multimeter dan catat besar
tahanannya.
6. Buat rangkaian menjadi seperti berikut

7. Isilah tabel Jurnal Thevenin


8. Dapatkan nilai rata-rata dari r.
BAB III
PERHITUNGAN DAN HASIL
3.1 Jurnal
3.1.1 PERCOBAAN I : Teorema Superposisi

A1 = 2 x 10-3 A11 = -0,9 x 10-3 A = 3 x 10-3


A2 = 2,5 x 10-3 A21 = 0,5 x 10-3 A = 2 x 10-3
A3 = 4,5 x 10-3 A31 = -0,5 x 10-3 A = 5 x 10-3

3.1.2 PERCOBAAN II : Teorema Thevenin

Vs (V) IL V Th (V) RTh (Ω)


2 10-3 2 1320
4 2,5 x 10-3 3,5 720
6 3,5 x 10-3 5 748,5
8 5,5 x 10-3 7 592,7
10 6 x 10-3 8 653,3
12 7 x 10-3 9,5 677,11

3.2 Perhitungan
3.2.1 Teorema Superposisi
Jumper J1 di V1
Jumper J2 di V2
Sumber Arus = 10V
Skala ditunjuk
Rumus menghitung nilai di Amperemeter = x batas ukur
Skala Maksimal

Dari percobaan didapatkan :


a) A1 : 2 x 10-3
A11 = -0,9 x 10-3
A12 = 3 x 10-3
A11 + A12 = (-0,9 x 10-3 ) + 3x10-3
= 2,1 x 10-3
Selisih = 2,1 – 2 = 0,1
selisih 0,1
beda = × 100%, beda = × 100% = 5%
teori 2

b) A2 : 2,5 x 10-3
A21 = 0,5 x 10-3
A22 = 2 x 10-3
A21 + A22 = 0,5 x 10-3 + 2 x 10-3
= 2,5 X 10-3
Selisih = 2,5 – 2,5 = 0
selisih 0
beda = × 100%, beda = × 100% = 0%
teori 2,5

c) A3 : 4,5 x 10-3
A31 = -0,5 x 10-3
A32 = 5 x 10-3
A31 + A32 = (-0,5 x 10-3 ) + 5 x 10-3
= 4,5 x 10-3
Selisih = 4,5 – 4,5 = 0
selisih 0
beda = × 100%, beda = × 100% = 0%
teori 4,5

3.2.2 Teorema Thevenin


Untuk mendapatkan arus dan tegangan menggunakan rumus
𝑉𝑇ℎ 𝑅𝑙
I L = 𝑅𝑇ℎ +𝑅𝐿 , VL = RLI L = 𝑅𝑇ℎ+𝑅𝑙 VTh

Dalam percobacaan didapatkan hasil


a) Tegangan 2V diperoleh
I L = 10-3 A
VTh = 2V
RTh = 1320Ω dengan perhitungan :
𝑉𝑇ℎ 𝑉𝑇ℎ
IL =  RTh + RL =
𝑅𝑇ℎ +𝑅𝐿 𝐼𝐿
2
RTh + 680 = 10 −3  RTh + 680 = 2000

RTh = 2000 – 680


= 1320 Ω
b) Tegangan 4V diperoleh
I L = 2,5 x 10-3 A
VTh = 3,5V
RTh = 720Ω dengan perhitungan :
𝑉𝑇ℎ 𝑉𝑇ℎ
I L = 𝑅𝑇ℎ +𝑅𝐿  RTh + RL = 𝐼𝐿
3,5 3500
RTh + 680 =  RTh + 680 = = 1400
2,5 𝑥 10 −3 2,5

RTh = 1400 – 680


= 720 Ω
c) Tegangan 6V diperoleh
I L = 3,5 x 10-3 A
VTh = 5V
RTh = 746,5Ω dengan perhitungan :
𝑉𝑇ℎ 𝑉𝑇ℎ
I L = 𝑅𝑇ℎ +𝑅𝐿  RTh + RL = 𝐼𝐿
5 5000
RTh + 680 =  RTh + 680 = = 1428,57
3,5 𝑥 10 −3 3,5

RTh = 1428,57 – 680


= 748,57 Ω
d) Tegangan 8V diperoleh
I L = 5,5 x 10-3 A
VTh = 7V
RTh = 592,7Ω dengan perhitungan :
𝑉𝑇ℎ 𝑉𝑇ℎ
IL =  RTh + RL =
𝑅𝑇ℎ +𝑅𝐿 𝐼𝐿
7 7000
RTh + 680 =  RTh + 680 = = 1272,7
5,5 𝑥 10 −3 5,5

RTh = 1272,7 – 680


= 592,7 Ω

e) Tegangan 10V diperoleh


I L = 6x 10-3 A
VTh = 8V
RTh = 653,3Ω dengan perhitungan :
𝑉𝑇ℎ 𝑉𝑇ℎ
I L = 𝑅𝑇ℎ +𝑅𝐿  RTh + RL = 𝐼𝐿
8 8000
RTh + 680 =  RTh + 680 = = 1333,3
6 𝑥 10 −3 6

RTh = 1333,3 – 680


= 653,3Ω
f) Tegangan 12V diperoleh
I L = 7 x 10-3 A
VTh = 9,5V
RTh = 677,11Ω dengan perhitungan :
𝑉𝑇ℎ 𝑉𝑇ℎ
IL =  RTh + RL =
𝑅𝑇ℎ +𝑅𝐿 𝐼𝐿
9,5 9500
RTh + 680 =  RTh + 680 = = 1357,14
7 𝑥 10 −3 7

RTh = 1357,14 – 680


= 677,14Ω
BAB IV
ANALISA
Pada Pratikum yang diselenggarakan pada tanggal 19 Novembeer 2021
membahas tentang teorema Superposisi dan teorema Thevenin. Teorema
superposisi menyatakan bahwa suatu rangkaian dapat dianalisa dengan hanya satu
sumber bekerja pada suatu waktu, masing-masing tegangan dan arus komponen
dijumlahkan sejara aljabar untuk mendapatkan nilai sebenarnya pada saat semua
sumber bekerja. Untuk mematikan sumber, sumber tegangan diganti short circuit
(hubungan singkat), sumber arus diganti open sircuit (rangkaian terbuka).

Teorema Thevenin bertujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu


membuat rangkaian pengganti berupa sumber tegangan yang dihubungkan secara
seri dengan suatu resistansi ekuivalennya.

4.1 Percobaan I : Teorema Superposisi


Percobaan 1 merupakan percobaan Superposisi. Teori superposisi digunakan
untuk menganalisa rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber tegangan dan
tahanan. Sumber tegangan dapat berupa tegangan itu sendiri atau sumber arus.
Teori superposisi memudahkan menentukan arus pada suatu cabang dengan
menganggap sumber bekerja satu per satu. Arus total pada cabang tersebut
merupakan jumlah aljabar dari arus tiap-tiap sumber dengan memperhatikan arah
arus. Apabila mengerjakan satu sumber, maka sumber yang lain dihubung singkat
(untuk sumber tegangan) dan dihubung terbuka untuk sumber arus. Pada percobaan
dalam pratikum ini menggunakan Modul RS A01,untuk pengukurang
menggunakan Amperemeter analog, dan untuk penghubung rangkaian
menggunakan kabel jumper. Power supply di set pada nilai 10V dalam porcobaan
pertamaa ini mencari nilai arus yang mengalir pada A1, A2, A3 dan nilai arus pada
A11, A21, A31 serta nilai arus pada A12, A22 dan A32.
Dalam percobaan mencari nilai A1 didapatkan hasil A11 = -0,9 x 10-3 dan A12
= 3 x 10-3 dan jika dijumlahkan didapatkan hasil A1 = -0,9 x 10-3 + 3 x 10-3 = 2,1 x
10-3 padahal dalam pengujian secara langsung untuk mendapatkan nilai A1
diperoleh nilai A1 = 2 x 10-3 maka secara pengujian langsung memiliki selisih 0,1
x 10-3 sehingga memiliki beda sekitar 5% dari hasil perhitungan.
Dalam percobaan mencari nilai A2 didapatkan hasil A21 = 0,5 x 10-3 dan A12
= 2 x 10-3 dan jika dijumlahkan didapatkan hasil A1 = 0,5 x 10-3 + 2 x 10-3 = 2,5 x
10-3 padahal dalam pengujian secara langsung untuk mendapatkan nilai A2
diperoleh nilai A1 = 2,5 x 10-3 maka secara pengujian langsung memiliki selisih 0
sehingga memiliki beda sekitar 0% dari hasil perhitungan.
Dalam percobaan mencari nilai A3 didapatkan hasil A31 = -0,5 x 10-3 dan A32
= 5 x 10-3 dan jika dijumlahkan didapatkan hasil A1 = -0,5 x 10-3 + 5 x 10-3 = 4,5
x 10-3 padahal dalam pengujian secara langsung untuk mendapatkan nilai A2
diperoleh nilai A1 = 4,5 x 10-3 maka secara pengujian langsung memiliki selisih 0
sehingga memiliki beda sekitar 0% dari hasil perhitungan.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa percobaan
yang kami lakukan hampir berhasil. Hal ini dikarenakan besarnya perbedaan antara
arus analisis dengan arus pengukuran sangat kecil. Adanya perbedaan ini disebakan
karena pada saat pengukuran, komponen-komponen yang digunakan sudah terlalu
sering digunakan.

4.2 Percobaan II : Teorema Thevenin


Pada percobaan kedua merupakan percobaan teorema Thevenin. Teorema
Thevenin adalah salah satu teorema yang berguna untuk analisis rangkaian listrik.
Teorema Thevenin menunjukkan bahwa keseluruhan rangkaian listrik tertentu,
kecuali beban, dapat diganti dengan rangkaian ekuivalen yang hanya mengandung
sumber tegangan listrik independen dengan sebuah resistor yang terhubung secara
seri, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan tegangan pada beban tidak
berubah. Rangkaian baru hasil dari aplikasi teorema Thevenin disebut dengan
rangkaian ekuivalen Thevenin.

Pada percobaan teorema Thevenin ini menggubnakan tegangan 2V, 4V, 6V,
8V, 10V, dan 12V dengan arus yang diukur melalui resistor 680ohm. Dalam
percobaan diperoleh hasil percobaan tegangan 2V dengan mendapatkan nilai IL =
10-3 A, nilai V Th = 2V dan nilai perhitungan menggunakan rumus di dapatkan nilai
RTh = 1320 Ω. Ketika nilai tegangan 4V dengan mendapatkan nilai I L = 2,5 x 10-3A,
nilai V Th = 5,5V dan nilai perhitungan menggunakan rumus di dapatkan nilai RTh =
720 Ω. Ketika nilai tegangan 6V dengan mendapatkan nilai I L = 3,510-3 A, nilai VTh
= 5V dan nilai perhitungan menggunakan rumus di dapatkan nilai RTh = 748,5 Ω.
Ketika nilai tegangan 8V dengan mendapatkan nilai I L = 5,5 x 10-3 A, nilai V Th = 7V
dan nilai perhitungan menggunakan rumus di dapatkan nilai RTh = 592,7 Ω. Ketika
nilai tegangan 10V dengan mendapatkan nilai I L = 6 x 10-3 A, nilai V Th = 8V dan
nilai perhitungan menggunakan rumus di dapatkan nilai RTh = 653,3 Ω. Dan ketika
nilai tegangan 12V dengan mendapatkan nilai I L = 7 x 10-3 A, nilai V Th = 9,5V dan
nilai perhitungan menggunakan rumus di dapatkan nilai RTh = 677,11 Ω.

Menyederhanakan analisis rangkaian pada teorema thevenein yaittu membuat


rangkaian pengganti berupa sumber teganagan yang dihubungkan secara seri
dengan suatu resistansi ekuivalennya. Setelah di analisa lebih lanjut hal yang
menyebabkan nilai penghitungan dan pengukuran memiliki selisih adalah pada
proses pengukuran menggunakan multimeter yang mungkin kurang teliti atau salah
dalam pehitungan hasil akhir sehingga hasil yang diperoleh memiliki selisih dengan
hasil penghitungan aslinya.

Fungsi Teorema Thevinin yaitu dengan mengubah rangkian yang kompleks


menjadi rangkaian yang sederhana. Teorema Thevenin ini digunakan sebagai
pembagi tegangan dan berguna untuk menganalisis sistem daya dan rangkaian
lainnya dimana terdapat satu resistor pada rangkaian tersebut atau rangkaina beban
yang dijadikan subjek perubahan, jika hambatan beban itu di ubah-ubah maka tidak
mempengaruhi besarnya tegengan Thevenin. Percobaan ini sudah sesuai antara
hasil kalkulasi dan simulasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Teorema Superposisi menyatakan bahwa dalam suatu rangkaian yang
memiliki lebih dari suatu sumber tegangan maka jumlah arus yang mengalir
pada suatu cabang sama dengan jumlah arus yang mengalir pada cabang
tersebut apabila sumber tegangan yang aktif hanya satu.
2. Suatu rangkaian dapat dianalisa dengan hanya satu sumber bekerja pada
suatu waktu,masing-masing komponen dijumlahkan secara aljabar untuk
mendapatkaqn nilai sebenarnya pada saat semua sumber beroperasi.
3. Pada saat V1 beroperasi maka V2 harus dihubung singkat untuk menghitung
arus dan tegangan.
4. Teorema superposisi hanya digunakan untuk rangkaian linear.
5. Teorema Thevenin menyatakan bahwa sembarang rangkaian linear yang
terdiri atas sumber tegangan dan resistansi jika dipandang dari sembarang 2
simpul dalam jaringan tersebut dapat digantikan oleh resistansi ekuivalen
VTh .
6. Teorema Thevenin adalah suatu rangkaian linear sembarang dengan kedua
ujung terbuka dapat digantikan dengan sumber tegangan yang diberikan
suatu resistor.
7. Penggunaan teorema Thevenin dalam rangkaian arus searah adalah
mempermudah dalam menentukan V Th , I L, RTh , dan V L.
8. Menyederhakan rangkaian pada teorema Thevenin yaitu membuat
rangkaian pengganti berupa sumber arus yang diparalel suatu tahanan
ekuivalennya.
9.
5.2 Saran
1. Dalam melakukan pengukuran, perhatikan satuan pada amperemeter untuk
menghindari kesalahan dalam membaca hasil dan menghindari kerusakan
alat.
2. Untuk memastikan keakuratan sumber tegangan, diharapkan untuk
mengukur tegangan terlebih dahulu dengan cara mengukur dan memastikan
dengan amperemeter.
3. Diharapkan kepada pratikan agar dapat mempelajari lebih dalam mengenai
teorema superposisi dan teorema Thevenin
4. Dalam memasang jumper pada modul harus lebih berhati-hati dengan
memerhatikan kabel sudah terhubung dengan benar.
DOIFtar Postata
Eralyglun, eorerro Guar rosis,ine. drates dort
E
htps / 5 Fristtauoqe Staf Fguodormo oc
Ieoreme SupRr fAOSI' S Drbt st s Pelon
902

Im fatutos fetniE Unitrsitos ypouatorto " Teor SuPerposisi, ]he


pin dan rorfon calite orgreu orus sta
,Uemygtora, 20 P I

M Comekn, onokonli strik, Bandung Erlanegn, ols


umod 2010 Onlin . dioess lor https//Stae. Unuy, ac

Sts cault(fie/ndd (Jumodi /f2or


/e,Unin PelfdGt Ses Pado 1 ovemur 2o1

LAB
0p Pendabu (uan
eortmo uPorpoSs
Achlan 1QorQma (hro dlbuna tun untur ronyatakor
Stsks [Rar hahua rosPon dari 4oqahjan CHaupur agrus dalom
Soktae Cabang gariae strcut inar rampmlíEoih olar Satu
Sumber ndinn gana hasilnga Sana ckngar lurmlah dari
os pen Jano di'gbabtan 0leh Sumbr InkRnkr i seredr
Koromahewnin
Podolah Seta satu eoreEtronite atav alat analsIS
yan y t ár hana sn Euotu ungeatan umit n Jad' Suaot
Coyreran dec hano noaD (area omben suabu rananjon
Perpant a r upo Surmbr 0a sno huburmjan
SgraronsrdoaD
musOrRme RES 0tivalen
VD
RTht BL
Vl-PLP
L A BR L V T .

ASL

S.S
StS
Vo S

2uf 2.12
-12
6.18 en-s3t
3,2 lb02V.
eoroma 3 wn

19

x9
Au 19 M21a 9,97.
B/st Uu2+u u
d vo
vog. 37 -1
Uo +V02 + Vo3
Vo S + 2-T121 -0 121 V 12/ m/

3 UVa 0)
3 A
sS sUo T6
V-l2 ()
3UitAUI- UU2 -Si-Sve uRWe

96 Sv2RES SVI-12,8 --ue


Su12P
2upb
2u1g6
PThE

Vo-2 1246U M
Stlo
PT

6-41b + U
2022
20 S 20
20f S 25 S

Anda mungkin juga menyukai