Dosen Pengampu:
Moch. Zainuddin, S.EI., M.E.I.
Disusun Oleh:
Muhammad Fathul Mu’in (934114019)
Ananda Bagus W. P. (934114719)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah Makro Ekonomi Islam ini,
dengan judul “NILAI TUKAR UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM”. Makalah
ini membahas mengenai pengertian uang sebagai nilai tukar dalam Islam, fungsi
dan peran uang dalam Islam, jenis dan ciri-ciri uang dalam Islam, kedudukan uang
sebagai alat tukar dalam Islam, dan teori nilai tukar uang dalam Ekonomi Islam.
Hal tersebut akan kami bahas untuk mengetahui serta menambah wawasan
mengenai Makro Ekonomi Islam.
Selain itu makalah ini juga kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Makro Ekonomi Islam pada
semester 5 Prodi Ekonomi Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut
Agama Islam Negeri Kediri, Bapak Moch. Zainuddin. Kami menyadari jika masih
terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami
mohon agar pembaca berkenan memberi kritik dan saran supaya kami dapat
memperbaiki dan menyusun makalah yang lebih baik lagi selanjutnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah Makro Ekonomi Islam ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan................................................................................................ 14
B. Saran .......................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jauh sebelum bangsa barat menemukan uang sebagai alat tukar, dunia islam
telah mengenal alat pertukaran dan pengukuran nilai. Bahkan dalam Al-Qur’an
telah menjelaskan secara eksplisit menyatakan bahwa pengukuran nilai dapat
menggunakan media emas dan perak sebagai alat tukar. Para Fuqaha
menafsirkan emas dan perak sebagai alat tukar berupa dirham dan dinar.
B. Rumusan Masalah
1
4. Bagaimana kedudukan uang sebagai alat tukar dalam Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian uang sebagai nilai tukar dalam Islam.
2. Untuk mengetahui fungsi dan peran uang dalam Islam.
3. Untuk jenis dan ciri-ciri uang dalam Islam.
4. Untuk mengetahui kedudukan uang sebagai alat tukar dalam Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uang Sebagai Nilai Tukar Dalam Islam
Uang dalam bahasa arab berasal dari kata Nuqud yang berasal dari
akar kata naqdu dimana mengandung beberapa pengertian antara lain, al-
naqdu artinya yang baik dari dirham, menggenggam dirham, membedakan
dirham, dan al-naqdu juga berarti tunai dan pembayaran kontan. Dalam al-
Quran dan hadist tidak terdapat Kata nuqud, karena bangsa Arab umumnya
tidak menggunakan nuqud untuk menunjukkan harga. Mereka
menggunakan kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari
emas dan kata dirham untuk menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak.
Sedangkan kata fulus (uang tembaga) merupakan alat tukar tambahan yang
digunakan untuk membeli barang-barang murah.
1
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Mikro Syariah. (Bandung: Pustaka Setia, 2016), 96.
2
Jusmaliani. Bisnis Berbasis Syariah. (jakarta: Bumi Aksara, 2008), 165.
3
sebagai standar sebuah ukuran nilai harga, media transaksi penukaran dan
juga media simpanan. Sedangkan Dr. Muhammad Zaki Syafii
mendesinisikan uang sebagai suatu hal yang dapat diterima oleh khalayak
guna menunaikan kewajiban-kewajiban.3
Penjabaran uang secara garis besar yaitu suatu hal yang bisa diterima
secara umum oleh lapisan masyarakat sebagai alat pembiayaan dalam
sebuah wilayah tertentu bisa sebagai alat pembayaran hutang ataupun
sebagai alat untuk melakukan pembelian barang maupun jasa. Uang
merupakan satuan nilai yang bisa dijadikan sebagai sebuah alat untuk
bertransaksi, dimana uang tersebut mencantumkan nilai nominal dan
ketentuan lainnya.4
1. Ada jaminan
3
M. Utsman Subair, Al-Mu’amalat Al-Amliyah Al-Mu’asiroh fii Al-Fiqhi Al Islami (Yordania: Daru
Annafis, 1995), 138.
4
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), 13.
4
Kestabilan dan ketetapan nilai uang haruslah terjaga dan diusahakan
fluktuasinya sekecil mungkin. Karena jika nilai kestabilan uang
tidak terjaga akan menurunkan kepercayaan masyarakat.
Uang harus mudah dibagi dalam satuan unit tertentu dan juga
pembulatan dengan kelipatan tertentu.
5
Abd. Ghafur, “Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Iqtishadiyah. Vol. 3 No. 1. 2017. 5.
5
sebagai satuan hitung dan uang sebagai penyimpan nilai. Sedangkan fungsi
turunan uang meliputi uang sebagai alat pembayaran yang sah, alat
pembayaran hutang, sebagai penyimpan dan pemindah kekayaan, dan
sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.
Dalam agama islam uang dipandang sebagai nilai tukar bukan suatu
komoditi. Peranan tersebut guna melenyapkan ketidaakadilan,
ketidakjujuran, dan pengisapan dalam ekonomi tukar menukar atau barter.
Uang juga dapat memainkan peran penting sebagai suatu unit akun dan
kumpulan nilai dalam ekonomi islam. Uang juga memainkan peran sebagai
social religius yang khusus, artinya peranan uang bisa digunakan sebagai
penghitung nisab dan menilai suku zakat dengan tepat.6
Satuan hitung menunjukkan nilai dari barang dan jasa yang akan
diperjual belikan, dimana besar atau kecilnya nilai yang dijadikan
satuan hitung untuk menentukan harga barang maupun jasa dengan
jelas dan mudah.
6
Rahmat Ilyas, “Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam. Vol. 4. No. 1. 2016. 41.
6
dilakukan harus mempunyai manfaat dan tidak merugikan pihak
manapun.
7
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan, 17.
7
b. Uang giral, yaitu dana (uang) yang disimpan pada lembaga
perbankan dimana dapat diambil sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan orang tersebut.
3. Berdasarkan nilainya
2. Fudiciary Money atau uang yang dijamin yaitu uang yang sudah
tidak lagi dikaitkan dengan logam mulia seperti emas ataupun perak,
oleh karena itulah jenis yang ini rentan mengakibatkan Inflasi.
8
Irham Fahmi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Bandung: Alfafabeta, 2014), 47.
9
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: kencana Prenada Media Group,
2019), 5.
8
5. Tidak mudah ditiru maupun digandakan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Dalam ekonomi islam uang merupakan sebuah alat tukar dan satuan
hitung, tetapi uang bukan sebuah komoditas yang dapat diperjual belikan
seperti layaknya barang dan jasa. Uang tidak identik dengan modal dan
tidak boleh dianggap sebagai sebuah modal dan tidak boleh diendapkan
sebagai alat tukar. Uang harus terus mengalir dan berputar dalam roda
perekonomian untuk digunakan sebagai kegiatan muamalah maupun
ekonomi. Karena itulah uang dalam ekonomi islam bersifat flow concept
dan bukan bersifat stock concept, artinya uang tersebut haruslah terus
mengalir dan beredar dikalangan masyarakat dalam menjalankan kegiatan
ekonomi. Dalam ekonomi islam uang juga bersifat public good atau milik
masyarakat. Dalam penyalurannya uang tidak boleh ditimbun melainkan
harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga beramal seprti
membayar zakat infak dan shadaqoh. Sebagaimana telah disebutkan dalam
Q.S At-Taubah ayat 34-35 yang berbunyi:
10
Muhammad Amin Suma, Ekonomi dan Keuangan Islam (Jakarta: RajaGrafindo, 2008), 227.
9
1. Uang (harta) merupakan nikmat dan amanah dari Allah SWT dan
tidak bisa dimiliki secara mutlak.
11
Muhammad Fuad Abdul Baqi. Shahih Bukari Muslim (Yogyakarta: Hikam Pustaka, 2013), 41.
10
E. Teori Nilai Tukar Uang Dalam Sistem Ekonomi Islam
Dalam islam penyebab dari fluktuasi nilai tukar suatu mata uang
dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu Natural dan Human Error.
Selain itu kebijakan nilai tukar uang dalam Islam dapat dikatakan menganut
sistem Managed Floating, dimana nilai tukar uang merupakan hasil dari
kebijakan-kebijakn yang dilakukan oleh pemerintah karena pemerintah
tidak akan mencampuri keseimbangan yang terjadi dipasar kecuali terdapat
hal-hal yang mengganggu keseimbangan itu sendiri. Jadi dapat disimpulkan
bahwa nilai tukar yang stabil merupakan hasil dari kebijakan pemerintah
yang tepat.
11
2) Excessive Tax, pajak penjualan yang sangat tinggi
dimana dikenakkan paa barang maupun jaasa akan
meningkatkan harga jual dari barang dan jasa
tersebut.
b. Enginerred/Manipulated Changes
12
mengalami depresiasi secara tiba-tiba atau drasti diluar
perkiraan Bank Indonesia (BI).
12
Adimarwan Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011), 167.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uang dapat diartikan sebagai suatu hal yang bisa diterima secara
umum oleh lapisan masyarakat sebagai alat pembiayaan dalam sebuah
wilayah tertentu bisa sebagai alat pembayaran hutang ataupun sebagai alat
untuk melakukan pembelian barang maupun jasa.
Dalam ekonomi islam uang merupakan sebuah alat tukar dan satuan
hitung, tetapi uang bukan sebuah komoditas yang dapat diperjual belikan
seperti layaknya barang dan jasa. Uang harus terus mengalir dan berputar
dalam roda perekonomian untuk digunakan sebagai kegiatan muamalah
maupun ekonomi.
Mengenai teori nilai tukar uang dalam ekonomi Islam yaitu pertama,
Perubahan Harga Terjadi di Dalam Negeri dimana sebab-sebabnya antara
lain natural dan human error. Kedua, Perubahan Harga Terjadi di Luar
Negeri, dimana sebab-sebabnya antara lain, Non Enginerred/Non
Manipulated Changes dan Enginerred/Manipulated Changes.
14
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Baqi, Muhammad Fuad Abdul. 2013. Shahih Bukari Muslim .Yogyakarta: Hikam
Pustaka.
Fahmi, Irham. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya .Bandung: Alfafabeta.
Ghafur, Abd. 2017. “Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Iqtishadiyah. Vol. 3
No. 1. 2-15.
Ilyas, Rahmat. 2016. “Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Jurnal
Bisnis dan Manajemen Islam. Vol. 4. No. 1.. 36-57.
Jusmaliani. 2008. Bisnis Berbasis Syariah. jakarta: Bumi Aksara.
Karim, Adimarwan. 2011. Ekonomi Makro Islam .Jakarta: PT RajaGrafindo.
Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Soemitra, Andri. 2019. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah .Jakarta: kencana
Prenada Media Group.
Subair, M. Utsman. 1995. Al-Mu’amalat Al-Amliyah Al-Mu’asiroh fii Al-Fiqhi Al
Islami. Yordania: Daru Annafis.
Suma, Muhammad Amin. 2008. Ekonomi dan Keuangan Islam .Jakarta:
RajaGrafindo.
Yuniarti, Vinna Sri. 2016. Ekonomi Mikro Syariah. Bandung: Pustaka Setia.
16