Oleh :
Kelompok 4
Agar penulisan makalah ini terstruktur dan mencapai tujuan yang diinginkan maka hendaklah
kita membuat beberapa rumusan masalah, diantaranya:
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja menyiapkan diri untuk wawancara
juga termasuk bagian dari usaha untuk mendapatkan pekerjaan. Pe lamar harus benar-benar
mempersiapkan diri agar bisa memberikan kesan yang baik, dan meyakinkan pewawancara
(interviewer) akan kemampuan pelamar.
Berbagai aspek, khususnya aspek kepribadian, baik secara verbal maupun nonverbal, sejak
memasuki ruang wawancara akan diperhatikan oleh pewawancara. Aspek-aspek kepribadian
(personality aspects) yang akan dinilai mencakup:
Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan (preliminary preview). Pada
tahap ini wawancara dilakukan berdasarkan surat lamaran atau ikhtisar resume yang telah dibuat
oleh pelamar. Hal itu untuk memastikan bahwa pelamar telah menyelesaikan proses adminitrasi
atau telah memberikan semua informasi penting berkaitan dengan jabatan yang diinginkan. Pada
tahap ini juga dinilai kesesuaian antara kualifikasi dengan jenis jabatan yang akan diisi.
Dalam proses wawancara, berikanlah informasi yang pada dan akurat dengan jelas dan tidak
berbelit-belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan baik, dan janganlah memberikan
informasi yang tidak ditanyakan atau yang tidak relevan dengan pertanyaan pewawancara.
1. Perhatikan Penampilan
Diusahakan untuk datang lebih awal dari waktu yang ditentukan dan jangan sampai
membuat sang pewawancara menunggu karena akan mengurangi penilaian kedisplinan.
Ditambah dengan datang lebih awal, kita bisa mempersiapkan emosi serta mengendalikan
pikiran agar fokus pada wawancara.
Diusahakan pada saat memasuki ruang wawancara, terlebih dahulu mengetuk pintu lalu
memberikan salam, dan segeralah menjabat tangan sang pewawancara dengan tegas.
Menjabat tangan dengan tegas ini berfungsi menunjukkan rasa antusias atas proses
wawancara yang akan berlangsung. Disarankan untuk memberikan wajah penuh senyum
serta ramah untuk menambah peluang keberhasilan wawancara.
Ciptakan suasana yang nyaman dengan pewawancara dan ajuk an pertanyaan berkaitan
dengan pekerjaan yang sedang dilamar seperti bagaimana cara kerja perusahaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan itu, maka akan menciptakan kedekatan
dengan pewawancara. Selain itu, emosi perlu dikendalikan, seperti ketika ditanya alasan
pindah dari perusahaan sebelumnya maka jangan menyampaikan hal-hal yang buruk atau
masalah dengan perusahaan sebelumnya dan diusahakan menjawab pernyataan yang baik
seperti untuk mendapat pengalaman baru atau yang lainnya. Hal itu harus dilakukan demi
menghindari penilaian buruk mengenai karakter pribadi oleh pewawancara.
Berikan keyakinan terhadap perusahaan bahwa kita memang ingin memberikan kontribusi
lebih untuk memajukan perusahaan dan berupaya bekerja keras untuk mewujudkannya.
Pada tahap ini, kemampuan menjual keahlian pribadi adalah hal yang mutlak agar
pewawancara yakin dengan kemampuan yang anda miliki. Selain itu, tetapkan harapan
untuk bekerja di perusahaan secara proporsional agar bisa diterima perusahaan. Jangan
lupa memberikan komitmen untuk berupaya memberikan yang terbaik demi perusahaan.
Ketika mengakhiri wawancara, perlu untuk mengucapkan terima kasih karena telah
diberikan kesempatan untuk menjelaskan mengenai kemampuan dan informasi mengenai
diri sendiri sehingga dapat menjadi acuan untuk bisa diterima bekerja di perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Wawancara adalah salah satu hal yang harus dilalui ketika hendak mendapatkan posisi
sesuai dengan lowongan pekerjaan yang dilamar. Wawancara merupakan komunikasi dua pihak ,
antara pewawancara dengan orang yang diwawancara. Wawancara ini penting bagi pewawancara
untuk menggali informasi pelamar sesuai dengan kriteria posisi yang diinginkan pelamar,
sedangkan bagi orang yang diwawancara, lolos dari proses wawancara menjadi salah satu
keberhasilan sebagai tanda bahwa pelamar pantas mendapatkan posisi tersebut.
Persiapan merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi wawancara. Oleh karena itu,
dibutuhkan persiapan yang matang untuk melaluinya agar wawancara yang merupakan pintu
masuknya sebuah pekerjaan tidak kacau dan berantakan. Berpenampilan rapi dan bersikap
profesional adalah hal yang sangat penting dalam wawancara. Sebelum mengikuti wawancara ,
ada baiknya pelamar mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai bidang pekerjaan yang
dimaksud. Hal ini perlu dilakukan agar pada saat wawancara berlangsung, pelamar telah
memiliki gambaran mengenai bidang pekerjaan tersebut.
3.2 Saran
Wawancara merupakan salah satu tahap penting dalam proses penerimaan kerja. Sebelum
menghadapi wawancara, persiapan yang matang sangat diperlukan agar wawancara dapat
berjalan seperti yang diharapkan. Jangan sampai, wawancara yang merupakan kesempatan emas
justru hilang begitu saja hanya karena kurangnya persiapan. Maka dari itu, pelamar kerja harus
memahami teknik-teknik dalam menghadapi wawancara kerja dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA