Makalah Kasus Teori Model Keperawatan Komuitas
Makalah Kasus Teori Model Keperawatan Komuitas
Disusun Oleh :
A12019018
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan
menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Keperawatan Komunitas 1 dengan judul “Kasus Teori Model Keperawatan Komuitas.
Disamping itu, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu
mendatang.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrakyang dapat
diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta
yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori
keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori self care Dorthea Orem dalam keperawatan komunitas
2. Bagaimana penerapan aplikasi teori selfcare dalam kesehatan keluarga / komunitas.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana teori self care Dorthea Orem dalam keperawatan
komunitas
2. Untuk mengetahui penerapan aplikasi teori selfcare dalam kesehatan keluarga /
komunita
BAB II
PEMBAHASAN
e) Food (portial compensatory). Perawat menganjurkan atau mengatur pola diet yang cocok
untuk pasien dengan Hipertensi dan mengalami Diabetes Melitus serta mengontrol gula darah
setelah makan.
f) Solitude and social interaction (partial compensatory) interaksi sosial dengan
perawat dapat memberikan perubahan interaksi dengan tingkah sosial yang mengarah pada
perilaku yang adaptif (baik).
g) Hazard prevention (partial compensatory). Perawat memberikan pendidikan pada pasien
tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan diambil oleh pasien pada penyakit
yang dialaminya saat ini.
h) Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat membantu pasien
untuk mengembalikan diri pada kehidupan normal pasien, sehingga menjadi normal kembali.
Kilen dewasa dengan diabetes militus menurut teori self care Orem dipandang sebagai individu
yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup,
memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal (dari
dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu), faktor internal meliputi usia, tinggi
badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan dan pekerjaan. Adapun
faktor luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakan dimana klien tinggal. Klien
dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinun atau
berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera. Klien
membutuhkan tiga kebutuhan self care berdasarkan teori Orem yaitu:
a) Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri secara menyeluruh) kondisi yang
seimbang.
b) Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan) fungsi klien
sesuai dengan fungsi perannya. Perubahan fisik pada klien dengan Diabetes Melitus antara
lain menimbulkan peningkatan dalam rasa haus, peningkatan selera makan, keletihan,
kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi vagina atau pandangan pada
mata berakibat mata kabur.
c) Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan)
penyimpangan kesehatan seperti adanya Sindrom Hipergilkemik (kumpulan penyakit akibat
peningkatan kadar gula dalam darah) yang dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit
(dehidrasi), hipotensi (tekanan darah rendah) ,perubahan sensorik (perubahan pada indera
perasa), kejang-kejang, takikardi (frekuensi jantung yang meningkat) dan hemiparesis
(kelumpuhan separu badan). Klien Diabetes Melitus akan mengalami penurunan pola makan
dan adanya komplikasi yang dapat mengurangi kerharmonisan pasangan dalam melakukan
hubungan intim (misal infeksi vagina dan bagian tubuh lainnya).
d) Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang di alami oleh klien dengan
Diabetes Melitus menurut Orem disebut dengan self care-deficit. Menurut Orem peran perawat
dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk merawat dirinya sendiri dan
mengklasifisikannya sesuai dengan klafisikasi kemampuan klien.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan
dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan
secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan
keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan
karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan . Model konsep
atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri
kecuali jika tidak mampu.
Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat
dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
3.2. Saran
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah
keperawatan agar dapat mengetahui secara Luas tentang Keperawatan sehingga dapat mambantu
dalam proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Hermalia, I., Yetti, K., & Riyanto, W. (2020). APLIKASI TEORI MODEL KEPERAWATAN
SELF-CARE OREM PADA PASIEN NEFROPATI DIABETIK: STUDI
KASUS. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 12(2), 378-387.
Hidayat Aziz Halimul. (2004). Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika Jakarta
Perry and Potter.(2005) Fundamental Keperawatan Edisi IV. EGC : Jakarta