Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KASUS TEORI MODEL KEPERAWATAN KOMUITAS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas
Dosen Pengampu : MARSITO, M.Kep. Sp.Kep. Kom

Disusun Oleh :

Aviva Zahra Salsadiva

A12019018

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG


2021/2022
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan
menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Keperawatan Komunitas 1 dengan judul “Kasus Teori Model Keperawatan Komuitas”.
Disamping itu, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu
mendatang.

Gombong, 22 September 2021

Aviva Zahra Salsadiva


DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
2.1 Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas.......................
2.2 Aplikasi Model Keperawatan Orem .......................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrakyang dapat
diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta
yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori
keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori self care Dorthea Orem dalam keperawatan komunitas
2. Bagaimana penerapan aplikasi teori selfcare dalam kesehatan keluarga / komunitas.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana teori self care Dorthea Orem dalam keperawatan
komunitas
2. Untuk mengetahui penerapan aplikasi teori selfcare dalam kesehatan keluarga /
komunita
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas


 Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing.Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
1. Self Care Teori
Self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang
berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan
kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar
pembeli self care dengan penerima self care dalamhubungan terapi. Orem mengemukakan tiga
kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan
persyaratan kesehatan. Penekanan teori self care secara umum :
a) Pemeliharaan intake udara
b) Pemeliharaan intake air
c) Pemeliharaan intake makanan
d) Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e) Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f) Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g) Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai
dengan potensinya.
2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan
keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang
dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu
atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif. Teori self care deficit diterapkan bila:
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang,
kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh
perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan
kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a. The Wholly compensatory system Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien
yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangsangan.
b. The Partly compensantory system Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. The supportive - Educative system Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
d. Metode bantuan. Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima
metode bantuan yang meliputi :
1) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2) Mengajarkan klien
3) Mengarahkan klien
4) Mensupport klien
5) Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
4. Keyakinan dan nilai - nilai
Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus memperthankan self
care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan
untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care
dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care
yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
5. Tiga kategori self care
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan sebagai
keperluan self care (self care requisite), yaitu :
a) Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap manusia dan
berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan
dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :
1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3. Pemeliaharaan kecukupan makanan
4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraanmanusia
6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
7. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang
untuk menjadi normal.
b) Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn
individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup
seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
c) Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan
merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan
yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
6. Tujuan
 Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
a. Meurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti
menghilangkan self care deficit.
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
 Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatankeluarga / komunitas adalah :
a) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
b) Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
c) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalamigangguan secara kompeten. Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan
pada model orem's yang diterapkanpada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan
dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

2.2. Aplikasi Model Keperawatan Orem


Kasus :
Tn. J (50 th ) didiagnosis Diabetes Melitus tipe 2 (Diabetes Tidak Tergantung Pada
Insulin). Dia memiliki riwayat hipertensi dan seorang perokok berat (30 batang/hari). Perawatan
yang dapat diberikan kepada Tn. J berdasarkan model keperawatan Orem adalah :
a) Udara (educative/supportif). Perawatan harus mampu memberikan penjelasan Tn. J (50
tahun) tentang hubungan penyakit Hipertensi dengan merokok yaitu menghisap udara yang
mengandung zat kimia aktif dari rokok.
b) Air (enducative/supportif). Perawat harus mampu meyakinkan adanya hydration-rist yang
cukup dari polidipsia (sering haus) yang memicu Hiperglicemia (kadar gula yang tinggi dalam
darah).
c) Activity and rest (adecative/supportif). Perawat menginformasikan pada pasien tentang
kegiatan aktivitas yang cocok untuk pasien Diabetes Melitus.
d) Elimination (educative/supportif) klien membutuhkan monitoring bagaimana melakukan
Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK).

e) Food (portial compensatory). Perawat menganjurkan atau mengatur pola diet yang cocok
untuk pasien dengan Hipertensi dan mengalami Diabetes Melitus serta mengontrol gula darah
setelah makan.
f) Solitude and social interaction (partial compensatory) interaksi sosial dengan
perawat dapat memberikan perubahan interaksi dengan tingkah sosial yang mengarah pada
perilaku yang adaptif (baik).
g) Hazard prevention (partial compensatory). Perawat memberikan pendidikan pada pasien
tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan diambil oleh pasien pada penyakit
yang dialaminya saat ini.
h) Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat membantu pasien
untuk mengembalikan diri pada kehidupan normal pasien, sehingga menjadi normal kembali.
Kilen dewasa dengan diabetes militus menurut teori self care Orem dipandang sebagai individu
yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup,
memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal (dari
dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu), faktor internal meliputi usia, tinggi
badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan dan pekerjaan. Adapun
faktor luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakan dimana klien tinggal. Klien
dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinun atau
berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera. Klien
membutuhkan tiga kebutuhan self care berdasarkan teori Orem yaitu:
a) Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri secara menyeluruh) kondisi yang
seimbang.
b) Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan) fungsi klien
sesuai dengan fungsi perannya. Perubahan fisik pada klien dengan Diabetes Melitus antara
lain menimbulkan peningkatan dalam rasa haus, peningkatan selera makan, keletihan,
kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi vagina atau pandangan pada
mata berakibat mata kabur.
c) Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan)
penyimpangan kesehatan seperti adanya Sindrom Hipergilkemik (kumpulan penyakit akibat
peningkatan kadar gula dalam darah) yang dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit
(dehidrasi), hipotensi (tekanan darah rendah) ,perubahan sensorik (perubahan pada indera
perasa), kejang-kejang, takikardi (frekuensi jantung yang meningkat) dan hemiparesis
(kelumpuhan separu badan). Klien Diabetes Melitus akan mengalami penurunan pola makan
dan adanya komplikasi yang dapat mengurangi kerharmonisan pasangan dalam melakukan
hubungan intim (misal infeksi vagina dan bagian tubuh lainnya).
d) Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang di alami oleh klien dengan
Diabetes Melitus menurut Orem disebut dengan self care-deficit. Menurut Orem peran perawat
dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk merawat dirinya sendiri dan
mengklasifisikannya sesuai dengan klafisikasi kemampuan klien.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan
dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan
secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan
keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan
karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan . Model konsep
atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri
kecuali jika tidak mampu.
Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat
dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

3.2. Saran
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah
keperawatan agar dapat mengetahui secara Luas tentang Keperawatan sehingga dapat mambantu
dalam proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Hermalia, I., Yetti, K., & Riyanto, W. (2020). APLIKASI TEORI MODEL KEPERAWATAN
SELF-CARE OREM PADA PASIEN NEFROPATI DIABETIK: STUDI
KASUS. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 12(2), 378-387.
Hidayat Aziz Halimul. (2004). Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika Jakarta
Perry and Potter.(2005) Fundamental Keperawatan Edisi IV. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai