UNIVERSITAS ANDALAS
TUGAS APLIKASI I
CI Klinik :
Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp. KMB
CI Akademik :
Ns. Dally Rahman, M.Kep, Sp.Kep.MB
Disusun Oleh:
LILIS SILABAN
2021312012
I. INFORMASI UMUM
Tanggal : 18 Oktober 2021 Waktu: 11.00 Wib
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. DA RM : 00.46.54.xx
Umur : 53 Tahun Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam Pendidikan : S1
terakhir
Pekerjaan : Pegawai negeri
Alamat : Padang
Diagnosa : N.Stemi + CA cerviks stadium III+ susp PE
Medis
Tanggal Masuk : 15 Oktober 2021
C. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama :
Klien mengalami sesak dan nyeri pada dada, dan klien kadang mual.
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien sesak nafas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, sesak dirasakan semakin
lama semakin hebat terutama saat melakukan aktivitas,klien merasakan nyeri dada
hilang timbul , keringat dingin(+). Saat pengkajian 18/oktober/21 Ku sedang,
kesadaran composmetis klien terpasang nasal kanul 3 lpm, kulit dada klien berwarna
kuning pucat,tidak tampak lebam, otot bantu pernapasan(+), batuk (-), dada kiri tidak
simetris dengan dada kanan, dada kiri lebih terlihat cembung, dan pergerakan dada
kiri tertinggal dari kanan, ictus cordis teraba di ICS 5 kiri, auskultasi S1 dan S2
reguler (lup dup). Perkusi kanan sonor dan kiri redup. Konjutiva klien anemis, terlihat
adanya pembesaran jantung, N 101x/I, TD 109/90 mmhg,S:31 C0, JVP (-), akral
ekstremitas teraba dingin, CRT <3detik, bunyi jantung I&II regular, iktus kordis
teraba di interkosta 4-5, sianosis (+). GCS 15 (V5, E4, M6) composmentis
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Ny. D mengatakan tidak pernah mengalami DM (-), hipertensi (+) sejak 4 tahun yang
lalu, sroke (-), dank lien tidak merokok.
Riwayat penyakit keturunan .
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang
sama dengan pasien.
Tinggi badan 157 cm, berat badan 64 Kg, IMT 27.3, BB ideal 45.3 kg. termasuk ke
dalam kategori baik. Klien tidak mengalami penurunan berat badan. Saat pengkajian
18 oktober 2021 klien mengatakan tidak nafsu makan mual(+). Muntah (-),saat ini
klien hanya makan makanan dari rumah sakit dan hanya menghabiskan ½ makanan
yang disajikan. Diet yang diberikan dari rumah sakit yaitu makanan cair jantung III+
manisan dan MC gold 1 x 200.
3. Eliminasi
klien terpasang kateter, cairan masuk Minum 1500 cc/ 24 jam + IVFD 1000 cc/ 24
jam = 2500 cc/ 24 jam. Cairan keluar: melalui 1500 ml/ 24 jam. Total 1000 cc/24 jam
BAB 1x sehari dengan konsistensi cair.
natrium darah 131 mEq/L (136 – 145 mEq/L); kalium darah 5,8 mEq/L (3,5 –5,1
mEq/L); klorida darah 107 mEq/L (97 – 111 mEq/L), albumin 3.3 g/dl (3.8-5.0).
Kesan: Hipoalbuminemia
4. Aktivitas dan Istirahat
klien mengatakan badan terasa lemah, keadaan umum terlihat sedang. Aktivas pasien
dilakukan diatas tempat tidur dengan dibantu oleh keluarga. pasien juga mengatakan
bahwa pasien sulit tidur, pasien baru tertidur pada jam 3 pagi dan terbangun jam 5
pagi. Dan pasien tidak tidur siang.
B. Konsep Diri
1. Physical Self
a. Sensasi diri : pasien mengatakan badannya terasa lemas.
b. Gambaran diri : pasien mengatakan dirinya sudah mulai baik
2. Personal Self
a. Moral/ etik/ spiritual
Pasien beragama islam, pasien tidak bisa melaksanakan ibadah
dengan baik selama dalam perawatan.
b. Self consistensy
Ekspresi wajah pasien tampak cemas, namun klien tampak
bersemangat ketika mendiskusikan penyakitnya dengan perawat.
Pasien mengatakan dirinya tidak siap jika harus dirawat secara terus
menerus di rumah sakit.
c. Ideal diri :
Pasien mengatakan ketika sehat dirinya masih bisa melakukan
segalanya sendiri, tapi sekarang setelah sakit pasien banyak dibantu
oleh keluarganya. Pasien ingin segera pulih dan mulai bekerja kemba
C. Fungsi Peran
Keluarga pasien mengatakan pasien merupakan istri dan ibu 2 anak didalam
keluarga dan sudah bekerja di salah satu sekolah di kota Padang. Namun
semenjak sakit, pasien sudah tidak bekerja dan dirawat di rumah sakit.
D. Interdependen
1. Affectional Adequacy
Pasien ditemani oleh keluarganya selama di rumah sakit. Keluarganya
secara bergantian menjaga pasien dan membantu memenuhi kebutuhan
pasien.
2. Developmental Adequacy
Pasien mengatakan ia mendapat dukungan dari keluarganya selama
perawatan di rumah sakit. Keluarga selalu memberinya semangat dan
membantunya agar ia segera sembuh. Pasien juga dapat melakukan
interaksi dengan perawat ataupun teman sekamarnya.
3. Resource Adequacy
Pasien berobat menggunakan saranan Asuransi Kesehatan (BPJS) dan
sisanya dari tabungan klien serta bantuan keluarga. Klien mengatakan
ingin sembuh agar dapat bekerja kembali.
2. Nutrisi
Stimulus Fokal: gangguan intake nutrisi: penurunan nafsu makan
Stimulus Kontekstual: tidak adanya nafsu makan
Stimulus Residual: perubahan pola menu makanan dirumah sakit
3. Eliminasi
Stimulus Fokal: penurunan eliminasi urin
Stimulus Kontekstual: penurunan curah jantung
Stimulus Residual: gangguan pada jantung.
4. Aktivitas dan Istirahat
Stimulus Fokal: gangguan tidur
Stimulus Kontekstual: kondisi pasien lemah tak berdaya, tidak bertenaga
sehingga aktivitas terbatas.
Stimulus Residual:
5. Proteksi dan Perlindungan
Stimulus Fokal: kesulitan dalam merawat diri dan mobilisasi
Stimulus Kontekstual: klien mudah lelah
Stimulus Residual:penurunan sirkulasi perifer karena proses penyakit.
6. Sensori
Stimulus fokal: sensori bagus .
Stimulus kontektual: pasien sadar dan mampu merasakan rangsangan
sensori yang diberikan.
Stimulus residual: dukungan keluarga adekuat
7. Neurologis
Pengkajian Stimulus : adaptif.
8. Endokrin
Pengkajian Stimulus: adaptif.
B. Konsep Diri
Stimulus fokal : cemas karena tidak bekerja
Stimulus kontekstual : kehilangan pekerjaan
Stimulus Residual : kurangnya pengetahuan klien tentang
manajemen/penatalaksanaan penyakit.
C. Fungsi Peran
Stimulus fokal : adanya ancaman perubahan kesehatan dan peran
Stimulus kontekstual : minum obat seumur hidup
D. Interdependen
Stimulus fokal : penyakit kronis menyebabkan stress dan
ketergantungan akan terapi
Stimulus kontekstual : kelemahan fisik
Stimulus residual : kurangnya pengetahuan
IV. Terapi pengobatan :
- IVFD Nacl 0,9% 24 jam/kolf
- Amiodaron 2x1 (oral)
Noverapid+D40%
20/10/21 Pola nafas tidak efektif Monitor pola nafas, monitor saturasi S: klien mengatakan sesak belum berkurang
oksigen O: Klien terlihat sesak, terpasang
Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya napas oksigen 3 liter nasal kanul, bentuk dada
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
tidak simetris dan ronchi (-), dengan
saturasi oksigen 98%, dengan RR
28X/menit, Pemeriksaan inspkesi kulit
dada tampak berwarna pucat, luka (-),
lebam (+), RR 26x/I, otot bantu
pernafasan (-), batuk (-), dada kiri
lebih terlihat cembung, sputum (-).
Palpasi ictus Cordis teraba di ICS 5
kiri, tekstil fremitus kiri < kanan, nyeri
tekan (-)
A: Pola nafas tidak efektif belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Monitor pola nafas, monitor saturasi
oksigen
Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya napas
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
20/10/21 Risiko perfusi miokard Periksa onset dan pemicu aritmia S: klien mengatakan jantung terasa
Identifikasi jenis aritmia
tidak efektif Monitor frekuensi dan durasi aritmia berdebar debar
Monitor keluhan nyeri dada (intensitas, O:,pada dada klien terlihat adanya
lokasi, factor pencetus dan factor
pereda) pembesaran jantung, N 112x/I, TD
Monitor respon hemodinamik akibat
aritmia
109/90 mmhg, JVP (-), akral
Monitor saturasi oksigen ekstremitas teraba dingin, CRT
Monitor kadar elektrolit
<3detik, bunyi jantung I&II regular,
iktus kordis teraba di interkosta 4-5,
sianosis (+). Kunjungtiva anemis, CRT
>3 detik, N 112x/i,
A: penurunan curah jantung belum teratasi
P:
Periksa onset dan pemicu aritmia
Identifikasi jenis aritmia
Monitor frekuensi dan durasi aritmia
Monitor keluhan nyeri dada (intensitas,
lokasi, factor pencetus dan factor
pereda)
Monitor respon hemodinamik akibat
aritmia
Monitor saturasi oksigen
Monitor kadar elektrolit
20/10/21 Nyeri Akut 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, s:klien mengatan nyeri di dada kiri hilang
frekuensi, kualitas nyeri timbul
2. Identifikasi skala nyeri o: ekspresi wajah meringis, kerutan
3. Identifikasi respon nyeri nonverbal pada dahi dan mata tertutup, suara
4. Identifikasi faktor yang memperberat mengerang, kedua tangan memegangi
dan memperingan nyeri daerah dada sebelah kiri klien
5. Identifikasi pengetahuan dan merasakan nyeri dada hilang timbul ,
keyakinan tentang nyeri keringat dingin(+).N 112x/i, RR 28x/i,
6. Berikan tekhnik nonfarmakologi TD 109/90mmHg.
untuk mengurangi rasa nyeri (distraksi)
7. Fasilitas Kontrol lingkungan yang A: nyeri akut belum teratasi
memperberat rasa nyeri P:
Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri nonverbal
Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
Berikan tekhnik nonfarmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri
(distraksi)
Fasilitas Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
21/10/21 Pola nafas tidak efektif Monitor pola nafas, monitor saturasi S: klien mengatakan sesak belum berkurang
oksigen O: Klien terlihat sesak, terpasang
Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya napas oksigen 3 liter nasal kanul, bentuk dada
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
tidak simetris dan ronchi (-), dengan
saturasi oksigen 98%, dengan RR
28X/menit, Pemeriksaan inspkesi kulit
dada tampak berwarna pucat, luka (-),
lebam (+), RR 26x/I, otot bantu
pernafasan (-), batuk (-), dada kiri
lebih terlihat cembung, sputum (-).
Palpasi ictus Cordis teraba di ICS 5
kiri, tekstil fremitus kiri < kanan, nyeri
tekan (-)
A: Pola nafas tidak efektif belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Monitor pola nafas, monitor saturasi
oksigen
Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya napas
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
21/10/21 Risiko perfusi miokard Periksa onset dan pemicu aritmia S: klien mengatakan jantung terasa
Identifikasi jenis aritmia
tidak efektif Monitor frekuensi dan durasi aritmia berdebar debar
Monitor keluhan nyeri dada (intensitas, O:,pada dada klien terlihat adanya
lokasi, factor pencetus dan factor
pereda) pembesaran jantung, N 112x/I, TD
Monitor respon hemodinamik akibat
aritmia
109/90 mmhg, JVP (-), akral
Monitor saturasi oksigen ekstremitas teraba dingin, CRT
Monitor kadar elektrolit
<3detik, bunyi jantung I&II regular,
iktus kordis teraba di interkosta 4-5,
sianosis (+). Kunjungtiva anemis, CRT
>3 detik, N 112x/i,
A: penurunan curah jantung belum teratasi
P:
Periksa onset dan pemicu aritmia
Identifikasi jenis aritmia
Monitor frekuensi dan durasi aritmia
Monitor keluhan nyeri dada (intensitas,
lokasi, factor pencetus dan factor
pereda)
Monitor respon hemodinamik akibat
aritmia
Monitor saturasi oksigen
Monitor kadar elektrolit
21/10/21 Nyeri Akut 8. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, s:klien mengatan nyeri di dada kiri hilang
frekuensi, kualitas nyeri timbul
9. Identifikasi skala nyeri o: ekspresi wajah meringis, kerutan
10.Identifikasi respon nyeri nonverbal pada dahi dan mata tertutup, suara
11. Identifikasi faktor yang mengerang, kedua tangan memegangi
memperberat dan memperingan nyeri daerah dada sebelah kiri klien
12. Identifikasi pengetahuan dan merasakan nyeri dada hilang timbul ,
keyakinan tentang nyeri keringat dingin(+).N 112x/i, RR 28x/i,
13. Berikan tekhnik nonfarmakologi TD 109/90mmHg.
untuk mengurangi rasa nyeri (distraksi)
14. Fasilitas Kontrol lingkungan yang A: nyeri akut belum teratasi
memperberat rasa nyeri P:
Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri nonverbal
Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
Berikan tekhnik nonfarmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri
(distraksi)
Fasilitas Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri