5. y
1 5
A
3
3
Jika AB = BC , maka system 3
pertidaksamaan yang memenuhi daerah
arsiran di atas adalah 6 x
0 5
(A) 4x + 3y – 3 ≤ 0, x + 2y – 2 ≤ 0, y ≤ 5
(B) 4x - 3y + 3 ≤ 0, x - 2y + 2 ≤ 0, y ≤ 5 Nilai maksimum f(x, y) = 2y – x + 6 pada
(C) 3x + 4y – 4 ≤ 0, 2x + y – 1 ≥ 0, y ≤ 5 daerah yang diarsir adalah
(D) 3x - 4y + 4 ≤ 0, 2x - y + 1 ≤ 0, y ≤ 5 (A) 5
(E) 3x + 4y + 4 ≤ 0, 2x - y + 1 ≥ 0, y ≤ 5 (B) 6
(C) 10
3. Daerah penyelesaian yang memenuhi syarat (D) 11
2x + y ≤ 6, -x – 2y ≤ -6, x – 2y ≤ -6, x ≥ 0, (E) 12
dan y ≥ 0 adalah
y
(A) A
6
(B) B c
D B
(C) C 3
A
(D) D
(E) E -6 3 6 x
7. Untuk (x, y) yang memenuhi 10. Seorang pemilik toko kue ingin mengisi
x≥0 tokonya dengan kue donat paling sedikit 50
y≥0 buah dan kue bolu paling sedikit 25 buah.
3x + 2y ≥ 0 Toko tersebut dapat memuat 150 kue.
7x + 4y ≥ 28 Keuntungan kue bolu dua kali kue donat.
5x + 9y ≥ 45 Jika banyak kue bolu tidak melebihi 50
Maka nilai minimum dari f(x, y) = 5x + 4y buah, maka agar untung maksimum banyak
adalah kue donat dan bolu adalah
(A) 10
(A) 125 donat dan 25 bolu
(B) 12
(B) 100 donat dan 50 bolu
(C) 15
(C) 25 donat dan 125 bolu
(D) 17
(D) 50 donat dan 100 bolu
(E) 18
(E) 150 donat
8.
5
4 S
P
R
2
Q
-2 2 3 10
-2
1. Salah satu akar persamaan kuadrat x2 + (n + 1)x 5. Akar-akar suatu persamaan kuadrat adalah p
– 5n = 0 adalah 2, maka akar yang lainnya dan q, dengan p > q. Jika p – q = 1 dan pq = 6,
adalah maka persamaan kuadratnya adalah
(A) -5 (A) x2 – 5x + 6 = 0 dan x2 + 5x + 6 = 0
(B) -4 (B) x2 – 5x – 6 = 0 dan x2 + 5x + 6 = 0
(C) -3 (C) x2 + 5x – 6 = 0 dan x2 – 5x + 6 = 0
(D) -2 (D) 2x2 – 5x + 6 = 0 dan 2x2 + 5x + 6 = 0
(E) -1 (E) 2x2 – 5x + 12 = 0 dan 2x2 + 5x + 12 = 0
3. Jika jumlah kuadrat akar-akar persamaan 7. Jika ( + ) = 7 dan (x1 x2) = 1, maka
kuadrat x2 – (n + 1)x – (2n – 1) = 0 sama
persamaan kuadrat yang akar-akarnya x1 dan x2
dengan 26, maka jumlah akar-akar persamaan
adalah
kuadrat tersebut adalah
(A) x2 + 3x + 1 = 0
(A) 3 atau -9
(B) x2 – 3x – 1 = 0
(B) 4 atau -8
(C) x2 – 7x – 1 = 0
(C) 4 atau -6
(D) x2 + 6x + 1 = 0
(D) 5 atau -7
(E) x2 + 5x + 1 = 0
(E) 7 atau -5
8. Akar-akar persamaan kuadrat (p + 1)x2 – 2px =
4. Parabola y = 2x2 – px + 7 dan y = x2 + 2x + 3
p + 1 adalah
berpotongan di titik (α, m) dan (β, n). Jika α2β –
(A) Selalu real
β2α = 12, maka nilai p =
(B) Real positif
(A) -2 atau 4
(C) Real negative
(B) -3 atau 7
(D) Real dan sama
(C) -5 atau 8
(E) Real berlawanan tanda
(D) -7 atau 3
(E) -7 atau 5
1. Jika dari barisan aritamatik diketahui µ1 + µ3 + 5. Jika Un adalah suku ke-n pada barisan geometri,
µ5 + µ7 µ9 + µ11 = 72, maka µ2 + µ4 + µ6 + µ8 + U4 = √ dan U9 = m, maka m3 adalah suku
µ10 = yang ke
(A) 48 (A) 19
(B) 54 (B) 22
(C) 60 (C) 24
(D) 64 (D) 27
(E) 68 (E) 29
2. Jika pada barisan aritmetika Un adalah suku ke- 6. Jika Sn menyatakan jumlah n suku pertama
n. Jika U1 = P+Q dan U5 = 5Q, maka jumlah suatu deret geometri, maka =
Sembilan suku pertama adalah
(A) 16Q (A) n kali suku pertama deret
(B) 27Q (B) n kali rasio deret
(C) 33Q (C) suku pertama deret
(D) 45Q (D) rasio deret
(E) 54Q (E) konstan sama dengan nol
3. Penyelesaian n bulat positif persamaan 7. Suatu deret geometri mempunyai U11 = a48,
sedangkan U3 = a1-x dan U5=a6, maka harga x
= 3, adalah
adalah
(A) 9 (A) 6
(B) 10 (B) 7
(C) 12 (C) 8
(D) 15 (D) 9
(E) 17 (E) 10
4. Jika P√ , Q√ merupakan dua suku pertama 8. Jika r adalah rasio (pembanding) suatu deret
suatu barusan geometri, maka suku ketiga geometri tak hingga dengan 0 < r < 1 dan S
adalah adalah jumlah deret geometri tah hingga +
(A) √ + + . . . . . , maka
(B) P√
(A) < S <
(C) Q√
(D) P√ (B) < S <
1. Jika y = -x2 cos x + 2x sin x + 2 cos x, maka 6. Fungsi f(x) = x√ turun untuk
= (A) x < 0 atau x > 9
(A) x2 sin x (B) x < 0 atau x > 6
(B) x2 cos x (C) 0 < x < 6
(C) 2x cos x (D) 6 < x < 9
(D) 2x sin x (E) x < 0
(E) 2 cos x
7. Kuadrat jarak minimum antara titik P(3, 0)
2. Persamaan garis singgung kurva y = x – 2x + 3
2 terhadap titik Q yang terletak pada parabola 2x
yang tegak lurus x – 2y + 5 = 0 adalah = y2 adalah
(A) 2x + y – 3 = 0 (A) 3
(B) 2x + y – 7 = 0 (B) 4
(C) 2x – y + 3 = 0 (C) 5
(D) 2x + y + 5 = 0 (D) 7
(E) 2x + y – 5 = 0 (E) 9
3. Gradient garis singgung kurva y = x 3 – 6x2 + 1 8. Luas sebuah segitiga sama sisi adalah fungsi
di titik (a, b) adalah -9. Nilai dari a+b = dari kelilingnya. Jika keliling sebuah segitiga
(A) -2 sama sisi adalah K, maka laju perubahan luas
(B) -3 segitiga sama sisi terhadap kelilingnya adalah
(C) -4 (A)
√
(D) -5
(B)
(E) -6 √
(C)
√
4. Grafik fungsi f(x) = x(12 – x) turun untuk nilai
3
(D)
(A) 3 < x < 12 atau x > 12 √
y2=-x2 + 4x-3
√
2. ( )= 7. =
√
(A) 1/12 (A) 0
(B) 1/24 (B) 1
(C) 0 (C) 2
(D) -1/24 (D) 3
(E) -1/12 (E) 6
√ ( ) ( )
3. = 8. =
√ ( ) ( )
(A) 7 (A) 1
(B) 6 (B) 3
(C) 5 (C) 4
(D) 3 (D) 6
(E) 2 (E) 9
( ) ( )
4. = 9. =
√
(A) -9 (A) -9
(B) -8 (B) -6
(C) -6 (C) 3
(D) -4 (D) 6
(E) -3 (E) 9
1. = (A) 1/3
(B) 1/2
(A) 2/3 (C) 2/3
(B) 4/3 (D) 3/4
(C) 4/9 (E) 3/2
(D) 8/9
(E) 16/9 ( )
7. Nilai =
( ) ( )
2. = (A) 2
(A) 1 (B) 3
(B) 2 (C) 4
(C) 3 (D) 6
(D) 4 (E) 9
(E) 6
8. Nilai =
( ) ( )
3. ( )
=
( ) (A) 1/9
(A) 3 (B) 1/6
(B) 4 (C) 1/4
(C) 6 (D) 1/3
(D) 8 (E) 1/2
(E) 9
( )
9. Nilai =
√
4. =
√ √ (A) 3/5
(A) 1 (B) 9/5
(B) 2 (C) 3/2
(C) 3 (D) 1/2
(D) 4 (E) 2/3
(E) 6
( )
10. Jika = b, maka nilai dari
5. = ( )
=
(A) 2
(B) 1 (A) a
(C) 1/2 (B) 2a
(D) -1/2 (C) 4a
(E) -1 (D) 6a
(E) 8a
6. Nilai =
√
1. Jika f(x) = ∫ √
dt, maka f’(x) = 18 untuk
5. Luas daerah yang dibatasi parabola y = ,y=
x=
- dan garis y = 5x + 6 adalah
(A) 81
(A) 5/2 satuan luas
(B) 27
(B) 3/2 satuan luas
(C) 18
(C) 3/4 satuan luas
(D) 9
(D) 2/3 satuan luas
(E) 3
(E) 1/3 satuan luas
1. Nilai x untuk 0 < x < 180 yang memenuhi 5. Jika nilai maksimum dari y =
persamaan sin(2x - 30 ) = cos x
adalah 18, maka nilai minimumnya adalah
(A) 40 , 160 , 170 (A) 1
(B) 40 , 120 , 160 (B) 2
(C) 40 , 100 , 140 (C) 3
(D) 60 , 120 , 140 (D) 4
(E) 60 , 100 , 160 (E) 6
1. Jika titik A(8, x, 5), B(2, 1, 8) dan C(y, 4, 7) 5. Diketahui segitiga samasisi OAB dengan
segaris, maka nilai x – y = panjang OA = 6. Jika titik C pada tengah AB,
(A) 17 maka ̅̅̅̅. ̅̅̅̅ =
(B) 14 (A) 18
(C) 9 (B) 21
(D) 8 (C) 27
(E) 6 (D) 36
(E) 45
2. Diketahui vektor ⃗ dan ⃗⃗ dengan | ⃗ ⃗⃗|= 15
dan | ⃗ ⃗⃗|= 11, maka ⃗. ⃗⃗ sama dengan 6. Diketahui vektor ⃗ = 3 ̂ + 4 ̂ + 2 ̂ dan vektor ⃗⃗
(A) 13 = -2 ̂ + 4 ̂ + 4 ̂ . Jika vektor ⃗ adalah proyeksi
(B) 26 vektor ⃗ pada ⃗⃗, maka | ⃗ ⃗|=
(C) 39 (A) 5√
(D) 48 (B) 4√
(E) 52 (C) 4√
(D) 2√
3. Titik- titik A(1,4,m), B(2,1,5) dan C(n,-5,9)
terletak segaris. Jika vektor ̅̅̅̅ = ̅ dan ̅̅̅̅ = ⃗, (E) 2√
maka vektor ̅̅̅̅ =
7. Jika vektor ⃗ dan ⃗⃗ membentuk 30 , ⃗ . ⃗ = 3
(A) ⃗+ ⃗
dan | ⃗⃗|= 2, maka
(B) ⃗- ⃗ ⃗⃗|| ⃗ ⃗⃗|=
|⃗
(C) ⃗- ⃗ (A) √
(D) ⃗ + ⃗ (B) √
(E) ⃗+ ⃗ (C) √
(D) √
4. Vekor ̅̅̅̅ = (3, -6, 0) dan vektor ̅̅̅̅ = (2, 4, -5). (E) √
Jika ̅̅̅̅= ̅̅̅̅, maka ̅̅̅̅=
8. Jika vektor tak nol ⃗ dan ⃗⃗ memiliki panjang
yang sama dan memenuhi |⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗| | ⃗ ⃗⃗|,
(A) (2, -4, 0)
(B) (3, 2, -5) maka sudut antara vektor ⃗ dan ⃗⃗ adalah
(C) (-1, -6, 5) (A) 30
(D) (5, -2, -5) (B) 60
(E) (-1, 10, 5) (C) 90
(D) 120
(E) 150
(A) ⁄ cm
(B) ⁄ cm
(C) ⁄ cm
(D) ⁄ cm
(E) ⁄ cm
8. Pada kubus ABCD.EFGH. Titik P di tengah FG
dan Q di tengah HG. Jika kubus berusuk 4,
maka jarak titik G ke bidang yang melalui B, P
dan Q sama dengan
(A) ⁄
(B) ⁄
(C) ⁄
(D) ⁄
(E) ⁄
(B)
4. T.ABCD adalah limas segi empat beraturan
√
(C)
dengan AB= √ cm dan tingginya 3 cm. O
√
(D) adalah perpotongan diagonal alas. Jika titik E
√ tengah-tengah TC maka, perbandingan sudut
(E)
antara garis AE dengan alas dan sudut antara
garis OE, dengan alas adalah
2. Pada bidang empat beraturan T.ABC, titik P, Q
(A) 1 : 2
dan R terletak di tengah TC, BC dan AC. Nilai
(B) 2 : 3
sinus sudut antara garis AP dengan QR adalah
(C) 1 : 3
(A) √ (D) 3 : 4
(E) 4 : 5
(B) √
(B) √
3. Bidang T.ABC memiliki panjang
(C) √
AC=CT=TA=4, AB=BT=3 dan BC=5. Nilai
cosines sudut yang dibentuk antara garis AT (D) √
(B)
(B) √ (B) 5√
(C) 4√
(C) √
(D) 3√
(E) 2√
(D) √
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)