Anda di halaman 1dari 15

KOLEKSI PERPUSTAKAAN PUSJATAN

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


DALAM PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

Oleh :
N. Retno Setiati

RINGKASAN
Perbedaan metoda evaluasi ketidakpastian antara produsen dan konsmen dapat
menyebabkan penolakan satu paket komoditi perdagangan karena perbedaan hasil
perhitungan ketidakpastian antara pihak produsen dan konsumen. Dalam era pasar
global diperlukan metode untuk mengevaluasi dan menyatakan ketidakpastian yang
dapat diterima di seluruh dunia sehingga pengukuran yang dilakukan dapat
dibandingkan dengan mudah. Kajian ini menjelaskan prinsip evaluasi ketidakpastian
bagi laboratorium penguji dan kalibrasi untuk memenuhi persyaratan SNI-19-17025-
2000 tentang “Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi”.
Metode evaluasi ketidakpastian pengukuran yang dijelaskan dalam kajian ini sesuai
dengan ISO “Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement”.

SUMMARY
Compliance testing sometimes involves measured values, which lie close to the zone of
uncertainty. A different method of uncertainty evaluation by foreign authority could
mean rejection of a container of goods destined for import because of expansion of the
recalculated zone of uncertainty. In the era of global marketplace it is imperative that the
method for evaluating and expressing uncertainty be uniform throughout the world so
that measurements performed in different countries can be easily compared. This study
gives the recommended method for evaluating measurement uncertainty that is applicable
for calibration and testing laboratories which based on SNI-19-17025-2000. The
method of evaluating measurement uncertainty described in this studies in accordance
with ISO “Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement”.
I. PENDAHULUAN adalah suatu proses yang meliputi
spesifikasi besaran ukur, metode
1.1. Latar belakang pengukuran dan prosedur
Penilaian kesesuaian terhadap suatu pengukuran.
produk seringkali mencakup nilai Secara umum, hasil pengukuran
terukur, yang terletak dekat dengan hanya merupakan taksiran atau
zona ketidakpastian. Pebedaan pendekatan nilai besaran ukur, oleh
metoda evaluasi ketidakpastian karena itu hasil tersebut hanya
antara produsen dan konsumen lengkap bila disertai dengan
dapat menyebabkan penolakan satu pernyataan ketidakpastian dari
paket komoditi perdagangan karena taksiran tersebut.
perbedaan hasil perhitungan Ketidakpastian adalah ukuran
ketidakpastian antara pihak produsen sebaran yang secara layak dapat
dan konsumen. dikaitkan dengan nilai terukur. Yang
Dalam era pasar global diperlukan memberikan rentang, terpusat pada
metode untuk mengevaluasi dan nilai terukur, dimana di dalam
menyatakan ketidakpastian yang rentang tersebut terletak nilai benar
dapat diterima di seluruh dunia dengan kemungkinan tertentu.
sehingga pengukuran yang dilakukan Ketidakpastian hasil pengukuran
dapat dibandingkan dengan mudah. mencerminkan kurangnya pengetahuan
Pedoman ketidakpastian yang dapat yang pasti tentang nilai besaran ukur.
diterima secara internasional adalah Hasil pengukuran setelah dikoreksi
ISO “Guide to the Expression of terhadap kesalahan sistematik masih
Uncertainty in Measurement” berupa taksiran nilai besaran ukur
Metode evaluasi ketidakpastian karena masih terdapat ketidakpastian
pengukuran yang dijelaskan dalam yang berasal dari pengaruh acak dan
penelitian ini sesuai dengan ISO koreksi kesalahan sistematik yang
“Guide to the Expression of tidak sempurna.
Uncertainty in Measurement”. Konsep ketidakpastian didasarkan
Untuk membantu laboratorium dalam pada besaran teramati yang
mengimplementasikan ketidakpastian diperoleh dengan pengukuran; hal ini
pengukuran ini, contoh evaluasi berbeda dengan konsep ideal
ketidakpastian untuk laboratorium kesalahan yang didasarkan pada
penguji akan diberikan dalam studi besaran yang tidak dapat diketahui.
kasus. Kesalahan pengukuran terdiri dari
dua komponen, yaitu komponen acak
dan komponen sistematik. Kesalahan
1.2. Maksud dan Tujuan acak disebabkan oleh besaran
Tujuan pengukuran adalah untuk berpengaruh yang tidak dapat
menentukan nilai besaran ukur. Yang diramalkan, stokastik terhadap waktu
dimaksud dengan proses pengukuran dan bervariasi terhadap ruang.
Kesalahan sistematik disebabkan oleh Ö Nilai yang diberikan pada standar
besaran berpengaruh yang dapat pengukuran atau bahan acuan;
diamati terhadap hasil pengukuran Ö Nilai konstanta dan parameter
Perbedaan antara kesalahan dan lain yang diperoleh dari sumber
ketidakpastian sebaiknya selalu luar dan digunakan dalam
diperhatikan. Sebagai contoh, hasil algoritma reduksi data;
pengukuran setelah koreksi dapat Ö Pendekatan dan asumsi yang
secara tidak sadar dapat menjadi tercakup dapam metode dan
sangat dekat dengan nilai besaran prosedur pengukuran;
ukur yang tidak diketahui, dan oleh Ö Variasi pengamatan berulang
karena itu mempunyai kesalahan terhadap besaran ukur dalam
yang dapat diabaikan, meskipun kondisi yang tampak sama.
mungkin mempunyai ketidakpastian Interpretasi dari sumber
yang besar. ketidakpastian pengukuran dalam
aplikasinya untuk proses pengujian
dapat mencakup, tapi tidak terbatas
II. TINJAUAN PUSTAKA
pada:
Ö Pengambilan sampel yang tidak
2.1. Sumber Ketidakpastian
representatif;
Dalam praktek, terdapat berbagai Ö Ke-tidak-homogen-an asal sampel;
macam kemungkinan sumber Ö Kontaminasi selama pengambilan
ketidakpastian pengukuran, antara dan penyiapan sampel;
lain mencakup:
Ö Definisi besaran ukur yang tidak 2.2. Klasifikasi Komponen
lengkap; Ketidakpastian
Ö Realisasi definisi besaran ukur
Ketidakpastian pengukuran terdiri
yang tidak sempurna;
dari beberapa komponen yang dapat
Ö Pengambilan sampel yang tidak
diklasifikasikan menurut metode yang
mewakili keseluruhan besaran
digunakan untuk menaksir nilai
ukur yang didefinisikan;
numeriknya:
Ö Pengetahuan yang tidak memadai
Ö Tipe A : yang dievaluasi dengan
tentang pengaruh kondisi
analisis statistik dari serangkaian
lingkungan terhadap proses
pengamatan.
pengukuran atau pengukuran
Ö Tipe B : yang dievaluasi dengan
kondisi lingkungan yang tidak
cara selain analisis statistik dari
sempurna;
serangkaian pengamatan.
Ö Bias personil dalam membaca
Klasifikasi komponen ketidakpastian
peralatan analog;
ke dalam tipe A dan tipe B tidak
Ö Resolusi atau diskriminasi
selalu mempunyai hubungan
peralatan;
langsung dengan klasifikasi
komponen ketidakpastian sebagai 2.3. Pemodelan Pengukuran
ketidakpastian acak dan sistematik.
Dalam konteks evaluasi ketidakpastian
Sifat komponen ketidakpastian
pengukuran, model pengukuran
dikondisikan oleh fungsi yang dimiliki
memerlukan pernyataan yang jelas
oleh besaran yang diukur, yang
tentang besaran yang sedang diukur,
ditunjukkan dalam model matematis
dan pernyataan kuantitatif yang
proses pengukuran. Bila besaran
menunjukkan hubungan antara nilai
yang terlibat dalam pengukuran
besaran ukur dan parameter bebas
digunakan dalam fungsi berbeda,
dimana besaran ukur tersebut
komponen acak bisa berubah
bergantung. Parameter tersebut bisa
menjadi komponen sistematik dan
berupa besaran ukur lain, besaran
sebaliknya. Untuk menghindari
yang tidak langsung diukur, atau
kesalahan pemahaman sebaiknya
suatu konstanta. Suatu fungsi yang
istilah ketidakpastian acak dan
menghubungkan besaran yang diukur
ketidakpastian sistematik tidak
dengan besaran masukan disebut
digunakan. Suatu alternatif istilah
dengan model pengukuran.
yang dapat digunakan dalam
Dalam sebagian besar proses
klasifikasi komponen ketidakpastian
pengukuran, besaran ukur Y
adalah:
ditentukan dari N besaran lain yaitu.
Ö “komponen ketidakpastian yang
X1, X2,…, XN melalui hubungan
berasal dari pengaruh acak,” dan
fungsional berikut:
Ö “komponen ketidakpastian yang
berasal dari pengaruh sistematik.” Y = f (X1, X2,…, XN) .....................(1)
Pengaruh acak adalah yang
memberikan penambahan kemungkinan Besaran masukan tersebut X1, X2,…,
kesalahan acak dalam proses XN dimana besaran ukur Y dapat
pengukuran yang sedang dilakukan dipandang sebagai besaran ukur
dan pengaruh sistematik adalah yang yang bergantung pada besaran lain,
memberikan kemungkinan termasuk koreksi dan faktor koreksi
penambahan kesalahan sistematik untuk kesalahan sistematik yang
dalam pengukuran yang sedang dikenali, hal ini dapat menyebabkan
dilakukan. hubungan fungsional kompleks yang
Dalam pengukuran, sebuah mungkin tidak pernah dapat ditulis
komponen ketidakpastian yang secara eksplisit.
berasal dari pengaruh sistematik Besaran masukan X1, X2,…, XN dapat
yang dalam suatu kasus dievaluasi mempunyai nilai dan ketidakpastian
dengan evaluasi tipe A, dalam kasus yang ditentukan secara langsung dari
yang lain dengan evaluasi tipe B, proses pengukuran yang sedang
demikian juga komponen dilakukan. (seperti dari suatu
ketidakpastian yang berasal dari pengamatan tunggal, pengamatan
pengaruh acak. berulang, penentuan koreksi
terhadap pembacaan instrumen dan baku-nya dapat dihitung. Simpangan
koreksi dari besaran berpengaruh) baku menggambarkan sebaran nilai
atau diperoleh dari sumber luar yang dapat digunakan untuk mewakili
(seperti besaran terkait dengan seluruh populasi nilai terukur.
standar pengukuran terkalibrasi, Dalam sebagian besar kasus, taksiran
bahan acuan bersertifikat dan data terbaik yang tersedia dari harapan
acuan dari handbook. atau nilai harapan terhadap suatu
Suatu taksiran dari besaran ukur Y, besaran yang bervariasi secara acak,
dinyatakan dengan y, diperoleh dari yang diperoleh dari n pengamatan
persamaan model pengukuran berulang yang saling bebas dalam
menggunakan taksiran besaran input kondisi pengukuran yang sama
x1, x2,…,xN, untuk nilai dari N besaran adalah nilai rata-rata dari hasil n
masukan X1, X2,…, XN, oleh karena itu pengamatan:
taksiran besaran ukur y, yang
merupakan hasil dari proses 1 n
pengukuran, diberikan dengan: x= ∑ xi ..................................(2)
n 1
f (x1, x2, …,xN)
Simpangan baku adalah suatu
Bila diasumsikan bahwa setiap taksiran sebaran populasi dimana n
besaran input telah dikoreksi nilai tersebut diambil, yaitu:
terhadap semua pengaruh sistematik
yang dikenali yang memberi n
pengaruh signifikan terhadap taksiran ∑ (x i − x)2
keluaran, taksiran simpangan baku s ( xi ) = i =1
.................(3)
yang berkaitan dengan taksiran n −1
keluaran, disebut sebagai
ketidakpastian baku gabungan
(dinyatakan sebagai uc(y)) diperoleh Setelah melakukan satu kali n
dengan menggabungkan taksiran pengamatan berulang, kemudian
simpangan baku dari setiap taksiran dilakukan pengamatan kedua dari n
masukan xi yang disebut sebagai
pengamatan berulang maka nilai
simpangan baku (dinyatakan sebagai
u(xi)). Setiap ketidakpastian baku rata-rata dapat dihitung lagi.
u(xi) diperoleh baik dari evaluasi tipe Kemungkinan akan terjadi sedikit
A atau tipe B. perbedaan antara rata-rata dari n
pengamatan kedua dari rata-rata
2.4. Evaluasi Ketidakpastian pertama. Taksiran sebaran dari rata-
Baku Tipe A rata populasi dapat dihitung dari
Bila pengukuran diulangi beberapa simpangan baku rata-rata
kali, nilai rata-rata dan simpangan eksperimental (ESDM):
s ( xi ) Dimana, si adalah simpangan baku
s( x ) = ................................(4) eksperimental dari satu seri mi
n
pengamatan berulang yang saling
bebas, dan mempunyai derajat
Ketidakpastian baku tipe A, u (xi) dari kebebasan:
suatu besaran yang ditentukan dari n
pengamatan berulang yang saling
bebas adalah nilai ESDM: νi = mi – 1...................................(9)

u ( xi ) = s ( x ) ................................(5) Jika hasil pengukuran x terhadap


variabel yang sama ditentukan dari n
pengamatan yang saling bebas,
Dalam beberapa kasus perlu untuk ketidakpastian baku tipe A, yaitu u
mengetahui jumlah derajat dapat diestimasi dari:
kebebasan ν, untuk satu set n
pengukuran dimana diperoleh nilai
sp
rata-rata tersebut, derajat kebebasan u(x i ) = ...............................(10)
dari n pengamatan berulang dapat n
dihitung dengan:
Terdapat banyak metode untuk
νi = n - 1 ...................................(6) menentukan ketidakpastian baku tipe
A, perhitungan yang paling umum
Untuk pengukuran yang telah adalah ESDM, evaluasi tipe A
dikarakterisasi dengan baik dibawah berikutnya yang paling umum adalah
pengendalian statistik, simpangan ketidakpastian baku dari penarikan
baku pooled sP, dengan derajat kurva (fitted curves).
kebebasan νp berdasarkan M seri Sebagai contoh, bila diinginkan untuk
pengamatan terhadap variabel yang menarik garis lurus terhadap bebrapa
sama dapat tersedia. Simpangan data, garis lurus tersebut diwakili
baku pooled ditentukan oleh: oleh persamaan :

M y = a + bx.................................(11)
∑v s i i
sp = i =1
.............................(7) Perbedaan antara titik data aktual
M
dan nilai terkait yang dihitung dari
∑v
i =1
i
persamaan tersbut disebut dengan
residual. Dalam proses penarikan
M
kurva, diharapkan untuk memperoleh
v p = ∑ v i ...................................(8) nilai a dan b sehingga jumlah dari
i =1 kuadrat residual (SSR) tersebut
minimum:
SSR = ∑ ( y i − a − bxi ) 2 ...........(12) 2.5. Evaluasi Ketidakpastian
Baku Tipe B
Sebaran dari titik data di sekitar Evaluasi ketidakpastian baku tipe B
kurva dapat digambarkan dengan diperoleh dengan cara selain analisis
taksiran simpangan baku, yang statistik dari serangkaian
sering disebut sebagai standard error pengamatan yang biasanya
dari nilai y yang dihitung dari didasarkan pada justifikasi ilmiah
persamaan kurva, yaitu: menggunakan semua informasi
relevan yang tersedia, yang dapat
SSR meliputi:
s= .................................(13) Ö Data pengukuran sebelumnya;
v
Ö Pengalaman dengan, atau
pengetahuan umum tentang
Bila ν adalah jumlah derajat
tingkah laku dan sifat instrumen
kebebasan , yang dapat dihitung
dan bahan yang relevan;
dengan:
Ö Spesifikasi pabrik;
ν = banyaknya titik data – banyaknya
Ö Data yang diberikan dalam
koefisien yang ditentukan atau ν =
sertifikat atau laporan lainnya;
banyaknya titik data – 2; untuk garis
Ö Ketidakpastian yang diberikan
lurus
untuk data acuan yang diambil
Sebagaimana rata-rata dari
dari data book.
pengukuran berulang, untuk kurva
Contoh paling sederhana dari
tersebut, ketidakpastian baku terkait
evaluasi tipe B adalah penggunaan
diperoleh dari taksiran simpangan
ketidakpastian yang dilaporkan dalam
baku:
sertifikat standar. Untuk memperoleh
u = s..........................................(14) ketidakpastian baku, ketidakpastian
Proses penarikan kurva tidak terbatas bentangan dibagi dengan faktor
pada garis lurus, secara umum kurva cakupan yang diberikan dalam
yang mewakili serangkaian data sertifikat tersebut. Tanpa adanya nilai
pengukuran dapat dinyatakan faktor cakupan, maka faktor cakupan
sebagai: sama dengan 2 dapat digunakan jika
ketidakpastian bentangan
y = f(x) ......................................(15) mempunyai tingkat kepercayaan
Meskipun perhitungan koefisien kurva 95%.
dan evaluasi ketidakpastiannya Dalam kasus lain, dimana
tampak sulit, banyak perangkat lunak ketidakpastian diberikan dalam batas
komersial yang telah mempunyai tertentu + a, distribusi kemungkinan
fungsi built in untuk proses dapat diestimasi dari informasi yang
perhitungan penarikan kurva tersedia, yang kemungkinan dapat
(regresi). berbentuk distribusi berikut:
Ö Distribusi kemungkinan rectangular Ö Distribusi kemungkinan bentuk-U
Hal ini digunakan bila batas dapat Distribusi ini terjadi di beberapa
ditentukan namun nilai besaran bidang metrologi. Sebagai contoh
ukur tampak berada di semua adalah distribusi kemungkinan
tempat dalam rentang tersebut. untuk ketidakpastian yang timbul
Ketidakpastian baku diperoleh dari refleksi konektor frekuensi
dengan membagi semi-range ‘a’ radio. Hal ini juga dapat
dengan 3 , yaitu u = a / 3 diterapkan untuk variasi
temperatur udara bila kendali
temperatur menghasilkan sebaran
yang selalu dekat dengan batas
ketidakpastian. Ketidakpastian
diperoleh dengan membagi semi-
-a µ +a range ‘a’ dengan 2 yaitu,
µ−
a
µ+

a u = a/ 2.
3 3
Gambar 1. Distribusi Rectangular

Ö Distribusi kemungkinan triangular


Hal ini digunakan bila terdapat
bukti bahwa nilai yang paling -a µ +a
mungkin adalah nilai yang dekat a a
dengan nilai rata-rata, lebih dekat
µ− µ+
2 2
dengan batas rentang,
kemungkinannya berkurang Gambar 3. Distribusi U
menuju “nol”. Ketidakpastian
baku diperoleh dengan membagi Ö Distribusi Gaussian atau Normal
semi-range ‘a’ dengan 6 , yaitu, Distribusi ini dapat digunakan bila
diasumsikan untuk ketidakpastian
u = a/ 6
yang menyatakan tingkat
kepercayaan tertentu, 95% atau
99%. Ketidakpastian baku
diperoleh dengan membagi
ketidakpastian tersebut dengan
faktor cakupan yang tepat
-a µ +a
berdasarkan tabel distribusi-t,
a a yaitu u = U / k; dimana U adalah
µ− µ+
6 6 ketidakpastian bentangan untuk
tingkat kepercayaan tertentu dan
Gambar 2. Distribusi Triangular
k adalah faktor cakupan,
pengukuran, yang diperoleh dengan
menggabungkan ketidakpastian baku
dari setiap taksiran masukan
berdasarkan pendekatan deret Taylor
orde satu dari model pengukuran.
-U µ +U
Metode penggabungan ketidakpastian
U U
µ− µ+ baku ini sering disebut dengan
k k hukum propagasi ketidakpastian.
Gambar 4. Distribusi Normal Untuk besaran masukan yang tidak
berkorelasi, ketidakpastian baku
Untuk evaluasi ketidakpastian baku gabungan dari taksiran keluaran y
tipe B, distribusi rectangular adalah dapat dinyatakan dengan:
model dasar yang cukup beralasan
bila tidak terdapat informasi lainnya. N N
Namun jika diketahui bahwa nilai uc ( y) = ∑ [ci u ( xi )]2 = ∑ [u ( y)]i
besaran yang diukur dekat dengan i =1 i =1

pusat rentang ketidakpastian, maka


distribusi triangular merupakan model …...... (16)
yang lebih baik.
Ketidakpastian baku tipe B diperoleh dimana: ci= ∂f / ∂xi dan ciu(xi)=ui(y)
dari suatu proses penaksiran
distribusi kemungkinan. Secara Dalam proses pengukuran, terdapat
sederhana diasumsikan bahwa beberapa keadaan dimana dua
distribusi kemungkinan dari nilai besaran masukan atau lebih saling
tersebut telah diketahui dengan pasti. bergantung. Pernyataan
Dalam sebagian besar kasus, dapat ketidakpastian baku gabungan yang
diasumsikan bahwa derajat tepat terkait dengan hasil
kebebasan dari ketidakpastian baku pengukuran tersebut adalah:
tersebut adalah tak terhingga. Hal ini
merupakan asumsi yang beralasan N N −1 N

dalam praktek secara umum bahwa u c ( y) = ∑[c u( x )]


i =1
i i
2
+ 2∑ ∑ ci c j u( xi )u( x j )r ( xi , x j )
i =1 j =i +1
kemungkinan dari besaran yang ........(17)
diamati berada diluar batas
ketidakpastian adalah sangat kecil.
Ke-saling-bergantung-an dari dua
variabel disifatkan oleh koefisien
2.6. Ketidakpastian Baku Gabungan
korelasinya, yang dapat dinyatakan
Ketidakpastian baku gabungan dari sebagai:
suatu pengukuran, dinotasikan
dengan uc(y), diambil untuk mewakili u(x i , x j )
taksiran simpangan baku (estimated r(x i , x j ) = ..............(18)
standard deviation) dari hasil
u ( x i )u ( x j )
Ö Jika model mencakup perkalian
Korelasi dapat terjadi jika atau pembagian besaran yang
pengukuran yang sama digunakan berbeda, misalnya,
lebih dari sekali dalam proses
pengukuran yang sama, namun, y = p.q.r... atau y = p /(q.r...) ........(22)
pengaruhnya terhadapa
ketidakpastian baku gabungan dapat
positif, yaitu menambah uc(y) = y (u(p)/ p)2 +(u(q)/ q)2 +(u(r)/ r)2 +...(23)
ketidakpastian atau negatif, yang
menyebabkan pengurangan
ketidakpastian. Ö Jika model mencakup suatu
Jika diduga terdapat korelasi positif fungsi pangkat-n, misalnya, y =
namun koefisien korelasi tidak dapat an
dihitung dengan mudah, cukup
uc(y) = ny u(a) / a....................(24)
beralasan untuk mengasumsikan
koefisien korelasi sama dengan +1.
Jika semua taksiran masukan 2.7. Ketidakpastian Bentangan
berkorelasi dengan koefisien korelasi (Expanded Uncertainty)
+1, ketidakpastian baku gabungan
dari taksiran keluaran dapat Ukuran ketidakpastian perlu untuk
dinyatakan dengan: memenuhi kemungkinan yang
memadai yang diistilahkan dengan
2 ketidakpastian bentangan, yang
⎡N ⎤ dinyatakan dengan simbol U, dan
u c ( y ) = ⎢∑ ci u ( xi )⎥ ............(19)
⎣ i =1 ⎦ diperoleh dari mengalikan uc(y)
dengan caktor cakupan, yang
dinyatakan dengan simbol t atau k.
Untuk penggunaan praktis dalam
Praktek internasional yang biasa
bidang pengujian, aturan sederhana
diterapkan adalah memberikan
berikut dapat digunakan untuk model
tingkat kepercayaan sekitar 95%
pengukuran yang sering dijumpai
(95.45%). Untuk tingkat kepercayaan
dalam pengukuran analitik:
tertentu, nilai faktor cakupan
Ö Jika model hanya mencakup
bervariasi terhadap derajat
penjumlahan atau pengurangan
dari besaran yang berbeda, kebebasan efektif.
misalnya, Dalam banyak kasus, nilai k sama
dengan 2 dapat digunakan bila
y = ( p + q + r + ...) .................(20) derajat kebebasan cukup besar, yaitu
lebih besar atau sama dengan 30.
Jika derajat kebebasan efektif relatif
u c ( y ) = u ( p) 2 + u (q) 2 + u (r ) 2 + ... ..(21) kecil, nilai k dapat diperoleh dari
tabel distribusi-t.
III. METODOLOGI dimana :
σk = kuat tekan beton (kg/cm2)
Tahapan-tahapan yang dilakukan P = gaya tekan (kg)
untuk menghitung ketidakpastian A = luas penampang kubus (cm2)
pengukuran dalam pengujian adalah
sebagai berikut: Mesin uji tekan tersebut secara rutin
Ö Tentukan model matematis dikalibrasi. Dari sertifikat kalibrasi
proses pengukuran. diperoleh ketidakpastiannya ± 1,24 %
Ö Tentukan taksiran nilai besaran pada tingkat kepercayaan CL = 95 %
masukan. serta faktor cakupan k = 2.
Ö Lakukan identifikasi semua Pembacaan mesin dengan skala
sumber ketidakpastian. analog pada range 0 – 200.000 kg
Ö Evaluasi ketidakpastian baku tipe dengan 2000 skala divisi. Teknisi uji
A untuk besaran ukur yang telah berpengalaman dan dapat
diperoleh dari pengamatan membaca slkala sampai 1/10 divisi.
berulang. Benda uji diukur dengan jangka
Ö Evaluasi ketidakpastian baku tipe sorong yang telah dikalibrasi dan
B berdasarkan informasi yang pada sertifikat kalibrasi
tersedia. ketidakpastiannya adalah 0,02 mm
Ö Hitung ketidakpastian baku dengan CL = 95 %. Teknisi uji dapat
gabungan. mengukur sampai ± 0,01 mm.
Ö Hitung ketidakpastian bentangan Jumlah benda uji ada 20 kubus
dari hasil pengukuran. dengan luas penampang masing-
masing 225 cm2 dan pecah pada
beban sebagaimana tercantum pada
IV. STUDI KASUS tabel 1 kolom 3
Di dalam analisis studi kasus ini akan
Sebuah mesin uji tekan digunakan dilakukan perbandingan hasil
untuk mengetahui mutu beton pengujian kuat tekan beton dengan
dengan cara diuji tekan. Benda uji dan tanpa memperhitungkan estimasi
dibuat dalam bentuk kubus dengan ketidakpastian pengukuran.
ukuran nominal 15 cm x 15 cm x 15
cm. Kuat tekan didefinisikan sebagai V. ANALISIS DAN EVALUASI
gaya dibagi dengan luas penampang PEMBAHASAN
benda uji dengan rumus sebagai
berikut : 5.1. Hasil Pengujian Kuat Tekan
Beton Tanpa Memperhitungkan
P Estimasi Ketidakpastian
σk =
A ......................................(24) Pengukuran
Pengujian dilaksanakan sesuai
dengan metode uji SK SNI-03-3403-
1994. Dari hasil pengujian kuat Tabel 2.
tekan kubus diperoleh data sebagai Pengujian Kuat Tekan Kubus untuk
berikut: Analisis Tipe A
No. Luasbidangtekan Bebantekan Kuat tekan σk −σ (σ − σ ) 2

Tabel 1.
k

2 2 2 2
( cm) (kg) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm)
Pengujian Kuat Tekan Kubus 1 225.000 55,600.000 247.111 -23.133 535.151
No. Luas bidang tekan Beban tekan Kuat tekan 2 225.000 61,800.000 274.667 4.422 19.556
( cm2) (kg) (kg/cm2) 3 225.000 65,000.000 288.889 18.644 347.615
1 225.000 55,600.000 247.111 4 225.000 63,400.000 281.778 11.533 133.018
2 225.000 61,800.000 274.667 5 225.000 73,300.000 325.778 55.533 3,083.951
3 225.000 65,000.000 288.889 6 225.000 68,800.000 305.778 35.533 1,262.618
4 225.000 63,400.000 281.778
7 225.000 61,000.000 271.111 0.867 0.751
5 225.000 73,300.000 325.778
6 225.000 68,800.000 305.778 8 225.000 62,400.000 277.333 7.089 50.252
7 225.000 61,000.000 271.111 9 225.000 56,400.000 250.667 -19.578 383.289
8 225.000 62,400.000 277.333 10 225.000 60,000.000 266.667 -3.578 12.800
9 225.000 56,400.000 250.667 11 225.000 65,400.00 290.667 20.422 417.067
10 225.000 60,000.000 266.667
12 225.000 66,800.00 296.889 26.644 709.926
11 225.000 65,400.00 290.667
12 225.000 66,800.00 296.889 13 225.000 55,600.00 247.111 -23.133 535.151
13 225.000 55,600.00 247.111 14 225.000 53,600.00 238.222 -32.022 1,025.423
14 225.000 53,600.00 238.222 15 225.000 52,400.00 232.889 -37.356 1,395.438
15 225.000 52,400.00 232.889 16 225.000 51,400.00 228.444 -41.800 1,747.240
16 225.000 51,400.00 228.444
17 225.000 61,000.00 271.111 0.867 0.751
17 225.000 61,000.00 271.111
18 225.000 61,000.00 271.111 18 225.000 61,000.00 271.111 0.867 0.751
19 225.000 65,000.00 288.889 19 225.000 65,000.00 288.889 18.644 347.615
20 225.000 56,200.00 249.778 20 225.000 56,200.00 249.778 -20.467 418.884

jumlah 1,216,100.00 5,404.89


jumlah 1,216,100.00 5,404.89 12,427.25

Dari hasil pengujian kuat tekan dalam Dari tabel 2 dapat dihitung :
tabel 1 diperoleh kuat tekan kubus
rata-rata adalah : Beban rata-rata = 60,805 kg
Kuat tekan rata-rata = 270,24 kg/cm2
5404,89 kg kg
σk = 2 = 270,24
20 cm cm2

5.2. Hasil Pengujian Kuat Tekan n (x − x)


2
Beton Yang Memperhitungkan
Estimasi Ketidakpastian
SD = ∑ k

n −1
...................(25)
k =1
Pengukuran
Perhitungan hasil uji kuat tekan Standar deviasi (SD) = 25,575 kg/cm2
beton yang memasukkan unsur-unsur
ketidakpastian dilakukan dalam
ESDM = s( x ) =
SD
tahapan sebagai berikut : n ...................(26)
e Menetapkan model matematika
untuk kuat tekan beton, seperti
pada rumus (24); Sebaran rata-rata simpangan baku
e Menganalisis ketidakpastian baku eksperimental (ESDM) = 5,719 kg/cm2
tipe A sebagai berikut : atau 2,116 %.
Pembacaan mesin dengan skala
e Menganalisis ketidakpastian baku analog pada range 0 – 200.000
tipe B sebagai berikut : kg, dengan 2000 skala divisi.
Teknisi uji telah berpengalaman
Dari sertifikat kalibrasi alat dan dapat membaca skala sampai
diperoleh : dengan 0,1 divisi.
Ketidakpastian mesin U = 1,24 % Satu skala divisi = 100 kg
Tingkat kepercayaan CL= 95 % 1/10 skala divisi = 10 kg
Faktor cakupan k = 2 Faktor cakupan k = 2

U U
µ1( MUT ) = ...........................(27) µ3 = = 5 kg .......................(31)
k k

Nilai ketidakpastian UTM dihitung Untuk skala interval (SI) > 2,25 mm :
dengan rumus (27) :
µ1(MUT) = 0,62 % 1
x divisi
10
Ketidakpastian teknisi dalam
µ3 = = 5,774 Kg .....(32)
3
mengukur luas benda uji :
Ketidakpastian jangka sorong
Beban tekan rata-rata tanpa
memiliki nilai ketidakpastiannya
memperhatikan U = 60805,000 kg.
sebesar 0,001 mm dengan CL
Beban tekan rata-rata dengan
adalah 95 %. Teknisi uji dapat
memperhatikan U = 60810,774 kg.
mengukur dengan ketelitian ±
Variasi pembacaan teknisi = 0,009%
0,01 mm
e Menganalisis estimasi ketidakpastian
U
µ ( js ) = = 0,0005 ...............(28) gabungan tipe A dan tipe B :
k
U
µ teknisi =
k
= 0,005 ..................(29) µc = (s{x}) + ( µ ) + ( µ ) + ( µ )
2
1
2
2
3
3
2

.....(33)
µ 2(luas ) = µ ( js ) 2 + µ teknisi 2 .......(30)
Ketidakpastian gabungan µc =
Panjang sisi kubus = 150 mm. 2,205 % sehingga didapat
µ2(luas) = 0,011 mm atau 0,007 % ketidakpastian yang diperluas
sebesar k µc = 4,410 %.
Ketidakpastian teknisi dalam Besarnya ketidakpastian dari hasil
membaca mesin uji tekan µ3 : uji tekan beton kubus adalah ±
0,04410 x 270,24 kg/cm2 = ±
11,92 kg/cm2. Nilai toleransi pengamatan terhadap kondisi
ketidakpastian untuk uji tekan laboratorium harus dilakukan dengan
beton tidak boleh melebihi 5 % memperhatikan:
dari kuat tekan beton rata-rata. Ö Metode kalibrasi
Toleransi nilai ketidakpastian = 5 Metode kalibrasi akan
% x 270,24 kg/cm2 = 13,512 mempengaruhi tingkat ketelitian
kg/cm2. Sehingga nilai dalam pengujian karena dalam
ketidakpastian sebesar 11,92 metode biasanya dinyatakan
kg/cm2 memenuhi persyaratan. spesifikasi peralatan yang dapat
dikalibrasi berdasarkan metode
Maka besarnya nilai kuat tekan beton tersebut, persyaratan kondisi
adalah : lingkungan, kalibrator yang
µk = (270,24 ± 11,92) kg/cm2. digunakan, dan skema
pengamatan
Berarti nilai sebenarnya hasil kuat Ö Standar acuan dan alat ukur
tekan beton kubus tersebut berada Ada satu hal yang perlu
dalam rentang 258,32 kg/cm2 dan diperhatikan, nilai yang tercantum
282,16 kg/cm2. dalam sertifikat kalibrasi
merupakan nilai yang valid pada
saat standar acuan atau alat ukur
VI. KESIMPULAN DAN SARAN tersebut dikalibrasi. Dalam kondisi
rutin, maka pergeseran nilai dari
6.1. Kesimpulan standar acuan dan alat ukur
Estimasi ketidakpastian pengukuran tersebut dapat diperkirakan dari
dalam pengujian, khususnya di riwayat peralatan.
laboratorium dipengaruhi oleh Ö Peralatan bantu
beberapa komponen yang Dalam proses kalibrasi, jenis dan
bergantung pada sejumlah faktor akurasi alat bantu yang
yang diperlukan oleh laboratorium digunakan untuk memonitor
untuk menunjukkan kompetensi besaran akan mempengaruhi
laboratorium penguji, yang antara ketelitian yang diberikan.
lain meliputi : Ö Teknik pengukuran
Ö Pendidikan, pelatihan dan Teknik pengukuran yang berbeda
pengetahuan teknis personel; akan menyebabkan nilai ketelitian
Ö Kondisi lingkungan laboratorium yang diberikan berbeda pula.
penguji; Ö Personil
Ö Pemeliharaan peralatan, termasuk Personil yang melakukan proses
interval kalibrasi dan verifikasi. kalibrasi akan memberikan
kontribusi yang cukup berarti
Untuk dapat memberikan hasil
pengukuran yang baik, maka dalam evaluasi ketidakpastian.
6.2. Saran 8. EURACHEM/CITAC Guide Quantifying
Uncertainty in Analytical
Pengujian yang dilakukan di laboratorium
Measurement, 2000
sebaiknya memperhitungkan faktor
9. Kisset, D, Best Measurement
ketidakpastiannya agar hasil pengujian
Capability, OIML Bulletin, July 1999
yang dilakukan memiliki nilai keakuratan
10. Laporan hasil pengujian kuat tekan
yang tepat dan dapat diterima di seluruh
beton Balai Jembatan dan Bangunan
dunia.
Pelengkap Jalan
11. SAC-SINGLAS Technical Guide 2,
DAFTAR PUSTAKA Guidelines of The Evaluation and
1. APLAC TC 004, Method of Stating Expression of Uncertainty in Chemical
Test Results and Compliance with Analysis, 1st edition, 2000
Specificaition, 2001 12. SAC-SINGLAS Technical Guide 1,
2. Cook, R R, Giardini, W J, Guide to the Guidelines of The Evaluation and
ISO Guide to the Expression of Expression of Measurement
nd
Uncertainty in Measurement, CSIRO- Uncertainty, 2 edition, 2001
NML 1993 13. Sertifikasi kalibrasi alat UTM
3. Cook, R R, Assessment of Uncertainty 14. SNI-19-17025-2000 Persyaratan
of Measurement for Calibration and Umum Kompetensi Laboratorium
Testing Laboratories, 1998 Penguji dan Kalibrasi, 2000
4. EA-4/02 Expression of The 15. Taylor, B N, Kuyatt, C E, Guideline for
Uncertainty of Measurement in Evaluating and Expressing the
Calibration, European Accreditation, Uncertainty of NIST Measurement
1999 Results, NIST Technical Note 1297,
5. International Vocabulary of Basic and 1993
General Terms in Metrology, 1993
6. ISO Guide to The Expression of
Penulis :
Uncertainty in Measurement, 1993,
International Organization for
N. Retno Setiati, ST., MT
Standardization, Geneva, Switzerland
Calon Peneliti Balai Jembatan dan
7. ISO/IEC 17025 General Requirements
Bangunan Pelengkap Jalan, Pusat
for the Competence of Testing and
Litbang Jalan dan Jembatan, Badan
Calibration laboratories, first edition,
Litbang Departemen Pekerjaan
1999
Umum.

Anda mungkin juga menyukai