TEOBROMIN
Dalam struktur molekulnya, teobromin memiliki N1 yang tidak tersubsitusi. Posisi atom
N1 yang terkait dalam bentuk imida menyebabkan nukleofilisitas teobromin menjadi sangat
lemah, akan tetapi reaksi alkilasi masih dapat berlangsung.
Teobromin memiliki sifat umum dari xantin lain. memiliki aktivitas lebih lemah dari pada
teofilin atau kafein sebagai stimulan pada SSP. Dosis besar dapat menyebabkan mual dan
muntah.
Senyawa xantin merupakan alkaloid yang bersifat basa lemah dan asam lemah. Senyawa
dengan keasaman lemah dan basa lemah akan sukar terionisasi sehingga mudah menembus
sawar darah otak.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, H. dkk. 2000. “Sintesis Turunan N'- Alkil Teobromin Dan Uji Aktivitasnya Sebagai
Relaksan Otot Polos Trakea”. Majalah Farmasi Indonesia. 2000. XI(1) : 45-56.
Sakai, R., Konno, K., Yamamoto, Y., Sanae, F., Takagi, K., Hasegawa, T., Iwasaki, N.,
Kakaiuchi, M., Kato, H., Miyamoto, K. 1992. Effects of Alkyl Substitutions of Xanthine
on Bronchodilation. J. Med., Chem., 35 : 4039-4044.