Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TAK Orientasi realita pada pasien halusinasi/waham

Dalam Mata Ajar Keperawatan jiwa

DISUSUN OLEH :

1. Riska
2. Roni
3. Sarah
4. Sarida
5. Sarra

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Kasih karuniaNya sehingga PROPOSAL TAK Orientasi realita pada pasien halusinasi/waham

dapat kami selesaikan sebagaimana adanya.

Penyusunan proposal ini kami tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
jiwa agar para mahasiswa dapat mengetahui dan memahami materi perkuliahan tentang
PROPOSAL TAK Orientasi realita pada pasien halusinasi/waham

Penulis menyadari akan kekurangan penyusunan proposal ini, untuk itu kami
mengharapkan masukan, saran dan kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
proposal ini dikemudian hari. Akhirnya, semoga makalah ini dapat menjadi referensi dalam
pembelajaran matakuliah Keperawatan jiwa

Klaten, 21 Mei 2020


Penyusun
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu
dengan yang lainnya, saling ketergantungan serta mempunyai norma yang sama, stuart &
Laraia (2001) dalam Keliat (2005).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus
ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom,1995 dalam Stuart & Laraia,
2001).
Sedangkan kelompok terapeutik memberi kesempatan untuk saling bertukar (sharing)
tujuan, umpamanya membantu individu yang berperilaku destruktif dalam berhubungan
dengan orang lain, mengidentifikasi dan memberikan alternatif untuk membantu merubah
perilaku destruktif menjadi konstruktif.
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa Psikotik mengalami
penurunan daya nilai realitas ( reality testing ability ). Klien tidak lagi mengenali tempat,
waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing
dan menjadi pencetus terjadinya ansietass pada klien. Untuk menamggulangi hendayaini,
maka perlu ada aktivitas yang member stimulus secara konsisten kepada klien tentang
realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan,
yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
Terapi aktivitas kelompok orientasi realita adalah pendekatan untuk
mengorieantasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Umumnya dilaksanakan pada
kelompok yang mengalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan tempat. Teknik
yang digunakan meliputi inspirasi represif, interaksi bebas maupun secara didaktif.

B. Tujuan
Tujuan terapi aktivitas kelompok oriantasi realita meliputi :
1. Penderita mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran, perasaan,
sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
2. Penderita dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan.
3. Pembicaraan penderita sesuai realitas.
4. Penderita mampu mengenali diri sendiri.
5. Penderita mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat.

C. Karakteristik Klien
1. Penderita dengan gangguan orientasi realita (GOR) yaitu halusinasi, ilusi, waham,
dan depersonalisasi yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain.
2. Penderita dengan GOR terhadap orang, waktu, dan tempat yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain.
3. Penderita kooperatif.
4. Dapat berkomunikasi verbal dengan baik.
5. Kondisi fisik dalam keadaan sehat.

D. Jenis-jenis TAK Orientasi Realitas


1. TAK Orientasi Realitas pengenalan orang
2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu

E. Indikasi Keperawatan
Klien yang mempunyai indikasi keperawatan TAK orientasi realitas adalah klien
dengan :
1. Halusinasi
2. Dimensia
3. Kebingungan
4. Tidak kenal dirinya
5. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu
6. Waham

F. Sarana dan Prasarana TAK


Sarana dan prasarana yang biasanya digunakan pada TAK Orientasi Realitas,
antara lain:
1. Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
a. Spidol
b. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
c. Boneka
d. Mp3
e. Kalender
f. Jam dinding
2. Persiapan terapis :
Rawlins, Williams dan Beck (1993) mengidentifikasi tiga area yang perlu
dipersiapkan untuk menjadi terapis atau pemimpin terapi kelompok, yaitu
persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur,nbacaan dan lokakarya;
praktik yang disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin kelompok; dan
pengalaman mengikuti terapi kelompok.
Perawat diperkenankan memimpin terapi kelompok jika telah dipersiapkan
secara professional. American Nursing Association (ANA) menetapkan pada
praktik keperawatan psikiatri dan klinikal spesialis dapat berfungsi sebagai
terapis kelompok. Sertifikat dari ANA sebagai spesialis klinik dalam
keperawatan psikiatri-kesehatan jiwa menjamin perawat mahir dan kompeten sebagai
terapis kelompok.
Perawat yang memimpin kelompokterapeutik dan kelompok tambahan
TAK, persyaratannya harus mempunyai pengetahuan tentang masalah klien
dan mengetahui metode yang dipakai untuk kelompok khusus serta terampil
berperan sebagai pemimpin.
3. Persiapan KLIEN :
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok gangguan orientasi realita ini adalah
klien dengan masalah halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah
mengenal orang lain, tempat dan waktu.

G. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
a. Perawat Oktovia L. P sebagai leader
b. Perawat Fernandes Ekaldo sebagai Co leader
c. Fasilitator
1) Perawat Astuti Lasida
2) Perawat Donata Devung
3) Perawat Fetra Setiawan
4) Perawat Mariani Nainggolan
5) Perawat Nova Karlina
6) Perawat Suhaimi Franajaya
d. Perawat Sarimadi sebagai Observer
2. Peran dan fungsi
a. Leader
1) Menyusun rencana aktivitas dalam kelompok (proposal).
2) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
3) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukann pendapat dan memberikan umpan balik.
4) Sebagai role model
5) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik.
b. Co leader
Membantu leader dalam mengorganisir angota kelompok
c. Fasilitator
1) Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu menkoordinasikan anggota kelompok
d. Observer
1) Mengobservasi semua respon klien
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
3) Memberi umpan balik pada kelompok.
1. Nama klien yang ikut
1) Ny. A
2) Tn. B
3) Tn. C
4) Ny. D
5) Ny. E
6) Tn. F
7) Tn G

2. Waktu : dari pukul 09 : 00 - 10 : 30 (90 menit)


3. Tempat : ruang calista
4. Setting perawat dan klien
H. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan
nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Untuk TAK orientasi realitas tempat,
kemampuan klien yang diharapkan adalh mengenal tempat di rumah sakit. Sedangkan
untuk TAK orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
BAB III
APLIKASI TAK
GANGGUAN ORIENTASI REALITA
A. Sesi 1 : Pengenalan Orang
1. Tujuan
a. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
b. Klien mampu menyebutkan nama lengkap klien lain
c. Klien mampu menyebutkan nama panggilan klien lain
d. Klien mampu menyebutkan asal klien lain
e. Klien mampu menyebutkan hobi klien lain
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Pulpen
b. Kertas karton
c. Boneka
d. Handphone dan MP3
e. Jarum jahit
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2) Evaluasi/validasi
Menayakan perasaan klien saat ini.
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
b) Terapis menjelaskan aturan terapi berikut :
(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
(2) Lama kegiatan 45 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

c. Tahap kerja
1) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
2) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan.
3) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan,
searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan : nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi.
4) Terapis menjelaskan langkah-langkah berikutnya : musik akan dinyalakan,
saat musik didengarkan boneka dipindahkan dari satu klien ke klien yang lain.
Saat musik dihentikan, klien yang memegang boneka menyebutkan akan
memilih balon dan meledakkan dengan jarum jahit, lalu melakukan perintah
yang ada dalam balon tersebut misalnya menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi klien yang lain yang ada disebelah kanan (minimal
nama panggilan).
5) Ulangi langkah 4 sampai semua klien mendapat giliran.
6) Terapis memberi pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak
klien lain bertepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama panggilan
3) Kontrak yang akan dating
a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”mengenal
tempat”
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah
dapat menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi
sebagai berikut :

Sesi 1: TAK Orientasi realitas orang


Kemampuan mengenal orang lain
No Nama klien
Aspek yang dinilai
K1 K2 K3 K4 K5
1. Menyebutkan nama
klien lain
2. Menyebutkan nama
panggilan klien lain
3. Menyebutkan asal
klien lain
4. Menyebutkan hobi
klien lain

Anda mungkin juga menyukai