Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

K DENGAN BPH (Benigne Prostat


Hyperplasia) DI RUANG RAWAT INAP (MAWAR) DI WILAYAH RSAD
DR R. ISMOYO KENDARI

Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh :
Dwy Sukma
N202101031

CI LAHAN CI INSTITUSI

Muh. Angga Nuansa, S.Kep., Ns Armayani, S.Kep., Ns., M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DASAR PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

Nama Mahasiswa : Dwy Sukma NIM : N202101031

No. RM :
Tanggal : 30 November 2021
Tempat : Ruang Mawar

A. DATA UMUM
1. Data Klien
Nama : Tn. K
Umur : 61 tahun
Tempat/ Tanggal lahir : 31-12-1960
Jenis kelamin :L
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Suku : Buton
Pekerjaan : Peensiunan PNS
Alamat : Bangkudu
2. Penanggung Jawab/ Pengantar
Nama : Ny. K
Umur : 58 tahun
Pendidikan Terakhir : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dgn Klien : Istri
B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri saat BAK
2. Alasan Masuk RS :
- Klien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu, klien juga mengatakan masih ada keinginan untuk BAK namun
tidak bisa dikeluarkan dan adanya sensasi penuh pada kandung kemih.
3. Riwayat Penyakit : Hipertensi
4. Data Medik
a. Dikirim Oleh : UGD
b. Diagnosa Medis : BPH + Retensi Urin
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Riwayat Penyakit Saat Ini :
- Sebelumnya pernah dirawat di RSUD Buton Utara dengan keluhan
yang sama pada Januari 2020, dan 1 minggu yang lalu dirawat di
RSUD Bhayangka Kendari dengan keluhan yang sama kemudian
dijuruk di Rumah Sakit DR. IR Ismoyo Kendari
2. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak Ada
3. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada penyakit yang sama dengan klien
4. Riwayat Operasi : Belum pernah menjalani op sebelumnya
5. Riwayat Alergi : Tidak Ada
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram

X X X

58
61 th

Keterangan :
: Perempuan X : Meninggal : Tinggal Bersama
: Laki-Laki : Pasien
Generasi I : Orang tua klien/ mertua meninggal karena faktor usia dan ada
gangguan pada saluran pencernaan serta ayah klien meninggal dengan
diagnosa gejala TB
Generasi II : Klien merupakan generasi kedua dan merupakan anak pertama dari 8
bersaudara serta tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien
Generasi III : Anak klien tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.

E. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola Koping
- Dalam mengatasi masalah, klien melakukan diskusi dengan
keluarganya
2. Harapan Klien Terhadap Penyakitnya
- Klien berharap cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya
3. Faktor Stressor
- Klien merasa sedikit takut dengan apa yang dialaminya
4. Konsep Diri
- Konsep diri klien baik
5. Pengetahuan Klien Tentang Penyakitnya
- Klien tidak mengetahui terkait penyakitnya
6. Adaptasi
- Klien beradaptasi dengan baik di lingkungannya
7. Hubungan dengan Anggota Keluarga
- Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik
8. Hubungan dengan Masyarakat
- Klien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat
di lingkungannya karena klien merupakan seorang guru
9. Perhatian Terhadap Orang Lain & Lawan Bicara
- Klien merespon dengan baik saat diajak berbicara
10. Bahasa yang Sering Digunakan
- Klien berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
11. Keadaan Lingkungan
- Lingkungan sekitar tampak bersih
12. Kegiatan Keagamaan/ Pola Ibadah
- Aktivitas ibadah klien terganggu karena penyakit yang dideritanya
13. Keyakinan Tentang Kesehatan
- Klien yakin dan selalu beradoa agar segera diberikan kesembuhan
F. KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum Masuk RS : Makan 3-4 kali/ hari, nafsu makan baik
Sesudah Masuk RS : Makan 3-4 kali/ hari, nafsu makan baik, porsi makan
yang disediakan habis
2. Minum
Sebelum Masuk RS : Minum ± 2 L
Sesudah Masuk RS : Minum 1 ½ botol aqua besar atau 1.500 ml/ hari
3. Tidur
Sebelum Masuk RS : Tidur ± 7-8 jam
Sesudah Masuk RS : Tidak ada gangguan pola tidur dan merasa lega
setelah dilakukan operasi
4. Eliminasi Fekal/ BAB
Sebelum Masuk RS : 1 kali/ hari, konsistensi lunak
Sesudah Masuk RS : Belum pernah BAB selama di rawat dirumah sakit
5. Eliminasi Urine/ BAK
Sebelum Masuk RS : 4-5 kali/ hari, warna kuning bening
Sesudah Masuk RS : 4-5 kali/ hari, warna kuning bening
6. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Masuk RS : Terkadang pusing seperti berputar-putar apabila
terlalu lama beraktivitas
Sesudah Masuk RS : Tidak bisa melakukan aktifitas apapun
7. Personaal Hygiene
Sebelum Masuk RS : Mandi 1-2 kali/ hari, tidak ada hambatan
Sesudah Masuk RS : Belum pernah mandi
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Lemah
Vital Sign
- TD : 160/100 mmHg - S : 36,5oC
- N : 79x/ menit - P : 20x/ menit
Tingat Kesadaran : Composmentis, dengan Nilai GCS 15
2. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kulit/ Integumen
Kulit klien berwarna sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada edema
pada tangan dekat pemasangan infus, suhu kulit normal, akral teraba
hangat.
b. Kepala dan Rambut
Kepala klien berbentuk bulat, tidak ada benjolan, tidak ada lesi di
kepala, rambut tampak lurus dan beruban, tidak teraba benjolan di
kepala, tidak ada fraktur serta tidak ada nyeri.
c. Kuku
Kuku pasien bersih dan terawat, CRT <2 detik.
d. Mata/ Penglihatan
Mata pasien simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada
dropping dan ptosis, konjungtiva normal, sklera mata putih, pupil
bereaksi normal ketika terkena cahaya, gerakan bola mata normal,
tidak ada peningkatan bola mata dan tidak menggunakan alat bantu/
kacamata.
e. Hidung
Hidung pasien normal, septum normal, tidak ada sekret, tidak ada
nyeri tekan baik pada sinus frontalis, maxillaris dan sinus etmodialis,
indra penciuman baik dan tidak ada cairan abnormal yang keluar.
f. Telinga Pendengaran
Telinga pasien simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun telinga
nampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga,
pasien dapat mendengar dengan baik dan tidak menggunakan alat
bantu mendengar.
g. Mulut dan Gigi
Bibir pasien pucat dan kering, tidak ada luka. gigi tidak ada karies,
dan mulut bersih.
h. Leher
Tidak ada pembengkakakn pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis, tidak ada pembengkakakn kelenjar tiroid dan tidak ada
nyeri tekan.
i. Dada
Bentuk dada normal chest, ekspansi dada simetris kiri dan kanan
saat inspirasi dan ekspirasi, frekuensi napas 20x/ menit, tidak ada
nyeri tekan, paru mengembang simetris saat inspirasi.
j. Abdomen
Bentuk simetris kiri dan kanan, elastis kulit baik, terdapat distensi
pada vesika urinaria.
3. Pemeriksaan Diagnostik/ Laboratorium
Pemeriksaan Result Unit Limit Alert
WBC 7.6 10*3/uL 4.0 - 10.0
LYM% 16.6 % 20.0 - 40.0 L
MON% 3.2 % 1.0 - 15.0
GRAN% 80.2 % 50.0 - 70.0 H
LYM# 1.3 10*3/uL 0.6 - 4.1
MON# 0.3 10*3/uL 0.1 - 1.8
GRAN# 6.0 10*3/uL 2.0 - 7.8
RBC 4.77 10*6/uL 3.50 - 5.50
HGB 11.5 g/dL 11.0 - 16.0
HCT 34.9 % 36.0 - 48.0 L
MCV 73.2 fL 80.0 - 99.0 L
MCH 24.1 pg 26.0 - 32.0 L
MCHC 32.9 g/dL 32.0 - 36.0
RDW-SD 33.4 % 37.0 - 54.0 L
RDW-CV 14.2 fL 11.5 - 14.5
PLT 155 % 100 - 300
MPV 7.7 10*3/uL 7.4 - 10.4
PDW 9.7 % 10.0 - 17.0 L
PCT 0.11 % 0.10 - 0.28
P-LCR 10.7 % 13.0 - 43.0 L
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Kimia Darah
Glukosa Darah Puasa 137 70-115 mg/dl
Glukosa Darah Sewaktu 250 < 140

Makroskopis
- Bau Khas
- Warna Kuning Muda Kuning Muda
- Kekeruhan Agak Keruh Jernih
- Berat Jenis 1.015 1.001-1.035
- pH 6,0 4,5-8,0
- Lekosit Esterase Pos (+) Negatif
- Nitrit Negatif Negatif
- Protein Pos (+) Negatif
- Glukose Negatif Negatif
- Keton Negatif Negatif
- Urobilinogen Negatif Negatif
- Bilirubin Negatif Negatif
- Darah Negatif Negatif
Mikroskopis
- Lekosit 4-6 LPB <5 / LPB
- Eritrosit 3-4 / LPB <5 / LPB
- Epitel Sel 4-5 LPB <5 / LPB

4. Penatalaksanaan Medis/ Terapi


- Cairan : IVFD NaCL 20 tpm
- Obat Parenteral : Ranitidin 1 ampul/ IV/ 12 jam
Ketorolac 1 ampul/ IV/12 jam
Ceftriaxone IV/12 jam
- Obat Oral : Ondasentron 1x1, Amlodipine 1x1
Harval Ocas 1x1, Kandasartan 1x1
- Levemir 10µl
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera (mis., biologis, zat kimia,
fisik, psikologis)
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional prosedur tindakan
operasi
ANALISIS DATA
Nama : Tn. K
Umur : 61 tahun
Ruang Rawat : Mawar
TGL/ JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
30-11-2021 DS: Prostat membesar Retensi Urin
- Klien mengatakan masih ada keinginan untuk BAK namun tidak
bisa dikeluarkan dan adanya sensasi penuh pada kandung kemih Penyempitan lumen posterior
DO:
- Disuria Obstruksi
- Distensi kandung kemih
Retensi urin
DS: Prostat membesar Nyeri Akut
- Klien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri dirasakan sejak 1 minggu
yang lalu TURP (Trans Uretral Reseksi
DO: Prostat)
- Skala nyeri 8
- Klien tampak meringis Iritasi mukosa kandung kemih
- Klien bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri
- Klien sulit tidur Nyeri akut
29-11-2021 DS: Krisis situasional (prosedur Ansietas
- Klien mengatakan sedikit cemas dengan prosedur operasi tindakan operasi)
DO:
- Klien tampak gelisah
INTERVENSI
Nama : Tn. K
Umur : 61 tahun
Ruang Rawat : Mawar
DIAGNOSA RENCANA
NO.
KEPERAWATAN Tujuan/ Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1, Retensi urin Setelah dilakukan tindakan Kateterisasi urin 1. Mengetahui kondisi kesehatan
keperawatan 2x24 jam pola 1. Periksa kondisi pasien (mis. klien dan menentukan intervensi
berhubungan dengan eliminasi urin klien teratasi dengan kesadaran, tanda-tanda vital, yang tepat
peningkatan tekanan kriteria hasil : daerah perineal, distensi 2. Mengeahui tujuan manfaat
1. Kandung kemih kosong secara kandung kemih) tindakan yang dilakukan
uretra penuh 2. Jelaskan tujuan dan prosedur
2. Tidak ada residu urine >100- pemasangan kateter urin
200 cc
3. Intake cairan dalam rentang Perawatan Retensi urin 1. Mengetahui kondisi klien dan
normal 1. Identifikasi penyebab retensi urin menentukan intervensi tepat yang
4. Bebas dari ISK (mis. peningkatan tekanan uretra, akan dilakukan selanjutnya.
5. Tidak ada spasme bladder disfungsi neurologis, efek agen 2. Membantu mengosongkan
6. Balance cairan seimbang farmakologi) kandung kemih
2. Monitor intake dan output cairan 3. Mengajarkan klien untuk
3. Pasang kateter urin berkemih dan mengembalikan
4. Fasilitasi berkemih dengan fungsi kandung kemih kembali
interval yang teratur normal
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam nyeri klien 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Skala nyeri dapat menjadi
agen cedera (mis., menurun, dengan kriteria hasil: komprehensif termaksud lokasi, indikator keberhasilan terapi
biologis, zat kimia, 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu karakteristik, durasi, frekuensi, 2. Lingkungan yang tidak kondusif
fisik, psikologis) penyebab nyeri, mampu kualitas dan faktor presipitasi dapat merangsang saraf simpatis
menggunakan tehnik 2. Kontrol lingkungan yang dapat 3. Memberi perasaan nyaman pada
nonfarmakologi untuk mencari mempengaruhi nyeri seperti pasien
nyeri, mencari bantuan) suhu ruangan, pencahayaan, dan 4. Teknik relaksasi nafas dalam
2. Melaporkan bahwa nyeri kebisingan dapat merelaksasikan otot
berkursng dengan 3. Tingkatkan istirahat sehingga melancarkan peredaran
menggunakan manajemen 4. Ajarkan tentang teknik non sehingga nyeri dapat berkurang
nyeri farmakologi (relaksasi nafas 5. Analgetik dapat memblok
3. Mampu mengenali nyeri dalam) lintasan nyeri sehingga mampu
(skala, intensitas, frekuensi dan 5. Berikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
tanda nyeri) mengurangi nyeri
4. Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
3. Ansietas Setelah dilakukan asuhan Penurunan Kecemasan
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam, tingkat 1. Gunakan pendekatan yang 1. Untuk membina hubungan saling
krisis situasional kecemasan klien menurun, dengan tenang percaya
(prosedur tindakan kriteria hasil: 2. Jelaskan semua prosedur dan 2. Memberikan gambaran tentang
operasi) 1. Klien mampu mengidentifikasi apa yang dirasakan selama prosedur tindakan dan proses
dan mengungkapkan gejala prosedur selama tindakan dengan jelas
cemas 3. Instruksikan pasien agar pasien tenang
2. Mengidentifikasi, menggunakan teknik relaksasi 3. Relaksasi untuk mengurangi
mengungkapkan dan kecemasan
menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
3. Postur tubuh, ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. K Dx. Media : BPH
Umur : 61 tahun Dx. Keperawatan : Retensi Urin
Ruang Rawat : Mawar No. RM :-
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI (SOAP)
30/11/202 1. Periksa kondisi pasien (mis. kesadaran, tanda-tanda S : Klien mengatakan sulit BAK dan nyeri saat BAK
1 vital, daerah perineal, distensi kandung kemih)
2. Identifikasi penyebab retensi urin (mis. peningkatan O:
tekanan uretra, disfungsi neurologis, efek agen - Terpasang kateter (+)
farmakologi) - Urin ±2500 cc
3. Monitor intake dan output cairan - Nyeri saat BAK
Hasilnya: Urine dalam batas normal - TD 150/100 mmHg
4. Pasang kateter urin -
5. Fasilitasi berkemih dengan interval yang teratur A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

1. Monitor intake dan output


2. Monitor penggunaan obat antikolinergik
3. Monitor derajat distensi bladder
4. Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat
output urine
01/12/202 1. Periksa kondisi pasien (mis. kesadaran, tanda-tanda S : Klien mengatakan sulit BAK dan tidak nyaman dengan
1 vital, daerah perineal, distensi kandung kemih) kondisi terpasang kateter urin
2. Identifikasi penyebab retensi urin (mis. peningkatan
tekanan uretra, disfungsi neurologis, efek agen O:
farmakologi) - Terpasang kateter (+)
3. Monitor intake dan output cairan - Urin ±2500 cc
Hasilnya: Urine dalam batas normal - Nyeri saat BAK
4. Pasang kateter urin - TD 130/100 mmHg
5. Fasilitasi berkemih dengan interval yang teratur
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

1. Monitor intake dan output


2. Monitor penggunaan obat antikolinergik
3. Monitor derajat distensi bladder
4. Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat
output urine
02/11/202 1. Periksa kondisi pasien (mis. kesadaran, tanda-tanda S : Klien mengatakan tidak nyaman dengan kondisi
1 vital, daerah perineal, distensi kandung kemih) terpasang kateter urin
2. Identifikasi penyebab retensi urin (mis. peningkatan
tekanan uretra, disfungsi neurologis, efek agen O:
farmakologi) - Terpasang kateter (+)
3. Monitor intake dan output cairan - Urin ±2500 cc
Hasilnya: Hasilnya: Urine dalam batas normal - TD 120/80 mmHg
4. Pasang kateter urin
5. Fasilitasi berkemih dengan interval yang teratur A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. K Dx. Medis : BPH
Umur : 61 tahun Dx. Keperawatan : Nyeri Akut
Ruang Rawat : Mawar No. RM :-
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI (SOAP)
30/11/202 Manajemen nyeri : S : Klien mengeluh nyeri di area perut
1 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termaksud lokasi, kanan bagian atas tembus belakang
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Hasilnya: O:
P: Nyeri pada tempat operasi - Klien tampak meringis
Q: Terasa tertusuk-tusuk, durasi nyeri ± 5 menit - Skala nyeri 6
R: Nyeri di area perut kanan atas tembus belakang - Klien tampak gelisah
S: VAS 8 - Klien kurang nafsu makan
T: Nyeri hilang timbul, nyeri terutama saat beraktivitas
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu A : Masalah belum teratasi
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan
Hasilnya: Mengatur suhu ruangan, dan pencahayaan P : Intervensi dilanjutkan
3. Tingkatkan istirahat
Hasilnya: Pasang tirai saat beristirahat 1. Observasi TTV
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam) 2. Beri terapi sesuai instruksi dokter
Hasilnya: Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam 3. Tingkatkan istirahat
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Hasilnya: Ketorolac 1 ampul/ IV/12 jam
01/12/202 Manajemen nyeri : S : Nyeri di area perut kanan bagian atas
1 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termaksud lokasi, tembus belakang sudah berkurang
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Hasilnya: O:
P: Nyeri di daerah operasi - Klien tampak lemah
Q: Terasa tertusuk-tusuk, durasi nyeri ± 5 menit - Skala nyeri 4
R: Nyeri di area perut kanan atas tembus belakang
S: VAS 6 A : Masalah belum teratasi
T: Nyeri hilang timbul, nyeri terutama saat beraktivitas
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu P : Intervensi dilanjutkan
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan
Hasilnya: Mengatur suhu ruangan, dan pencahayaan 1. Observasi TTV
3. Tingkatkan istirahat 2. Beri terapi sesuai instruksi dokter
Hasilnya: Pasang tirai saat beristirahat 3. Tingkatkan istirahat
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam)
Hasilnya: Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Hasilnya: Ketorolac 1 ampul/ IV/12 jam
02/11/202 Manajemen nyeri : S : Klien mengeluh nyeri di area perut
1 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termaksud lokasi, kanan bagian atas tembus belakang sudah
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi banyak berkurang
Hasilnya:
P: Nyeri di daerah operasi O:
Q: Terasa tertusuk-tusuk - Keadaan klien sedang
R: Nyeri di area perut kanan atas tembus belakang - Skala nyeri 2
S: VAS 4
T: Nyeri hilang timbul, nyeri terutama saat beraktivitas A : Masalah teratasi
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan P : Intervensi dihentikan
Hasilnya: Mengatur suhu ruangan, dan pencahayaan
3. Tingkatkan istirahat
Hasilnya: Pasang tirai saat beristirahat
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam)
Hasilnya: Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Hasilnya: Ketorolac 1 ampul/ IV/12 jam

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama : Tn. K Dx. Medis : BPH
Umur : 61 tahun Dx. Keperawatan : Ansietas
Ruang Rawat : Mawar No. RM :-
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI (SOAP)
29/11/202 1. Gunakan pendekatan yang tenang S: Klien merasa lebih tenang
1 Hasilnya: Klien tenang dan merasa nyaman
2. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan O: Wajah klien terlihat tenang dan tidak gelisah
selama prosedur
Hasilnya: Klien sedikit lebih tenang A: Masalah teratasi
3. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Hasilnya: Klien mampu melakukan cara teknik P: Intervensi dihentikan
relaksasi napas dalam

Anda mungkin juga menyukai