Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Medikal Bedah
Disusun oleh :
Dwy Sukma
N202101031
CI LAHAN CI INSTITUSI
No. RM :
Tanggal : 30 November 2021
Tempat : Ruang Mawar
A. DATA UMUM
1. Data Klien
Nama : Tn. K
Umur : 61 tahun
Tempat/ Tanggal lahir : 31-12-1960
Jenis kelamin :L
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Suku : Buton
Pekerjaan : Peensiunan PNS
Alamat : Bangkudu
2. Penanggung Jawab/ Pengantar
Nama : Ny. K
Umur : 58 tahun
Pendidikan Terakhir : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dgn Klien : Istri
B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri saat BAK
2. Alasan Masuk RS :
- Klien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu, klien juga mengatakan masih ada keinginan untuk BAK namun
tidak bisa dikeluarkan dan adanya sensasi penuh pada kandung kemih.
3. Riwayat Penyakit : Hipertensi
4. Data Medik
a. Dikirim Oleh : UGD
b. Diagnosa Medis : BPH + Retensi Urin
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Riwayat Penyakit Saat Ini :
- Sebelumnya pernah dirawat di RSUD Buton Utara dengan keluhan
yang sama pada Januari 2020, dan 1 minggu yang lalu dirawat di
RSUD Bhayangka Kendari dengan keluhan yang sama kemudian
dijuruk di Rumah Sakit DR. IR Ismoyo Kendari
2. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak Ada
3. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada penyakit yang sama dengan klien
4. Riwayat Operasi : Belum pernah menjalani op sebelumnya
5. Riwayat Alergi : Tidak Ada
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram
X X X
58
61 th
Keterangan :
: Perempuan X : Meninggal : Tinggal Bersama
: Laki-Laki : Pasien
Generasi I : Orang tua klien/ mertua meninggal karena faktor usia dan ada
gangguan pada saluran pencernaan serta ayah klien meninggal dengan
diagnosa gejala TB
Generasi II : Klien merupakan generasi kedua dan merupakan anak pertama dari 8
bersaudara serta tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien
Generasi III : Anak klien tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
E. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola Koping
- Dalam mengatasi masalah, klien melakukan diskusi dengan
keluarganya
2. Harapan Klien Terhadap Penyakitnya
- Klien berharap cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya
3. Faktor Stressor
- Klien merasa sedikit takut dengan apa yang dialaminya
4. Konsep Diri
- Konsep diri klien baik
5. Pengetahuan Klien Tentang Penyakitnya
- Klien tidak mengetahui terkait penyakitnya
6. Adaptasi
- Klien beradaptasi dengan baik di lingkungannya
7. Hubungan dengan Anggota Keluarga
- Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik
8. Hubungan dengan Masyarakat
- Klien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat
di lingkungannya karena klien merupakan seorang guru
9. Perhatian Terhadap Orang Lain & Lawan Bicara
- Klien merespon dengan baik saat diajak berbicara
10. Bahasa yang Sering Digunakan
- Klien berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
11. Keadaan Lingkungan
- Lingkungan sekitar tampak bersih
12. Kegiatan Keagamaan/ Pola Ibadah
- Aktivitas ibadah klien terganggu karena penyakit yang dideritanya
13. Keyakinan Tentang Kesehatan
- Klien yakin dan selalu beradoa agar segera diberikan kesembuhan
F. KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum Masuk RS : Makan 3-4 kali/ hari, nafsu makan baik
Sesudah Masuk RS : Makan 3-4 kali/ hari, nafsu makan baik, porsi makan
yang disediakan habis
2. Minum
Sebelum Masuk RS : Minum ± 2 L
Sesudah Masuk RS : Minum 1 ½ botol aqua besar atau 1.500 ml/ hari
3. Tidur
Sebelum Masuk RS : Tidur ± 7-8 jam
Sesudah Masuk RS : Tidak ada gangguan pola tidur dan merasa lega
setelah dilakukan operasi
4. Eliminasi Fekal/ BAB
Sebelum Masuk RS : 1 kali/ hari, konsistensi lunak
Sesudah Masuk RS : Belum pernah BAB selama di rawat dirumah sakit
5. Eliminasi Urine/ BAK
Sebelum Masuk RS : 4-5 kali/ hari, warna kuning bening
Sesudah Masuk RS : 4-5 kali/ hari, warna kuning bening
6. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Masuk RS : Terkadang pusing seperti berputar-putar apabila
terlalu lama beraktivitas
Sesudah Masuk RS : Tidak bisa melakukan aktifitas apapun
7. Personaal Hygiene
Sebelum Masuk RS : Mandi 1-2 kali/ hari, tidak ada hambatan
Sesudah Masuk RS : Belum pernah mandi
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Lemah
Vital Sign
- TD : 160/100 mmHg - S : 36,5oC
- N : 79x/ menit - P : 20x/ menit
Tingat Kesadaran : Composmentis, dengan Nilai GCS 15
2. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kulit/ Integumen
Kulit klien berwarna sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada edema
pada tangan dekat pemasangan infus, suhu kulit normal, akral teraba
hangat.
b. Kepala dan Rambut
Kepala klien berbentuk bulat, tidak ada benjolan, tidak ada lesi di
kepala, rambut tampak lurus dan beruban, tidak teraba benjolan di
kepala, tidak ada fraktur serta tidak ada nyeri.
c. Kuku
Kuku pasien bersih dan terawat, CRT <2 detik.
d. Mata/ Penglihatan
Mata pasien simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada
dropping dan ptosis, konjungtiva normal, sklera mata putih, pupil
bereaksi normal ketika terkena cahaya, gerakan bola mata normal,
tidak ada peningkatan bola mata dan tidak menggunakan alat bantu/
kacamata.
e. Hidung
Hidung pasien normal, septum normal, tidak ada sekret, tidak ada
nyeri tekan baik pada sinus frontalis, maxillaris dan sinus etmodialis,
indra penciuman baik dan tidak ada cairan abnormal yang keluar.
f. Telinga Pendengaran
Telinga pasien simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun telinga
nampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga,
pasien dapat mendengar dengan baik dan tidak menggunakan alat
bantu mendengar.
g. Mulut dan Gigi
Bibir pasien pucat dan kering, tidak ada luka. gigi tidak ada karies,
dan mulut bersih.
h. Leher
Tidak ada pembengkakakn pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis, tidak ada pembengkakakn kelenjar tiroid dan tidak ada
nyeri tekan.
i. Dada
Bentuk dada normal chest, ekspansi dada simetris kiri dan kanan
saat inspirasi dan ekspirasi, frekuensi napas 20x/ menit, tidak ada
nyeri tekan, paru mengembang simetris saat inspirasi.
j. Abdomen
Bentuk simetris kiri dan kanan, elastis kulit baik, terdapat distensi
pada vesika urinaria.
3. Pemeriksaan Diagnostik/ Laboratorium
Pemeriksaan Result Unit Limit Alert
WBC 7.6 10*3/uL 4.0 - 10.0
LYM% 16.6 % 20.0 - 40.0 L
MON% 3.2 % 1.0 - 15.0
GRAN% 80.2 % 50.0 - 70.0 H
LYM# 1.3 10*3/uL 0.6 - 4.1
MON# 0.3 10*3/uL 0.1 - 1.8
GRAN# 6.0 10*3/uL 2.0 - 7.8
RBC 4.77 10*6/uL 3.50 - 5.50
HGB 11.5 g/dL 11.0 - 16.0
HCT 34.9 % 36.0 - 48.0 L
MCV 73.2 fL 80.0 - 99.0 L
MCH 24.1 pg 26.0 - 32.0 L
MCHC 32.9 g/dL 32.0 - 36.0
RDW-SD 33.4 % 37.0 - 54.0 L
RDW-CV 14.2 fL 11.5 - 14.5
PLT 155 % 100 - 300
MPV 7.7 10*3/uL 7.4 - 10.4
PDW 9.7 % 10.0 - 17.0 L
PCT 0.11 % 0.10 - 0.28
P-LCR 10.7 % 13.0 - 43.0 L
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Kimia Darah
Glukosa Darah Puasa 137 70-115 mg/dl
Glukosa Darah Sewaktu 250 < 140
Makroskopis
- Bau Khas
- Warna Kuning Muda Kuning Muda
- Kekeruhan Agak Keruh Jernih
- Berat Jenis 1.015 1.001-1.035
- pH 6,0 4,5-8,0
- Lekosit Esterase Pos (+) Negatif
- Nitrit Negatif Negatif
- Protein Pos (+) Negatif
- Glukose Negatif Negatif
- Keton Negatif Negatif
- Urobilinogen Negatif Negatif
- Bilirubin Negatif Negatif
- Darah Negatif Negatif
Mikroskopis
- Lekosit 4-6 LPB <5 / LPB
- Eritrosit 3-4 / LPB <5 / LPB
- Epitel Sel 4-5 LPB <5 / LPB
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dihentikan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. K Dx. Medis : BPH
Umur : 61 tahun Dx. Keperawatan : Nyeri Akut
Ruang Rawat : Mawar No. RM :-
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI (SOAP)
30/11/202 Manajemen nyeri : S : Klien mengeluh nyeri di area perut
1 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termaksud lokasi, kanan bagian atas tembus belakang
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Hasilnya: O:
P: Nyeri pada tempat operasi - Klien tampak meringis
Q: Terasa tertusuk-tusuk, durasi nyeri ± 5 menit - Skala nyeri 6
R: Nyeri di area perut kanan atas tembus belakang - Klien tampak gelisah
S: VAS 8 - Klien kurang nafsu makan
T: Nyeri hilang timbul, nyeri terutama saat beraktivitas
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu A : Masalah belum teratasi
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan
Hasilnya: Mengatur suhu ruangan, dan pencahayaan P : Intervensi dilanjutkan
3. Tingkatkan istirahat
Hasilnya: Pasang tirai saat beristirahat 1. Observasi TTV
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam) 2. Beri terapi sesuai instruksi dokter
Hasilnya: Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam 3. Tingkatkan istirahat
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Hasilnya: Ketorolac 1 ampul/ IV/12 jam
01/12/202 Manajemen nyeri : S : Nyeri di area perut kanan bagian atas
1 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termaksud lokasi, tembus belakang sudah berkurang
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Hasilnya: O:
P: Nyeri di daerah operasi - Klien tampak lemah
Q: Terasa tertusuk-tusuk, durasi nyeri ± 5 menit - Skala nyeri 4
R: Nyeri di area perut kanan atas tembus belakang
S: VAS 6 A : Masalah belum teratasi
T: Nyeri hilang timbul, nyeri terutama saat beraktivitas
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu P : Intervensi dilanjutkan
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan
Hasilnya: Mengatur suhu ruangan, dan pencahayaan 1. Observasi TTV
3. Tingkatkan istirahat 2. Beri terapi sesuai instruksi dokter
Hasilnya: Pasang tirai saat beristirahat 3. Tingkatkan istirahat
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam)
Hasilnya: Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Hasilnya: Ketorolac 1 ampul/ IV/12 jam
02/11/202 Manajemen nyeri : S : Klien mengeluh nyeri di area perut
1 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termaksud lokasi, kanan bagian atas tembus belakang sudah
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi banyak berkurang
Hasilnya:
P: Nyeri di daerah operasi O:
Q: Terasa tertusuk-tusuk - Keadaan klien sedang
R: Nyeri di area perut kanan atas tembus belakang - Skala nyeri 2
S: VAS 4
T: Nyeri hilang timbul, nyeri terutama saat beraktivitas A : Masalah teratasi
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan P : Intervensi dihentikan
Hasilnya: Mengatur suhu ruangan, dan pencahayaan
3. Tingkatkan istirahat
Hasilnya: Pasang tirai saat beristirahat
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam)
Hasilnya: Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Hasilnya: Ketorolac 1 ampul/ IV/12 jam