ANALISA JURNAL

EVIDENCE BASED IN PRACTICE (EBP) NURSING

EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DAN SPONGE

BATH TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PASIEN ANAK
GASTROENTERITIS

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2022
No Nama Judul Tujuan Metode Teori/ Konsep Yang Hasil Dan Kesimpulan Kekuatan Dan
Artikel Penelitian Penelitian Menjadi Kerangka Kelemahan
Pemikiran Penelitian
1 Roihatul Efektifitas  Untuk Kuantitatif Demam pada GE terjadi Hasil penelitian Kelebihan :
Pemberian  mengidentifi karena adanya stimulus didapatkan bahwa
Zahroh Penanganan
Kompres A kasi infeksi. Infeksi yang terjadi sponge bath lebih
& ir Hangat  dapat menyebabkan reaksi efektif dibandingkan demam secara
efektifitas
Dan Sponge 
Ni’matul pemberian inflamasi. Reaksi inflamasi kompres air awal sebelum
Bath Terha
Khasana dap kompres air tersebut akan merangsang hangat karena sponge pemberian obat
Perubahan  hangat dan keluarnya zat pirogen, bath pengompresannya
h dan antibiotik
Suhu Tubu sponge bath seperti endogen dan dilakukan di seluruh
h Pasien terhadap eksogen (bradikinin, tubuh, sedangkan secara tepat dapat
Anak perubahan serotonin, prostaglandin, kompres air hangat dilakukan dengan
Gastroenter dan histamin), zat tersebut hanya dilakukan pada
suhu tubuh
itis sponge bath,
anak dengan mempengaruhi pengatur daerah aksila.
Gastroenterit suhu tubuh di hipotalamus. Mekanisme penurunan karena selain biaya
is Kejadian suhu tubuh dari tidak mahal,
Selanjutnya menyebabkan tindakan kompres
penatalaksanaanny
peningkatan suhu tubuh hangat meningkatkan
hingga terjadi demam. aliran darah dengan a efektif dan
Proses demam merupakan cara melebarkan efisien serta bisa
gangguan proses adaptasi pembuluh darah dan
dilakukan oleh
tubuh, dari proses adaptasi menurunkan suhu
jika didukung dengan tubuh dengan siapapun baik
intervensi yang tepat dapat mengirim rangsangan orang tua maupun
menghasilkan respon yang ke pusat pengaturan
petugas kesehatan.
adaptif, namun sebaliknya suhu atau hipotalamus
jika tidak maka dapat
terjadi respon maladaptive.
Penanganan demam yang
tidak tepat seperti
pemberian kompres yang
tidak tepat sasaran,
kurangnya pemberian
minum dapat menyebabkan
masalah kesehatan serius.
Masalah kesehatan tersebut
meliputi kejang hingga
menurunnya kesadaran,
dehidrasi hingga kematian
posterior bahwa suhu Kekurangan :
luar lebih rendah dari Efek tepid sponge
suhu tubuh maka selain menurunkan
pembentukan panas suhu tubuh
ditambah dengan juga menyebabkan
meningkatkan anak merasa
metabolisme dan
kedinginan bahkan
aktivitas otot
rangka dalam bentuk sampai menggigil
mengigil serta
pengeluaran panas
dikurangi dan suhu
tubuh menjadi turun,
sedangkan mekanisme
penurunan suhu tubuh
dari tindakan sponge
bath yaitu dengan
mengirim sinyal ke
pusat pengaturan suhu
atau hipotalamus
posterior bahwa suhu
luar lebih rendah dari
suhu tubuh maka
terjadi penguapan dan
terjadi efek penenang
sehingga suhu tubuh
menurun.
manfaat sponge bath
adalah dapat
memberikan rasa
nyaman dan
menurunkan suhu
tubuh dalam menangani
kasus klien yang
mengalami demam.
Dari hasil observasi
pada penelitian ini
didapatkan bahwa
sponge bath lebih
efektif dari kompres air
hangat, karena rata –
rata dengan pemberian
sponge bath suhu tubuh
anak menjadi normal.
Anak yang mengalami
demam dengan
diberikan sponge bath
lebih cepat
mengeluarkan keringat
karena seluruh
permukaan tubuh dan
kulit dikompres /
dibilas dengan
menggunakan air. Kulit
merupakan radiator
panas yang efektif
untuk keseimbangan
suhu tubuh, sehingga
dengan membilas
seluruh tubuh /
kulit menyebabkan
kulit mengeluarkan
panas dengan cara
berkeringat, dan
dengan berkeringat
suhu tubuh yang
awalnya meningkat
menjadi turun bahkan
sampai mencapai suhu
normal.
KESIMPULAN DAN
SARAN Simpulan
1. Ada perubahan suhu
tubuh sesudah
diberikan kompres
air hangat pada anak
dengan
gastroenteritis
2. Ada perubahan suhu
tubuh sesudah
diberikan sponge
bath pada anak
dengan
gastroenteritis
3. Pemberian sponge
bath lebih efektif
dari pada pemberian
kompres hangat
dalam perubahan
suhu tubuh pada
anak dengan
gastroenteritis.