Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN

DALAM MEMBANTU MENURUNKAN SUHU TUBUH


PASIEN ANAK DENGAN DHF

Syamilatul Khariroh*, Dede Satia S, Apit Komar


Stikes HangTuah Tanjungpinang
Email : khariroh65@gmail.com

ABSTRAK
Pemanfaatan kompres hangat dan kompres dingin dalam membantu klien untuk menurunkan demam
sampai saat ini masih terdapat perbedaan terutama dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di
Rumah Sakit TNI AL Dr. Midiyato S Tanjungpinang. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk
membuktikan efektifitas pemanfaatan kompres hangat dan kompres dingin dalam membantu
menurunkansuhu tubuh klien dengan DHF yang mengalami demam. Penelitian ini bersifat
eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Pemberian Kompres Hangat dan Kompres
Dingin Dalam Membantu Menurunkan Suhu Tubuh Pasien Anak Dengan DHF di Ruang Rawat Inap
Pulau Subi Kecil Rumkital Dr. Midiyato S Tanjungpinang tahun 2009. Pengumpulan data melalui
Pre Eksperimen terhadap 30 responden masing-masing dengan dua perlakuan yaitu perlakuan
pertama dengan kompres hangat dan perlakuan kedua dengan kompres dingin pada pasien yang sama
dalam waktu yang berbeda. Hasil yang didapat bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
(significant) suhu setelah diberikan kompres hangat dibandingkan kompres dingin. Kompres hangat
lebih efektif daripada kompres dingin.
Kata Kunci : Efektif, Kompres Hangat, Kompres Dingin.

ABSTRACT

Warm compress and cold compress utilization help clients to reduce fever, still have difference,
especially in the implementation of nursing care at the Navy Hospital Dr. Midiyato S
Tanjungpinang.purpose of this research was proved the effectiveness and utilization of warm
compress cold compress to help reduce body temperature with clients who have a fever DHF. This
study was experiment that aims to determine the effectiveness of warm compress and cold compress
to help reduce the patients body temperature of children with DHF in the inpatient room Subi Kecil
Island Navy Hospital Dr. Midiyato S Tanjungpinang 2009. Collecting data through Pre Experiment
of 30 respondents each with two treatment that was the first treatment with the warm compress and
second treatment with the cold compress on the same patient in different time. The results obtained
that there are meaningful differences (significant) temperature after a given of warm compress
compared to cold compress.

Key words : Effective,Warm Compress, Cold Compress.

LATAR BELAKANG sendi, dan biasanya memburuk pada dua hari


pertama (Prof.dr. ArjatmoTjokronegoro,
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah 1996;417).
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue Demam pada penyakit demam berdarah
terutama terdapat pada anak dan dewasa terjadi secara mendadak antara 38,50C-400C.
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan Pada anak-anak terjadi peningkatan suhu yang

119
mendadak. Demam akan terjadi terus Kompres dilakukan untuk mengeluarkan
menerus dan hanya menurun sebentar setelah panas yang ada dalam tubuh. Panas tubuh
diberikan obat penurun panas. Pada hari sakit keluar melalui pembuluh-pembuluh darah
ke 3-5 terjadi gejala lanjutan yang merupakan besar yang dekat dengan kulit yang berada di
saat-saat berbahaya, suhu badan akan turun leher, axila dan lipatan paha. Sehingga, bila
jadi seolah-olah anak sembuh karena sudah melakukan kompres untuk menurunkan suhu
tidak demam lagi. Yang perlu diperhatikan tubuh, kompres di tempat tersebut, jangan di
saat ini adalah tingkah laku si anak. Apabila dahi karena tidak banyak manfaatnya. Kalau
demam menghilang, anak tampak segar dan hanya dahi yang dikompres, maka yang dingin
mau bermain serta makan/minum,biasanya cuma dahinya saja sementara tubuh tetap
termasuk demam dengue ringan. Tetapi panas. (dr. Sinarty Hartanto, 2008)
apabila demam menghilang tetapi anak Namun perlu diingat, kompres dilakukan
bertambah lemah, ingin tidur dan tidak mau bukan untuk keadaan darurat bila anak
makan/minum apapun, apalagi disertai nyeri demam. Kompres dipakai untuk membantu
perut, ini merupakan tanda awal shock. penurunan suhu tubuh disamping pemberian
Dalam keadaan demam tubuh banyak obat penurun panas. Jika anak panas tinggi,
kekurangan cairan tubuh karena terjadi yang pertama dilakukan bukan kompres tapi
penguapan yang lebih banyak daripada biasa. memberikan obat penurun panas. Bila suhu
Cairan tubuh makin berkurang bila anak terus tubuh anak tetap tinggi, barulah dibantu
menerus muntah atau tidak mau minum, dengan kompres. Jika cukup dengan
sehingga pertolongan pertama yang terpenting obat,tidak perlu dilakukan kompres
adalah memberikan minum sebanyak- lagi.(dr.Sinarty Hartanto, 2008 )
banyaknya. Demam yang tinggi juga akan Beberapa tahun lalu, semua orang tua
mengurangi cairan tubuh dan dapat menggunakan lap yang dibasahi air dingin/ es
menyebabkan kejang pada anak yang untuk mengompres anak bila demam, seperti
mempunyai riwayat kejang bila demam yang dianjurkan tenaga medis dan buku-buku
tinggi. Oleh karena itu harus segera diberikan kesehatan. Dan beberapa tahun belakangan
obat penurun panas. Kompres dapat mulai muncul anjuran dari dunia medis untuk
membantu bila anak menderita demam terlalu menggunakan kompres panas atau air hangat,
tinggi. Sebagai tambahan, untuk anak yang yang seakan-akan menyalahkan teori kompres
mempunyai riwayat kejang demam disamping masa lalu. Banyak orang tua yang bingung
obat penurun panas dapat diberikan obat anti dengan fenomena ini, metode kompres apa
kejang.(Sabrina, 2008) yang akan dipilih.
Suhu tubuh adalah cerminan dari Kedua metode kompres ini punya argumen
keseimbangan antara produksi dan pelepasan pembenaran sendiri-sendiri, sehingga sulit
panas. Keseimbangan ini diatur oleh pengatur untuk menyalahkan secara mutlak. Yang
suhu (termostat) yang terdapat di otak setuju dengan kompres dingin agaknya
tepatnya di hipotalamus. Pada orang normal, berlindung kepada hukum fisika bahwa panas
termostat ini diatur pada suhu 36,5 0C - 37,2 dari suatu tempat bisa berkurang setelah
0C. Sedangkan bila kenaikan suhu lebih dari diserap benda lain . Dengan diserapnya panas
41,20C disebut hiperpireksia (dr. Sinarty tubuh oleh kain dingin maka suhu tubuh akan
Hartanto, 2008). turun mendekati normal. Yang setuju dengan
Demam adalah kondisi dimana otak cara kompres panas berargumen kompres
menetapkan suhu di atas seting normal yaitu dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif
diatas 38 0C. Namun demikian, panas yang menurunkan panas. Karena kontak dengan air
sesungguhnya adalah bila suhu > 38.5 0C. dingin maka pembuluh darah yang kontak
Akibat tuntutan peningkatan seting tersebut dengan kain kompres dingin akan menciut
maka tubuh akan memproduksi panas. (dr. (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan
Purnamawati, 2007) pengeluaran panas. (Azril Kimin, 2008)

120
Kompres untuk demam karena infeksi DHF adalah kompres dingin, sementara pada
virus pada penyakit DHF di kalangan jurnal lainnya mengatakan bahwa kompres
masyarakat (dan mungkin juga di kalangan yang diberikan pada anak dengan DHF adalah
dokter) terdapat dua pendapat, yaitu kompres kompres hangat. Beberapa penelusuran
hangat dan kompres dingin. Pendapat tentang tersebut antara lain :
kompres dingin berargumen bahwa panas Tindakan yang perlu dilakukan untuk
tubuh harus dibuang dengan cara kompres orang yang akan atau sudah terkena demam
dengan sesuatu yang dingin yang bisa berdarah salah satunya adalah dengan
menyerap panas tubuh yang berlebih tersebut. pemberian kompres dingin (Litbang, 2004).
Kalau kompres dengan air hangat justru malah Sedangkan menurut (Harnawatiaj,2008)
sebaliknya. Asuhan keperawatan penurunan suhu tubuh
Pendapat tentang kompres air hangat pada anak dengan DHF adalah pemberian
berargumen bahwa kompres dingin justru kompres hangat, dengan rasional vasodilatasi
merangsang tubuh untuk memproduksi panas dapat meningkatkan penguapan yang
karena saraf menerima informasi bahwa di mempercepat penurunan suhu tubuh. Lain
luar tubuh (di kulit) suhu lebih rendah. Kalau halnya menurut (Hardiansyah, Juni 2008)
kompres dengan air hangat tubuh akan bahwa hiperpireksia pada DHF dapat diatasi
terangsang untuk mengeluarkan keringat dan dengan memberikan kompres air hangat atau
kemudian suhu tubuh akan turun. dingin ditambah antipiretik, demikian juga
Senada dengan dikotomi di atas. Pakaian menurut (Pustekkom, 2005) bahwa kompres
untuk orang demam juga ada dua pendapat. yang diberikan pada anak dengan DHF adalah
Pendapat yang pertama (mungkin pendukung kompres air es.
kompres dingin) mengatakan bahwa orang Pendapat (Arsifa, Maret 2007) bahwa
demam jangan diselimuti bahkan pakaiannya Penanganan kompres untuk anak dengan DHF
harus tipis supaya panas tubuh bisa bebas adalah kompres air hangat, tetapi menurut
lepas keluar. Pendapat yang lain (mungkin (Susilawati, 2004) Intervensi keperawatan
pendukung kompres hangat) mengatakan pada diagnosa keperawatan hipertermi (suhu
bahwa orang demam harus menggunakan tubuh lebih dari 40°C) anak dengan DHF
pakaian tebal dan diselimuti supaya adalah berikan kompres dingin (air biasa).
berkeringat dan suhu tubuh turun. Demikian juga menurut (Muslimah, 2008)
(Harnawatiaj, 2008). Dari fenomena tersebut Pada intervensi keperawatan hipertermi
tampak bahwa informasi pengetahuan tentang berhubungan dengan infeksi virus dengue
kompres masih belum diketahui secara adalah kompres air kran dengan rasional
merata/meluas sepenuhnya oleh masyarakat kompres dingin akan terjadi pemindahan
termasuk juga oleh tenaga kesehatan dokter secara konduksi. Pengobatan lain selain yang
ataupun perawat. bersifat suportif dan simtomatif pada
Menurut Sabrina Maharani, Februari 2008 penderita DHF adalah kompres hangat
dalam bukunya berjudul “Mengenal dan (Maroji’, 2008)
Memahami Berbagai Gangguan Kesehatan Perencanaan Keperawatan pada penderita
Anak” mengatakan bahwa pemberian DHF diantaranya adalah berikan kompres
kompres pada anak dengan DHF adalah hangat, rasional : dengan vasodilatasi dapat
kompres hangat. Demikian juga menurut meningkatkan penguapan yang mempercepat
Gloria Mayer & Ann Kuklierus, Juli 2008 penurunan suhu tubuh
dalam bukunya berjudul “ What To Do When (Effendy,Christiantie,1995). Tetapi lain
Your Child Gets Sick” mengatakan bahwa halnya dengan (Otong, 2004) menurutnya
untuk membantu menurunkan demam pada Pertolongan Pertama pada penderita Demam
anak adalah dengan mengompres air hangat Berdarah Dengue salah satunya adalah
hangat kuku. Sedangkan menurut penelusuran Pemberian Kompres Dingin.
dalam beberapa journal dikatakan bahwa Demikian juga menurut (WAP
kompres yang diberikan pada anak dengan INDOSIAR, 2004) bahwa Tindakan yang

121
harus dilakukan bila ada penderita Demam 1) Jika nilai probabilitas (P-value) >
Berdarah salah satunya adalah kompres α, maka Ho gagal ditolak artinya tidak ada
dengan air es, sama halnya menurut perbedaan antara pemberian kompres dingin
(Harnawatiaj, 2008) menurutnya Pengobatan dengan kompres hangat dalam menurunkan
penyakit Demam Berdarah salah satu suhu tubuh pasien anak dengan DHF.
diantaranya adalah dengan melakukan 2) Jika nilai probabilitas (p-value) < α,
kompres dingin. Tetapi menurut (Mother and maka Ho ditolak artinya ada perbedaan antara
Baby, 2007) bahwa pada saat anak mulai pemberian kompres dingin dengan kompres
demam, kompres dengan air hangat. Sama hangat dalam menurunkan suhu tubuh pasien
halnya menurut pendapat (Pusponegoro anak dengan DHF.
Hardiono, 2007) bahwa cara mengompres
yang benar pada anak yang mengalami HASIL
demam adalah lap dengan air hangat.
Responden dalam penelitian ini berjumlah
BAHAN DAN CARA 30 orang yaitu pasien anak yang menderita
DHF yang dibagi dalam dua perlakuan
Dalam penelitian menggunakan desain Pre kompres yaitu masing masing dilakukan
Eksperimen , untuk mencari perbedaan yang kompres hangat dan kompres dingin dalam
bermakna efektifitas pemberian kompres waktu yang berbeda. Sebelum dilakukan
hangat dan kompres dingin dalam membantu kompres hangat maupun kompres dingin
menurunkan suhu tubuh pasien anak dengan terlebih dahulu diukur suhu tubuh dari
DHF. Populasi dalam penelitian ini adalah masing-masing pasien tersebut, untuk
semua pasien anak yang menderita DHF umur selanjutnya dilakukan kembali pengukuran
0-12 tahun dengan disertai tanda/gejala suhu tubuh pasien setelah dilakukan kompres
demam ≥ 38 0C. Lokasi penelitian di ruang hangat maupun kompres dingin.
rawat inap pulau Subi kecil Rumkital Dr. Rata-rata suhu tubuh pasien sebelum
Midiyato S Tanjungpinang mulai tanggal 30 dilakukan kompres hangat adalah 38,710C,
Januari sampai dengan 21 Februari 2009. sedangkan rata-rata suhu tubuh pasien
Prosedur pengumpulan data yaitu dengan sesudah dilakukan kompres hangat adalah
mengukur terlebih dahulu suhu tubuh pasien 36,630C. Untuk suhu tubuh pasien sebelum
sebagai langkah awal penelitian selanjutnya dilakukan kompres dingin adalah 38,160C,
dilakukan kompres kepada pasien sesuai sedangkan rata-rata suhu tubuh pasien
kriteria penelitian. Kompres hangat dilakukan sesudah dilakukan kompres dingin adalah
pada pagi hari selama 15 menit, setelah 37,290C.
dilakukan kompres selanjutnya pasien diukur Penelitian dilanjutkan dengan melakukan
suhu tubuhnya dengan menggunakan Uji – t Data Independent (Independent t-Test)
thermometer air raksa. Kemudian pada bertujuan untuk menguji metode pemberian
siang/sore harinya dilakukan kompres dingin kompres mana yang lebih efektif dalam
pada pasien yang sama. Selanjutnya dilakukan menurunkan suhu tubuh pasien anak dengan
tabulasi dan analisis data menggunakan DHF. Untuk mengetahui distribusi frekuensi
system komputer. pengukuran suhu tubuh rata-rata sebelum dan
Untuk mengetahui apakah suhu responden sesudah dilakukan kompres hangat dan dingin
yang diberikan kompres dingin dan kompres pada pasien anak dengan DHF, dapat dilihat
hangat adalah Matching (sama), dilakukan uji pada tabel 1.
statuistik Uji-t data independent. Untuk
mengetahui efektifitas kompres dalam
menurunkan suhu tubuh dilakukan Uji-t data
berpasangan (Paired t-test). Penafsiran uji
statistic digunakan cara sebagai berikut :

122
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengukuran perbedaan yang bermakna antara suhu
Suhu Tubuh Rata-rata Sebelum dan Sesudah sebelum dan sesudah dilakukan kompres
dilakukan Kompres Hangat dan Dingin Pada hangat, kompres hangat efektif dalam
Pasien Anak Dengan DHF Di Ruang Rawat menurunkan suhu tubuh.
Inap Pulau Subi Kecil Rumkital Dr. Midiyato
Penelitian kedua dengan menggunakan
S Tanjungpinang Tahun 2009
kompres dingin. Hasil analisis menggunakan
Suhu Suhu rata-
Metode rata-rata rata Nilai kompres dingin adalah 38,16oC, rata-rata
Kompres sebelum sesudah p suhu setelah dilakukan kompres dingin adalah
kompres kompres 37,29oC. Dari uji t data berpasangan
Kompres 38,710C 36,630C 0,009 didapatkan p-value sebesar 0,000 yang lebih
Hangat kecil dari alpha sebesar 0,05. Ini berarti
Kompres 38,160C 37,290C 0,009 bahwa Hipotesis Null ditolak interpretasinya
Dingin adalah bahwa ada perbedaan yang bermakna
antara suhu sebelum dan sesudah dilakukan
PEMBAHASAN kompres dingin. Kompres dingin juga efektif
dalam menurunkan suhu tubuh.
Dari penelitian dilakukan kompres hangat Hal ini sesuai dengan sebuah pendapat
dan kompres dingin untuk mengetahui bahwa pemberian kompres pada pasien
efektifitas penurunan suhu tubuh. Penelitian demam adalah dengan kompres dingin,
di mulai dengan melakukan uji dengan pendapat ini mengacu kepada hukum fisika
menggunakan kompres hangat terlebih bahwa panas dari suatu tempat bisa berkurang
dahulu. setelah diserap benda lain . Dengan
Kompres yang lazim digunakan untuk diserapnya panas tubuh oleh kain dingin maka
membantu menurunkan suhu tubuh anak yang suhu tubuh akan turun mendekati normal
mengalami demam adalah kompres hangat. (Azril Kimin,2008). Pendapat lain tentang
Sebab dengan suhu di luar terasa hangat maka kompres dingin mengatakan bahwa panas
tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu tubuh harus dibuang dengan cara kompres
di luar cukup panas. Dengan demikian tubuh dengan sesuatu yang dingin yang bisa
akan menurunkan pengatur suhu di otak menyerap panas tubuh yang berlebih tersebut.
supaya tidak meningkatkan pengatur suhu Kalau kompres dengan air hangat justru malah
tubuh lagi. Disamping itu lingkungan luar sebaliknya (Harnawatiaj, 2008).
yang hangat akan membuat pembuluh darah Untuk menguji apakah perbedaan ini
tepi di kulit melebar atau mengalami bermakna secara statistik, dilakukan uji t data
vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori independen. Hasil uji Levene’s Test for
kulit terbuka sehingga akan mempermudah Equality of Variances di dapatkan nilai p
pengeluaran panas dari tubuh.(dr. Sinarty sebesar 0,009 yang lebih rendah dari nilai
Hartanto,2007). Asuhan keperawatan alpha sebesar 0,05. Interpretasinya adalah
penurunan suhu tubuh pada anak dengan DHF varian kedua sampel adalah berbeda, sehingga
adalah pemberian kompres hangat, dengan menggunakan asumsi varian yang tidak sama
rasional vasodilatasi dapat meningkatkan (equal variances not assumed). Hasil uji t-test
penguapan yang mempercepat penurunan for Equality of Means menggunakan asumsi
suhu tubuh. (Harnawatiaj, Maret 2008) varian yang tidak sama didapatkan nilai p (p-
Hasil analisis menunjukkan rata-rata suhu value) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
sebelum dilakukan kompres hangat adalah alpha sebesar 0,05. Interpretasinya adalah
38,71oC, sedangkan rata-rata suhu setelah terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata
dilakukan kompres hangat adalah 36,63oC. suhu sebelum dilakukan kompres. Rata-rata
Dari uji t data berpasangan didapatkan p-value suhu sebelum kompres hangat lebih tinggi.
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha Rata-rata suhu setelah dilakukan kompres
sebesar 0,05. Ini berarti bahwa Hipotesis Null hangat adalah 36,63oC, sedangkan rata-rata
ditolak, interpretasinya adalah bahwa ada suhu setelah dilakukan kompres dingin adalah

123
37,29oC. Tampak bahwa rata-rata suhu DAFTAR PUSTAKA
setelah diberikan kompres hangat lebih rendah
dari rata-rata suhu setelah diberikan kompres A. Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah,
dingin. Padahal rata-rata suhu sebelum 2005, Buku Saku Praktikum
diberikan kompres lebih tinggi pada sampel Kebutuhan Dasar Manusia; editor
yang diberikan kompres hangat. Untuk Monica Ester, EGC, Jakarta.
menguji apakah perbedaan ini bermakna
(significant) secara statistik dilakukan uji t Anas Tamsuri, 2007. Gangguan Pengaturan
data independen. Dari hasil uji t data Suhu Tubuh; Regulasi Suhu Tubuh,
independen bagian pertama yaitu untuk 15 Agustus 2007. http:
menguji apakah kedua sampel memiliki //nursingbegin.cm.gangguan-
varian yang sama, dengan menggunakan uji pengaturan-suhu-tubuh/#.80
Levene’s Test for Equality of Variances di
dapatkan nilai p (p-value) sebesar 0,055 yang Arsifa,2007,Demam,18 Maret 2007.
lebih besar dari alpha sebesar 0,05. http://arsifa.blog.friendster.com/page/2
Interpretasinya adalah varian kedua sampel /
adalah sama, sehingga uji t menggunakan
asumsi varian yang sama (equal variances Azril Kimin,2008,Kompres Panas atau
assumed). Hasil uji t-test for Equality of Dingin?,05 November 2008.
Means menggunakan asumsi varian yang http://www.mail-
sama didapatkan nilai p (p-value) sebesar archive.com./milisnikita@news.grame
0,000 yang lebih kecil dari alpha sebesar 0,05. diamajalah.com/
Interpretasinya adalah Ho ditolak, artinya
terdapat perbedaan yang bermakna Gloria Mayer, Ann Kuklierus, Juli 2008,
(significant) suhu setelah diberikan kompres Ketika si Kecil Sakit, Terapi Kesehatan
hangat dibandingkan dengan kompres dingin. Mandiri Bagi Orang Tua di Rumah,
Kompres hangat lebih efektif dalam terjemahan dari buku asli What To Do
menurunkan suhu tubuh. When Your Child Gets Sick oleh
Ganjar D, Golden Books, Jogjakarta.
KESIMPULAN
Harnawatiaj,2008,Penyakit Demam
Kompres dapat dipakai untuk membantu Berdarah,27 Maret 2008.
penurunan suhu tubuh disamping pemberian http://www.infopenyakit.com/2008
obat penurun panas. Jika anak panas tinggi, /03/penyakitdemam-berdarah-dbd.html
yang pertama dilakukan bukan kompres tapi
memberikan obat penurun panas. Bila suhu Hartanto Sinarty,Dr, Anak Demam Perlu
tubuh anak tetap tinggi, barulah dibantu Kompres ? 05 November 2008. http:
dengan kompres. Jika cukup dengan //www.mail.archive.com/balitaanda@i
obat,tidak perlu dilakukan kompres lagi. ndoglobal.com/msg.36569.html
Ada 2 macam kompres yaitu kompres
hangat dan kompres dingin. Dari hasil Laurie Cree, Sandra Richmiller, 2006, Sains
penelitian dapat didapat kesimpulan yaitu Dalam Keperawatan; Fisika, Kimia,
Kompres hangat lebih efektif dalam Biologi edisi 4, alih bahasa Palupi
menurunkan suhu tubuh. Widiyastuti; editor bahasa Indonesia
Monica Ester, EGC, Jakarta.

Litbang,2004,Penanganan Demam Berdarah


Harus Cepat, 22 Februari 2004. http:
//www.balipost.co.id/BaliPoscetak/200
4/2/22/kas 2 htnl.26

124
Mansjoer Arief, 2000, Kapita Selekta Suharsimi Arikunto, Prof.DR,2002,Prosedur
Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2, Media Penelitian Suatu Pendekatan
Aesculapius-FKUI, Jakarta. Praktek,PT Rineka Cipta,Jakarta.

Mansjoer Arief, 2001, Kapita Selekta Sjaifullah Noer,H.M,Prof.dr, 1996, Buku Ajar
Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Media Ilmu Penyakit Dalam Jilid I edisi
Aesculapius – FKUI, Jakarta. ketiga;Balai Pustaka FKUI, Jakarta.

Maroji’,2008,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Soemarmo Soenaryo Poorwo Soedarmo,


Anak Bagian Ionfeksi dan Penyakit 1988, Demam Berdarah Pada Anak.
Tropis,IDAI,30 April 2008. Universitas Indonesia (UI-Press),
www.muslimah.or.id Jakarta.

Monica Ester, SKp, 1999, Demam Berdarah Soemarmo Soenaryo Poorwo Soedarmo,
Dengue, Diagnosis, Pengobatan, 2005, Demam Berdarah (Dengue) Pada
Pencegahan dan Pengendalian, EGC, Anak, Universitas Indonesia(UI-Press),
Jakarta. Jakarta.

Muslimah,2008,Asuhan Keperawatan Anak Soegeng Soegijanto, 2006, Demam Berdarah


Dengan DHF, 29 September 2008. Dengue Edisi Kedua Cetakan I,
http://indonesianursing.com/2008/09/2 Airlangga University Press, Surabaya.
9/askep anak dengan DHF.
Otong,2004,System informasi Kesehatan Susilawati, 2004, Asuhan Keperawatan Pada
Kota Balikpapan Anak Dengan DHF.

Sabrina Maharani, 2008, Mengenali dan WAP INDOSIAR,2004, Musim Hujan ,


Memahami Berbagai Gangguan waspadai Demam Berdarah, 19 Januari
Kesehatan Anak; editor Illya Muhsin, 2004
Katahati, Jogjakarta.
Danlt;imgsrc=danquot;images/kata/a.040119;
Santo Tomas, Universiy of Manila, 2006, indosiar.com
Mata Ajar Nursing.
W.F. Ganong, 1992, Buku Ajar Fisiologi
Sudigdo SastroAsmoro,Prof.DR.Dr,SpA.(K), Kedokteran Edisi 14 Cetakan I, alih
2002, Dasar-dasar Metodologi bahasa dr. Petrus Andrianto; editor dr.
Penelitian Edisi ke 2, CV Sagung Seto, Jonathan Oswari, EGC, Jakarta.
Jakarta.
1. Dosen STIKES Hang Tuah
Suharsimi Arikunto,DR,1996,Prosedur Tanjungpinang.
Penelitian Suatu Pendekatan 2. Dosen STIKES Hang Tuah
Praktek,PT Rineka Cipta,Jakarta. Tanjungpinang.
3. Mahasiswa STIKES Hang Tuah
Tanjungpinang

125

Anda mungkin juga menyukai