ASMA BRONKIAL
OLEH
ISA SANDRIATIN
N202101064
KENDARI
2021
Laporan pendahuluan
A. DEFINISI
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakhea dan
bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan
jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah- ubah secara spontan
maupun sebagai hasil pengobatan (Muttaqin, 2008).
B. ETIOLOGI
Menurut (Wijaya & Putri, 2013) dalam bukunya dijelaskan klasifikasi asma
berdasarkan etiologi adalah sebagai berikut :
1. Asma ekstrinsik/alergi
Asma yang disebabkan oleh alergen yang diketahui sudah terdapat
semenjak anak-anak seperti alergi terhadap protein, serbuk sari bulu halus,
binatang, dan debu.
2. Asma instrinsik/idopatik
Asma yang tidak ditemukan faktor pencetus yang jelas, tetapi adanya
faktor-faktor non spesifik seperti : flu, latihan fisik atau emosi sering
memicu serangan asma. Asma ini sering muncul/timbul sesudah usia 40
tahun setelah menderita infeksi sinus/ cabang trancheobronkial.
3. Asma campuran
Asma yang terjadi/timbul karena adanya komponen ekstrinsik dan
intrinsik.
C. TANDA DAN GEJALA
Asma bukan suatu penyakit spesifik tetapi merupakan sindrom yang
dihasilkan mekanisme multiple yang akhirnya menghasilkan kompleks
gejala klinis termasuk obstruksi jalan nafas reversible. Ciri-ciri yang sangat
penting dari sindrom ini, di antaranya dispnea, suara mengi, obstruksi jalan
nafas reversible terhadap bronkodilator, bronkus yang hiperresponsitif
terhadap berbagai stimulasi baik yang spesifik maupun yang nonspesifik, dan
peradangan saluran pernafasan. Semua ciri-ciri tadi tidak harus terdapat
bersamaan. Serangan asma ditandai dengan batuk, mengi, serta sesak nafas.
Gejala yang sering terlihat jelas adalah penggunaan otot nafas tambahan, dan
timbulnya pulsus paradoksus (Djojodibroto, 2016)
D. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang dapat ditemui pada pasien asma menurut
Halim Danokusumo (2000) dalam Padila (2015) diantaranya ialah :
1. Stadium Dini
Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
a. Batuk berdahak disertai atau tidak dengan pilek
b. Ronchi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang
timbul
c. Wheezing belum ada
d. belum ada kelainan bentuk thorak
e. Ada peningkatan eosinofil darah dan IgE
f. BGA belum patologis
Wheezing
Hiperventilasi
Retensi c02
1. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 25-12-2021
Jam : 14 :15 wita
Ruangan : unit gawat darurat ( UGD )
A. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 38 tahun
Agama : islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : jl.mekar, kel. kadia, kota kendari
B. Identitas penanggung jawab klien
Nama : An. A
Umur : 14 tahun
Agama : islam
Pekerjaan : jln. Mekar, kel. kadia, kota kendari
Hubungan dengan klien : Anak
2. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keluhan utama
Sesak nafas
B. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke ugd dengan keadaan sesak nafas, nafas cepat dan dangkal
dan mengalami kelemahan fisik, oleh karena itu klien di larikan ke rumah
sakit oleh keluarga.
C. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan bahwa memiliki riwayat penyakit asma bronkial
D. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan bahwa dikeluarga dahulu pernah menderita penyakit
asma bronkial
E. Keadaan umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda – tanda vital
TD : 130 / 80 mmhg
N : 80 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 36, 8 ℃
Sp02 : 94
3. KLASIFIKASI DATA
aktifitas cuaca
dingin nafas sesak
DO.
Nafas klien
tampak sesak
Terdengar ada
suara wheezing
Pernafasan klien
cuping hidung
Keadaan umum
Kesadaran : compos
mentis
Tanda – tanda vital
TD : 130 / 80 mmhg
N : 80 x / menit
RR : 20x / menit
Suhu : 36, 8 ℃
Sp02 : 93
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan jalan
nafas
B. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas
6. INTERVENSI KEPERAWATAN
Memposisikan sudah
memaksimalkan 130/80
Melakukan 25x/i
Mengeluarkan P : intervensi
suction
Melakukan
Auskultasi suara
nafas, catat
adanya suara
tambahan
Melakukan
kolaborasi
pemberian
bronkodilator
Melakukan
kolaborasi
pemberian
antibiotik
Mempertahankan
hidrasi yang
adekuat untuk
mengencerkan
secret
Menjelaskan
pada pasien dan
keluarga tentang
penggunaan
peralatan : o2,
suction, inhalasi.
2 25-12- Gangguan pola Mengevaluasi S:
2021 tidur efek-efek Klien
15: 00 berhubungan medikasi mengatakan tidur
dengan sesak masih terganggu
nafas terhadap pola O:
tidur Pasien tampak
Menjelaskan lemah
pentingnya tidur Batuk berdahak
yang adekuat Sesak nafas
Memfasilitasi pada malam hari
untuk A:
mempertahankan Masalah
aktivitas sebelum teratasi sebagian
tidur (membaca) P:
Menciptakan Intervensi
lingkungan yang dilanjutkan
nyaman
Melakukan
kolaborasi
pemberian obat
tidur