Disusun Oleh :
Sri Sarina
14420211079
CI INSTITUSI CI LAHAN
(………………….…..) (………………………)
3
IV. RIWAYAT KESEHATANKELUARGA
Gen I
Gen II
61 65
Gen III
Keterangan :v
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal dunia
: Klien
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
Gen I : Orang tua klien tidak memiliki penyakit yang sama dengan klien dan
meninggal karena faktor karena usia.
Gen II : Pasien merupakan anak ke 4 dari 8 bersaudara. pasien mengatakan satu
orang saudara perempunya mempunyai riwayat penyakit yang sama,
selain itu saudara klien yang meninggal disebabkan karena riwayat
penyakit jantung, tumor usus dan penyakit liver .
Gen III : Klien mempunyai 3 orang anak dan tidak ada yang mengalami riwayat
penyakit yang seperti klien
4
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping : Selama sakit pasien tidak mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapinya.
2. Harapan klien terhadap : Klien ingin cepat sembuh dari penyakitnya
penyakitnya
3. Faktor stresor : Klien merasa cemas dengan penyakit yang
dideritanya
4. Konsep diri : Bermasalah pada self image
5. Pengetahuan klien : Klien mengatakan tidak mengetahui sama sekali
tentang penyakitnya terkait dengan penyakit yang diderita dan baru
mengetahui pada saat masuk RS
6. Adaptasi : Adaptasi psikologis klien baik
7. Hubungan dengan : Hubungan klien dengan keluarganya baik
anggota keluarga
8. Hubungan dengan : Selama sakit klein sulit bersosialisasi dengan
masyarakat lingkungan masyarakat
9. Perhatian terhadap : Klien masih bisa diajak berbicara
orang lain dan lawan
bicara
10 Aktivitas sosial : Sebelum klien sakit, klien merupakan guru
. pensiunan dan setelah pensiun aktivitas klien
mengurus rumah tangga
11 Bahasa yang digunakan : Klien menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa
. Tolaki
12 Keadaan lingkungan : Keadaan ruang perawatan klien baik tidak ramai
. pengunjung dan tenang
13 Kegiatan : Selama sakit klien tidak dapat beribadah
. keagamaan/pola ibadah
14 Keyakian tentang : Klien takut dan cemas dengan penyakit yang
5
. kesehatan dialaminya dan ingin segera sembuh
VII. PEMERIKSAANFISIK
1. Keadaan umum Klien tampak sakit sedang
a. Kehilangan BB :Klien mengatakan terjadi penurunan berat badan secara
signifikan, dan hasil terakhir BB klien 52 kg
2. Head to toe
a. Kulit/integument :
Inspeksi : kulit tampak kotor, tidak terdapat kemerahan, lesi maupun masa,
suhu tubuh normal (36,8 oC), turgor kulit kurang baik dan tidak terdapat luka
Palpasi : suhu tubuh normal
b. Kepala & rambut :
Inspeksi : Kepala klien bulat, tidak ada lesi pada kepala, rambut tampak
berminyak
Palpasi : Tidak ada benjolan bagian kiri dan kanan ,
7
c. Kuku : Kuku tampak panjang, kurang terawat, CRT< 2 detik
d. Mata/penglihatan :
Inspeksi : Mata klien tampak simetris kiri kanan, pada konjungtiva normal,
klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, mata klien tampak sayu
e. Hidung/penghiduan
Inspeksi : Tulang hidung simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
peradangan, tidak terdapat polip dan tidak ada cairan abnormal yang keluar
seperti darah atau push.
Palpasi : tidak terdapat krepitasi dan tidak teraba massa
f. Telinga/pendengaran : Bentuk telinga : Telinga klien tampak simetris kiri dan
kanan, tidak ada luka, tidak ada cairan abnormal yang keluar, telinga tampak
bersih dan ada gangguan pendengaran pada klien namun tidak menggunakan alat
bantu dengar
g. Mulut dan gigi : Keadaan bibir : Bibir klien tampak simetris antara bibir atas dan
bawa, mukosa bibir tampak keirng, tidak ada kemerahan ataupun sariawan, klien
tampak pucat.
h. Leher :
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis, tidak ada kemerahan ataupun bekas luka.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar tyroid maupun
kelenjar limfe, serta tidak ada nyeri tekan.
i. Dada :
Inspeksi : Bentuk dada : Normal chest, simetris kiri dan kanan, tidak ada
benjolan/tumor, Frekuensi napas 20 x/menit
Palpasi : Tidak teraba adanya massa/tumor, tidak ada nyeri tekan dan
ekspansi dada simetris antara kiri dan kanan
j. Abdomen :
Inspeksi : tidak terdapat benjolan, lesi serta tidak tedapat distensi
abdomen, abdomen tampak simetris dan bersih, tidak ada jaringan parut
maupun lesi, kulit perut tampak menggelambir serta tidak terdapat kemerahan
warna kulit disekitar perut tampak normal
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
8
k. Perineum & genitalia : Klien tidak mau dilakukan pemeriksaan karena merupakan
area intim dan privasi untuk klien sehingga tidak dilakukan pemeriksaan
l. Ekstremitas :
Inspeksi : pada ekstremitas bawah klien mengalami udema,
Palpasi : terapat piting edama pada ekstremitas bawah
3. PengkajianDataFokus
a. Sistem Muskuloskeletal
- Tampak udema ekstremitas bawah, piting edema dan terdapat kantung mata
b. Sistem kardiovaskuler
- konjungtiva tanpak anemis, mukosa bibir tampak kering dan pucat
4. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan lab. Darah : Tanggak pemeriksaan 25-10-2021
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
GDS 75 mg/dl < 200 mg/dl
5. Penatalaksanaan Medis/Terapi
a. Pemberian terapi infus RL 20 tpm
b. Omeprazole 40 mg/12 jam 1 vial IV
c. Ondansetron 2 mg/12 jam 1 ampul IV
d. Furosemid 20 mg/12 jam 1 ampul dan 1 cc/jam (siringe pump
9
10
VIII. PATHWAY
PROSESKEPERAWATAN
I. KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- Kekuatan otot menurun
- Klien mengeluh sulit menggerakan - Rentang gerak menurun
kedua kakinya - Sendi kaku
- Klien enggan melakukan peregrakan - Gerakan terbatas
- Klien mengeluh nyeri uluhati - Fisik lemah
- Klien mengeluh sulit tidur - Klien tampak meringis
- klien mengeluh sering terjaga - Frekuensi nadi meningkat
- Klien mengeluh pola tidurnya - Sulit tidur
berubah - Nafsu makan berubah
13
PRIORITAS DIAGNOSA
14
INTERVENSI
Nama : Ny. N
Umur : 61 Tahun
No. Rm : 23 66 75
Dx. Medis : CHF
Ruang Rawat : Sakura A03
Alamat : Desa Anggalomera, Kec. Sampara, Konawe
No Diagnosa Tujuan dan
Intervensi Rasional
. Keperawatan Kriteria Hasil
a. 1.b. Gangguan Tujuna : setelah Dukungan
mobilisasi fisik dilakukan tindakan Mobilisasi :
berhubungan keperawatan 1. Identifikasi adanya 1. Membantu
dengan gangguan Mobilisasi Fisik nyeri atau keluhan menentukan
muskuloskeletal diharapkan : fisik lainnya derajat kerusakan
(D.0054) 1. Pergerakan dan kesulitan
ekstremitas terhadap keadaan
meningkat yang dialami
2. Kekuatan oto t 2. Identifikasi 2. Mengidentifikasi
meningkat toleransi fisik kekuatan/kelema
3. Rentang gerak melakukanpergerak han dan dapat
(ROM) an memberikan
meningkat informasi
4. Gerakan terbatas mengenai
menurun pemulihan
3. Membantu dalam
3. Fasilitasi aktivitas
peningkatan
mobilisasi dengan
aktifitas dengan
alat bantu
menggunakan
alat bantu
15
4. Anjurkan 4. meminimalkan
melakukan atrofi otot,
mobilisasi dini meningkatkan
sirkulasi dan
mencegah
terjadinya
kontraktur
c. 2.d. Nyeri Akut Tujuan : setelah Manajemen nyeri:
berhubungan dilakukan tindakan
dengan agen keperawatan 1. Identifikasi skala 1. Untuk mengetahui
pencedera diharapkan nyeri nyeri kualitas nyeri yang
fisiologis menurun. Dengan dialami pasien.
(inflamasi, iskemi, kriteria hasil : 2. Identifikasi 2. Membantu dalam
neoplasma) 1. Keluhan nyeri lokasi, mendiagnosis dan
(D.0077) menurun karakteristik, menentukan
2. Meringis durasi, frekuensi, tindakan yang
menurun kualitas dan akan dilakukan
3. Gelisah menurun intensitas nyeri
17
IMPLEMENTASI & EVALUASI HARI KE-1
20
mg/12 jam 1 vial
22
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI KE-2
23
6. Pukul 17:00 melakukan menggunakan pagar
kolaborasi pemberian tempat tidur
furosemid 1 c/jam 4. Libatkan keluarga
menggunkan siringe untuk membantu
pump pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
5. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
6. Kolaborasi pemberian
furosemid 1 c/jam
menggunkan siringe
pump sesuai
kebutuhan pasien
24
jarum 3. Kontrol lingkungan
- Durasi nyeri <5 yang memperberat
menit nyeri
- Frekuensi nyerinya 4. Ajarkan tehnik
kadang-kadang nonfarmakologi untuk
- Intensitas nyeri mengurangi rasa nyeri
sedang 5. Kolaborasikan
3. Pukul 16:45 pemberian Obat
mengidentifikasi respon
nyeri non verbal
- wajah klien tampak
meringis
4. Pukul 16:50 WITA
mengontrol lingkungan
yang memperberat nyeri
5. Pukul 17:00 WITA
mengajarkan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Mengajarkan klien
tehnik relaksasi
nafasa dalam
6. Pukul 18:00 WITA
mengkolaborasikan
pemberian obat
- Omeprazole 40
mg/12 jam 1 vial
25
- Tidur pasien tidak mengatakan
menentu kadang terjaga tidurnya sudah
2. Pukul 17:30 WITA mulai membaik
mengidentifikasi faktor dibandingkan
pengganggu tidur kemarin
- Tidur klien terganggu O:
karena nyeri yang - tampak kantung
dirasakan mata pada klien
3. Pukul 17:40 memodifikasi A :sulit tidur belum
lingkungan teratasi
- Mengatur suhu ruangan P : Intervensi
dan pencahayaan dilanjutkan
1. Identifikasi pola
aktivitas tidur
2. Modifikasi
lingkungan
26
melakukan pergerakan sudah mulai
3. Pukul 09:10 WITA membaik
memfasilitasi aktivitas - Rentang geraknya
mobilisasi dengan alat sudah mulai
bantu dengan membaik
menggunakan pagar - Tampak lemah klien
tempat tidur berkurang
4. Pukul 09:15 WITA A:
melibatkan keluarga - Kekuatan cukup
untuk membantu klien meningkat
dalam meningkatkan - Rentang geraknyan
pergerakan sedang
5. Pukul 09:20 WITA - Kekakuan sedang
menganjurkan - Kelemahan fisik
melakukan mobilisasi cukup menurun
dini P : Intervensidilanjutkan
6. Pukul 13:00 melakukan 1. Identifikasi adanya
kolaborasi pemberian nyeri atau keluhan
furosemid 1 c/jam fisik lainnya
menggunkan siringe 2. Identifikasi toleransi
pump fisik melakukan
pergerakan
3. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu dengan
menggunakan pagar
tempat tidur
4. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
5. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
27
6. Kolaborasi pemberian
furosemid 1 c/jam
menggunkan siringe
pump sesuai
kebutuhan pasien
28
memperberat nyeri
4. Pukul 10:00 WITA
mengajarkan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Mengajarkan klien
tehnik relaksasi
nafasa dalam
5. Pukul 13:00 WITA
mengkolaborasikan
pemberian obat
- Omeprazole 40
mg/12 jam 1 vial
29