Anda di halaman 1dari 9

ANALISA JURNAL TENTANG TANGGUNG JAWAB DAOKTER DAN TENAGA

KESEHATAN DALAM PELAYANAN PASIEN HEMODIALISIS (MENURUT


PERATURAN MENTRI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO.812/MENKES/PER/VII/2010)

Disusun Oleh Kelompok 2

1. Kartini Abd. Malik (1801021)


2. Anjalia Masbait (1801011)
3. Mustika Reni (1801039)
4. Febriyanti Nopo (1801063)
5. Naris Safitri Pattinasarani (1801091)
6. Nur Wahida A. Haris (1801077)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


MUHAMMADIYAH MANADO
PROGRAM STUDI S1 KEPERWATAN
T.A. 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Pada Hakikatnya, setiap kegiatan dan upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan
berkelanjutan. Prinsip tersebut memiliki peran yang sangat penting artinya bagi
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa, serta pembangunan nasional.
Dokter dan tenaga kesehatan sebagai salah satu komponen utama pemberi
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mempunyai peranan penting karena
terkait langsung dengan pemberian pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang
diberikan. Sebagaimana dalam Pasal 1 ayat (9) Undang-Undang No. 23 tahun 2013
(UU PD) tentang Pendidikan Dokter, bahwa dokter adalah dokter, dokter layanan
primer, dokter spesialissubspesialis lulusan pendidikan dokter, baik di dalam maupun
diluar negeri, yang diakui oleh Pemerintah.
Sesuai dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 36 tahun 2014 (UU Nakes)
tentang Tenaga Kesehatan, bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Berdasarkan hal
tersebut, maka landasan utama dokter dan tenaga kesehatan untuk dapat pemberi
pelayanan kesehatan terhadap orang lain ialah ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kompetensi yang dimiliki dan diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.
Melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan minimnya kelalaian
tersebut, maka akan berpengaruh pula dengan keselamatan pasien hemodialisis yang
selalu bergantung dengan dokter dan tenga kesehatan lainnya. Sebagaimana
pelayanan hemodialisis telah menjadi pilihan masayarakat dan hal ini telah dibuktikan
di dalam 8 th Report of Indonesia Renal Registry (IRR). 8 Dalam data tersebut telah
tercatat bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memilih hemodialisis sebagai
pilihan utama terapi pengganti ginjal dalam pelaksanaan penyakit Gagal Ginjal
Terminal atau End Stage Renal Disease.
Merujuk Pasal 4 ayat (3) Permenkes No. 812/Menkes/PerVII/2010, tindakan
hemodialisis seharusnya dilakukan oleh seorang (KGH), Dokter (Sp.PD KGH) dan
Perawat yang telah memiliki sertifikat hemodialisis. Namun pada kenyataannya,
menurut laporan (IRR) tindakan hemodialisis yang dilakukan oleh perawat, saat ini
baru 42% (empat puluh dua persen) saja dan 58% (lima puluh delapan persen) belum
bersertifikat.11 Pada umumnya, dokter dan tenaga kesehatan khususnya perawat
mahir harus memiliki sertifikat pelatihan
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hasil analisa dari Tanggung Jawab Daokter Dan Tenaga Kesehatan
Dalam Pelayanan Pasien Hemodialisis (Menurut Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia No.812/Menkes/Per/Vii/2010).
C. Tujuan
Untuk mengetahui hasil analisis dari Tanggung Jawab Daokter Dan Tenaga
Kesehatan Dalam Pelayanan Pasien Hemodialisis (Menurut Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia No.812/Menkes/Per/Vii/2010).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Teknologi Kesehatan


Jenis teknologi yang digunakan yaitu Hemodialisis untuk mencuci darah
B. Fungsi
Dalam pelaksanaan pelayanan hemodialisis sangat membutuhkan dokter dan
perawat yang bersertifikat agar dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas
sesuai dengan profesionalisme yang dimilikinya dan pada gilirannya nanti akan
meningkatkan kualitas hidup dari para pasien hemodialisis serta bertanggung jawab
apabila tidak terpenuhinya hak dan kewajiban bahkan terjadinya kesalahan atau
kelalaian. Sebagaimana hal ini ditekankan dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUH Perdata) dinyatakan bahwa setiap orang yang membawa
kerugian kepada orang lain, wajib mengganti kerugian akibat kesalahannya tersebut.
Dalam hal ini, dokter dan tenaga kesehatan harus melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara maksimal dalam hal pelayanan hemodialisis terhadap pasien.
C. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan : tenaga kesehatan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap orang lain ialah ilmu pengetahuan, teknologi dan kompetensi yang dimiliki
dan diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan . dengan demikian dalam
pelaksanaan pelayanan hemodialisis sangat membutuhkan dokter dan perawat yang
bersertifikat agar dapat memberi pelayanan yang lebih berkualitas sesuai dengan
profesionalisme serta bertanggung jawab apabila tidak terpenuhinya hak dan
kewajiban bahkan terjadinya kesalahan atau kelalaian.
Kekurangan : melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan
minimnya kelalain, maka akan nerpengaruh pula dengan keselamatan pasien
hemodialisis yang selalu bergantung dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
D. Analisis Jurnal
1. Title/Judul
Tanggung Jawab Daokter Dan Tenaga Kesehatan Dalam Pelayanan Pasien
Hemodialisis (Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
No.812/Menkes/Per/Vii/2010).
2. Structured summary/Ringkasan terstruktur
Seperti halnya dalam pelayanan hemodialisis, perawat mahir akan melakukan
tugasnya sebagaimana yang Dokter (Sp.PD KGH) limpahkan. Secara yuridis
tanggung jawab berada pada dokter karena yang dilakukan perawat adalah
instruksi dari dokter.Seseorang yang melakukan perbuatan karena melaksanakan
perintah jabatan tidak dapat dipertanggung jawabkan perawat menjadi atas
kerugian atau kesalahan yang ditimbulkan. Hal ini sesuai dengan KUH Perdata
Pasal 51 ayat (1) yang berbunyi: ”Barang siapa yang melakukan perbuatan untuk
melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang,
tidak dipidana”.
Kemudian pada ayat (2) dijelaskan bahwa: “Perintah jabatan tanpa wewenang
tidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali yang diperintahkan dengan itikad
baik mengira bahwa perintah itu diberikan dengan wewenang, dan
pelaksanaannya termasuk dalam lingkungan pekerjaannya”. Berkaitan dengan
tugas limpah yang dilaksanakan oleh perawat, secara hakikinya adalah tugas dan
tanggungjawab dokter secara etik maupun profesi.
3. Rational/Alasan
Dokter dan tenaga kesehatan sebagai salah satu komponen utama pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mempunyai peranan penting karena
terkait langsung dengan pemberian pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang
diberikan. Sebagaimana dalam pasal 1 ayat (9) undang-undang No. 23 (UU PD)
tentang pendidikan dokter, bahwa dokter adalah dokter, dokter layanan primer,
dokter spesialis-subspesialis lulusan pendidikan dokter, baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui oleh pemerintah.
Sesuai dalam pasal 1 ayat (1) undang-undang No. 36 tahun 2014 (UU Nakes)
tentang tenaga kesehatan, bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehtan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan di jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Berdasarkan hal tersebut maka
landasan utuma doketer dan tenaga kesehatan untuk dapat memberi pelayanan
kesehatan terhadap orang lain ialah ilmu pengetahuan, teknologi, dan kompetensi
yang dimiliki dan diperoleh melalui pendidikan dan penelitian.
4. Objectives/Tujuan
Untuk mengetahui tanggung jawab dokter dan tenaga kesehatan terhadap
pasien hemodialisis dan tanggung jawab dokter kepeda perawat dalam pelimpahan
wewenang.
5. Protokol and registration/ Protokol dan registrasi
Dalam penulisan artikel ilmiah ini, penulis menggunakan penelitian hukum
normatif dengan tipe penelitian hukum deskriptif dengan pendekatan yuridis
normatif.
pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan
cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai dasar untuk diteliti dengan
cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti ( Menurut Soerjono Soekanto).
6. Eliqibity criteria/kriteria kelayakan

Pengaturan hemodialisis ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia (Permenkes) No. 812/Menkes/Per/VII/ 2010 dan beberapa
pengaturan Perundang-undangan lainnya yang terkait.Karakteristik transaksi
terapeutik itu sendiri lebih memperjelas bahwa persetujuan yang terjadi antara
dokter dan pasien bukan hanya di bidang “pengobatan” saja tetapi lebih luas,
mencakup bidang diagnostik, preventif, rehabilitatif, maupun promotif.

7. Information sources/ sumber informasi


Sumber informasi yang digunakan adalah google cendekia atau google
schoolar
8. Search/cari
Kata kunci yang digunakan untuk pencarian jurnal adalah Peraturan mentri
kesehatan.
9. PICOT
P = Problem
Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan hemodialisis harus juga diikuti dengang peningkatan sumber daya
manusia baik dari segi jumlah maupun kompetensi dan kewenangannya sumber
daya manusia yang diperlukan dalam pelayanan hemodialisis terdiri dari
Konsultasi Ginjal Hipertensi (KGH). Dokter spesialis penyakit dalam Konsultan
Ginjal Hipertensi (Sp.PD KGH). Tenega kesehatan berupa perawat mahir. Teknisi
elektronok yang memahami tentang mesin hemodialisis, tenaga administrasi
artinya beberapa sumber daya manusia tersebut menjadi pondasi utama dalam
penyelenggaraan proses hemodialisis

I = Intervensi

Dokter dan tenaga kesehatan harus berkerja sesuai dengan standar pelayanan,
standar profesi, standara prosedur operasional (SOP) dan peraturan
perundangundangan guna meningkatkan pelayanan hemodialisis terhadap pasien.

C = Compersion

ketika dokter sedang melakukan pemeriksaan terhadap pasien secara langsung,


perawat hanya sebatas membantu dokter dan melakukan tindakan sesuai dengan
perintah dan petunjuk dokter. Namun, seorang perawat dapat melakukan suatu
tindakan kepada pasien berdasarkan pelimpahan wewenang yang diberikan dan di
bawah pengawasan dokter.Pelimpahan tersebut baik secara delegatif atau
mandate.

O = Outcame

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan tanggung jawab dokter dan tenaga
kesehatan terhadap pasien hemodialisis dapat ditinjau dari segi hukum
keperdataan, pidana dan administrasi. Dalam pelimpahan wewenang secara
delegatif kepada perawat mahir, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan
Ginjal Hipertensi (Sp.PD KGH) harus bertanggung jawab apabila terjadi
kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh perawat mahir selama perawat
bekerja sesuai dengan (SOP) yang di tetapkan oleh dokter dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

T = Time

Tidak di jelaskan berapa lama penelitian ini di lakukan

10. SWOT

S = Strength (kekuatan)

a. adanya dokter dan tenaga kesehatan lain yg sudah bersertifikat dan memiliki
keahlian spesialis pada proses hemodialysis
b. Ruangan hemodialisa dalam melakukan asuhan keperawatan menurut SOP &
SAK
c. perawat mendampingi dokter visite sekaligus pelimpahan wewenang
d. bila terjadi konflik antara tenaga kesehatan dgn pasien langsung bisa diatasi
dikarenakan adanya peraturan pemerintah dan UU yg trcantum.

W : Weakness (kelemahan)

a. tidak dijelaskan dalam jurnal bahwa tenaga kesehatan perawat harus memiliki
pendidikan Minimal sampai jenjang tertentu
b. tidak adanya reward atau berupa pujian kepada perawat yang melakukan tugas
dengan baik
c. pelayanan di ruang hemodialisa dengan terbatasnya tenaga kesehatan yg
berpengalaman dan bersertifikat maka pelayanan akan kurang profesional dan
maksimal

O : Opportunity (peluang)

a. Merekrut tenaga perawat hemodialisa sesuai dengan kriteria dan aturan pada
instalasi tertentu
b. dengan cara membimbing perawat yang ada diruangan hemodialisa yang
belum berpengalaman dan bersertifikat

T: Threat (Ancaman)

a. era globalisasi yang menuntut adanya pelayanan Hemodialisa yang berkualitas


b. adanya tuntutan masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan yang
lebih professional
c. terjadinya pelayanan yang tidak perofesional dalam melakukan asuhan
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

1) Buku

Isfandyarie, Anny. 2006. Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi bagi Dokter.
Jakarta: Prestasi Pustaka.

Jacobalis, Samsi. 2005. Perkembangan Ilmu Kedokteran, Etikamedis, dan


Bioetika. Jakarta: CV Sagung Seto.

Praptianingsih, Sri. 2007. Kedudukan Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan


Kesehatan di Rumah Sakit. Jakarta: PT RajaGrafindo. Zaeni, Asyhadie H. 2017.
Aspek-Aspek Hukum Kesehatan Di Indonesia. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

2) Peraturan Perundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Undang-Undang


No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
812/Menkes/Per/VII/2010 tentang Penyelanggaraan Pelayanan Dialisis Pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

3) Internet:

8 th Report of Indonesian Renal Registration. 2015. (http://www.indonesianrenalr


egistry.org/data/indonesian.pdf ), diakses pada tanggal 15 September, pukul 21.55
WIB

Anda mungkin juga menyukai

  • Hakekat Bangsa Dan Negara PP
    Hakekat Bangsa Dan Negara PP
    Dokumen24 halaman
    Hakekat Bangsa Dan Negara PP
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Makalah HAM
    Makalah HAM
    Dokumen19 halaman
    Makalah HAM
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Makalah HAM
    Makalah HAM
    Dokumen19 halaman
    Makalah HAM
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • (Pert 1) Ruang Lingkup Biologi
    (Pert 1) Ruang Lingkup Biologi
    Dokumen10 halaman
    (Pert 1) Ruang Lingkup Biologi
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen7 halaman
    Bab Ii
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Akhlak Dalam Keluarga
    Akhlak Dalam Keluarga
    Dokumen11 halaman
    Akhlak Dalam Keluarga
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Sistem Operasi.
    Sistem Operasi.
    Dokumen10 halaman
    Sistem Operasi.
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Saluran Pencernaan 1234
    Saluran Pencernaan 1234
    Dokumen14 halaman
    Saluran Pencernaan 1234
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Tahap Persiapan
    Tahap Persiapan
    Dokumen12 halaman
    Tahap Persiapan
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nasionalisme
    Makalah Nasionalisme
    Dokumen10 halaman
    Makalah Nasionalisme
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Jurnal Hestinola Teapon
    Tugas Jurnal Hestinola Teapon
    Dokumen13 halaman
    Tugas Jurnal Hestinola Teapon
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • ABDOMEN
    ABDOMEN
    Dokumen11 halaman
    ABDOMEN
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Aborsi
    Aborsi
    Dokumen9 halaman
    Aborsi
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Jan Tung
    Jan Tung
    Dokumen3 halaman
    Jan Tung
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • KomUnikasi Nonverbal
    KomUnikasi Nonverbal
    Dokumen8 halaman
    KomUnikasi Nonverbal
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Saluran Pencernaan 1234
    Saluran Pencernaan 1234
    Dokumen14 halaman
    Saluran Pencernaan 1234
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Sirosis Hepatis
    Sirosis Hepatis
    Dokumen15 halaman
    Sirosis Hepatis
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Setelah Lahir
    Setelah Lahir
    Dokumen8 halaman
    Setelah Lahir
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Tinea Versicolor
    Tinea Versicolor
    Dokumen9 halaman
    Tinea Versicolor
    Desi Yani
    Belum ada peringkat
  • RESUME Sistem Endokrin
    RESUME Sistem Endokrin
    Dokumen11 halaman
    RESUME Sistem Endokrin
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Setelah Lahir
    Setelah Lahir
    Dokumen8 halaman
    Setelah Lahir
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar e
    Kata Pengantar e
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar e
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Tahap Persiapan
    Tahap Persiapan
    Dokumen12 halaman
    Tahap Persiapan
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Sumarwan Soleman (1801036) Tumor Otak
    Sumarwan Soleman (1801036) Tumor Otak
    Dokumen53 halaman
    Sumarwan Soleman (1801036) Tumor Otak
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Vena Cava Anterior
    Vena Cava Anterior
    Dokumen12 halaman
    Vena Cava Anterior
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Saluran Pencernaan
    Pengertian Saluran Pencernaan
    Dokumen10 halaman
    Pengertian Saluran Pencernaan
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Pada Abdomen
    Penyakit Pada Abdomen
    Dokumen17 halaman
    Penyakit Pada Abdomen
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat
  • Nonverbal
    Nonverbal
    Dokumen16 halaman
    Nonverbal
    N. Safitri .Pattinasarani
    Belum ada peringkat