Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak 2 yang diampuh
oleh:
Oleh
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta petunjuk-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan pembuatan
tugas ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Thalasemia”.
Shalawat serta salam kita panjatkan kepada baginda Rasulullah SAW yang kita nanti –
nantikan syafa’atnya di akhirat. Kemudian saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ns.
Cindy Puspitasari Haji Jafar, S.Kep., M.Kep yang telah membimbing kami dalam mata kuliah
Keperawatan Anak 2 hingga saya mampu mengerjakan Asuhan Keperawatan ini dengan baik.
Pada kesempatan ini pula saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyeselaian Asuhan Keperawatan ini dan teman-teman serta semua pihak
yang tidak bisa saya ucapkan satu-persatu.
Saya sadar Asuhan Keperawatan ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan. Maka besar
kiranya harapan saya untuk mendapatkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
Asuhan Keperawatan ini. Dan saya berharap Asuhan Keperawatan ini bisa benar-benar
bermanfaat bagi semua pihak.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
KASUS............................................................................................................................................1
A. Pengkajian...........................................................................................................................1
B. Pathway...............................................................................................................................8
C. Diagnosa Keperawatan......................................................................................................9
D. Intervensi Keperawatan...................................................................................................10
E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan......................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................28
KASUS
Seorang anak laki-lakinya UB berusia 10 tahun di rawat di rumah sakit selama 2 minggu dengan
penyakit Thalasemia, Pasien mengatakan tidak nafsu makan, merasah lemah dan merasa mudah
lelah saat melakukan aktivitas dari hasil pengkajian di dapatkan pasien tampak pucat BB 35 kg
setelah sakit menjadi 25 kg, TB 152 cmdan fisik mengalami faces coole +, HB : 6,3L g/dl.
Tanda- Tanda Vital TD : 80/60 mmHg, Respirasi 24 x/menit, Nadi 80 x/menit dan Suhu 36,50C
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : UB
Usia : 10 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
Pendidikan : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Suku Bangsa : Tidak Terkaji
Tanggal masuk : Tidak Terkaji
Tanggal Keluar : Tidak Terkaji
No. Registrasi : Tidak Terkaji
Diagnosa Medis : Thalasemia
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan merasah lemah dan merasa mudah
lelah saat melakukan aktivitas
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Seorang anak laki-lakinya UB berusia 10 tahun di rawat di rumah sakit
dengan penyakit Thalasemia, Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan
merasah lemah dan mudah lelah saat melakukan aktivitas, dari hasil
1
pengkajian di dapatkan pasien tampak pucat BB 35 kg setelah sakit menjadi
25 kg, TB 152 cm,
b. Riwayat kesehatan
dahulu Tidak Terkaji
c. Riwayat kesehatan
keluarga Tidak Terkaji
4. Pola Kebutuhan Dasar
a. Aktifitas /istirahat
Anak merasa lemah meskipun hanya berjalan ke toilet
b. Eliminasi
Tidak Terkaji
c. Makanan/cairan
Pasien tidak memiliki nafsu makan dan mengalami penurunan nafsu makan
sebesar 10% setelah sakit
d. Nyeri/kenyamanan
Tidak Terkaji
e. Pola Perssepsi dan Konsep Diri
Tidak Terkaji
f. Interaksi sosial
Tidak Terkaji
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran composmentis
b. Tanda-tanda Vital :
TB/BB : BB 35 kg setelah sakit menjadi 25 kg, TB 152
cm, N : 80 x/m
RR : 24x/m
Suhu : 36,50C
TD : 80/60
c. Keadaan fisik
1) Kepala
a) Lingkar kepala : Tidak terkaji
b) Rambut : Tidak terkaji
c) Wajah : Tampak Pucat
d) Mata : Tidak terkaji
e) Hidung : Tidak terkaji
f) Bibir : Tidak terkaji
g) Gigi : Tidak terkaji
h) Lidah : Tidak terkaji
2) Leher : Tidak terkaji
3) Dada/pernapasan
a) Inspeksi : Tidak terkaji
b) Palpasi : Tidak terkaji
c) Perkusi : Tidak terkaji
d) Auskultasi : Tidak terkaji
4) Jantung
a) Inspeksi : Tidak terkaji
b) Palpasi : Tidak terkaji
c) Perkusi : Tidak terkaji
d) Auskultasi : Tidak terkaji
5) Abdomen
a) Inspeksi : Tidak terkaji
b) Auskultasi : Tidak terkaji
c) Palpasi : Tidak terkaji
d) Perkusi : Tidak terkaji
6) Genitourinaria : Tidak terkaji
7) Ekstermitas : Tidak terkaji
8) Integumen : Tidak terkaji
9) Neurologi : Tidak terkaji
d. Pemeriksaan
Laboratorium HB : 6,3L
g/dl
Tabel PES
Problem Etiologi Symptom
DS : Thalasemia Perfusi Perifer
- Pasien mengatakan Tidak Efektif
merasah lemah dan Rantai beta dalam molekul HB
merasa mudah lelah
DO : Gangguan eritrosit membawa
- TB/BB : BB 35
kg setelah sakit O2
menjadi 25 kg, TB 152
cm, Kompensator naik rantai alpa
- N : 77 x/m
- R : 22x/m Beta produksi terus menerus
- Suhu : 37,70C
- TD : 90/60 mmHg HB defective
- HB : 6,3L g/dl
Ketidakseimbangan polipeptida
Eritrosit tidak stabil
Ketidakseimbangan polipeptida
Eritrosit tidak stabil
Hipoksia
Curah jantung
Peningkatan metabolism
DS : Thalasemia Intoleransi
- Pasien mengatakan Aktivitas
merasah lemah dan Rantai beta dalam molekul HB
merasa mudah lelah
meskipun hanya Gangguan eritrosit membawa O2
berjalan ke toilet
DO : Kompensator naik rantai alpa
- TB/BB : BB 35
kg setelah sakit Beta produksi terus menerus
- N : 77 x/m
- R : 22x/m Ketidakseimbangan polipeptida
- TD : 90/60
Suplai O2 ke jaringan dari perifer
mmHg HB : 6,3L g/dl
berkurang
Produksi ATP
Intoleransi Aktivitas
DS : - Thalasemia Gangguan Citra
DO : Tubuh
- TB/BB : BB 35 Rantai beta dalam molekul HB
kg setelah sakit
menjadi 25 kg, TB 152 Gangguan eritrosit membawa O2
cm,
- N : 77 x/m Kompensator naik rantai alpa
- R : 22x/m
- Suhu : 37,70C Beta produksi terus menerus
- TD : 90/60 mmHg
- HB : 6,3L g/dl HB defective
Ketidakseimbangan polipeptida
Eritrosit tidak stabil
Hipoksia
Thalasemia
Defisit nutrisi
Suplai O2 ke jaringan
Produksi ATP Hipoksia
dari perifer
berkurang
8
C. Diagnosa Keperawatan
9
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
Subjektif
1. Parastesia
2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi
intermiten)
Objektif
1. Edema
2. Penyembuhan luka lambat
3. Indeks ankle-brachial <0,90
4. Bruit femoralis
Kondisi Klinis Terkait
1. Tromboflebitis
2. Diabetes melitus
3. Anemia
4. Gagal jantung kongestif
5. Kelainan jantung kongenital
6. Trombosis arteri
7. Varises
8. Trombosis vena dalam
9. Sindrom kompartemen
Transfusi Darah (I.02089) Transfusi Darah (I.02089)
Definisi : Tindakan
Subkategori : Nutrisi selama 3 × 24 jam status nutrisi Mengidentifikasi dan mengelolah 1.Untuk mengetahui status
Asupan nutrisi tidak cukup cukup meningkat 1.Identifikasi status nutrisi makanan
untuk memenuhi kebutuhan 2.Kekuatan otot pengunyah cukup 2.Identifikasi alergi dan intoleransi 3.Untuk mengetahui
Objektif minuman yang aman cukup 13. Berikan makanan tinggi kalori 11. Untuk menjaga nafsu
meningkat dan tinggi protein makan klien
1. Berat badan menurun
11. Sikap terhadap 14. Berikan suplemen makanan, 12. Agar klien terhindar
minimal 10% di bawah
makanan/minuman sesuai jika perlu dari konstipasi
rentang ideal
dengan tujuan kesehatan cukup Edukasi : 13. Untuk membantu
Gejala dan Tanda Minor :
meningkat menjaga berat badan sehat
Subjektif 15. Ajarkan diet yang diprogramkan
12. Perasaan cepat kenyang klien
1.cepat kenyang setelah Kolaborasi :
cukup menurun 14. Untuk menjaga
makan 13. Nyeri abdomen cukup 16. Kolaborasi pemberian medikasi kesehatan klien
2.kram/nyeri abdomen menurun sebelum makan (mis, pereda nyeri, Edukasi :
3.Nafsu makan menurun 14. Sariawan cukup menurun antiemetic), jika perlu
15. Agar kesehatan klien
Objektif 15. Rambut rontok cukup 17. Kolaborasi dengan ahli gizi tetap terjaga dan terhindar
1.bising usus hiperaktif menurun untuk menentukan jumlah kalori dari resiko penyakit
2.Otot pengunya lemah 16. Diare cukup menurun dan jenis nutrient yang di
Kolaborasi :
3.Otot menelan lemah 17. Berat badan cukup membaik butuhkan, jika perlu
16. Untuk mendapatkan
4.membrane mukosa pucat 18. Indeks massa tubuh (IMT)
efek obat yang diinginkan
5.sariawan cukup membaik
6.serum albumin turun 19. Frekuensi napas cukup 17. Untuk mengetahui
1. Mengeluh lelah rendah stimulus (mis. Cahaya, suara, 5.Untuk menghindari pasien
Kategori : Psikologis selama 3 × 24 jam tingkat nyeri Meningkatkan perbaikan perubahan Observasi :
Subkategori : Integritas menurun, dengan kriteria hasil : persepsi terhadap fisik pasien 1.Untuk mengetahui
Ego Definisi : -.Hubungan sosial meningkat Tindakan identitas klien yang terkait
dengan citra tubuh
Perubahan persepsi tentang Observasi :
2.Untuk mengetahui
penampilan, struktur dan fungsi 1.Identifikasi budaya, agama, jenis
frekuensi pernyataan kritik
fisik individu kelamin, dan umur terkait citra
terhadap diri sendiri
Penyebab tubuh
3.Untuk mengetahui bagian
1. Efek tindakan/pengobatan 2.Monitor frekuensi pernyataan kritik
tubuh pasien yang berubah
(kemoterapi) terhadap diri sendiri
22
hilangnya rasa)
Transfusi Darah (I.02089) S = Klien mengatakan
Observasi :
O = Tanda yang dialami
1. Mengidentifikasi rencana transfuse
klien telah normal
2. Memonitor tanda-tanda vital
sebelum, selama dan setelah
transfuse (tekanan darah, suhu, nadi A = Masalah telah teratasi
dan frekuensi napas
3. Memonitor tanda kelebihan
cairan (mis. Dyspnea, takikardi, P = Intervensi dihentikan
Observasi :
Observasi :
1. Memonitor pola dan jam tidur O = Tanda yang dialami
2. Memonitor lokasi dan klien telah normal
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
A = Masalah telah teratasi
Terapeutik :
Observasi :
O = Tanda yang dialami
1. Mengidentifikasi budaya,
klien telah normal
agama, jenis kelamin, dan umur
terkait citra tubuh
2. Memonitor frekuensi A = Masalah telah teratasi
pernyataan kritik terhadap diri
sendiri
3. Memonitor apakah pasien bisa
melihat bagian tubuh yang berubah P = Intervensi dihentikan
Terapeutik :
4. Mendiskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap
harga diri
5. Mendiskusikan kondisi stress
yang mempengaruhi citra tubuh
(mis. Luka, penyakit,
pembedahan)
6. Mendiskusikan persepsi pasien dan
keluarga tentang perubahan citra
tubuh
Edukasi :
Tim Pokja PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperwatan Indonesia Edisi 1. Cetakan II. Jakarta:
DPP PPNI
Tim Pokja PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP
PPNI