“THALASEMIA”
KEPERAWATAN ANAK 2
DOSEN PEMBIMBING
Oleh
(841419081)
Kelas B
2021
SKENARIO KASUS ISPA PADA ANAK
Seorang anak laki-laki umur 10 tahun masuk ke RS pada tanggal 25 oktober 2020 dengan
keluhan lemas/lelah yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Klien tampak pucat dan menurut
ibunya klien mudah letih, tidak nyaman saat beraktifitas/ bermain bersama teman, nafsu makan
kurang serta berat badan turun. Ibu klien juga mengatakan bahwa anaknya sudah rutin
menjalankan transfusi tiap 2 minggu sekali sejak anak berusia kurang dari 1 tahun dan ibu klien
juga mengatakan bahwa keluarganya ada yang menderita seperti ini. Berdasarkan pengkajian dan
hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil abdomen tampak membuncit, BB 25 kg, TB 135 cm, TD
110/80 mmHg, Nadi 80 x/m, RR 24x/m, suhu 36,7oC. Hasil Laboratorium didapatkan data HB
8,6 gr/dl, HT 25%, SGOT 35 u/dl, SGPT 18u/l, HbsAg Negatif.
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
A. Identitas klien
Nama : An.V
Usia : 10 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
Pendidikan : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
D. Keadaan Fisik :
1) Kepala : Tidak Terkaji
2) Leher : Tidak Terkaji
3) Dada : Tidak Terkaji
4) Abdomen : Tampak membuncit
5) Integument : Tidak Terkaji
6) Genetalia : Tidak Terkaji
7) Ekstremitas : Teraba dingin
E. Pola Persepsi dan Konsep Diri : Tidak Terkaji
F. Pola Tidur dan Konsep Diri
Sebelum Sakit : Tidak Terkaji
Sesudah Sakit : Tidak Terkaji
PATWAY
Gen/Keturunan
Thalasemia
RISIKO INFEKSI
INTOLERANSI AKTIVITAS
Malas makan
DEFISIT NUTRISI
Tabel PES
PERMASALAHAN ETIOLOGI SYMTOMP
Data Subjektif Pernikahan penderita Thalasemia Perfusi Perifer Tidak
Tidak tersedia Carrier Efektif (D.0009)
Data Objektif
- klien tampak
pucat Gen/Keturunan
- Hb : 8,6 gr/dl
- Ht/hematokrit :
25% produksi rantai α dan β berkurang
Thalasemia
Hemolisis
Suplai O2 berkurang
Suplai O2 kejaringan
perifer berkurang
Hemolisis
Thalasemia
Hemolisis
Suplai O2 berkurang
Hipoksia
Kelelahan/kelemahan
Malas makan
Hemolisis
Suplai O2 berkurang
Hipoksia
Kelelahan/kelemahan
B. Diagnosa keperawatan
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
Kategori : Fisiologis
Subkategori :Sirkulasi
2. Resiko Infeksi (D.0142)
Kategori :Lingkungan
Subkategori : Keamanan dan proteksi
3. Defisit Nutrisi (D.0019)
Kategori :Fisiologis
Subkategori :Nutrisi dan cairan
4. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
Kategori :Fisiologis
Subkategori :Aktivitas /Istirahat
A. Intervensi keperawatan
2. Risiko Infeksi (D.0142) Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan infeksi (I.14539) Pencegahan infeksi (I.14539)
Kategori : Lingkungan Kriteria Hasil: Definisi Observasi
Subkategori : Keamanan dan Setelah dilakukan tindakan
Nutrien keperawatan selama 3x24 jam Mengidentifikasi dan menurunkan 1. Untuk mengetahui tanda
Definisi : maka Resiko Infeksi pasien resiko terserang organisme patogenik dan gejala infeksi local
Berisiko mengalami peningkatan membaik, dengan indikator: Tindakan dan sistemik apa saja
terserang organisme patogenetik 1. Kadar sel darah putih Observasi pada klien dengan
Faktor Resiko : membaik fraktur
1. Monitor tanda dan gejala
1. Ketidakadekuatan 2. Nafsu makan
infeksi lokal dan sistemik Terapeutik
pertahanan tubuh primer: membaik
1) Statis cairan tubuh Terapeutik
1. Untuk menjaga agar
2. Ketidakadekuatan 1. Berikan perawatan kulit pada tidak terjadi
pertahanan tubuh area edema kontaminasi udara di
sekunder: 2. Cuci tangan sebelum dan ruangan klien dengan
1) Penurunan sesudah kontak dengan pasien pegunjung dari luar
hemoglobin dan lingkungan pasien 2. Untuk menjaga agar
3. Pertahankan tehnik aseptik tetap steril ketika kontak
pada pasien beresiko tinggi langsung dengan pasien
3. Untuk mencegah terjadi
Edukasi infeksi akibat
1. Jelaskan tanda dan gejala mikroorganisme
infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar Edukasi :
3. Ajarkan cara memeriksa 1. Agar klien mengetahui
kondisi luka tanda dan gejala pada
4. Anjurkan meningkatkan asupan infeksi serta mampu
Nutrisi menjaga luka tetap
5. Anjurkan meningkatkan asupan kering
cairan 2. Agar klien mengetahui
Kolaborasi bagaimana cara mencuci
1. Kolaborasi pemberian tangan yang baik dan
imunisasi , jika perlu benar
4. Agar klien mampu
melakukan pemeriksaan
kondisi luka atau luka
operasi secara mandiri
5. Agar klien mampu
menjaga asupan nutrisi
secara mandiri
Kolaborasi :
1. Untuk mempercepat
proses penyembuhan
3. Defisit Nutrisi (D.0019) Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Definisi teratasi dengan kriteria hasil: asupan nutrisi yang seimbang status nutrisi pasien
2. Untuk menambah nafsu
1. Porsi makan yang Observasi: makan pasien
Asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan dihabiskan meningkat 1. Identifikasi status nutrisi 3. Untuk mengetahui
metabolisme 2. Serum albumin 2. Identifikasi makanan yang kebutuhan kalori dan
meningkat disukai nutrisi yang dibutuhkan
Penyebab 3. Verbalisasi keinginan 3. Identifikasi kebutuhan kalori 4. Untuk mengethaui
untuk meningkatkan dan jenis nutrien asupan makanan yang
1. Ketidakmampuan
nutrisi meningkat 4. Monitor asupan makanan dikonsumsi pasien
mengabsorbsi nutrien
4. Pengetahuan tentang 5. Monitor berat badan 5. Untuk mengetahui jika
2. Faktor psikologis (mis.
pilihan minuman yang terjadinya penurunan
Stres, keengganan untuk
sehat menngkat Terapeutik: dan peningkatan berat
makan)
5. Pengetahuan tentang badan
Gejala dan Tanda Mayor 1. Lakukan oral hygiene sebelum
standar asupan nutrisi
yang tepat meningkat makan, jika perlu Terapeutik
Subyektif:
6. Sikap terhadap 2. Sajikan makanan secara 1. Untuk menghindari
(tidak tersedia) makanan/minuman menarik dan suhu yang sesuai terjadinya infeksi
sesuai dengan tujuan 3. Berikan makanan tinggi serat 2. Untuk menambah nafsu
Objektif:
kesehatan meningkat untuk mencegah konstipasi makan pasien
1. Berat badan menurun 7. Berat badan membaik 4. Berikan makanan tinggi kalori 3. Untuk memperlancar
minimal 10% di bawah 8. Indeks Massa Tubuh dan tinggi protein sistem pencernaan
rentang ideal (IMT) membaik 5. Berikan suplemen makanan, pasien
9. Frekuensi makan jika perlu 4. untuk meningkatkan
Gejala dan Tanda Minor membaik metabolism dan jumlah
Subyektif: 10. Nafsu makan membaik Edukasi: kalori yang dibakar
5. Untuk mengurangi
1. Nafsu makan menurun 1. Anjurkan posisi duduk, jika risiko cedera pada
mampu saluran pencernaan
Obyektif:
klien
Kolaborasi:
(tidak tersedia)
Edukasi:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah 1. Untuk memberikan rasa
kalori dan jenis nutrien yang nyaman pasien saat
dibutuhkan, jika perlu makan
Kolaborasi:
1. Untuk mempertahankan
kubutuhan nutrient klien
4 Intoleransi Aktivitas (D.0056) Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178) Manajemen Energi (I.05178)