Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ANEMIA DALAM
KEHAMILAN

OLEH :
Asa Shafira Ananda, S.Ked

Preseptor :
dr. Armaidi Darmawan M. Epid
IDENTITAS PASIEN
 Identitas Pasien
 Nama/Jenis Kelamin/Umur : Ny. T/ perempuan / 32 tahun
 Pekerjaan/Pendidikan : IRT/ SMA
 Alamat : RT 08 The Hok

 Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga


 Status Perkawinan : Sudah Menikah
 Jumlah saudara : 3 orang
 Status sosio-ekonomi : Cukup
KONDISI RUMAH
 Pasien tinggal di sebuah rumah permanen dengan ukuran ± 5 x 8
m2 , berlantai keramik dan berdinding semen, beratap seng. Rumah
terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar tidur , 1 dapur,
1 ruang makan dan 1 kamar mandi dengan wc jongkok. Rumah
pasien disertai 3 pintu yaitu berada di depan dan di samping dekat
dapur, dan pintu belakang. Pencahayaan di dalam rumah baik,
karena jendela sering dibuka dan ventilasi memadai. Air yang
digunakan untuk mandi tampak jernih dan bersih berasal dari
sumur, sedangkan air yang digunakan untuk minum merupakan air
gallon isi ulang, sumber listrik yang digunakan dari PLN.
 Lingkungan sekitar rumah pasien cukup padat penduduk. Halaman
depan tampak bersih
 Kondisi Lingkungan Rumah :

Pasien tinggal bersama suami, ibu, dan saudara nya. Pasien


merupakan seorang IRT, sedangkan suami pasien bekerja sebagai
pegawai swasta
 Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga :
 Kurang mengonsumsi daging, telur, dan sayuran hijau
 Tidak meminum susu untuk ibu hamil
 Saat remaja pasien tidak pernah mengkonsumsi suplemen besi setelah menstruasi
 Belom pernah melakukan ANC selama kehamilan sebelum ke puskesmas
 Hubungan dengan anggota keluarga baik dan harmonis
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
 Badan terasa lemah sejak ± 4 hari sebelum berobat ke Puskesmas
Riwayat Penyakit Sekarang :
 Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan badan terasa lemah sejak ± 4 hari yang lalu. Keluhan
bertambah berat sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mudah lelah ketika mengerjakan pekerjaan
rumah. Pasien juga mengeluh pandangan berkunang saat bangun dari tempat tidur, sering terasa ingin
pingsan jika tidak beristirahat yang cukup . Mual (+), Muntah (-), buang air besar dan buang air kecil
normal. Pasien mengaku kurang mengkonsumsi daging, telur, dan sayur. Pasien juga mengaku tidak
meminum susu untuk ibu hamil.
 Pasien mengaku hamil anak ketiga, dan sudah pernah tes kehamilan sendiri, hasilnya positif. Hari
pertama haid terakhir pasien adalah 03 Juni 2019. Perkiraan sia kehamilan pasien yaitu 22-23 minggu.
 Faktor yang memperberat: Keluhan akan di rasakan semakin berat apabila pasien
beaktivitas berat, tidak istrahat atau tidak tidur siang
 Faktor yang memperingan: Keluhan akan di rasakan semakin ringan apabila pasien
istirahat atau tidur sore hari dan menghindari aktivitas berlebih.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat dengan keluhan yang sama  Riwayat anemia dalam keluarga
sebelumnya (-) (-)
 Riwayat perdarahan pervaginam (-)  Riwayat darah rendah dalam
 Riwayat perdarahan saluran cerma (-) keluarga (-)
 Riwayat penyakit lainnya (-)  Riwayat sakit kronis (-)
 Riwayat ANC (-)
Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tekanan Darah : 110/70  Kepala : Normocephal
 Nadi : 85x/menit
 Pernafasan : 22 x/menit  Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+)
 Suhu : 36,6°C  THT : dbn
 Berat Badan : 56kg
 Tinggi Badan : 155 cm  Leher : Pembesaran KGB (-) , struma (-)
 Status Gizi : baik
 Thoraks
 Status Obstetri :
 Muka : Kloasma gravidarum (-) Jantung : dbn
 Mammae : simetris, A/P hiperpigmentasi, Pulmo : dbn
 Abdomen :Tinggi Fundus Uteri 2-3 jari di
atas pusat, linea mediana hiperpigmentasi
 Ekstremitas : dbn
(+), striae (+), Sikatrik (-), ballottement
(+).
 Pemeriksaan Urine Rutin
Pemeriksaan Penunjang :
 Hasil Pemeriksaan
Darah Rutin:
 Hb : 8,9 g/ dl
 Warna : Kuning muda
 RBC : 3,94 juta/mm3 darah
 BJ : 1020
 WBC : 4.600 sel/ mm3 darah
 Ph : 7,0 (4,5 – 8 )
 PLT
 Protein : negatif (negatif)
: 300.000 sel/mm3 darah
 Glukosa : negatif (negatif)
 Bilirubin : negatif (negatif)
 Nitrit : negatif (negatif)
 Leukosit : negatif
 Blood : negative
 Pemeriksaan Anjuran  Diagnosis Banding :
 Pemeriksaan darah tepi  Anemia akibat penyakit kronik
 Pemeriksaan ferritin (D50)
 TIBC  Anemia karena kehilangan darah
akut ( D50.1)
 Anemia megaloblastik (D53.1)
Diagnosis Kerja
 Anemia complicating pregnancy
(O99.0)
Managemen
Promotif :
 Menjelaskan kepada pasien Preventif :
mengenai pengertian, faktor resiko,  Menghindari stres
cara pengelolaan penyakit anemia  Melakukan antenatal care (ANC)
defisiensi besi pada kehamilan
 Minum minimal 90 tablet besi selama
 Menjelaskan kepada pasien betapa
pentingnya zat besi selama masa kehamilan.
kehamilan bagi si ibu dan janin dan
protein (daging, telur, susu) dan
sayuran-sayuran yang mengandung
banyak mineral dan vitamin.
Kuratif
Rehabilitatif
Non Farmakologi
 Istirahat cukup
 Diet bergizi : tinggi protein, terutama yang berasal  Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
dari protein hewani, seperti daging, ikan, susu, dan mengatur pola makan yang bergizi untuk
telur; serta sayuran hijau pemulihan kesehatan tubuh pasien.

Farmakologi
 Sulfas ferosus tab 300 mg 1 kali perhari
 Vit c tab 5mg 1 kali perhari

Tradisional
Bayam Merah ( Amaranthus hybridus L.)
 1. Bagian yang digunakan: daun segar
 2. Manfaat: mengatasi kurang darah
 3. Larangan: batu ginjal
 4. Dosis: 1x1 genggam daun/hari
 5. Cara pembuatan/penggunaan : bahan dihaluskan,
ditambahkan air ½ gelas, diperas, saring, diminum
sekaligus.
TINJAUAN PUSTAKA
 Anemia adalah suatu keadaan Berdasarkan WHO batas normal
dimana kadar hemoglobin darah hemoglobin untuk ibu hamil adalah
kurang dari normal, yang berbeda 11gr%.(1) Berdasarkan Centers for
untuk kelompok umur dan jenis Disease Control and Prevention,
kelamin. Secara klinis, definisi definisi anemia dalam kehamilan
anemia berupa hemoglobin (Hb) adalah seperti yang berikut :
atau hematokrit di bawah persentil  1. Hb kurang dari 11,0 gr/dL di
10 trimester pertama dan ketiga
 2. Hb kurang dari 10,5 gr/dL di
trimester kedua.
Analsisis
Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan
Hubungan diagnosa dengan keluarga dan hubungan
lingkungan sekitar:
 Pasien tinggal di sebuah rumah permanen dengan ukuran ± keluarga:
5 x 8 m2 , berlantai keramik dan berdinding semen, beratap  Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.
seng. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 Hubungan dalam keluarga baik. Pasien tinggal
kamar tidur , 1 dapur, 1 ruang makan dan 1 kamar mandi dengan suaminya, orang tua, dan saudaranya. Di
dengan wc jongkok. Rumah pasien disertai 3 pintu yaitu dalam hubungan diagnosis dan aspek psikologis di
berada di depan dan di samping dekat dapur, dan pintu keluarga tidak ada hubungannya dengan penyakit
belakang. Pencahayaan di dalam rumah baik, karena pasien, karena didalam keluarga pasien hubungan
jendela sering dibuka dan ventilasi memadai. Air yang pasien dengan keluarga baik. Sehingga tidak ada
digunakan untuk mandi tampak jernih dan bersih berasal hubungan diagnosis dengan aspek psikologis dalam
dari sumur, sedangkan air yang digunakan untuk minum keluarga.
merupakan air gallon isi ulang, sumber listrik yang
digunakan dari PLN.
 Pada penyakit pasien ini tidak terdapat hubungan
antara diagnosis dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan
lingkungan sekitar:
 Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
perilaku kesehatan dan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. Diantara
faktor – faktor tersebut pengaruh perilaku terhadap status kesehatan, baik
kesehatan individu maupun keluarga sangatlah besar. Pada pasien ini diduga
menderita anemia yang didapat yaitu anemia defisiensi besi karena dari
anamnesis diketahui bahwa pasien kurang mengkonsumsi daging, telur, dan
makan seperti buah dan sayur. Hal ini dapat menjadi penyebab kurangnya
suplai zat besi pada tubuh pasien.
 Lingkungan rumah dan lingkungan disekitar rumah pasien tidak
memberikan pengaruh terhadap terjadinya penyakit pada pasien. Hal
tersebut menunjukkan lingkungan rumah dan sekitarnya tidak memiliki
peranan terhadap perkembangan penyakit yang di derita oleh pasien.
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini:

 Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia


pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Kekurangan
ini dapat disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dari makanan
sebelum dan selama kehamilan. Pada pasien ini diduga menderita
anemia yang didapat yaitu anemia defisiensi besi karena dari anamnesis
diketahui bahwa pasien kurang mengkonsumsi daging, telur, dan makan
seperti buah dan sayur. Hal ini dapat menjadi penyebab kurangnya suplai
zat besi pada tubuh pasien.
Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus rantai
penularan dengan faktor risiko atau etiologi pada pasien ini.
 Bagi wanita hamil baik pada trimester awal maupun lanjut
dianjurkan untuk mengkonsumsi sulfas ferosus 1 tablet sehari
dan diberi nasihat untuk mengkonsumsi protein (daging, ikan,
telur, susu) dan sayur-sayuran yang mengandung banyak
mineral dan vitamin
Edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga
 Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan
pernyakit dan tatalaksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
dalam berobat, serta meningkatkan kualitas hidup pasien untuk mencegah
terjadinya anemia defisiensi besi.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai