Anda di halaman 1dari 34

KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA KEHAMILAN DITINJAU

DARI ASPEK RISIKO INTERNAL DENGAN PENDEKATAN


KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN
23 DESEMBER 2019 – 18 JANUARI 2020
Disusun Oleh :
Salsha Alyfa Rahmani
1102014236

Pembimbing :
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

PERIODE 16 DESEMBER 2019 – 18 JANUARI 2020


KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KELUARGA
BAB I
BERKAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. S  Agama : Islam


 Jenis kelamin : Perempuan  Suku : Jawa
 Umur : 35 tahun  Tempat berobat : Puskesmas Kecamatan Kemayoran
 Anak ke : 3 dari 4 bersaudara  Tanggal berobat : 26 Desember 2019
 Status : Menikah
 Alamat : Jl. Panca Raya No. 9 RT02/RW01, Kel.
Serdang, Kec. Kemayoran
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan : SMP
ANAMNESIS
Keluhan Utama
 Pasien kontrol rutin kehamilan
Keluhan Tambahan
 Pasien merasa berat badannya tidak bertambah seperti yang diharapkan
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien, Ny. S, berusia 35 tahun datang ke poli KIA Puskesmas Kecamatan Kemayoran untuk kontrol rutin
kehamilan. Pasien mengatakan dirinya merasa bahwa berat badannya tidak bertambah seperti yang diharapkan.
Sejak dua minggu yang lalu nafsu makan pasien bertambah namun pasien tetap makan tiga kali sehari dan disertai
cemilan, namun pasien tidak dapat memakan daging dikarenakan selalu mual jika memakan daging. Satu bulan yang
lalu pasien konsultasi di poli gizi, pasien disarankan untuk makan makanan dengan gizi seimbang dan diharapkan
dapat menaikkan berat badannya. Keluhan cepat lelah, tidak nafsu makan, mual, dan muntah disangkal.
 Pasien sedang hamil anak keduanya. Kini usia kehamilan pasien 21 minggu dengan hari pertama haid terakhir
(HPHT) tanggal 3 Agustus 2019. Saat datang ke puskesmas pasien berharap akan perkembangan janin yang baik dan
dapat melahirkan secara normal. Pasien selalu tawakal dan ikhtiar untuk diberikan kesehatan oleh Allah SWT.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Diabetes Melitus : Ibu pasien
 Riwayat diabetes melitus : Disangkal
 Riwayat hipertensi : Disangkal
 Riwayat hipertensi : Disangkal
 Riwayat penyakit jantung : Disangkal
 Riwayat penyakit jantung : Disangkal
 Riwayat penyakit paru-paru : Disangkal
 Riwayat penyakit paru-paru : Disangkal
 Riwayat alergi : Disangkal
 Riwayat alergi : Makanan laut

Riwayat Pengobatan
 Pasien mengonsumsi Ferrous Sulfate, Kalk, dan Vit C sebagai obat rutin selama kehamilannya. Sebelum hamil pasien
mengatakan tidak mengkonsumsi obat rutin.
Riwayat Obstetri

Tahun Lahir Jenis Kelamin Berat Usia Jenis Penolong


Lahir Kehamilan Persalinan
2005 Laki-laki 2700 38 Normal Bidan
Hamil sekarang

Riwayat Sosial Ekonomi


 Pasien tinggal bersama keluarganya di rumah kontrakan yang berada di pemukiman yang padat penduduk.
 Ny. S tidak memiliki penghasilan karena beliau tidak bekerja.
 Sumber penghasilan utama Ny. S adalah dari suaminya yang sebesar Rp3.500.000/bulan.
Riwayat Lingkungan
Riwayat Kebiasaan
 Ny. S tinggal di daerah padat penduduk. Ny. S tinggal
 Pasien biasa bangun pada pukul lima pagi untuk di rumah kontrakan berukuran ± 5x3 m.
melaksanakan solat dan membersihkan diri.
 Tempat tinggal pasien bertingkat, memiliki langit-
 Pasien biasa tidur pada pukul sembilan malam. langit. Dindingnya terbuat dari batu bata yang
 Sehari-hari pasien menyiapkan kebutuhan rumah, diplester, di cat berwarna putih. Lantai berupa
seperti berbelanja, memasak, membersihkan rumah, plesteran yang di keramik. Tidak terdapat jendela
dan terkadang membantu menjaga keponakannya pada tempat tinggal pasien. Terdapat ventilasi di
yang dititipkan oleh kakaknya. bagian depan dengan ukuran 0.5x0.5 m. Pencahayaan
kurang terang sehingga kurang jelas.
 Pasien rutin untuk melakukan sholat 5 waktu.
 Terdapat ruang keluarga yang menjadi satu dengan
 Pasien memiliki kebiasaan rutin makan tiga kali
sehari. ruang tidur, satu dapur, serta satu kamar mandi yang
memiliki jamban.
 Pasien mengkonsumsi sayur setiap hari dan buah
setiap 2-3 hari sekali.  Air untuk mandi cuci kakus (MCK) didapat dari air
PAM, airnya agak keruh, dan tidak berbau. Didalam
 Pasien tidak merokok.
tempat tinggal Ny. S tersedia tempat pembuangan
 Pasien jarang berolahraga. sampah yang tertutup dan kedap air, dan dibuang
setiap harinya.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Gizi
 Keadaan Umum : Baik
 Lingkar Lengan Atas (LILA): 22,5 cm
 Kesadaran : Compos Mentis
 Berat Badan (BB) : 47 kg
 Tinggi Badan (TB) : 155 cm
 Tekanan Darah : 120/70 mmHg
 Indeks Massa Tubuh (IMT) :19,6
 Nadi : 85x/menit
 Berat badan ideal = Tinggi Badan - 100
 Suhu : 36,5 C
= 155 - 100
 Respirasi : 20x/menit
= 55 kg
 Kepala : Normosefal
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Refleks Cahaya Langsung (+/+), Reflek Cahaya Tidak Langsung (+/+),
Pupil bulat dan isokor
 Telinga : Bentuk normal, serumen (-/-), sekret (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
 Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-)
 Tenggorokan: Faring hiperemis (+), Tonsil T1–T1 hiperemis (-)
 Leher : KGB teraba / tidak teraba membesar, retraksi suprasternal (-), kelenjar tiroid tampak / tidak tampak membesar
Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea midclavicula sinistra
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru
 Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat sikatrik
 Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vokal simetris kanan dan kiri, tidak teraba masa dan pelebaran sela iga
 Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
 Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Status Obstetrik Pemeriksaan Penunjang
 Inspeksi : Perut membuncit simetris, No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
striae gravidarum (+), linea nigra (-) Darah rutin
1 Hemoglobin 11.5 11 – 16 g/dl
 TFU : 15 cm
2 Hematokrit 33.8 37 – 43%
 Ballotment : Positif 3 Leukosit 7.200 5.000 – 10.000 /uL
4 Eritrosit 3.98 4,0 – 5,0 jt/ul
 DJJ : 138x/menit 5 Trombosit 277.000 150.000 – 400.000 /ul
6 MCV 89.3 80 – 100 fl
7 MCH 31.3 26 – 34 pg
8 MCHC 33.6 32 – 36 g/dl
9 RDW-CV 13.2 12.0 – 14.8 %
Serologi
1 HIV Non reactive Non reactive
2 HbsAg Non reactive Non reactive
Kimia Darah
1 Gula darah puasa 76 < 100 mg/dL
BAB II
BERKAS KELUARGA
Karakteristik Keluarga

Kedudukan Jenis
No. Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam Keluarga Kelamin

1. Tn. I Suami L 35 SMA Karyawan Swasta

2. Ny. S Istri P 36 SMP IRT


3. An. D Anak I L 14 SMP -

Bentuk Keluarga
Nuclear Family yaitu keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah.

Tahapan Siklus Keluarga


Termasuk pada tahap kelima, keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).
Fungsi Keluarga 5. Pendidikan
1. Biologis Ny. S menyadari akan pentingnya mengenyam pendidikan
Ny. S tinggal Bersama keluarga intinya. Anggota keluarga Ny. setinggi mungkin. Pendidikan terakhir Ny. S yaitu SMP. Ny. S
S terdiri dari 1 suami dan 1 anak. Ny. S jarang melakukan ingin anaknya dapat menyelesaikan pendidikan sampai di
olahraga. universitas.
2. Psikologis 6. Budaya
Komunikasi antar keluarga Ny. S baik dan setiap anggota Sebagian besar penduduk di sekitar tenpat tinggal Ny. S
keluarganya mendukung kehamilannya yang sekarang. 3. adalah pendatang dari berbagai suku seperti jawa, sunda dan
Sosial sumatra. Ny. S dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik
Lingkungan tempat tinggal Ny. S termasuk lingkungan padat kepada warga sekitar.
penduduk. Hubungan pasien dengan tetangga sekitar baik. 7. Fungsi Spiritual
4. Ekonomi Ny. S dan sekeluarga memeluk agama Islam dan rutin
Sumber penghasilan utama Ny. S adalah dari suaminya yang beribadah.
sebesar Rp3.500.000/bulan. Penghasilan suaminya dirasa
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
menabung. Untuk biaya kesehatan pasien menggunakan
BPJS.

Dinamika Keluarga
Ny. S dan suaminya mengambil keputusan bersama dalam menghadapi masalah di kehidupan sehari-harinya.
Genogram
Lingkungan Tempat Tinggal
Total hasil penilaian rumah sehat : 818 Denah Rumah
Termasuk dalam kriteria :
1. Rumah Sehat : 1068 - 1200
2. Rumah Tidak Sehat : <1068

Kepemilikan Barang Berharga


1. 1 TV
2. 1 kipas angin
3. 1 penghangat nasi
4. 1 kulkas
5. 1 handphone
Terhadap sakit dan penyakit Terhadap pelayanan kesehatan
Jika Ny. S atau keluarganya merasa tidak Ny. S sekeluarga memiliki jaminan
enak badan atau sakit, maka Ny. S atau kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan
keluarga akan terlebih dahulu pergi ke Sosial (BPJS) dan rutin mengurus BPJS-
puskesmas. nya.

Penilaian Perilaku
Kesehatan Keluarga

Terhadap makanan
1.Terhadap lingkungan kesehatan Ny. S sekeluarga mempunyai kebiasaan
2.Apabila kesehatan nya tidak membaik, makan sebanyak 3 kali sehari. Bahan
maka Ny. S akan ke rumah sakit. makanan didapatkan dari pasar dan diolah
sendiri. Ny. S juga biasa mengkonsumsi
makanan ringan di sela waktu makan,
yaitu saat pagi dan sore hari
Sarana Pelayanan Puskesmas
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat pelayanan Ny. S berobat ke puskesmas dengan
Kendaraan pribadi (motor)
kesehatan menggunakan kendaraan pribadi. Menurut Ny. S
Tarif pelayanan
BPJS dengan menggunakan BPJS meringkankan beban
kesehatan
ekonomi merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan puskesmas.
Kualitas pelayanan kesehatan
Memuaskan

Kebiasaan Makanan
Ny. S mempunyai kebiasaan makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu makan pagi, siang dan malam. Pada tiap
makannya tidak selalu berisi sayur, karbohidrat yang cukup dan sumber protein yang cukup. Ny. S
mengkonsumsi sayur setiap hari. Selama kehamilannya Ny. S mengaku tidak dapat memakan daging
karena mual.
Jumat, 27 Desember 2019

Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Makan Pagi Nasi uduk 100 g 83 kkal 2,5 g 5,5 g 3,5 g
Tempe goreng 1 potong 97 kkal 9,3 g 4,7 g 5,4 g
Selingan Pagi Bakwan jagung 1 potong 137 kkal 2g 6,6 g 11.6 g
Makan Siang
Nasi putih 1 centong (100 g) 137 kkal 2,6 g 29,9 g 0,2 g

Sayur toge 50 g 57 kkal 17 g 0 0

Ayam goreng 1 potong 270 kkal 17,9 g 13,1 g 16,2 g

Minyak goreng 5 sdm 450 kkal 0 0 50 g


Selingan Sore - - - - - -
Makan Nasi putih 1 centong (100 g) 137 kkal 2,6 g 29,9 g 0,2 g
Malam
Telur rebus 1 butir 150 kkal 13 g 1,5 g 10 g
Sambal 1 sdm 50 kkal 1g 6g 3g
Jumlah 1635 kkal 69,17 g 112,48 g 100,29 g
Minggu, 29 Desember 2019

Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Makan Pagi Nasi goreng 1 centong (100 g) 250 kkal 9,39 g 31,38 g 9,28 g
Selingan Pagi
Apel 1 buah 72 kkal 0,36 g 19,06 g 0,23 g
Makan Siang Nasi putih 1 centong (100 g) 137 kkal 2,6 g 29,92 g 0,2 g

Opor ayam 1 potong 312 kkal 24,01 g 19,55 g 14,92 g


Selingan Sore Susu UHT 250 ml 160 kkal 8g 12 g 9g
Makan Malam
Nasi putih 1 centong (100 g) 137 kkal 2,6 g 29,92 g 0,2 g

Tumis sawi putih 100 gr 22 kkal 2,3 g 4g 0,3 g

Tahu goreng 2 potong 70 kkal 4,47 g 2,73 g 5,25 g


Jumlah 1273 kkal 55,17 g 163,51 g 44,6 g
Selasa, 31 Desember 2019

Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Makan Pagi Bubur ayam 1 mangkok 372 kkal 27,56 g 36,12 g 12,4 g
Selingan Pagi
Biskuit 3 keping 100 kkal 2g 17 g 3,5 g
Makan Siang
Nasi putih 1 centong (100 g) 137 kkal 2,6 g 29,92 g 0,2 g

Sayur bayam 100 g 23 kkal 2,97 g 3,75 g 0,26 g

Tempe goreng 2 potong 196 kkal 18,19 g 9,35 g 11,38 g


Selingan Sore Kolak pisang 1 mangkok 391 kkal 4,83 g 48,85 g 21,2 g
Makan Nasi putih 1 centong (100 g) 175 kkal 4g 40 g 0g
Malam
Sayur bayam 100 g 23 kkal 2,97 g 3,75 g 0,26 g
Telur dadar 1 butir 89 kkal 6,24 g 0,43 g 6,76 g
Jumlah 1536 kkal 70,44 g 194,19 g 56,36 g
Kebutuhan Energi dan Gizi Total Perhari
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 46 kg
Indeks Massa Tubuh = 19,6 kg/m2
Status gizi menurut IMT : Normal
Berat Badan Ideal: TB – 100 = 155 – 100 = 55 kg

Kebutuhan Kalori dan Zat Gizi


Kebutuhan kalori:
Kalori Basal = BB Ideal x kalori perempuan
= 55 kg x 25 kkal = 1375 kkal
Koreksi :
Aktivitas fisik (ringan) = 1375 Kalori basal + (10% x 1375 kkal) = 1512,5 kkal
Hamil = 1512,5 kkal + 300 kalori basal = 1812,5 kkal
Total Kebutuhan kalori = 1812,5 kalori
Protein 10% dari total kalori = 45 gram
Lemak 20% dari total kalori = 40 gram
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi persentase protein dan lemak = 317 gram
AKTIVITAS FISIK

Total Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi :


1. (0,26 x 34) + (0,38 x 37) + (0,57 x 12) + (0,7 x 7) + (0,8 x 6) = 39,62
2. (0,26 x 32) + (0,38 x 38) + (0,57 x 11) + (0,7 x 7) + (0,83 x 8) = 40,57
3. (0,26 x 34) + (0,38 x 35) + (0,57 x 12) + (0,7 x 7) + (0,8 x 8) = 40,52
Pola Dukungan Keluarga
• Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Pasien mendapat dukungan dari suami, anak, serta orang tuanya untuk selalu menjaga kesehatannya.
• Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Dalam kasus ini, tidak ada faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga.

Identifikasi masalah yang didapat dalam keluarga


1. Keadaan pasien yang memasuki usia kehamilan di trimester kedua.
2. Perilaku makan pasien tidak sesuai dengan pola makan gizi seimbang dan tidak mencukupi
kebutuhan kalori yang disarankan untuk ibu hamil.
3. Rumah pasien tidak memenuhi standar rumah sehat karena pencahayaan yang kurang baik
dan tidak terdapat jendela di ruang keluarga maupun kamar tidur.
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK
ASPEK PERSONAL

Alasan datang : Pasien datang dengan untuk kontrol rutin kehamilan

Kekhawatiran : Pasien khawatir janinnya tidak berkembang dengan baik karena berat badan
pasien yang dirasa kurang

Harapan : Pasien berharap dirinya sehat dan janinnya dapat berkembang dengan baik

Persepsi terhadap penyakit : Pasien tidak mengerti kenapa pasien mengalami keadaan ini

Persepsi religi : Pasien percaya dengan usaha memperbaiki pola makannya dan tawakkal, pasien akan
diberi kesehatan oleh Allah SWT.
ASPEK KLINIS

G2P1A0 21minggu

Kurang Energi Kronis (KEK)


ASPEK RISIKO INTERNAL

POLA MAKAN
• Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang. Pasien jarang mengkonsumsi
buah.

1.PENGETAHUAN
• Kurangnya pengetahuan akan gizi seimbang dan kebutuhan nutrisi ibu hamil.
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA

Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang pola makan yang memenuhi
gizi seimbang.
ASPEK FUNGSIONAL

Derajat fungsional pasien menurut ICPC saat ini adalah derajat 1, karena tidak ada
keterbatasan pekerjaan ataupun aktivitas sehari-hari.
RENCANA PENATALAKSANAAN
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow Up
ASPEK PERSONAL
Kekhawatiran: Pasien Mengedukasi pasien untuk Pasien dan Puskesmas Pasien mengetahui Pasien mencoba
khawatir janinnya tidak membiasakan pola makan sehat yang Suami Home Visit pentingnya mengatur pola merubah pola
berkembang dengan baik sesuai gizi seimbang, perbanyak Pasien makan dengan gizi seimbang makannya menjadi gizi
karena berat badan pasien konsumsi buah dan sayur serta seimbang
yang dirasa kurang kebutuhan nutrisi ibu hamil

Harapan: Pasien berharap Mengedukasi pasien tentang Pasien dan Puskesmas Pasien mengenai kondisi Pasienrutin
dirinya sehat dan janinnya kehamilan sehat Suami kehamilannya kontrol 1 bulan sekali
dapat berkembang dengan Pasien untuk kehamilannya
baik

Persepsi terhadap Menjelaskan kepada pasien Kurang Pasien dan Home Visit Pasien dapat mengetahui Pasien mencoba
penyakit: Pasien tidak Gizi Kronis (KEK) dan risikonya Suami bahwa keadaannya dapat merubah pola
mengerti kenapa pasien terhadap bayi dengan Berat Badan Pasien terkontrol jika mengubah makannya menjadi gizi
mengalami keadaan ini Lahir Rendah (BBLR) pola makannya menjadi gizi seimbang
seimbang
Persepsi religi: Pasien Menyemangati pasien untuk Pasien dan Home Visit Pasien tetap melanjutkan Pasien mencoba
percaya dengan usaha memperbaiki pola makannya dan Suami aktivitas ibadahnya sehari- merubah pola
memperbaiki pola tawakkal, pasien akan diberi Pasien hari, makan dengan gizi makannya menjadi gizi
makannya dan tawakkal, kesehatan oleh Allah SWT seimbang yang halalan seimbang dan tawakkal
pasien akan diberi thayyiban dan tawakkal kepada Allah SWT
kesehatan oleh Allah SWT kepada Allah SWT
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow Up
ASPEK KLINIS
Diagnosis: Dilakuakan ANC rutin untuk Pasien dan Home Visit Pasien memakai vitamin Pasien rutin meminum
G2P1A0H21minggu mengetahui perkembangan janin dan Suami yang diberikan oleh dokter vitamin yang diberikan
Hemoroid menjaga kesehatan ibu. Diberikan Pasien puskesmas dan kembali oleh dokter puskesmas
Kurang Energi Kronis (KEK Ferrous Sulfate, Kalk dan Vit C. Dan untuk ANC serta
dan memiliki pola
dilakukaan edukasi bahwa pasien mempunyai pola makan
harus memiliki pola makan dengan dengan gizi seimbang makan dengan gizi
gizi seimbang seimbang
ASPEK RISIKO INTERNAL
Pola makan pasien tidak Memberikan edukasi untuk pasien Pasien dan Home Visit Nasihat agar didengarkan Pasien mencoba
memenuhi pola gizi supaya memiliki pola makan dengan Suami oleh pasien dan dijalankan merubah pola
seimbang. Pasien jarang gizi seimbang Pasien makannya menjadi gizi
konsumsi buah
seimbang dan
mengkonsumsi buah
Kurangnya pengetahuan Memberikan edukasi kepada pasien Pasien dan Home Visit Pasien paham tentang gizi Pasien mencoba
akan gizi seimbang dan tentang pola makan dengan gizi Suami seimbang dan pentingnya merubah pola
kebutuhan nutrisi ibu hamil seimbang dan kebutuhan nutrisi ibu Pasien mencukupi kebutuhan makannya menjadi gizi
hamil nutrisi ibu hamil
seimbang walaupun
belum tercapai sesuai
kebutukan kalori yang
disarankan
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow Up
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA
Kurangnya pengetahuan Memberikan edukasi kepada Pasien dan Home Visit Keluarga pasien memahami Keluarga pasien
pasien dan keluarga keluarga pasien mengenai Suami kepentingan mengenai mencoba merubah
tentang pola makan yang kebutuhan kalori yang perlu dicapai Pasien makanan yang memenuhi pola makannya
memenuhi gizi seimbang pasien gizi seimbang
menjadi gizi seimbang

ASPEK FUNGSIONAL
ICPC saat ini adalah Menyarankan kepada pasien agar Pasien dan Home Visit Pasien terus mengikuti Pasien mengikuti
derajat 1, karena tidak ada pasien tetap menjaga kesehatannya Suami saran dokter dan menjaga nasihat dokter dan
keterbatasan pekerjaan dan mengikuti nasihat dokter Pasien kesehatannya kondisi pasien optimal
ataupun aktivitas sehari-
hari
LAMPIRAN DOKUMENTASI

28 Desember 2019 31 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai